87 research outputs found
Cor triloculare biventriculare with left superior vena cava
Cor triloculare biventriculare is a rare congenital malformation of the heart in
which there is a complete absence of the atrial septum. It is usually associated
with other anomalies like complete atrioventricular canal defect, polysplenic
syndrome, isolated dextrocardia, Ellis-van Creveld syndrome, or persistent left
superior vena cava. We report a case of a stillborn male foetus of 35 weeks
gestation with common atrium, complete atrioventricular canal defect, and
persistent left superior vena cava. The possible embryological basis and clinical
implication of this variation are discussed. (Folia Morphol 2011; 70, 2: 135–138
Meaning Of Yoga In Ryan Murphyâs âEat Pray Loveâ Movie(2010): An Individual Psychological Approach
This Study is about Meaning of Yoga in Eat Pray Love. The problem of this study is how is the meaning of Yoga to the major character reflected in Ryan Murphyâs Eat Pray Love movie. The object of the study is Eat Pray Love movie directed by Ryan Murphy. It uses an Individual psychological Approach. This study belongs to qualitative research. There are two types of data source in this method, namely primary and secondary data source. The primary data source is the movie and the movieâs script and the secondary data is other material related to the study. Both data are collected and analyzed by descriptive analysis. The result of the study shows the following conclusion, based on the analysis it is clear that this movie reflects about the effort of the major character, Liz Gilbert, who wants to achieve all of her desires. Murphy wants to show the power of ones with her unique way to get something and the meaning of Yoga in her life through Eat Pray Love movie
Multi-hop optimal position based opportunistic routing for wireless sensor networks
Wireless sensor network is a collection of a group of sensors connected to monitor an area of interest. Installation flexibility, mobility, reduced cost and scalability have given popularity to wireless sensor networks. Opportunistic routing is a routing protocol that takes the advantage of broadcasting nature of wireless sensor network for multi-hop communication. Considering the importance of communication between source-destination pairs in a wireless sensor network a Multi-hop Optimal position based Opportunistic Routing (MOOR) protocol is proposed in this paper. The algorithm chooses the path with minimum distance and number of hops between source and destination for transmission of data in the network. It is illustrated by simulation experiments that the proposed protocol has a good effect on End-to-End delay and lifetime of the network. In addition, it is observed that the average End-to-End delay is lesser for different simulation times when compared with existing EEOR protocol
Komunikasi Verbal dalam Komunikasi Bisnis
Bisnis Orang dalam skala kecil, sedang, atau besar, tentu saja, tidak pernah dapat dipisahkan dengan kegiatan komunikasi. Hal ini memastikan mereka dapat berkomunikasi secara efektif. Komunikasi bisa dilakukan secara verbal, begitu juga non verbal atau komunikasi tanpa kata-kata. Tidak lisan Komunikasi bisa dilakukan dalam bahasa tubuh, jarak fisik, atau sentuhan. Untuk Bisnis Komunikasi Non Verbal dapat diterapkan dalam hal menunjukkan bahasa tubuh seperti tatapan mata untuk menyetujui atau senang dengan kesepakatan bisnis tertentu, termasuk disini dengan menggunakan pakaian dapat mencerminkan produk yang dipromosikan, disamping sentuhannya bisa direalisasikan oleh Berjabat tangan di dekat menunjukkan beberapa persahabatan dan penghormatan terhadap klien, dimana jarak fisik diperlukan untuk memahami budaya lokal daerah tersebut untuk memudahkan komunikasi yang mengarah pada pencapaian tujuan bisnis.
Kata kunci: Non verbal-komunikasi dan bisni
HIJAB SEBAGAI GAYA HIDUP (Studi Fenomenologi Tentang Motif Perempuan Memakai Hijab dan Aktivitas dalam Media Sosial Intagram)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui hijab sebagai gaya hidup bagi Bandung Hijabers Community yang dilihat dari tiga hal yaitu alasan perempuan bergabung dengan Bandung Hijabers Community, pemaknaan hijab bagi anggota Bandung Hijabers Community dan aktivitas dalam Media Sosial Intagram.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Strategi penelitian dengan menggunakan pendekatan fenomenologis. Sumber data diperoleh dari studi pustaka, peristiwa atau aktivitas, tempat atau lokasi, informan yaitu Bandung Hijabers Community yang terdiri dari komite dan anggota. Validitas data diperoleh melalui triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa, (1) Alasan mereka untuk bergabung dengan komunitas ini karena mereka haus akan ilmu agama, komunitas muslimah dengan anggota mayoritas kaum muda dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Bandung Hijabers Community (religi, charity dan fashion). (2) Pemaknaan hijab oleh anggota Bandung Hijabers Community, Hijab sendiri berarti pembatas, penutup aurat yang dapat menjadi pelindung dan suatu kewajiban atau perintah agama guna menjaga kehormatan wanita muslimah. Banyak hal yang melatarbelakangi para anggota Bandung Hijabers Community untuk mulai memakai hijab. Ada yang dilatarbelangi karena kesadaran sendiri, keinginan dan lingkungan keluarga yang islami. (3) Aktivitas Bandung Hijabers Community antara lain mengupload kgiatan-kegiatan positif yang mereka lakukan, antara lain, pengajian komunitas, charity komunitas dan kegiatan pemotretan yang seringkali mereka lakukan. Aktivitas Hijabers Community ini pada akhirnya merupakan budaya baru yang lahir melalui social media intagram, di mana hal ini merupakan gaya hidup yang membawa simbol-simbol keagaman mereka yaitu hijab sebagai sebuah gaya hidup kaum hijabers kini. Hijab gaul, modis dan stylis ala hijabers telah membawa seperangkat nilai dan trend yang dilekatkan oleh member Bandung Hijabers Community sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Pada akhirnya dari gaya hidup yang komunitas tersebut lakukan akan mengkontruksi sebuah identitas bagi anggotanya sebagai seorang hijabers yang identik dengan seorang yang fashionabel
Kata kunci : Bandung Hijabers Community, hijab, aktivitas, gaya hidu
Etnosentrisme di Sampit : Kasus warga Dayak dan Warga Madura pasca konflik
Riset ini berupaya menemukan satu bentuk pemahaman tentang tingkat penerimaan sosial dan etnosentrisme warga Oayak dan warga Madura di lokasi bekas konflik, yakni Sampit, yang bisa digunakan sebagai masukan bagi upaya memulihkan keharmonisan hubungan antaretnik.
Riset ini" didesain melalui dua tahap. Tahun pertama (2012) dilakukan pengukuran tingkat penerimaan sosial warga Sampit selaku the native terhadap keberadaan warga etnis Madura selaku the stranger di Sampit, dan menemukan betnosentrisme warga Sampit. Tahun kedua (2013) mengukur tingkat penerimaan sosial warga etnis Madura selaku stranger terhadap warga Sampit dan etnosentrisme warga Madura.
Lokasi riset adal~h Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimanatan Tengah. Populasi penelitian adalah warga masyarakat di kabupaten tersebut, khususnya yang pemah terlibat konflik Sampit tahun 2001 lalu. Proses pengumpulan data menggunakan dua metode, yakni metode survai dengan instrumen angket dan wawancara mendalam (in depth). Analisis data kuantitatif untuk melihat tingkat penerimaan sosial dengan menggunakan metode analisis statistik korelasi bivariat Pearson. Sedang untuk memahami etnosentrisme melalui data hasil wawancara in depth dianalisis dengan cultural domain analysis.
Temuan riset ini adalah bahwa tingkat penerimaan sosial warga Dayak di Sampit terhadap warga Madura ada variasi. Hal itu berdasarkan tingkat pendidikan, yang berpendidikan sekolah dasar, beragama Kaharingan, dan berdomisili di pedalaman memiliki tingkat penerimaan sosial yang tinggi terhadap warga Madura. Warga Dayak yang penerimaan sosialnya tinggi itu bisa dikatakan identik dengan kemumian kebudayaan Dayak.
Berdasarkan temuan di atas maka dalam upaya menciptakan harmoni sosial dan integrasi bangsa, diperlukan pelestarian danJatau penumbuhkembangan kebudayaan Dayak, khususnya di kalangan warga Dayak yang penerimaan sosialnya rendah, yakni warga di perkotaan yang bisaanya berpendidikan menengah ke atas dan beragama Islam dan Kristen
The importance of mutual understanding between external accountants and owner-managers of SMEs
This study investigates the perspective of the ownerâmanager of a small or mediumâsized enterprise (SME) on the importance of mutual understanding with an external accountant. Mutual understanding means that the ownerâmanager understands what the accountant is saying and feels understood by the accountant. The results, based on 310 completed surveys of Belgian ownerâmanagers, show that ownerâmanagers who have a high level of mutual understanding use the advice of their external accountant more extensively. This is in turn positively linked to the financial health of an SME. Furthermore, several drivers that enable the establishment of a high level of mutual understanding are explored. Ownerâmanagers with a high level of mutual understanding consider their accountant as a strategic partner, experience a high level of proactive behaviour with them, have a higher frequency of formal contact, and perceive informal contact as important. External accountants should consider these opportunities in their client management and training of internal staff. Education of clients and openness also seem very important, as the level of a client's accounting knowledge, the number of accounting topics ownerâmanagers deal with, and transparency towards the accountant are significantly positively related to mutual understanding
Developing Instructional Game âAdventure of Wordâ to Improve Morphological Awareness on Students of Politeknik Kota Malang
Kesadaran bermorfologi berhubungan terhadap perkembangan bahasa
seperti dalam kosa kata dan membaca. Sebagian besar mahasiswa Politeknik Kota
Malang kurang memiliki kesadaran bermorfologi. Hal ini disebabkan karena
pembelajaran morfologi itu sendiri tidak diajarkan secara eksplisit dan tidak ada
media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mahasiswa tersebut. Oleh
karena itu, studi ini bertujuan untuk mengembangkan game pembelajaran
âAdventure of Wordâ untuk meningkatkan kesadaran bermorfologi mahasiswa
sebagai materi tambahan.
Studi ini merupakan Penelitian dan Pengembangan menggunakan model
Lee dan Owens, yang terdiri dari analisa kebutuhan, desain, pengembangan,
implementasi, dan evaluasi. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Teknik
Informatika (TI) Politeknik Kota Malang angkatan 2017. Terdapat dua ahli dalam
memvalidasi prodak ini. Ahli untuk memvalidasi produk yaitu terdiri dari ahli isi
dan ahli media/desain dan menggunakan kuisioner untuk memvalidai produk. Di
bagian terakhir evaluasi, uji coba dilakukan kepada subjek penelitian dengan
menggunakan kuisioner dalam mengumpulkan data.
Dari hasil validasi para ahli, dari ahli isi, diperoleh 96.8% yakni secara isi
produk dikategorikan valid, sedangkan dari hasil ahli media/desain, diperoleh
78.7% yaitu secara media/desain produk ini dikategorikan valid. Setelah produk
divalidasi oleh para ahli, kemudian produk diuji cobakan kepada sebelas mahasiswa
TI angkatan 2017. Hasilnya nya adalah 96.6% yang artinya produk ini
dikualifikasikan sangat baik. Hal ini dapat disimpulkan jika produk dikembangkan
sangat baik dan dapat dijadikan media pembelajaran untuk mengajarkan morfologi
kepada mahasiswa seingga dapat membantu mereka dalam meningkatkan
kemampuan bermorfologi terutama dalam kata dasar, prefiks, sufiks, dan sirkumfis.
Hasil dari penelitian ini memberikan kontribusi kepada penelitian-penelitian yang
berhubungan dengan pengembangan khususnya dibidang linguistik. Pelajaran
morfologi dapat dikembangkan dengan media permainan. Penelitian ini
memberikan implikasi baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis, hasil dari
produk ini dapat meningkatkan motivasi intrinsic dan ekstrinsik. Secara praktis,
produk ini dapat digunakan secara mandiri oleh mahasiswa. Peneliti menyarakan
pada penelitian selanjutnya untuk mengembangkan produk dalam hal ukuran
tulisan pada tingkat permainan, menambahkan jenis imbuhan lain, dan
menggunakan media ini dengan desain penelitian lainnya seperti eksperimental dan
penelitian tindakan kelas
THE USE OF LANGUAGES ON JOKOWIâS INSTAGRAM COMMENTS AND ITS IMPLICATIONS ON THE PRESENT NETIZENSâ CHARACTER
Abstract
The study aims at describing the use of languages on Jokowiâs instagram coloums in the context of political propaganda and how it can imply the character of the present netizens. This belongs to a descriptive qualitative research whose data consist of words, phrases and sentences taken from Jokowiâs instagram comments during the 2019 president campaign period. The data collection was conducted by applying the document technique and note taking, while the data analysis was performed by content analysis using inductive method. It is found that there is a deviation of pragmatics in the use of languages towards the political propaganda found on Jokowiâs instagram coloums. The deviation of the pragmatics was a form of sarcasm, hate speech and taboo which were deliberately written in order to attack Jokowi as one of the president candidates for 2019-2024. These pattern of language also implied that present liberal delivering opinion of the Indonesia netizens show a degradation of eastern cultural value especially in using Bahasa.
Keywords: Instagram, language use, netizen, pragmatics
Abstrak
Penenlitian ini bertujuan untuk menjelaskan penggunaan bahasa pada kolom komentar akun instagram Presiden Jokowi dalam konteks propaganda politik serta bagaimana penggunaan bahasa tersebut dapat mengimplikasikan karakter para netizen Indonesia sekarang ini. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dataâdatanya berbentuk kata, frasa dan kalimat diambil dari akun instagram Presiden Jokowi selama kampanye Presiden 2019. Data dikumpulkan melalui teknik catat dan dokumentasi untuk kemudian dianalisis melalui teknik analisis isi dengan menggunakan metode induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan para netizen dalam konteks propaganda politik telah mengalami penyimpangan secara pragmatis. Wujud dari penyimpangan tersebut adalah bentuk sarkasme, ujaran kebencian dan bahasa tabu yang digunakan untuk menyerang Jokowi sebagai salah satu kandidat presiden untuk periode 2019â2024. Selain itu, pola penggunaan bahasa ini juga mengimplikasikan bahwa cara para netizen Indonesia mengemukakan pendapat secara bebas menunjukkan adanya penurunan dari nilaiânilai kebudayaan timur terutama dalam penggunaan bahasa.
Kata kunci: Instagram, penggunaan bahasa, netizen, pragmati
- âŠ