33 research outputs found
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PERENCANAAN PENEMPATAN TOKO MODERN DI KOTA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
Indonesia mempunyai berbagai jenis bangunan toko modern, diantaranya adalah berbentuk
minimarket, supermarket, departement store, dan hypermarket. Pendirian toko modern di
Indonesia harus memperhatikan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia yang
menyatakan bahwa lokasi pendirian toko modern wajib mengacu pada rencana tata ruang
wilayah kabupaten/ kota dan rencana detail tata ruang wilayah kabupaten/ kota, termasuk
peraturan zonasinya. Keberadaan toko modern di Kota Semarang saat ini dinilai sudah
terlalu padat dan membanjiri sejumlah kawasan setempat, serta masih banyak toko modern
yang belum memiliki ijin operasional dan tidak memenuhi kriteria dalam penempatan toko
modern, sehingga perlu dilakukan penataan penempatan toko modern. Penelitian ini
mengembangkan Sistem Informasi Geografis untuk Perencanaan Penempatan Toko
Modern di Kota Semarang dengan kriteria-kriteria yang dianalisis sebagai pendirian toko
modern. Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat membantu menyajikan informasi
mengenai daerah persebaran lokasi dalam bentuk peta. Sistem Pendukung Keputusan
(SPK) menyediakan dukungan kepada pengambil keputusan dalam memecahkan masalah.
Kriteria yang digunakan sebagai pendirian toko modern adalah berdasarkan pada Peraturan
Walikota Semarang Nomor 5 Tahun 2013 tentang Penataan Toko Modern Minimarket
Kota Semarang, Bab II Pasal 4, Ayat 2 dan Ayat 4. Kriteria tersebut adalah kepadatan
penduduk, perkembangan pemukiman, potensi ekonomi, arus lalu lintas, dan keberadaan
pasar tradisional dan warung/ toko di wilayah sekitar yang lebih kecil daripada toko
modern tersebut. Sistem ini menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW)
dalam perencanaan penempatan toko modern. Secara garis besar, metode tersebut
digunakan dalam menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, melakukan normalisasi,
kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menghasilkan nilai tertinggi
yang dipilih sebagai alternatif terbaik, yaitu berupa titik rekomendasi. Pembangunan sistem
ini menggunakan model sekuensial linier sebagai model pengembangan perangkat lunak,
serta software ArcView 3.3 untuk proses digitasi peta. Sistem dibuat dengan bahasa
pemrograman PHP, sistem manajemen basis data MySQL dengan Scalable Vector
Graphics (SVG) dan Google Maps dalam menampilkan peta. Hasil dari sistem ini adalah
pemetaan persebaran toko modern yang berada di Kota Semarang dan memberikan titik
rekomendasi untuk perencanaan penempatan toko modern yang disajikan dalam bentuk
peta. Pada pengujian terhadap 10 sampel lokasi titik yang dipilih pada Kelurahan
Tembalang Kota Semarang menghasilkan alternatif dengan nilai tertinggi yang dipilih
sebagai titik rekomendasi lokasi dari beberapa alternatif berdasarkan radius 2 kilometer
dari titik yang dipilih, yaitu pada titik Ngesrep 2
PENGARUH DIMENSI HERITAGE TOURISM PRODUCT TERHADAP BRAND IMAGE
Kota Bandung memiliki salah satu potensi wisata yang cukup besar melalui heritage tourism berupa gedung-gedung tua peninggalan kolonial Belanda berseni arsitektur art deco yang banyak berada di kawasan Asia Afrika dan Braga sehingga Kota Bandung mendapat predikat sebagai museum art deco. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai heritage tourism product di kawasan Asia Afrika dan Braga dan brand image Kota Bandung, serta pengaruh heritage tourism product terhadap brand image Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis deskriptif dan verifikatif. teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan sampel yang digunakan adalah 100 orang wisatawan nusantara yang mengunjungi kawasan Asia Afrika dan Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Hasil analisis menunjukan bahwa heritage tourism product kawasan Asia Afrika dan Braga yang terdiri dari physical, functional dan symbolic memiliki pengaruh yang signifikan terhadap brand image Kota Bandung sebagai Kota Art Deco. Pengaruh terbesar heritage tourism product terhadap brand image diperoleh melalui functional sedangkan pengaruh yang terkecil diperoleh melalui physical;--- Bandung has a tourism potential which is large enough through heritage tourism in the form of the old buildings of Dutch colonial heritage artsy art deco that many are in Africa and Asia so Bandung Braga received the title as a museum of art deco. The purpose of this study was to obtain an overview of the heritage tourism product in Asia and Africa and Braga Bandung brand image, and the impact of heritage tourism product to the brand image of the city of Bandung. This study uses a quantitative method with descriptive analysis and verification. sampling technique used purposive sampling with the sample used is 100 tourists who visited Africa and Asia data analysis technique used in this research is multiple linear regression. Results of the analysis showed that the heritage tourism product Braga Africa and Asia consists of physical, functional and symbolic to have a significant effect on the brand image of the city of Bandung as the City Art Deco. The biggest influence on the heritage tourism product brand image obtained by functional while the smallest effect obtained through physical
Lotka Volterra Model Simulation for Rice-field Rat and Tyto Alba Owls in Sumpiuh District, Banyumas Regency, Central Java
Rice-field rat (Rattus argentiventer) is a rodent that has a high level of productivity. These animals attack rice plants from the vegetative to the generative phase. This research aimed to analyze and to predict the accuracy of the use of owls with mathematical equations model in Kebokura and Lebeng villages, Sumpiuh district. Lotka - Volterra and Competitive Lotka-Volterra models were used to predict the population dynamics of Owl (predator) and rice-field rats (prey), then Runge - Kutta numerical method was applied to analyze the population dynamics of predator and prey at a certain time. The results of the analyses using the Lotka – Volterra, Competitive Lotka - Volterra equations and simulation data, each graph data showed that the rats’ population was able to be maximally suppressed. Based on the analysis result, started with 24 owls and 1,689 rats, the rats’ population could be suppressed to 104 using Lotka – Volterra, and to 176 using the Competitive Lotka – Volterra model. Then in the first and second simulation, started with 50 and 100 owls and 1,689 rats, analysis using Lotka – Volterra and Competitive Lotka – Volterra showed that the rat population could be suppressed to as much as 126, 188 and 145, 189, respectively. Based on the analysis, it could be concluded that use of Serak Jawa owl strategy was able to reduce and stabilize the rat populations. Furthermore, the higher population of owls can prevent the population explosion of rats and can suppress the rat population to a lower number
PEMBELAJARAN MEMPRODUKSI TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEER TEACHING PADA SISWA KELAS XI SMA PGRI 1 BANDUNG TAHUN AJARAN 2015/2016
Pembelajaran
bahasa khususnya bahasa Indonesia merupakan salah satu
aspek penting yang
d
iajarkan kepada siswa
.
Menulis merupakan sauatu keteram
-
pilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung
.
Berkaitan dengan keterampilan menyusun suatu teks, banyak materi yang menga
-
jarkan tentang memproduksi suatu teks.
Teks eksplanasi kompleks adalah teks
yang menjelaskan hubungan peristiwa atau proses terjadinya sesuatu.
Metode
peer
teaching
(teman sejawat
) merupakan kegiatan belajar yang berpusat pada peserta
didik.
Rumusan masalah yang penulis ajukan adalah (1) Mampukan penulis me
-
rencanakan dan melaksanakan pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kom
-
pleks dengan metode
peer teaching
pada siswa kelas
XI SMA PGRI 1 Bandung;
(2
) Mampukan siswa kelas XI SMA PGRI 1 Bandung memproduksi teks eks
-
planasi kompleks dengan menggunakan metode
peer teaching
; (3) Efektifkah me
-
tode
peer teaching
digunakan dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi
kompleks un
tuk siswa kelas XI SMA PGRI 1 Bandung.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan penulis, kemam
-
puan siswa dan keefektifan metode
peer teaching
pada siswa kelas XI SMA PGRI
1 Bandung.
Hipotesis yang penulis rumuskan yaitu: (1)
Penulis mampu m
erencakan dan
melaksanakan pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks dengan
menggunakan
metode
peer teaching
pada siswa kelas XI SMA PGRI 1 Bandung;
(2)
Siswa kelas XI SMA PGRI 1 Bandung mampu memproduksi teks eksplanasi
kompleks; (3)
Metode
peer
teaching
tepat digunakan dalam pembelajaran mem
-
produksi teks eksplanasi kompleks pada siswa kelas XI SMA PGRI 1 Bandung.
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode eksperimen
dengan teknik pengumpulan data telaah pustaka, teknik uji coba, tekni
k tes, teknik
analisis. Adapun hasil penelitian sebagai berikut.
1.
Penulis mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran memproduksi
teks eksplanasi kompleks dengan menggunakan metode
peer teaching
pada
siswa kelas XI SMA PGRI 1 Bandung. Hal ini terbukti
dari nilai perencanaan
dan pelaksanaan sebesar 3,73.
2.
Siswa kelas XI SMA PGRI 1 Bandung mampu memproduksi teks eksplanasi
kompleks dengan menggunakan metode
peer teaching
. Hal ini dibuktikan
dari nilai rata
-
rata
pretest
2,32 dan
posttest
32,3. Jadi, ada pen
ingkatan
sebesar 0,91 atau setara dengan 3,8%.
3.
Metode
peer teaching
efektif digunakan dalam pembelajaran memproduksi
teks eksplanasi kompleks pada siswa kelas XI SMA PGRI 1 Bandung.
Hal
inni terbukti dari hasil perhitungan statistik dengan t
hitung
9,1>
t
ta
bel
2,06 yakni
pada tingkat kepercayaan 95% dan d.b sebesar 23.
Berdasarkan fakta tersebut penulis menyimpulkan bahwa semua hipotesis
yang penulis rumuskan dalam penelitian dapat diterima.
Kata Kunci: Pembelajaran, Memproduksi, Teks Eksplanasi Kompleks, Metode
Peer Teachin
Analisis Penggunaan Website Pempekhoney Menggunakan Metode Webqual
Pempek honey merupakan salah satu online marketplace makanan di Indonesia. Analisis kualitas website sangat penting untuk dikaji. Pentingnya menganalisis tentang fenomena pemanfaatan dan penggunaan dari sisi masyarakat terhadap website merupakan alasan penelitian ini dilakukan. Kepuasan masyarakat merupakan salah satu faktor atau ukuran keberhasilan bagi setiap pengembangan sistem informasi. Kualitas layanan yang baik tidak hanya berdasarkan pada sudut pandang atau persepsi pihak penyedian layanan, tetapi juga berdasarkan pada sudut pandang atau persepsi masyarakat. Masyarakat yang menikmati layanan adalah masyarakat yang dapat menentukan kualitas layanan. Persepsi masyarakat terhadap kualitas layanan merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu layanan. Webqual merupakan metode untuk mengetahui kualitas website berdasarkan persepsi masyarakat atau pengguna. Metode webqual terdiri atas tiga kategori yaitu usability, kualitas informasi, dan interaksi pelayanan. Ketiga kategori tersebut dijadikan acuan untuk menganalisis kualitas website pempek honey. Hasil analisis diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi pempek honey dalam mengembangkan website yang berkualitas sehingga perkembangan website di Indonesia meningkat menjadi tingkat pematangan, pemantapan dan pada akhirnya mencapai tingkat pemanfaatan.Abstract
Pempek honey is one of the online food markets in Indonesia. Website quality analysis is very important to learn. The importance of analyzing the phenomenon of website use and utilization from the community's perspective is the reason for conducting this research. Community satisfaction is one factor or measure of the success of any information system development. Good service quality is not only based on the point of view or perception of the service provider, but also based on the point of view or perception of the community. The people who enjoy the service are the people who can determine the quality of the service. Public perception of service quality is a comprehensive assessment of the superiority of a service. Webqual is a method for determining the quality of a website based on public or user perception. The webqual method consists of three categories, namely usability, information quality, and interaction services. The third category is used as a reference in analyzing the quality of the Pempek honey website. It is hoped that the results of the analysis can become recommendations for Pempek Madu in developing quality websites so that website development in Indonesia increases to the level of maturity, consolidation and ultimately reaches the level of utilization.
Keywords— Webqual, Usability, Information Quality, Service Interaction Quality, User Satisfactio
Analisis Kualitas Website Startup Kerupuka3.Com Menggunakan Metode Webqual
A3 Palembang crackers is an online marketplace that provides a variety of delicious, halal, and can be sent throughout Indonesia. Available in various packaging sizes, A3 crackers have been enjoyed by customers throughout Indonesia . This will certainly be a concern for managers of A3 crackers to fix and evaluate the quality of service on their website. Because the quality of this service is the key measure of customer satisfaction. The purpose of this study is to analyze the quality of the A3 cracker website using the Webqual method, the Webqual method is an instrument to assess the usefulness, information, and quality of service interactions from the website. Webqual is also one of the methods or techniques for measuring website quality based on user perception The results of the calculation of Usability, Information Quality, Interaction Quality, Overall Imppression, and correlation analysis are valued at 126, 123, 117, 123 thus the quality of the website falls into the good category. And the contribution of the interaction quality dimension value to the overall website quality is 0.561 with a moderate relationship level because it is on a scale of 0.40 – 0.599.Kerupuk A3 Palembang merupakan online marketplace yang menyediakan aneka kerupuk enak, halal, dan bisa kirim ke seluruh Indonesia. Tersedia dalam beragam ukuran kemasan, kerupuk A3 telah dinikmati oleh pelanggan di seluruh Indonesia . Hal ini tentunya akan menjadi bahan perhatian bagi manajer dari kerupuk A3 untuk membenahi dan mengevaluasi kualitas layanan pada website mereka. Karena kualitas layanan ini merupakan kunci dari ukuran kepuasan pelanggan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas dari website kerupuk A3 dengan mengunakan metode Webqual, metode webqual ialah sebuah instrumen untuk menilai kegunaan, informasi, dan kualitas interaksi jasa dari website. Webqual juga merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna Hasil perhitungan Usability, Information Quality, Interaction Quality, Overall Imppression, dan analis korelasi adalah bernilai 126, 123, 117, 123 dengan demikian maka kualitas website masuk ke dalam kategori baik. Dan kontribusi nilai dimensi kualitas interaksi (interaction quality) terhadap keseluruhan kualitas website sebesar 0,561 dengan tingkat hubungan sedang karena berada pada skala 0,40 – 0,599
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DENGAN MEDIA GRAFIS GERAK PADA PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media grafis gerak dalam meningkatkan keterampilan menyimak siswa, dan mengetahui peningkatan keterampilan menyimak siswa kelas 5 Madinah Sekolah Dasar Islam Al Azhar 13 Rawamangun setelah menggunakan media grafis gerak. Metode yang digunakan pada dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dengan menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart (1988). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan data observasi, sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan untuk mendapatkan hasil pengukuran daya beda, tingkat kesukaran soal, dan tes hasil belajar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada pre test 1, hanya terdapat 18 siswa dari jumlah keseluruhan 34 siswa yang berhasil mencapai kriteria ketuntasan minimal.. Persentasenya yaitu sebesar 53%, dengan jumlah rata-rata nilai siswa sebesar 73.53. Pada siklus I, hasil post test 1 menunjukan terdapat 24 siswa yang berhasil mencapai kriteria ketuntasan minimal. Persentasenya yaitu sebesar 71%, dengan jumlah rata-rata nilai siswa sebesar 84,12. Sedangkan hasil observasi siklus I menunjukan bahwa seluruh aspek penilaian terhadap siswa memperoleh kategori “baik”. Pada siklus II, hasil post test 2 menunjukan terdapat 28 siswa yang berhasil mencapai kriteria ketuntasan minimal. Persentasenya yaitu sebesar 82%, dengan jumlah rata-rata nilai siswa sebesar 86,18. Sedangkan hasil observasi siklus II menunjukan bahwa seluruh aspek penilaian terhadap siswa memperoleh kategori “sangat baik”. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu penggunaan grafis gerak dinilai mampu meningkatkan keterampilan menyimak siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia, terutama dalam kondisi pembelajaran dalam jaringan.
Kata Kunci : Grafis Gerak, Pembelajaran Dalam Jaringan, Keterampilan Menyimak
********
This study aims to determine the use of motion graphics media in improving students' listening skills, and to determine the increase in listening skills of 5th grade students of Madinah Al Azhar 13 Rawamangun Islamic Elementary School after using motion graphics media. The method used in this research is classroom action research, using a spiral model from Kemmis and Mc. Taggart (1988). Data collection techniques in this study used qualitative and quantitative approaches. The qualitative approach is used to obtain observational data, while the quantitative approach is used to obtain the measurement results of the difference power, the difficulty level of the questions, and the learning outcomes test. The results of this study indicate that in the pre-test 1, there were only 18 students out of a total of 34 students who succeeded in achieving the minimum completeness criteria. The percentage was 53%, with an average number of students' scores of 73.53. In cycle 1, the results of the post test 1 showed that there were 24 students who succeeded in achieving the minimum completeness criteria. The percentage is 71%, with an average student score of 84.12. While the results of the observation cycle 1 showed that all aspects of the assessment of students were in the "good" category. In cycle 2, the results of the post test 2 showed that there were 28 students who succeeded in achieving the minimum completeness criteria. The percentage is 82%, with an average student score of 86.18. Meanwhile, the results of the observation in cycle 2 showed that all aspects of the assessment of students were categorized as "very good". The conclusion in this study is that the use of motion graphics is considered to be able to improve students' listening skills in Indonesian language learning, especially in conditions of learning online.
Keywords : Motion Graphic, Online Learning, Listening Skill
Visualisasi Keterhubungan Antar Istilah Subjek pada Metadata Tesis IPB Menggunakan Peluang Bersyarat
Bogor Agricultural University library has metadata for its collection. The metadata is used for searching andbrowsing. The activity of searching and browsing can be based on metadata fields, such as title, author, subject, etc.Searching on the subject or topic is an effective way if someone want to search document that fulfill his/her topic.When someone search on a subject, the result is only documents that has the subject. So, someone needs to pick anappropriate query to find the desirable result. The decision for picking a query is based on how good the knowledge ofsomeone about the collection. It will be hard if someone does not know about the collection. In that case, we need anapplication that shows the relationship between the subject, so the related terms can be used as query suggestion forsomeone to decide his/her query. In order to make the view of relationship more interesting, understandable, andinteractive, the relationship is visualized. The result of this research is an implementation of a Java desktopapplication that searches document based on subject and visualize subject terms relationship. The documents are fromIPB thesis metadata. From 7445 documents, 7416 documents has subject field. Obtained 4496 unique terms fromthe 7416 document. From test result, the process to show document result and visualization is fast enough. Theaverage time to show document result and visualization is one second