20 research outputs found

    Kebutuhan Keluarga Pasien Critical Care Unit (CCU)

    Get PDF
    Family Needs of Patients Admitted to Critical Care Unit (CCU) Abstract The growing threat of patients’ death will impact on their family’s worry and stress which will negatively affect the role of the family as a part of the support system for the patient. The purpose of this study is to determine family needs of patients admitted to CCU of Arifin Achmad General Hospital of Riau Province. This is a quantitative study using descriptive design with 21 respondents chosen using consecutive sampling technique. The data were collected using questionnaire and then analyzed using univariate analysis. The study found that, regarding the need for service guarantees, 85.7% respondents stated that it was very important to understand the purpose of the medication and health treatment given to the patient; regarding the need for information, 66.7% respondents stated that it was very important to know the real condition of the patient; regarding the need for mental support from the family, 71.4% respondents stated that it was very important to have support from the family; regarding the need for convenience, 42.9% respondents stated that it was important and very important that they were provided with washroom close to the waiting room as well as the waiting room close to the intensive room; and regarding the need for closeness, 38.1% respondents stated that it was very important to be able to visit the patient at CCU with one member of the family. It can be concluded that the need for understanding the purpose of the medication and health treatment given to the patient is the one that patients’ family need the most. It is suggested that the nurses prioritize providing nursing care for the most needed family needs. Key words: CCU, Family needs.   Kebutuhan Keluarga Pasien Critical Care Unit (CCU) Abstrak Besarnya ancaman kematian pasien akan memiliki dampak kecemasan dan stres keluarga dan berdampak pada peran keluarga sebagai support system menjadi tidak maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kebutuhan keluarga pasien CCU di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif,  pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 21 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data dilakukan secara univariat. Hasil penelitian didapatkan pada kebutuhan jaminan pelayanan 85.7% responden menyatakan sangat penting untuk mengetahui tujuan pengobatan dan tindakan perawatan yang diberikan, pada kebutuhan informasi 66.7% responden menyatakan sangat penting mengetahui kondisi pasien yang sebenarnya, pada kebutuhan dukungan mental keluarga 71.4% responden menyatakan sangat penting mendapatkan dukungan antar keluarga, pada kebutuhan kenyamanan 42.9% responden menyatakan penting dan sangat penting untuk tersedia kamar mandi dekat ruang tunggu dan tersedia ruang tunggu didekat ruang intensif, serta pada kebutuhan kedekatan 38.1% responden menyatakan sangat penting untuk mengunjungi pasien diruang intensif (CCU) bersama salah satu kerabat. Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan mengetahui tujuan pengobatan dan tindakan perawatan yang diberikan merupakan kebutuhan yang paling dibutuhkan keluarga. Kepada perawat disarankan untuk memprioritaskan asuhan keperawatan terhadap kebutuhan keluarga yang paling dibutuhkan.   Kata kunci : CCU , Kebutuhan keluarga

    GAMBARAN STATUS ELEKTROLIT PASIEN YANG DIRAWAT DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

    Get PDF
    Ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan peningkatan mortalitas dan morbiditas pasien kritis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran status elektrolit pasien yang dirawat di ICU. Desain penelitian adalah studi restrospektif dengan jumlah responden 105 orang dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Penelitian ini menggunakan lembar observasi. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat. Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden berusia dewasa akhir (45-59 tahun) berjumlah 40 orang (38,1%), jenis kelamin responden laki-laki sebanyak 55 orang (52,4%), diagnosis medis mayoritas bedah umum sebanyak 55 orang (52,4%), tidak menggunakan ventilator sebanyak 82 orang (78,1%), rata-rata lama dirawat di ICU berkisar 3,5 hari (median= 3,00). Hasil penelitian menjelaskan bahwa kadar natrium pasien 48 jam yang mengalami hiponatremia sebanyak 20 orang (19,0%), yang mengalami hipernatremia sebanyak 6 orang (5,7%). Kadar kalium pasien 48 jam yang mengalami hipokalemia sebanyak 53 orang (50,5%) dan mengalami hiperkalemia sebanyak 3 orang (2,9%). Kadar kalsium pasien 48 jam yang mengalami hipokalsemia sebanyak 105 responden (100%). Kadar bikarbonat pasien 48 jam yang mengalami hipobikarbonat sebanyak 55 orang (52,4%), dan mengalami hiperbikarbonat sebanyak 7 orang (6,7%). Pasien masih ditemukan mengalami gangguan elektrolit sehingga perlu dilakukan pemantauan yang ketat dan memperhatikan faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan elektrolit

    GAMBARAN HEALTH SEEKING BEHAVIOR PENDERITA HIPERTENSI DI MASA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Pendahuluan: Health seeking behavior merupakan perilaku yang dilakukan oleh orang yang menderita suatu penyakit untuk memperoleh kesembuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran health seeking behavior penderita hipertensi di masa pandemi COVID-19. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 70 responden. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 17-27 Juli 2021 di Puskesmas Rejosari. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif. Hasil: Perilaku pencarian pengobatan penderita hipertensi di masa pandemi COVID-19 berdasarkan usia lebih banyak memilih melakukan pengobatan ke public medicine. Responden dengan pendidikan SMA memilih public medicine (60,9%), responden dengan penghasilan < Rp 2.998.000 memilih public medicine (48,9%), dan responden yang telah menderita hipertensi selama ≀ 5 tahun memilih public medicine (45,2%). Kesimpulan: Perilaku pencarian pengobatan penderita hipertensi di masa pandemi COVID-19 dari segala kategori mayoritas responden memilih melakukan pengobatan ke public medicine. Kata Kunci : COVID-19; Health Seeking Behavior; Hipertensi   Introduction: Health seeking behavior is behavior carried out by people who suffer from a disease to obtain healing. This study aims to describe the health seeking behavior of hypertension sufferers during the COVID-19 pandemic. Methods : This study used a research design descriptive with a sample of 70 respondents with hypertension who met the inclusion criteria. The measuring instrument used is a questionnaire. This research was conducted on 17-27 July 2021 at the Puskesmas Rejosari. This study uses descriptive statistical analysis. Results:The behavior of seeking treatment for hypertension sufferers during the COVID-19 pandemic based on age is more likely to choose treatment public medicine for. Respondents with high school education chose public medicine (60.9%), respondents with income <Rp 2,998,000 chose public medicine (48.9%), and respondents who had suffered from hypertension for 5 years chose public medicine (45.2% ). Conclusion: The behavior of seeking treatment for hypertension sufferers during the COVID-19 pandemic from all categories, the majority of respondents chose to go to treatment public medicine for.   Keywords : COVID-19; Health Seeking Behavior; Hypertension   &nbsp

    Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Masyarakat Tentang Pertolongan Pertama Pada Fraktur

    Get PDF
    Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pertolongan pertama pada fraktur. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode ceramah, diskusi tanya jawab, dan praktik. Pada kegiatan ini masyarakat diberikan materi terkait pertolongan pertama pada fraktur, kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi. Setelah kegiatan penyuluhan dilakukan, kemudian dilakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan dan diminta untuk melakukan demonstrasi ulang terkait langkah-langkah pertolongan pertama pada patah tulang. Selain mendapatkan penyuluhan, masyarakat juga diberikan leaflet untuk dibawa pulang, sehingga dapat diperagakan saat dirumah

    EFEKTIFITAS COMBO ACCUPRESSURE POINT PADA FASE MENSTRUASI TERHADAP DISMENORE PADA REMAJA

    Get PDF
    Dysmenorrhea is a problem that is often occur among adolescent girls during menstruation. Dysmenorrhea in adolescents can cause impact to academic and daily activities, which in turn may have an impact on adolescent quality of life in the future. The purpose of this study was to determine the effectiveness of acupressure therapy at 3 points on the intensity of dysmenorrhea in adolescents. This research is a quantitative research, using a randomized clinical trial design. The study was conducted in Pekanbaru with the population were all female students of the Faculty of Nursing, at Riau University. A sample of 30 respondents divided into experimental group and the control group were selected based on inclusion and exclusion criteria. The measuring instrument used in this study consists of 2 parts. The first part is a structured questionnaire and the second part is the Visual Analogue Scale (VAS). The result shows, based on the age of most respondents were aged 18-19 years (53%). Based on ethnicity, most respondents have Malay ethnicity (43, 3%). Based on the results of the bivariate test analysis in both groups, combination acupressure at LR3, LI4 and Yintang points did not affect the decrease in pain intensity of dysmenorrhea if it was done in the menstrual phase (p-value> α), but there were significant differences in pain intensity before and after the intervention in the experimental and control group (p-value> α), which is 3.13 points in the experimental group when compared to the control group which is 2.53 points. The results of this study can recommend the use of acupressure as a nursing intervention or as an independent intervention for adolescents to overcome dysmenorrhea.   ABSTRAK Dismenore merupakan masalah yang sering dirasakan oleh remaja perempuan saat mengalami menstruasi. Dismenore pada remaja dapat mengakibarkan terganggunya aktivitas akademik maupun aktivitas sehari-hari, yang akhirnya dapat berdampak pada kualitas hidup remaja di masa yang akan datang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas terapi akupresur pada 3 titik terhadap intensitas nyeri dismenore pada remaja. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan menggunakan desain randomized clininical trial. Penelitian dilakukan di Pekanbaru dengan populasi penelitian adalah seluruh mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Riau Pekanbaru. Sampel sejumlah 30 orang yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Alat ukur yang digunakan pada penelian ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama adalah kuesioner terstruktur dan bagian kedua adalah skala VAS. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berada pada usia 18-19 tahun (53%), sebagian besar bersuku melayu (43, 3%). Berdasarkan hasil analisa uji bivariat terdapat perbedaan bermakna intensitas nyeri sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (p-value>α), yakni sebesar 3.13 point pada kelompok eksperimen jika dibandingkan dengan kelompok kontrol yakni sebesar 2.53 point. Namun berdasarkan uji pada kedua kelompok, akupresur kombinasi pada titik LR3, LI4 dan titik Yintang tidak berpengaruh terhadap penurunan intensitas nyeri dismenore pada remaja jika dilakukan pada fase menstruasi (p-value>α). Hasil penelitian ini dapat merekomendasikan penggunaan akupresur sebagai intervensi keperawatan maupun sebagai intervensi mandiri bagi remaja untuk mengatasi dismenore

    Asuhan Keperawatan Perioperatif pada Adenoma Hipofisis dengan Pendekatan Teori Adaptasi Roy

    Get PDF
    This study aims to describe the implementation of nursing care in post-endoscopic transsphenoidal surgery (ETSS) patients with indications of pituitary adenoma. This research method is a case study in post-ETSS patients with Roy's Adaptation theory approach. This study showed that the patient was free of postoperative complications. The patient could mobilize in stages and went home in a condition that he could walk even with assistance. During treatment, the patient's blood sugar levels were controlled, and signs of dehydration were not found. In conclusion, strict control and good postoperative care can prevent the risk of postoperative complications in patients.   Keywords: Roy Adaptation, Pituitary Adenoma, ETS

    Hubungan antara Status Nutrisi dan Penggunaan Alat Bantu Nafas pada Pasien di ICU

    Get PDF
    Pendahuluan: Status nutrisi dapat mempengaruhi fungsi paru. Malnutrisi merupakan salah satu prediktor negatif terhadap fungsi paru yang dapat menimbulkan kegagalan pada fungsi pernapasan, sehingga dibutuhkan suatu pemantauan status nutrisi sehingga tidak terjadi kegagalan pernafasan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status nutrisi dengan penggunaan alat bantu pernapasan pada pasien di intensive care unit (ICU).Metodologi: Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cohort study. Penelitian ini dilakukan pada 22 orang responden yang dirawat di ICU RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah chi square untuk melihat hubungan antara status nutrisi dengan penggunaan alat bantu pernapasan pada pasien di ICU.Hasil: Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan mayoritas responden yang dirawat di ICU RSUD Arifin Achmad berjenis kelamin laki-laki sebanyak 13 orang (59.1%), mayoritas responden berada pada rentang usia lansia sebanyak 10 orang (45,5%), dengan mayoritas responden menderita stroke sebanyak 10 orang (45,5%), mayoritas responden mengalami malnutrisi sebanyak 14 orang (63,4%), dan mayoritas responden tidak terventilator sebanyak 12 orang (54,5%). Hasil analisis Chi square didapatkan bahwa terdapat hubungan antara status nutrisi dengan penggunaan alat bantu pernapasan pada pasien di ICU dengan ρ value 0,02 (p-value <0,05).Kesimpulan:Status nutrisi memiliki hubungan yang signifikan terhadap penggunaan ventilator pada pasien yang dirawat di ICU RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.Kata kunci: Gagal nafas, intensive care unit, malnutrisi, status nutrisi, ventilato

    Application of Precordial Lead ECG SafOne to Patients with Cardiovascular Disease: Evidence-based Practice

    Get PDF
    Electrocardiography (ECG or EKG) is one of the essential cardiac diagnostic tests to record the heart’s electrical activities. However, errors in precordial lead placement causes invalid ECG recordings. The invention of precordial lead ECG SafOne aims to reduce these errors. This study aimed to apply the precordial lead ECG SafOne to patients with cardiovascular diseases and compare it to the standard ECG in relation to the presence of artefacts and placement time duration. This study employed the experimental research design with a post-test-only equivalent control group approach with a sample size of 60 outpatients undergoing an ECG test. Data on artefacts and placement time duration from ECG SafOne and standard ECG were identified and measured. Data were analyzed using descriptive statistics and the Wilcoxon test to examine the difference in all the variables collected. The results showed no substantial difference related to the artefacts emerging from ECG SafOne and standard ECG with a p-value of 0.083 (&gt; 0.005). In addition, placement time duration using ECG SafOne is faster than standard ECG (p=0.000). To conclude, ECG SafOne is more practical and efficient than standard ECG. This tool produces ECG recordings with no significant difference from standard ECG. Therefore, ECG SafOne is applicable for electrocardiography recording for patients with cardiovascular diseases. Keywords: cardiovascular diseases, electrocardiography, diagnostic test, SafOne, precordial lea

    Fear of COVID-19 Among Indonesian Nurses: A Descriptive Cross-sectional Study

    Get PDF
    This study aims to explore Indonesian nurses’ fear of COVID-19 and the factors affecting that fear. This descriptive study selected 99 nurses from Dumai General Hospital through purposive sampling. The instrument used was the fear of COVID-19 questionnaire (FCV-19S). Chi-squared test was the primary data analysis method. The results showed that the majority of respondents are female (72.7%), Muslim (93.9%), married (64.6%), have a nursing degree diploma (69.7%), and work in the inward care unit (60.6%). The majority are nurse volunteers (75.8%) who have worked an average of 5.8 years with an average age of 31.7 years. The study results show that the majority of respondents are scared of COVID-19 (70.7%). The results also indicate that most of the nurses who are afraid of COVID-19 are women (50.5%), who have worked for less than five years (42.4%), and who provide care services in the inward unit (40.4%). However, the results indicate no relationship between gender, working unit, marital status, religion, and education with fear of COVID-19. The fear of COVID-19 among nurses is still high. However, demographic factors do not correlate with fear of COVID-19. Therefore, other factors related to the fear of COVID-19 need to be explored, and appropriate interventions should be implemented to prevent the development of mental health problems among nurses. Keywords: mental health, nurses, COVID-19, Indonesi
    corecore