47 research outputs found
Tinjauan Mengenai Kualitas Produk Cushion Seat Untuk Kabel Gas Motor PT. Karya Putra Pahlawan
PT. Karya Putra Pahlawan adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan karet olahan (compound) menjadi komponen pendukung spare part kendaraan bermotor dan barang jadi karet yang dapat dipakai untuk industri rumah tangga. PT. Karya Putra Pahlawan didirikan pada tahun 1996 dan berlokasi di Jalan Kerkhof No.50 (Kihapit Timur) Lewigajah, Cimahi.
Sebelum mendirikan PT. Karya Putra Pahlawan, Ir. Suherman sebagai pendiri perusahaan tergabung dalam suatu usaha gabungan home industry yang bernama CV. Karetindo Mitra Industri, dan pada akhir tahun 1996 mendirikan PT. Karya Putra Pahlawan dengan modal awal sebesar Rp.180.000.000,- dimana sebagian modal tersebut merupakan pinjaman dari PT. Astra Mitra Ventura dan Yayasan Dharma Bakti Astra.
Berkat keseriusan dan ketekunan serta komitmen yang kuat, PT. Karya Putra Pahlawan dapat bertahan dan terus berkembang hingga terhitung tahun 2012 aset perusahaan telah mencapai enam milyar dan omzet mencapai 4,5 milyar per tahunnya. Berikut ini bidang usaha dari PT. Karya Putra Pahlawan diantaranya yaitu:
1. Compound Ruber
Memproduksi Compound NR, CR, NBR EPDM, Silicon dan Hypalon sesuai dengan spesifikasi teknis
2. Ruber Automotif
Memproduksi komponen untuk jok motor, cushion seat untuk kabel gas motor (AK30096RO), spido meter, kabel rem, engine mounting, bussing, karet tromol, karet kopling, karet step, roll kateng karet untuk flazer.
3. Rubber Goods
Barang jadi karet yang bisa dipakai untuk alat industri rumah tangga seperti kipas angin, alat pompa air, meubel, lemari es.
4. Moulding (cetakan)
Pembuatan moulding press, enjection karet dan plastic.
Produk yang dihasilkan perusahaan ini dipasarkan ke berbagai daerah seperti Bogor, Tanggerang, Bekasi dan Surabaya. Pemasarannya dilakukan secara berkelanjutan karena banyak perusahaan di daerah tersebut yang sudah menjadi pelanggan tetap PT. Karya Putra Pahlawan.
Untuk berupaya terus dalam memenuhi keinginan dan demi menciptakan kepuasan pelanggannya, perusahaan selalu berupaya menjaga mutu produknya sesuai dengan standar mutu yang berlaku bagi standar nasional maupun internasional, selalu memperhatikan dan mengendalikan sumber daya lainnya yang tidak kalah pentingnya yaitu bahan baku dan sumber daya manusia yang berkualitas.
Oleh karena itu pada tahun 1998 PT. Karya Putra Pahlawan mendapatkan pembinaan dari Deperindag mengenai ISO 9001-2000 yang kemudian mendapatkan sertifikat Sistem Mutu Modul Dua pada bulan Mei 1998. PT. Karya Putra Pahlawan terus berkembang dan tak lupa mengikuti pelatihan-pelatihan baik yang diadakan oleh mitra usaha PT. Karya Putra Pahlawan, maupun oleh lembaga-lembaga pemerinta dan non pemerintah maka pada tahun 2005 PT. Karya Putra Pahlawan memperoleh kembali ISO 9001-2000. (Modul company profile, 2009:1).
Sebagai salah satu komitmen PT. Karya Putra Pahlawan dalam berupaya memuaskan pelanggan dan melakukan perbaikan berkelanjutan, maka manajemen PT. Karya Putra Pahlawan mempunyai visi, misi dan kebijakan mutu sebagai kerangka kerja untuk meningkatkan dan meninjau sasaran mutu yang di komunikasikan dalam organisasi untuk dipahami dan dilaksanakan secara terus menerus agar senantiasa sesuai dengan perkembangan jaman.
1. Visi
Menjadi perusahaan industri barang karet di skala nasional dan internasional dengan menitik beratkan pada profesionalisme, ketepatan waktu, standar mutu dan kepuasan pelanggan.
2. Misi
Menghasilkan produk dengan komitmen, kepercayaan dan menunjukan hasil yang sesuai dengan persyaratan pelanggan.
3. Kebijakan Mutu
Ketepatan Waktu dan Mutu Adalah Bukti Kam
Complicaciones maternas según historia clÃnica perinatal actual en mujeres atendidas en el hospital Dr. Luis Felipe Moncada Rio san Juan, periodo septiembre 2017-septiembre 2018.
Caracterizar las complicaciones maternas es una herramienta indispensable para utilizarla como indicador de calidad de los cuidados maternos. La experiencia es reciente y hay poca información en Nicaragua, El Objetivo del estudio fue identificar las complicaciones maternas según historia clÃnica perinatal actual en mujeres atendidas en el hospital Dr. Luis Felipe Moncada Rio San Juan periodo septiembre 2017 - septiembre 2018.Diseño: Observacional de tipo descriptivo, Retrospectivo y de corte transversal.Resultados: del universo de 590 pacientes se analizó una muestra de 233 pacientes la mayorÃa en el grupo etario de 20 a 34 años con escolaridad primaria, del área rural y todas fueron mestiza. Con relación a los antecedentes Gineco obstétricos prevaleció las Bigesta y en cuanto al número de partos prevalecen partos uno, en cuanto a la vÃa del nacimiento la más común fue vaginal, la mayorÃa tenia de 4 a 8 controles prenatales. La patologÃa más frecuente fue los las hemorragias de ellas la hemorragia postparto, seguido de los trastornos hipertensivos de ellos la hipertensión gestacional.En relación a las infecciones prevaleció la bacteriuria asintomática, seguido de pielonefritis e infección genital.Se encontró un total de 2 pacientes que cumplieron los criterios para pacientes NEAR-MISS para un 0.9%, sin registro de mortalidad materna en periodo de estudio.Palabras claves: Morbilidad Materna Extrema, Near Miss, casi muertas
Detection of Salmonella by Surface Plasmon Resonance
This study explores the possibility of simultaneous and specific detection of
Salmonella serovars by surface plasmon resonance (SPR). The Plasmonic® SPR device was
used to develop this rapid assay. The sandwich immunoassay involves the use of a
polyclonal anti-Salmonella antibody to simultaneous capture multiple Salmonella serovars
present in a sample. This is followed by specific detection of the captured serovars using
O-specific anti-Salmonella antibodies. Milk spiked with Salmonella Typhimurium and
Salmonella Enteritidis was used as a model system to establish the assay. The assay was
further extended to sequentially differentiate between the two Salmonella serovars on a
single SPR chip in a single channel. The assay was proved to work without any additional
dilution or clean-up steps. The sample volume requirement for the assay is only 10 μL. The
lower limits of detection for Salmonella Typhimurium and Salmonella Enteritidis were
2.50×105 cells mL-1 and 2.50×108 cells mL-1, respectively
Antibody-Based Sensors: Principles, Problems and Potential for Detection of Pathogens and Associated Toxins
Antibody-based sensors permit the rapid and sensitive analysis of a range of pathogens and associated toxins. A critical assessment of the implementation of such formats is provided, with reference to their principles, problems and potential for ‘on-site’ analysis. Particular emphasis is placed on the detection of foodborne bacterial pathogens, such as Escherichia coli and Listeria monocytogenes, and additional examples relating to the monitoring of fungal pathogens, viruses, mycotoxins, marine toxins and parasites are also provided