66 research outputs found

    ANALISIS PENGARUH PELATIHAN, PEMBAGIAN KERJA DAN JUMLAH TUGAS TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) SURAKARTA

    Get PDF
    Penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Pelatihan, Pembagian Kerja dan Jumlah Tugas Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada PT. Pos (Persero) Surakarta”. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui sejauh mana hubungan dan pengaruh pelatihan, jumlah tugas dan pembagian kerja terhadap produktivitas kerja pegawai pada PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji validitas dan reliabilitas, regresi linier berganda, Agar hasil estimasi menjadi valid, maka dilakukan pengujian statistik yang meliputi uji t, uji F dan R2 (koefisien determinasi) serta pengujian kepenuhan asumsi klasik yang meliputi multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Hasil penelitian uji validitas dan reliabilitas item semuanya valid dan reliabel, Untuk uji t diketahui pelatihan, pembagian kerja dan jumlah tugas berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan pada tingkat keyakinan 95%(α:0,05). Uji F dengan keyakinan 95% atau (α = 0,05) diketahui nilai Ftabel adalah sebesar 2,92, sedangkan nilai Fhitung dari hasil pengolahan data adalah sebesar 10,965 karena Fhitung > Ftabel maka model eksis. Diperoleh nilai koefisien determinasi atau RÂČ adalah sebesar 0,559 yang menunjukkan bahwa variasi produktivitas kerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel pelatihan, pembagian kerja dan jumlah tugas sebesar 55,9 % dan sisanya yaitu 44,1% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model yang diestimasi. Uji asumsi klasik yang meliputi uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas tidak terjadi masalah multikolinieritas dan heteroskedastisitas. Variabel yang paling dominan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan adalah variabel pelatihan yang dilihat dari nilai thitung yang paling tinggi

    PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN PESERTA DIDIK DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan penalaran yang harus dimiliki oleh peserta didik. Salah satu model pembelajaran yang secara konseptual dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan penalaran adalah pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan penalaran peserta didik dilihat dari motivasi belajar yang dimiliki peserta didik pada materi pencemaran, perusakan dan resiko lingkungan kelas XI IPS SMA Negeri 2 Semarang. Motivasi belajar pada penelitian ini merupakan variabel moderator dengan pertimbangan bahwa motivasi merupakan salah satu faktor yang secara konseptual mempengaruhi hasil belajar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experimental) dengan desain faktorial 3x2. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes kemampuan penalaran, angket motivasi belajar, dan lembar observasi pembelajaran. Teknik analisis data menggunakan statistik yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis yang terdiri dari uji T, Korelasi Pearson dan ANOVA dengan bantuan SPSS versi 20.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat perbedaan kemampuan penalaran peserta didik di kelas yang menggunakan pembelajaran berbasis masalah sebelum dan sesudah diberikan perlakuan, 2) terdapat perbedaan kemampuan penalaran peserta didik di kelas yang menggunakan dan yang tidak menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, 3) terdapat perbedaan motivasi belajar peserta didik sebelum dan setelah menggunakan pembelajaran berbasis masalah, 4) tidak terdapat hubungan antara kemampuan penalaran dengan motivasi belajar peserta didik, 5) tidak terdapat interaksi antara pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap kemampuan penalaran peserta didik.;---This research based by the importance of the students reasoning ability should be possessed. One of the learning models are conceptually possible can improve the reasoning ability is the problem based learning model. The aims of this research is determine the effect of problem based learning on students reasoning ability, views of learning motivation on chapter of contamination, destruction and risk the environment in class XI IPS Social Senior High School 2 Semarang. Learning motivation as moderator variable with consideration that motivation is one of the factors that are conceptually influence a learning results. This research is a quasi experimental with factorial design 3x2. The technique of data collection was done with ability reasoning test, motivation questionnaire, and observation of learning. Technique of data analysis using statistical test of normality, homogeneity test, and hypothesis test: T test, pearson correlation and ANOVA with SPSS version 20.0 for windows. The results showed that 1) there are differences in students reasoning ability in the class that uses a problem based learning, before and after the given treatment, 2) there are differences in students reasoning ability of students in the class who use and do not use the problem based learning model, 3) there are differences in learning motivation before and after using problem based learning, 4) there is no relationship between reasoning ability and learning motivation, 5) there was no interaction between the learning motivation to students reasoning ability

    Implementation of Cabaritus Method to Improve Students’ Presentation Skill in Learning

    Get PDF
    This research was conducted to increase students’ participation in delivering ideas/notions/opinions in lectures and improve the quality of student presentations through the application of the CABARITUS method. The type of research is classroom action research while the action giver is lecturer and the research subjects are 45 students who take the Curriculum and Geography Textbooks Study. Data about students who are active during lectures was collected by observation using a checklist sheet. While data about the quality of student presentations were collected by observation using learning observation sheets. Data were analyzed using percentage techniques. The results showed that; 1) the number of students who actively gave presentations in the form of ideas/opinions at the first meeting was 11 people (24.44%), at the second meeting there were 16 people (35.55%) and at the third meeting were 21 people (46.66 %). This result can be interpreted that the application of the CABARITUS method can increase the number of students who actively deliver ideas/notions/opinions in lectures. 2) In terms of the quality of presentations at the first meeting, from 11 students who made presentations there were only two students who were able to deliver it in the excellent category (18.18%), at the second meeting they rose to 5 from 16 students (31.25%) and at the third meeting 9 out of 21 (51.38%) students had very good presentation quality. The quality of the presentation can be seen in the presentation content and presentation techniques. The conclusion from this research is that CABARITUS method can increase the number of students who make learning presentations and improve the quality of student learning presentation

    STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI ENERGI TERBARUKAN GEOTHERMAL DI KABUPATEN PASAMAN

    Get PDF
    Adequate electricity becomes one of the factors supporting the pace of economic growth in Indonesia. In Indonesia, the geothermal potential is spread for the development of environmentally friendly electrical energy. The potential for geothermal energy in Pasaman Regency is two points with 66 MWe and 97 MWe potential respectively. This potential will be very beneficial for the community as a power plant, can also develop the concept of aquaculture, agriculture, education and research as well as being a tourist attraction. The purpose of this study is to identify the benefits of geothermal potential and geothermal development strategies in Pasaman Regency. The method used is the SWOT to analyze the development strategy of the geothermal energy industry for its energy use. The results of this study are strategies for developing the use of renewable energy optimally. Strategies that can be developed are the provision of supporting infrastructure, increased investment, energy optimization, government policies and outreach to the community related to development plans and the benefits to be gained by the development of geothermal energ

    ANALISIS TINGKAT KESIAPSIAGAAN TERHADAP BENCANA GEMPA BUMI DI SMP NEGERI KOTA PARIAMAN

    Get PDF
    Kota Pariaman merupakan salah satu kota di Provinsi Sumatera Barat yang rentan dengan bencana gempa bumi. Besarnya jumlah korban jiwa yang diakibatkan oleh gempa bumi menyebabkan Pemerintah Kota Pariaman mencanangkan wawasan tanggap bencana harus diterapkan di semua instansi pendidikan termasuk pada sekolah menengah pertama. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis tingkat kesiapsiagaan terhadap bencana gempa bumi di Sekolah Menengah Pertama Kota Pariaman, guna megurangi dampak yang ditimbulkan bencana gempa bumi tersebut. Metode yang dilakukan untuk analisis tingkat kesiapsiagaan adalah metode campuran yaitu menggabungkan metode kuantitatif dan metode kualitatif dengan teknik survei. Metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan terhadap bencana gempa bumi di sekolah menengah pertama Kota Pariaman, sedangkan metode kualitatif digunakan utuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kesiapsiagaan sekolah menengah pertama dalam menghadapi ancaman bencana gempa bumi di Kota Pariaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesiapsiagaan bencana gempa bumi di SMP Negeri se Kota Pariaman masih dalam kategori rendah. Kesembilan sekolah menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam menghadapi bencana gempa bumi. Hasil dari penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan bagi Dinas Pendidikan Kota Pariaman untuk membuat kebijakan dalam mengelola sekolah tanggap bencana. Kata Kunci: Bencana, Gempa Bumi, Kesiapsiagaa

    ANALISIS SPASIAL SEKOLAH DASAR DI KOTA PARIAMAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran Sekolah Dasar di Kota Pariaman, mengetahui jarak rata-rata antara permukiman dengan Sekolah Dasar di Kota Pariaman, dan mengetahui aksesibilitas Sekolah Dasar di Kota Pariaman. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan menggunakan analisis spasial yaitu analisis tetangga terdekat, analisis jarak dan analisis tumpang susun beberapa data spasial. analisis tersebut membutuhkan data titik kordinat yang dikumpulkan dengan survey langsung ke lapangan dan data statistik yang di gambarkan dalam bentuk data spasial. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa persebaran sekolah dasar di Kota Pariaman terdiri dari dua jenis yaitu menyebar secara merata dan tidak beraturan acak. Berdasarkan analisis jarak wilayah tangkapan sekolah dasar pada setiap sekolah di masing-masing kecamatan terluas di kecamatan Pariaman Selatan yaitu 1,2 km2, dan terkecil adalah di kecamatan Pariaman Tengah yaitu 0,63 km2

    PEMBELAAN NOTARIS DALAM MENGHADAPI PERSOALAN PIDANA DALAM ERA PANDEMIC COVID 19

    Get PDF
     Pelaksanaan tugas jabatan Notaris dalam membuat akta autentik, masih terdapat dokumen dan keterangan palsu dari para penghadap diera pandemic covid19, sehingga timbul persoalan dan sengketa bahkan menjadi celah hukum pidana bagi Notaris. Penulis tertarik untuk menganalisis dan mengkaji sejauh mana Pembelaan Notaris Dalam Menghadapi Persoalan Pidana Dalam Era Pandemic Covid19. Metode penelitian ini menggunakan penyusunan yang sistematis, dengan pendekatan yuridis normatif  yaitu mengacu pada norma-norma hukum tertulis, baik yang dituangkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan maupun dalam bentuk literatur kepustakaan, atau literatur lainnya. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriptif analitis yaitu melakukan analitis terhadap permasalahan yang akan dikaji. Hasil penelitian ini yaitu: 1). Notaris/PPAT dalam membuat akta-akta autentik dalam memenuhi pelayanan kebutuhan masyarakat di era pandemic covid19 Melaksanakan protokol pencegahan penyebaran covid19 dengan menggunakan masker, cairan penyanitasi tangan, pemberlakuan jam kerja karyawan secara bergantian (PPKM) dan meningkatkan kebersihan kantor; 2). bahwa para penegak hukum dalam prosedur pemanggilan Notaris sebagai saksi/terdakwa harus memperhatikan Pasal 66 UUJN, MoU nomor: 01/Mou/PP-INI/V/2006 dan SK. Kapolri nomor 12 Tahun 2009.Kata-Kunci: Pelaksanaan, Jabatan, Notaris, Pandemic Covid19.  In carrying out the duties of the Notary's position in making authentic deeds, there are still false documents and information from the presenters in the era of the COVID-19 pandemic, so that problems and disputes arise and even become a criminal law loophole for Notaries. The author is interested in analyzing and assessing the extent to which the Notary's Defense in Facing Criminal Issues in the Covid19 Pandemic Era. This research method uses a systematic arrangement, with a normative juridical approach that refers to written legal norms, both as outlined in the form of legislation and in the form of literature, or other literature. This research is included in analytical descriptive research, which is doing analysis of the problems to be studied. The results of this study are: 1). Notary/PPAT in making authentic deeds in meeting the needs of the community in the era of the covid19 pandemic Implementing protocols to prevent the spread of COVID-19 by using masks, hand sanitizer, implementing alternate working hours (PPKM) and improving office cleanliness; 2). that law enforcers in the procedure for summoning a Notary as a witness/defendant must pay attention to Article 66 of the UUJN, MoU number: 01/Mou/PP-INI/V/2006 and SK. National Police Chief Number 12 of 2009.Keywords: Implementation, Position, Notary, Pandemic Covid19

    The Role of Teachers in Preparedness Students Level Facing Tsunami Disasters

    Get PDF
    Schools in tsunami-prone areas have a very high-level disaster vulnerability. Disaster mitigation must be given adequately by the school to students in improving their preparedness, for instance in the infrastructure aspect, such as building disaster friendly schools which are completed by provision signs for disaster evacuation routes, as well as providing early warning system. Furthermore, the skill of human resources in facing disaster situation needs to be involved. In the school environment, the majority of the population was dominated by the students. It will be at high risk if the students are not aware of the tsunami disaster. Teacher factors significantly influence the increase in tsunami preparedness of students. This study explored the role of the teacher in the students' preparedness in dealing with the tsunami disaster. The research used the quantitative descriptive method. Primary and secondary data were collected using a survey. The population of the study was the teachers and the elementary, secondary, upper secondary school students in the Pangandaran District. Students' preparedness were examined by Carter, LIPI, and UNESCO parameter. Results of the research showed that the students’ preparedness score is 8,16 (highly significant) for elementary school, 5,86 (less significant) and 5,52 (less significant) consecutively for secondary and upper secondary school. The high score role of an elementary school teacher of the preparedness of the students caused by the personal closeness between teachers and students so that the student comprehend the learning materials effectively. Nevertheless, the lack of teacher attention personally to students and the lack of teacher understanding about disaster awareness, especially tsunami, were considered as the main factors that cause low students’ scores. Providing the training to the teacher about disaster preparedness, which held by the local government (Education Department), is one of the alternatives that we can do to equip the students in improving their preparedness to the tsunami

    URGENSI TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI

    Get PDF
    Kebutuhan akan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di zaman globalisasi ini bukan hal yang dapat dikesampingkan. Kebutuhan dalam pemenuhan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting. Bagi seorang guru, pengetahuan teknologi (technological knowledge) merupakan kompetensi yang harus dikuasai guna mendukung peningkatan dalam proses pembelajaran. Untuk mengemas pembelajaran seperti ini diperlukan kompetensi khusus bagi seorang guru. Tidak cukup hanya materi pembelajaran (content), atau kemampuan merancang pembelajaran (pedagogic) tetapi harus mampu menggabungkan keduanya yang kemudian dikolaborasikan dengan kemampuan dalam pemanfaatan teknologi (technological). Kemampuan inilah yang disebut dengan TPACK (Technological Pedagogical and Content Knowledge). kerangka TPACK terdiri dari tujuh komponen pengetahuan, yaitu: Content Knowledge (CK); Pedagogical Knowledge (PK); Technological Knowledge (TK); Pedagogical Content Knowledge (PCK); Technological Content Knowledge (TCK); Technological Pedagogical Knowledge (TPK); dan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK). Pembelajaran geografi yang merupakan ilmu untuk membangun dan mengembangkan pemahaman peserta didik tentang variasi dan organisasi spasial masyarakat, tempat dan lingkungan pada muka bumi, akan sangat terbantukan dengan adanya kerangka TPACK yang dimiliki oleh guru. Peserta didik terdorong untuk memahami aspek dan proses fisik yang membentuk pola muka bumi, karakteristik dan persebaran spasial ekologis dipermukaan bumi dengan adanya sistem informasiKebutuhan akan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di zaman globalisasi ini bukan hal yang dapat dikesampingkan. Kebutuhan dalam pemenuhan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting. Bagi seorang guru, pengetahuan teknologi (technological knowledge) merupakan kompetensi yang harus dikuasai guna mendukung peningkatan dalam proses pembelajaran. Untuk mengemas pembelajaran seperti ini diperlukan kompetensi khusus bagi seorang guru. Tidak cukup hanya materi pembelajaran (content), atau kemampuan merancang pembelajaran (pedagogic) tetapi harus mampu menggabungkan keduanya yang kemudian dikolaborasikan dengan kemampuan dalam pemanfaatan teknologi (technological). Kemampuan inilah yang disebut dengan TPACK (Technological Pedagogical and Content Knowledge). kerangka TPACK terdiri dari tujuh komponen pengetahuan, yaitu: Content Knowledge (CK); Pedagogical Knowledge (PK); Technological Knowledge (TK); Pedagogical Content Knowledge (PCK); Technological Content Knowledge (TCK); Technological Pedagogical Knowledge (TPK); dan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK). Pembelajaran geografi yang merupakan ilmu untuk membangun dan mengembangkan pemahaman peserta didik tentang variasi dan organisasi spasial masyarakat, tempat dan lingkungan pada muka bumi, akan sangat terbantukan dengan adanya kerangka TPACK yang dimiliki oleh guru. Peserta didik terdorong untuk memahami aspek dan proses fisik yang membentuk pola muka bumi, karakteristik dan persebaran spasial ekologis dipermukaan bumi dengan adanya sistem informas

    Strategi Musikal dalam Ritual Pujian dan Penyembahan Gereja Kristen Kharismatik

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah memahami fakta, proses, dan fungsi musikal yang digunakanuntuk mencapai tujuan pengembangan suasana ibadah dan melihat kompleksitas cara, struktur, dansistematisasi musikal dalam membangun suasana ibadah melalui pola dan metode tertentu dari parapendukung ibadah. Penelitian ini menerapkan perspektif pergelaran (performance perspective) untukmengkaji aktivitas ritual keagamaan untuk mengungkap peran aspek-aspek teknis-artistik dalamperibadatan. Ide pokok strategi musikal dalam proses ritual adalah suatu metode dan rekayasa musikaltertentu yang dapat memberikan kontribusi terhadap proses ritual. Suatu strategi dan rekayasa musikalberdampak pada kesan, intensitas, pengalaman, atau pemahaman pelaku terhadap objek, tujuan danaktivitas ibadah
    • 

    corecore