1,410 research outputs found

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN PPL UNY 2014 LOKASI SMP N 1 PRAMBANAN

    Get PDF
    Pelaksanaan PPL dilakukan dengan praktek mengajar di kelas yang bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan dan merupakan kegiatan pokok pelaksanaan PPL. Sehingga mahasiswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran di kelas. Selama praktek mengajar, mahasiswa mendapatkan bimbingan dari guru pembimbing mata pelajaran. Sebelum mengajar, praktikan konsultasi dengan guru pembimbing dan setelah selesai mengajar pada setiap pertemuan, guru memberikan evaluasi serta masukan-masukan agar mahasiswa praktikan dapat melaksanakan lebih baik dan kekurangan yang ada dapat diperbaiki

    PEMBINAAN KEAGAMAAN DEWAN KEMAKMURAN MASJID (DKM) AL-BAROKAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS PERILAKU BERAGAMA REMAJA USIA 13 – 18 TAHUN DI KOMPLEK BUMI KEPONGPONGAN INDAH DESA KEPONGPONGAN KECAMATAN TALUN KABUPATEN CIREBON

    Get PDF
    AYI NURHIDAYAT : NIM. (59410368) Pembinaan Keagamaan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Barokah dan Pengaruhnya terhadap Kualitas Perilaku Beragama Remaja Usia 13-18 Tahun di Komplek Bumi Kepongpongan Indah Desa Kepongpongan Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) sesuai dengan tugas dan fungsinya memegang peran penting dalam memakmurkan masjid. dalam kehidupan beragama pada zaman modern ini, khususnya remaja yang dirasakan semakin menciut maka kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh Pengurus Dewan kemakmuran Masjid (DKM) sangatlah diperlukan, sehingga masjid benar-benar berfungsi sebagai tempat ibadah dan pusat kebudayaan islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Pembinaan kegamaan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Barokah di kalangan remaja usia 13-18 tahun di Komplek Bumi Kepongpongan Indah Desa Kepongpongan Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon. 2) Perilaku Beragama remaja usia 13-18 tahun di Komplek Bumi Kepongpongan Indah Desa Kepongpongan Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon. 3) Pengaruh pembinaan keeagamaan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Barokah terhadap kualitas perilaku Beragama remaja usia 13- 18 tahun di Komplek Bumi Kepongpongan Indah Desa Kepongpongan Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon. Masjid merupakan tempat pembinaan keagamaan bagi umat islam sebagai modal utama menanam moral dan aqidah dari segala kewajiban untuk dunia dan akhirat. Secara garis besar di dalam masjid terdapat dua aspek peran yaitu peran sebagai tempat pusat ibadah dan peran sebagai tempat pembinaan umat. Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1). observasi 2). wawancara 3). dokumentasi 4). Angket. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : 1) Pembinaan keagamaan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Barokah (variabel X) dikategorikan sangat baik dengan prosentase 81,25%. 2) Perilaku beragama remaja usia 13-18 tahun (Variabel Y) dikategorikan baik dengan prosentase 70,07%. 3) Pengaruh pembinaan keagamaan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Barokah terhadap kualitas perilaku beragama remaja usia 13-18 tahun di Komplek Bumi Kepongpongan Indah Desa Kepongpongan Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon termasuk kategori dengan r hitung sebesar 0,99%, jika diinterpretasikan terdapat pengaruh atau korelasi yang tinggi yang berada dalam kategori prosentase 0,80- 1,00. Adapun pmbinaan keagamaan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al- Barokah (Variabel X) mempengaruhi kualitas perilaku beragama remaja usia 13- 18 tahun (Variabel Y) sebesar 98,01%, sedangkan sisanya 1,99% dipengaruhi oleh faktor lai

    Strategi Tata Kelola BUMDes dalam Upaya Menunjang Ekonomi Masyarakat di Desa Pamulihan Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut

    Get PDF
    Village-Owned Enterprises (BUMDes) is a village economic institution that aims to help support driving the economy of rural communities. Pamulihan Village, where the majority of the people were farmers, really needed BUMDes in order to support and improve the village economy. The research objective was to analyze the level of participation of the Pamulihan Village Community in the existence of BUMDes in order to support village economic development. This research is a type of qualitative research with data collection techniques in the form of interviews and documentation. The results showed that 1) BUMDes Pamulihan Village had succeeded in giving a positive impact on improving the village economy and community welfare. 2) Management of BUMDES by the management is very orderly based on the regulations that have been set by the government, 3) BUMDES Pamulihan Village although not maximized in running its business units, based on the data collected, it was found that high community participation in welcoming the existence of BUMDes

    Quality Management of Package C Graduates Through Non-Formal Education Accreditation Program

    Get PDF
    The background of this research is that the synchronization between the results of the accreditation assessment and the quality of the graduates of Package C is not optimal. The focus of the problem in this study is that the management of the learning process is still not optimal in accordance with the eight national education standards. This happens because of the lack of interest in learning from students, non-linear competence of tutors and tutors, unrepresentative infrastructure, lack of funding, and management discipline. This study aims to determine the quality planning of graduates, implementation strategies, evaluation, potential, obstacles, controls and outcomes for the quality of graduates. The theory that underlies this research is integrated quality management. The approach used in this research is a qualitative approach and data collection techniques through observation, interviews, documentation studies, and literature studies. The conclusion of this study is that the management of the learning process has not been able to meet the eight national education standards so that the quality of graduates is not optimal

    Tinjauan Kembali Leadership in Administration: A Sociological Interpretation (Selznick, 1957)

    Get PDF
    Conceptually, leadership, as an on going debatable topic, is becoming a more elusive and ambiguous research constructs. Therefore, it will always be a “hot topic” to be studied and discoursed. Core concept of leaderhip is very important to be used in critical decision making. Selznick (1957) has been a clasic in leaderhip elaborates concept of leaderhip beyond efficency, beyond organization, leadership responsibility and creativity. The distinctive competence concept has inspired various studis in resource-based view strategic management. In the review section the writer emphasize pros and cons of leaderhip that show more contribution to the development of leadership theory

    Guarantee Benefit for Creditor and Credit Reconstruction Effort during COVID-19 Pandemic

    Get PDF
    Guarantee begins with the debtor credit agreement that followed with the handover of the object guarantee by debtor to creditor, where the creditors are banks. If referred in the regulation article 1 point 2 of Constitution No. 10/1998 concerning on banking stated that bank is a business entity that raised fund from citizen in the form of deposits and channeling them to the public in the form of credit and/or in other forms in order to improve the lives of many people. Bank has the important role in economic, because one of its function is giving the credit to citizen and helping the micro, small and medium enterprises. This given credit must be accompanied by collateral or collateral provisions from the debtor because it was one of the precautionary principal from Bank, and also with the efforts to protect the creditor at any time the debtor defaults. The covid-19 pandemic outbreak that had a profound impact on the entire life of society was also influenced the problem of credit and guarantee. The collateral agreement which is an accessoire agreement (follow-up or accompanying) follows the main or principal agreement, that is preceded by a credit agreement (debt agreement), including on what if there is bad credit and what efforts should be done by the Bank so that it does not experience even greater losses. For this reason, the writer is very interested, to find out the extent of the benefits of the collateral object for creditors as well as credit restructuring efforts during the Covid-19 pandemic

    TINJAUAN KAPASITAS PARKIR TERHADAP VOLUME PARKIR PADA AREAL SUZUYA MALL BIREUEN

    Get PDF

    INTERNALISASI NILAI TAUHID PADA PEMBELAJARAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA SMA DALAM MEMAHAMI NILAI-NILAI AGAMA DAN KIMIA

    Get PDF
    Iman dan taqwa merupakan “core” tujuan pendidikan nasional. Kemajuan dalam bidang IPTEK yang menunjukkan pencapaian kemampuan kognitif ternyata tidak paralel dengan pencapaian iman dan taqwa. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya tingkat dekadensi moral. Internalisasi nilai tauhid dalam materi ajar diyakini akan menjadi sarana dalam menanamkan iman dan taqwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan internalisasi nilai tauhid (INT) dalam pembelajaran kimia yang dapat meningkatkan kemampuan siswa SMA dalam memahami nilai-nilai agama dan kimia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, yang meliputi tahapan: (1) Studi pendahuluan untuk mengungkapkan INT empirik, melibatkan kepala sekolah dan wakil, guru kimia dan agama serta beberapa siswa sebagai sumber informasi. Triangulasi data dilakukan dengan membandingkan data dari berbagai sumber; (2) Perancangan dan uji coba INT dalam pembelajaran kimia; (3) Implementasi yang melibatkan 2 kelas, kelas dengan metode diskusi (MD) dan ceramah (MC). Instrumen penelitian telah divalidasi ahli dan uji coba, meliputi: (1) Instrumen INT, terdiri dari 10 soal uraian; (2) Instrumen kemampuan termokimia, terdiri dari 18 item soal pilihan berganda dengan 5 pilihan; (3) Kuesioner INT pada materi termokimia (INTMMK) terdiri dari 4 pernyataan dengan rubrik 5 skala; (4) Kuesioner INT dalam mata pelajaran IPA (INTIPA) terdiri dari 3 pernyataan dengan rubrik 5 skala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi yang diterapkan di sekolah selama ini: (1) Merupakan bentuk latihan, pembiasaan, penerapan, penguatan dan syiar ajaran Islam yang secara teoritis diperoleh melalui mata pelajaran agama di sekolah; (2) Dalam pembelajaran kimia internalisasi dilakukan melalui pemberian nasihat jika materi kimia dianggap tidak berhubungan dengan agama, dan dengan integrasi jika berhubungan. Integrasi dapat berbentuk identifikasi/verifikasi maupun analogi. Melalui penelitian ini telah dirancang strategi internalisasi nilai tauhid dalam pembelajaran termokimia. Konsep termokimia disajikan secara simultan dengan ayat-ayat Al-Quran. Internalisasi dilakukan pada tahap inti dalam pembelajaran. Hasil implementasi menunjukkan bahwa INT dalam pembelajaran termokimia dapat meningkatkan kemampuan INT dalam kategori sedang (N-Gain kelas MD = 0,40; MC = 0,45), dengan perbedaan yang signifikan antara hasil pretes dan postes untuk kedua kelas MD dan MC (α= 0,05). INT dalam pembelajaran termokimia dapat meningkatkan kemampuan termokimia pada kategori sedang (N-Gain MD = 0,36 ; MC = 0,34). Siswa merespon positif terhadap implementasi INT dengan perolehan skor kelas MD dan MC berturut-turut 70,8 dan 75,5 (dalam skala 0-100). Iman & Taqwa are the core of the national education goals. The advances in science and technology that demonstrate achievement of cognitive abilities are not parallel with the achievement of Iman & Taqwa. This is indicated by moral decadence that still in high level. Internalization of tauhid value in the teaching material is believed to be a means of instilling Iman & Taqwa. This research aims to develop internalization of tauhid value (INT) in chemistry learning that improved the ability of the students of senior high school in understanding religious values and chemistry. This study used qualitative and quantitative approach, which includes: (1) A preliminary study to reveal empirical INT, involving principals and vice, chemistry and religion teacher and some students as a source of information. Triangulation of data was done by comparing data from various sources; (2) Designing and trying out of INT; (3) Implementating the draf of INT involves two classes, discussion method (MD) and lectures (MC) classes. The instrument of research has validated by experts and limited tryout, includes: (1) INT instruments, consist of 10 items of essay test; (2) Instruments thermochemical test, consist of 18 items of multiple-choice with 5 options; (3) The Questionnaire of INT on thermochemical materials (INTMMK) consists of 4 statements with 5 rubrics scale; (4) The questionnaire of INT in science subjects (INTIPA) consists of 3 statements with 5 rubrics scale. The results showed that the internalization has been done currently were: (1) a form of exercise, habituation, implementation, strengthening and syiar of Islamic lesson that were theoretically obtained through religious subjects in schools; (2) In chemistry learning INT was done by giving advices if the material of chemistry was considered unrelated to religion, and integrating strategy if it is associated with. Integration involved the form of identification/verification and analogy. By this study has been designed the strategy of tauhid value internalization in thermochemical learning. Thermochemical concepts were presented simultaneously with the verses of the Quran. The internalization was done along the core stage of learning. The results showed that the implementation of INT in thermochemical learning improved the ability of INT in the medium category (N-Gain class MD = 0.40; MC = 0.45), with significant differences between the result of pretest and posttest of both classes of MD and MC (α = 0.05). The implementation of INT improved the ability of thermochemical in middle category (N-Gain MD = 0.36; MC = 0.34). The students responded positively to implementation of INT with the result of MD and MC class scores respectively 70.8 and 75.5 (scale 0-100)

    Nilai-Nilai Demokrasi sebagai Dasar Partisifatif

    Full text link
    Konsep pembangunan yang partisipatif selayaknya sudah menjadi suatu kebutuhan bagi suatu daerah (desa, kota, kabupaten, provinsi, bahkan suatu negara). Karena, suatu pembangunan yang partisipatif pada dasarnya merupakan proses pembangunan yang berasal dari masyarakat, ditujukan untuk masyarakat, dan dilakukan oleh masyarakat, yang di dalamnya terjadi keterlibatan seluruh stakeholder dalam berbagai bentuk peranserta. Sebagai dasar bagi terciptanya pembangunan yang partisipatif adalah adanya suatu pola kehidupan yang demokratis yang didukung oleh kondisi pranata sosial dengan profil kepribadian yang kondusif; sedangkan pola kehidupan yang demokratis hanya dapat terbentuk secara harmonis manakala antar pelaku pembangunan (seluruh stakeholder) dapat terbangun suatu pola silaturahim. Untuk dapat membangun suatu masyarakat yang partisipatif, diperlukan suatu rumusan mengenai kriteria/nilai-nilai dasar silaturahim dan demokrasi dalam perspektif pembangunan yang partisipatif. Nilai-nilai yang terkandung dalam silaturahim adalah: (a) saling mengenal; (b) saling berlapang dada; (c) saling menolong; (d) saling menasehati; dan (e) persaudaraan; sedangkan nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi dalam prospektif silaturahim adalah (a) relasi kooperatif di atas relasi kompetitif; (b) kritik yang santun; (c) “positive thinking”; (d) “think win-win”; (e) “fair”; (f) “take and give”; dan (g) memiliki solidaritas sosial
    • …
    corecore