6 research outputs found

    Students’ Metacognitive Process in Mathematical Problem Solving Based on Cognitive Style

    Get PDF
    This study is a qualitative literature review aimed to describe junior high school students’ metacognitive process in mathematical problem solving based on field independent and field dependent cognitive style. The research was done based on these following steps: 1) Data library relevant to variable and in accordance to the data source criteria was collected; 2) the data library was classified according to the grade and the subjects; 3) the data was analyzed. The instruments used in this study were the researchers and interview. The interview was conducted to confirm the classified data. Based e this study, it can be concluded that students using field independent style, competently can employ metacognitive process in planning, monitoring, and evaluating because they can write down the known fact and the question using mathematical symbol, choose the appropriate strategy, and answer the question thoroughly. Students using field dependent style were having difficulties in writing down the known fact and the question using mathematical symbol, choosing an appropriate strategy, and answering the question thoroughly

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL BUFFER PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

    Get PDF
    Dalam rangka menciptakan sistem perbankan yang sehat dan mampu berkembang serta bersaing secara nasional maupun internasional, maka bank perlu meningkatkan kemampuan untuk menyerap risiko melalui peningkatan kuantitas permodalan bank sesuai dengan standar internasional yang berlaku sehingga bank yang telah memenuhi syarat minimum Capital Adequacy Ratio (CAR), diwajibkan untuk menerapkan kebijakan Capital Buffer. Akan tetapi bank dihadapkan pada dilema dimana bank dituntut memilih apakah bank akan menjaga keamanan modalnya atau memilih untuk meningkatkan keuntungan usahanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Capital Buffer Bank Umum Syariah. Objek penelitian ini adalah tingkat risiko pembiayaan bermasalah, tingkat profitabilitas, ukuran bank, tingkat likuiditas dan Capital Buffer, sedangkan subjek penelitian adalah bank umum syariah di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kausalitas dengan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebanyak 14 bank. Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel pada penelitian adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 12 BUS selama lima tahun. Data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan aplikasi Eviews 9. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Capital Buffer sedangkan variabel independennya adalah tingkat risiko pembiayaan bermasalah (NPF), tingkat profitabilitas (ROE), ukuran bank (Size) dan tingkat likuiditas (FDR). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat risiko pembiayaan bermasalah (NPF), tingkat profitabilitas (ROE), ukuran bank (Size) dan tingkat likuiditas (FDR) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Capital Buffer. Adapun secara parsial tingkat risiko pembiayaan (NPF) tidak berpengaruh terhadap Capital Buffer, tingkat profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Capital Buffer, ukuran bank (Size) berpengaruh signifikan negatif terhadap Capital Buffer dan tingkat likuiditas berpengaruh signifikan negatif terhadap Capital Buffer. Implikasi dari penelitian ini yaitu bank perlu membatasi alokasi pembiayaannya agar tingkat kesehatan bank tetap terjaga serta setiap peningkatan penyaluran pembiayaan harus diikuti dengan peningkatan pada Capital Buffer atau cadangan modalnya. In order to create a healthy banking system capable of developing and competing nationally and internationally, banks need to increase their ability to absorb risk through increasing the quantity of bank capital in accordance with applicable international standards so that banks that have met the minimum Capital Adequacy Ratio (CAR) requirements, required to apply the Capital Buffer policy. However, banks are faced with a dilemma where banks are required to choose whether the bank will maintain the security of its capital, or choose to increase its business profits. This study aims to determine the factors that affect the Capital Buffer of Islamic Commercial Banks. The object of this research is the level of non-performing financing risk, profitability level, bank size, liquidity level and Capital Buffer, while the research subjects are Islamic commercial banks in Indonesia. The research method used in this study is the causality method with a quantitative approach. The population in this study is Islamic Commercial Banks (BUS) registered with the Financial Services Authority (OJK) as many as 14 banks. The method used for sampling in this study was purposive sampling with a total sample of 12 BUS for five years. The data used is secondary data. The statistical analysis technique used in this study is panel data regression analysis using the Eviews 9 application. The dependent variable in this study is Capital Buffer, while the independent variables are the level of non-performing financing risk (NPF), profitability (ROE), bank size (Size). and the level of liquidity (FDR). The results of this study indicate that the level of non-performing financing risk (NPF), profitability (ROE), bank size (Size) and liquidity level (FDR) simultaneously have a significant effect on Capital Buffer. Meanwhile, partially the level of financing risk (NPF) has no effect on the Capital Buffer, the level of profitability has no effect on the Capital Buffer, the size of the bank (Size) has a significant negative effect on the Capital Buffer and the level of liquidity has a significant negative effect on the Capital Buffer. The implication of this research is that banks need to limit their financing allocation so that the soundness of the bank is maintained and any increase in financing distribution must be followed by an increase in Capital Buffer or capital reserves

    OPTIMIZATION OF ANNEALING TEMPERATURE FOR COI GENE AMPLIFICATION ON EXTRIMOPHIL FISH USING REAL-TIME PCR

    Get PDF
    Extremophilic fish require genetic characterization to determine the identity of their species, their kinship, and the potential for genetic variation due to extreme environmental adaptation. DNA barcoding using Fish-F2 and Fish-R2 primers at an annealing temperature of 52oC for 15 seconds showed qualitative failure results in most fish species. For this reason, optimizing the annealing temperature in the PCR process is necessary to obtain DNA bands that correlate with successful identification. Fish samples were obtained from Ruai Silip, Bangka Island, Membalong, Belitung Island, and Way Kanan, Lampung, Sumatra Island. The annealing temperature optimization was set at 50, 50.4, 51.1, 52.3, 53.7, 54.8, 55.5, and 56°C. Five species of extremophile fish were tested, namely Brevibora sp, Barbodes binotatus, Rasbora bankanensis, Anabas testudineus, and Aplocheilus panchax. Extremophile fish showed differences in the appearance of DNA bands in PCR with different annealing temperatures. Brevibora sp showed a visualization of DNA bands at 54.8°C, Barbodes binotatus at 53.7, 54.8, 55.5, and 56°C, Anabas testudineus at 50 and 50.4°C, and Aplocheilus panchax produced clearly visible band on annealing temperatures

    STUDI LITERATUR TENTANG PROSES METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT DAN FIELD DEPENDENT

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses metakognitif siswa SMP/sederajat dalam pemecahan masalah matematika berdasarkan gaya kognitif Field Independent dan Field Dependent. Hal ini disebabkan karena pengkajian mengenai proses metakognitif siswa dalam pemecahan masalah matematika berdasarkan gaya kognitif Field Independent dan Field Dependent hingga kini masih terbatas. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi literatur dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Prosedur pada penelitian ini meliputi: 1) Pengumpulan data pustaka yang relevan dengan variabel dalam penelitian ini; 2) mengklasifikasikan data pustaka berdasarkan jenjang kelas dan materi pelajaran yang digunakan; 3) tahap analisis data, yaitu mengolah data yang diperoleh dari hasil klasifikasi data pustaka sehingga peneliti dapat menjawab rumusan masalah. Sumber data pustaka dalam penelitian ini berasal dari artikel publikasi, skripsi, jurnal, atau buku yang relevan dengan variabel pada penelitian ini. Adapun instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah peneliti sebagai instrumen utama yang dibantu oleh wawancara dengan guru matematika tingkat SMP/sederajat. Analisis data dilakukan secara desktriptif analitik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada proses metakognitif siswa dalam pemecahan masalah matematika pada masing-masing tipe gaya kognitif. Siswa dengan tipe gaya kognitif field independent (FI) mampu menyadari proses metakognitifnya dengan baik saat planning, monitoring, dan evaluating pada langkah memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali karena mampu berpikir analitis dan mengungkapkan masalah dengan bahasa sendiri, mengetahui hubungan antar informasi sehingga menentukan strategi dengan tepat, melaksanakan perhitungan sesuai rencana dan memperoleh hasil yang tepat, serta melaksanakan perhitungan ulang sehingga mampu menuliskan kesimpulan akhir yang tepat. Siswa dengan tipe gaya kognitif field dependent (FD) mampu menyadari proses metakognitifnya dengan baik saat planning, monitoring, dan evaluating pada langkah memahami masalah. Cukup baik pada langkah merencanakan penyelesaian, dan kurang baik pada langkah melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali karena siswa mengungkapkan hasil identifikasi masalah cenderung sesuai dengan yang ada pada soal, kesulitan dalam mengetahui hubungan antar informasi sehingga kesulitan menentukan strategi yang tepat, terpaku dengan cara yang sudah pernah diakukan walaupun tidak sesuai dengan soal, melakukan pemeriksaan ulang hanya berdasarkan prasangka sehingga tidak mampu menuliskan kesimpulan akhir yang tepat

    ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH AGROINDUTRI KERIPIK PISANG DI KECAMATAN BOJONGASIH KABUPTEN TASIKMALAYA

    Get PDF
    Sebagaian masyarakat bergantung pada subsektor pertanian dengan mengolah makanan dari hasil pertanian menjadi suatu produk barang jadi yang siap di makan dan di pasarkan, salah satunya keripik pisang dengan dukungan bahan baku yang tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Mengetahui besarnya Biaya, Penerimaan, Pendapatan dan R/C dari pengolahan pisang menjadi keripik pisang di Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya. 2. Mengetahui besarnya nilai tambah dari pengolahan pisang menjadi keripik pisang di Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode survei di Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Dan sampling yang digunakan metode sensus jenuh sebanyak 2 orang. Hasil Penelitian Menunjukan bahwa :1. Rata-rata biaya total Agroindustri Keripik Pisang di Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya satu kali proses produksi sebesar Rp 871,544 dan rata-rata penerimaan dalam satu kali proses produksi sebesar Rp 1.375.000 sehingga memperoleh rata-rata pendapatan sebesar Rp 503,456 dalam satu kali proses produksi dengan jumlah bahan baku sebanyak 100 kilogram dan adapun rata-rata R/C dalam satu kali proses produksi adalah 1,57 artinya usaha agroindustri keripik pisang menguntungkan dan layak untuk diusahakan. 2. Rata-rata nilai tambah dari pisang menjadi keripik pisang yang diperoleh pada Agroindustri keripik pisang di Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya yaitu Rp 6,283 per kilogram dengan total produksi keripik pisang 50 kilogram dalam satu kali proses produksi

    Pengaruh Pelatihan Berbasis Digital Terhadap Kemampuan Kerja Karyawan Di Era 4.0 Studi Kasus Terhadap Karyawan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia

    No full text
    Karyawan adalah aset penting bagi perusahaan untuk mendapatkan tujuannya, supaya perusahaan memperoleh karyawan yang kompeten maka perusahaan mesti melakukan pelaksanaan pelatihan kerja yang bertujuan supaya meningkatkan Kompetensi Karyawan dalam bekerja. Dengan adanya kemajuan tekonologi yang cepat diharapkan pelaksanaan pelatihan karyawan bisa mengikuti perkembangan zaman. Penelitian ini dilakukan terhadap karyawan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Bandung untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya suatu Pelatihan Kerja terhadap karyawan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia. Peneliti menggunakan Metode Kuantitatif Deskriptif dengan teknik mengumpulkan data berupa informasi dari wawancara, observasi, studi Pustaka, kuesioner dengan sampel sebanyak 52 responden karyawan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia dan data diolah menggunakan Software SPSS versi 26. Hasil Koefisien diketahui jika R Square memiliki nilai yaitu 39% atau 0,390 yang dapat dinyatakan bahwa pelatihan berbasis digital mempengaruhi Kemampuan Kerja Karyawan di era 4.0 sebesar 39%, dan sisanya yaitu sebesar 61% adalah pengaruh atas variabel dan tidak termasuk dalam penelitian ini di PT. Industri Telekomunikasi Indonesia.Kata Kunci : Pelatihan digital, Kemampuan kerj
    corecore