210 research outputs found

    Pengaruh Overlapping Rute Busway Koridor 7 Terhadap Faktor Pemilihan Moda Angkutan Umum Untuk Perjalanan (Studi Kasus: Angkutan Umum Busway Dengan Angkutan Umum Mikrolet)

    Get PDF
    Perkembangan kota Jakarta menyebabkan meningkatnya volume lalu lintas, memerlukan sarana dan prasarana transportasi yang memadai yang dapat menunjang aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Dalam rangka optimalisasi pengoperasian angkutan umum dengan implementasi program sistem BRT pada koridor 7 (Kp. Rambutan - Kp. Melayu) yang merupakan bagian dari manajemen permintaan atau pergerakan lalu lintas. Perlu diikuti dengan langkah dan penanganan terhadap dampak yang ditimbulkan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengaruh adanyaJalur KhususBus koridor 7 terhadap faktor pemilihanmoda angkutanumum oleh penumpang antara busway dengan mikrolet. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif antara kenyamanan, keamanan, tarif, waktu tunggu, waktu tempuh, jarak tempuh dan aksesibilitas. Untuk analisis data menggunakan metoda Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan program expert choice. Hasil dari penelitian adalah, faktor kenyamanan memiliki bobot yang paling besar yaitu 17,7%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menurut respondenfaktor kenyamanan merupakanfaktor yang paling penting dalam melakukan petjalan

    ADSORBSI LOGAM KROMIUM MENGGUNAKAN KARBON AKTIF DAUN PANDAN LAUT (PANDANUS TECTORIUS)

    Get PDF
    ABSTRACT This research discusses the chromium metal adsorption process using sea pandan leaves as adsorbent. The research purposes to determine the characteristics and performance of sea pandan leaves adsorbent on absorption capacity and removal efficiency of chromium concentration. the raw material in this study was using pandan laut leaves calcined at 300 ° C for 20 minutes. The size of the adsobent used was 35 and 50 mesh which were activated by 1% NaOH, he adsorption process used 1 mg / l chromium solution with contact times of 20, 40, 60 and 80 minutes.The characteristics of the adsorbent were tested for moisture content, ash content, iodine absorption, functional groups (FT-IR) and morphological tests (SEM). esearch results for moisture content, ash content and iodine absorption, adsorbent with a size of 35 mesh is the best size for chromium metal adsorption, FTIR analysis also found a number of hydroxy groups on the adsorbent surface, The largest pore size morphological test was found in the 35 mesh adsorbent, which was 18.4 µm. The analysis of the adsorbent performance for the highest removal efficiency and absorption capacity of chromium metal was obtained at the 35 mesh adsorbent of 99.09% and 0.0789 mg / g. Keywords: pandanus tectorius, adsorption,chromium metal, NaO

    RANCANG BANGUN PERALATAN DAN PROSES PENGOLAHAN LIMBAH LABORATORIUM BARISTAND INDUSTRI BANDA ACEH

    Get PDF
    ABSTRACTLiquid waste is one of the sources of pollutants for the environment which can have a negative impact in the form of disruption to health, biotic life and disruption to beauty so it must be processed before being disposed of in the environment. Every waste water produced from each activity needs to be managed properly based on its characteristics in order to reduce the quality of the pollutants contained in it. WWTP (Waste Water Treatment Plant) of the Banda Aceh Baristand Industry laboratory is a centralized wastewater treatment system from several laboratories owned by the Banda Aceh Baristand Industry. The IPAL Technology Process used is a combination of anaerobic fluidized bed bio-filter and imhoff tank followed by a process of gravity filtration, absorbance, microfiltration and ultraviolet. This study aims to determine the effectiveness of the design results and analyze the performance of the Waste Water Treatment Plant (WWTP) of the Banda Aceh Industrial Baristand Laboratory. This study begins by conducting a preliminary study to determine the amount of addition of 10% Poly Alumina Chlorin (PAC) and technical NaOH coagulants to reach pH 9 to 12 and continue the application research to WWTP, at the application stage testing of water samples from IPAL then compare it with the quality standard PermenLH No. 5 of 2014 (Appendix XLIV) to determine the effectiveness of processing the WWTP. The results of laboratory tests that have been carried out on samples of WWTP outlet wastewater have found that the test values of phenol, free chlorine and nitrite have not met the required quality standards. Keywords: Laboratory WWTP, Environment, Graphite Filtration, Coagulation, Activated Carbon

    REKOMENDASI TATA KELOLA SISTEM AKADEMIK DI UNIVERSITAS ‘X’ DENGAN FRAMEWORK COBIT

    Get PDF
    Universitas ‘X’ adalah universitas yang telah menerapkan Teknologi Informasi (TI) dalam mengelola proses serta layanan yang ada di dalamnya. Untuk semakin meningkatkan performa kinerja unit- unit yang ada di dalamnya maka Universitas ‘X’ secara rutin mengadakan evaluasi terhadap tata kelola TI yang telah berjalan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa proses-proses TI yang berjalan di Universitas ‘X’ ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki user dalam mengoperasikan sistem, sehingga control objective dalam COBIT yang digunakan dalam penelitian ini adalah DS-7 (Educate and Train Users), sehingga usaha-usaha yang dilakukan dalam penelitian ini adalah yang berhubungan dengan control objective DS-7, yaitu yang berkaitan dengan edukasi dan training pengguna sistem. Rekomendasi tata kelola yang dihasilkan dari penelitian ini digunakan untuk memperbaiki proses serta layanan yang terkait tentang edukasi dan training pengguna sistem, sehingga dapat mengubah kondisi saat ini (AS-IS) menuju capaian yang diharapkan (TO-BE). Kata Kunci: Rekomendasi, Tata Kelola, COBI

    PRODUKSI SIDEWALL METODEEXTRUDING PADA BAN TRUK, MASALAH DAN SOLUSINYA PT. GAJAH TUNGGAL, TBK

    Get PDF
    AbstractIn the truck tire industry, the company is committed to ensuring that the products produced are of high quality, safe, and comfortable when used by implementing a quality management system and prioritizing customer satisfaction.Extruding process on tires is the manufacture or compression of rubber material into various shapes and the resulting material is sidewall. Sidewall is a layer of rubber that covers the sides of the tire and protects the carcass against damage from the outside.Sidewall production process on truck tires at PT. Gajah Tunggal, Tbk starts from Preparation to Booking. In the process, there are Problem Scorch and Problem Rubber sheet. Handling sidewall production process defects, using a Fishbone diagram by looking at the factors that influence it and getting a handling solution in the form of maintenance that is in accordance with the standards used in the company. Keywords: sidewall, extruding, fishbone, defect AbstrakDalam industri ban truk perusahaan berkomitmen memastikan produk yang dihasilkan berkualitas, aman, dan nyaman saat digunakan dengan penerapan system manajemen mutu dan mengutamakan kepuasan pelanggan.Proses Extruding pada ban adalah pembuatan atau pemampatan bahan karet menjadi bentuk yang beragam dan material yang dihasilkan adalah sidewall. Sidewall adalah lapisan karet yang menutupi bagian samping ban dan melindungi carcass terhadap kerusakkan dari luar.Proses produksi sidewall pada ban truk di PT. Gajah Tunggal, Tbk dimulai dari Preparation sampai Booking. Dalam pengerjaannya terdapat Problem Scorch dan Problem Rubbersheet. Penanganan defect proses produksi sidewall, menggunakan diagram Fishbone dengan melihat faktor yang mempengaruhinya dan didapatkan solusi penangannya berupa perawatan yang sesuai dengan standar yang digunakan diperusahaan. Kata Kunci: sidewall, extruding, fishbone, defec

    SURVEY PENENTUAN TRASE JALUR KERETA API SEGMEN KRENCENG – ANYER KIDUL, KABUPATEN SERANG BANTEN

    Get PDF
    Langkah kunci dalam perencanaan jalur kereta api yang berkelanjutan di wilayah tersebut. Dalam kegiatan ini, metode pelaksanaan survey mencakup penjadwalan waktu yang cermat, lokasi survey yang terdefinisi, dan melibatkan partisipasi aktif dari tim pengabdian kepada masyarakat, pemerintah daerah, ahli lingkungan, dan komunitas setempat. Data-data yang terkumpul, termasuk evaluasi tingkat kepuasan masyarakat, perubahan sikap pengetahuan dan keterampilan, serta rekomendasi kebijakan, menjadi dasar untuk perencanaan jalur kereta api yang sesuai dengan kepentingan masyarakat. Hasil kegiatan ini membantu memastikan pembangunan infrastruktur yang berdampak positif dan berkelanjutan di segmen Krenceng - Anyer Kidul, Serang

    PENGARUH FRAKSI TANAH DAN MINERAL TANAH LEMPUNG TERHADAP NILAI CBR

    Get PDF
    Salah satu sifat kekuatan tanah yang berkaitan dengan konstruksi jalan adalah nilai kekuatan CBR (California Bearing Ratio). Nilai CBR pada tanah lempung dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah gradasi butiran tanah, sifat fisis tanah, kepadatan tanah, kadar air dan kandungan mineral yang terdapat di dalamnya. Penelitian ini berfokus tentang pengaruh fraksi tanah dan kandungan mineral pada tanah lempung terhadap daya dukung tanah yang dinyatakan dengan nilai CBR. Sampel yang digunakan adalah sampel tanah lempung yang diambil dari tiga lokasi berbeda yaitu Cikalong, Ciluer dan Nambo. Sampel-sampel ini diuji untuk menentukan sifat fisik, sifat mekanik dan kandungan mineralnya. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis X-Ray Diffraction (XRD) untuk mengetahui karaketristik mineralogi lempung. Penentuan fraksi tanah ditentukan dengan metode pengujian analisa gradasi butiran tanah. Berdasarkan hasil pengujian gradasi butiran, terlihat pengaruh antara persentase pasir dengan nilai CBR pada tiap sampel tanah lempung. Nilai CBR mengalami peningkatan seiring dengan semakin banyak kandungan pasir pada sampel tanah lempung. Hasil pengujian difraksi sinar-x menunjukkan kandungan mineral yang dominan pada tiap sampel yaitu Kaolinite, Nackrite, Quartz, dan Halloysite. Berdasarkan hasil pengujian difraksi sinar-x, dapat disimpulkan bahwa tanah dengan kandungan mineral quartz (SiO2) besar cenderung memiliki nilai CBR yang semakin besar dan berkurang dengan bertambahnya kandungan kaolinite

    PENGARUH KONVERSI KURIKULUM DALAM PENINGKATAN AKURASI SISTEM PERINGATAN DINI MASA STUDI MAHASISWA

    Get PDF
    This study is the development of the previous research on the Early Warning System to predict the student's study time. Factors/parameters used in previous studies include GPA, length of study, the subjects that have been taken, the total credits that have been taken, the history of the course participants, as well as the provision of academic regulations. The previous result is still not significant to predict the student's study. Through this research the authors tried to add factors/other parameters in the arrangements process of a student's study plan : the conversion of the curriculum.The results showed an increase in the accuracy of the predictive valueof10.3% and increased the prediction accuracyof13.57% of the study period, so it can be concluded that the curriculum factor effect in improving the accuracy of the early warning system

    Configurable Information System (CiS) Untuk Membantu UMKM Dalam Meningkatkan Fleksibilitas Sistem Penjualan dan Pembelian Dengan Tree-based Feature Model

    Get PDF
    Configurable Information System (CiS) atau yang sering disebut juga Sistem Informasi Terkonfigurasi adalah suatu sistem yang dapat diatur atau dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan. Dengan menerapkan sistem yang dapat dikonfigurasi maka perubahan kebutuhan organisasi akan dapat terakomodasi. Penelitian ini bertujuan menyediakan CiS yang memiliki fitur-fitur spesifik untuk penjualan pembelian dilengkapi dengan tree-based feature model untuk mengatur batasan sistem dengan tujuan menjaga integritas sistem, sehingga dapat dilakukan pengaturan terhadap fitur-fitur yang wajib ada (mandatory) dan fitur-fitur yang tidak wajib ada atau pilihan (optional), dengan demikian user dapat lebih leluasa mengatur fitur-fitur yang digunakan namun dengan batasan yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk membantu organisasi berskala mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berupa toko retail dan grosir dengan menyediakan CiS dengan ruang lingkup penjualan dan pembelian barang. Dengan adanya CiS maka pihak UMKM akan dapat lebih fleksibel dan leluasa mengatur fitur-fitur sesuai kebutuhan organisasi, sehingga kebutuhan organisasi dapat terakomodasi. Selain itu, dengan tree-based feature model maka UMKM dapat lebih mudah memilih dan mengatur fitur yang disediakan. Konfigurasi fitur yang disediakan dalam CiS ini antara lain fitur order penjualan, order pembelian, fitur pembuatan faktur, fitur konversi barang, setting metode pencatatan persediaan, setting diskon, setting bonus, setting PPN, dan setting metode pencatatan HPP. Ujicoba sistem CiS dilakukan dengan tiga metode, yaitu unit testing, integration testing, dan simulasi konfigurasi terhadap empat UMKM yang bergerak di bidang penjualan dan pembelian. Simulasi dilakukan dengan menjalankan skenario proses bisnis terhadap pengelola empat UMKM yang memiliki proses bisnis berbeda. Hasil proses ujicoba menunjukkan bahwa tree-based feature model dalam CiS yang dibuat dapat mengakomodasi kebutuhan proses bisnis yang berbeda dari keempat UMKM dengan beberapa saran pengembangan, dengan tingkat ketepatan fitur antara fitur yang diusulkan dengan fitur riil yang dibutuhkan sebesar 93,33%, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa CiS yang disediakan dapat mengakomodasi beragam kebutuhan proses bisnis dalam UMKM. Dengan adanya CiS maka sistem dapat lebih fleksibel, perubahan sistem juga dapat diatur secara mandiri oleh pengguna, dan juga dapat mengurangi tingkat ketergantungan pada pengembang perangkat lunak

    Cu(II) Ions Adsorption Using Activated Carbon Prepared From Pithecellobium Jiringa (Jengkol) Shells with Ultrasonic Assistance: Isotherm, Kinetic and Thermodynamic Studies

    Get PDF
    Adsorption of Cu(II) ions from aqueous solution onto activated carbon (AC) prepared from Pithecellobium jiringa shell (PJS) waste was investigated by conducting batch mode adsorption experiments. The activation with ultrasound assistance removed almost all functional groups in the PJS-AC, while more cavities and pores on the PJS-AC were formed, which was confirmed by FTIR and SEM analyses. The Cu(II) ion adsorption isotherm fitted best to the Freundlich model with average R2 at 0.941. It was also correlated to the Langmuir isotherm with average R2 at 0.889. This indicates that physical sorption took place more than chemical sorption. The maximum Cu(II) ion adsorption capacity onto the PJS-AC for a dose of 1 g was 104.167 mg/g at 30 °C and pH 4.5, where the Langmuir constant was 0.523 L/mg, the Freundlich adsorption intensity was 0.523, and the Freundlich constant was 5.212 L/mg. Cu(II) adsorption followed the pseudo second-order kinetic (PSOKE) model with average R2 at 0.998, maximum adsorption capacity at 96.154 mg/g, PSOKE adsorption rate constant at 0.200 g/mg.min, temperature at 30 °C and pH at 4.5. The changes in enthalpy, entropy, free energy and activation energy were determined, and the results confirmed that Cu(II) adsorption onto the PJS-AC was exothermic chemical adsorption in part. There was a decrease in the degree of freedom and the adsorption was non-spontaneous
    • …
    corecore