Universitas Bangka Belitung: Open Journal Systems
Not a member yet
    1689 research outputs found

    Uji Kualitas Bakteri pada Terasi Toboali dengan Lama Fermentasi yang Berbeda

    Get PDF
    Terasi is a condiment in a variety of Indonesian cuisine. Toboali’s shrimp paste is made in the Toboali district, South Bangka. This shrimp paste is famous for being delicious and without other additives such as preservatives and coloring agent. The purpose of this study was to compare the bacteria quality of shrimp paste with different fermentation times. The salt content used in this study was 20%. Shrimp used as raw material in this study was A. japonicus and the salt used was solar salt.  The results showed that the shrimp paste at 0 and 7 days of fermentation contained coliform and colifecal. After 14 days and 28 days of fermentation, the shrimp paste did not contain coliform and colifecal. All samples did not contain E.coli and Salmonella. Meanwhile, the total nonhalophilic bacteria and halophilic bacteria decreased until the end of fermentation. Lactic acid bacteria increased until 14 days fermentation and decreased until the end of fermentation. Non-halophilic bacteria was still above the permissible number for food product safety (more than 105 CFU/g) up to 21 days of fermentation. Based on the results obtained, the shrimp paste should be fermented up to 28 days of fermentation to reduce the number of coliform, colifecal and total non-halophilic bacteria.Terasi merupakan bumbu dalam beragam masakan khas Indonesia. Terasi Toboali merupakan salah satu terasi yang dibuat di daerah Toboali, Bangka Selatan, terkenal lezat dan tanpa bahan tambahan lainnya seperti pengawet dan pewarna. Tujuan penelitian ini yaitu untuk membandingkan kualitas bakteri terasi pada terasi dengan lama fermentasi yang berbeda. Kadar garam yang digunakan pada penelitian ini yaitu 20%. Udang yang digunakan sebagai bahan baku pada penelitian ini yaitu Acetes japonicus dan garam yang digunakan yaitu garam krosok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terasi pada 0 dan 7 hari fermentasi mengandung coliform dan colifekal. Setelah 14 hari dan 28 hari fermentasi, terasi tidak mengandung coliform dan colifekal. Semua sampel tidak mengandung E.coli dan Salmonella. Sementara total bakteri nonhalofil dan bakteri halofil terus menurun hingga akhir fermentasi. Bakteri asam laktat cenderung meningkat hingga hari ke-14 fermentasi kemudian menurun hingga akhir fermentasi. Bakteri non halofil masih diatas angka yang diperbolehkan untuk keamananan produk pangan (lebih dari 105 CFU/g) hingga 21 hari fermentasi. Berdasarkan hasil yang diperoleh sebaiknya terasi difermentasi terlebih dahulu hingga 28 hari fermentasi untuk mengurangi jumlah bakteri coliform, colifekal dan total bakteri nonhalofil

    FILOGENETIK GENUS CHANNA (ACTINOPTERYGII; CHANNIDAE)DI INDONESIA BERDASARKAN GEN CYTHOCHROME C OXIDASE SUBUNIT I (COI)

    Get PDF
    Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan dan mengambarkan filogenetik genus Channa di Indonesia menggunakan gen COI (Chytocrome C Oxydase Sub unit I). Sebanyak sembilan (9) spesies Channa yang tersebar di Indonesia dan terdata di NCBI Genbank terdiri dari Channa limbata,Channa bankanensis,Channa lucius,Channa marulioides,Channa melasoma, Channa micropeltes,Channa pleurophthalma,  Channa gachua dan Channa striata telah dianalisis filogenetik dan jarak genetik antar spesiesnya. Jarak genetik terdekat yaitu pada Channa pleurophthalma dengan Channa striata yaitu 0.000. dengan komposisi nukleutida pada keduanya adalah timin sebanyak 26,98%, sitosin sebanyak 29,80%, adenin sebanyak 25,16% dan guanin sebanyak 18,04%

    Dampak Penambangan Timah di Laut Terhadap Ekosistem Terumbu Karang di Pulau Pemuja dan Malang Duyung, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

    Get PDF
    The Province of the Bangka Belitung Islands has an ocean area of 79.9% which has the potential for fisheries and tourism as well as tin mining in the sea. This research was conducted in October 2020 in the coral reef ecosystem of Pemuja Island (near to the coastal) and Malang Duyung Coral (far to the coastal), West Bangka Regency. The method used is Line Intercept Transect (LIT). The results showed that the condition of the coral reefs on Pulau Pemuja was categorized as "damaged" with a live coral cover of 16.50% which was estimated to be due to the impact of tin mining in the sea, which was marked by a high mud cover (silt) of 48.698%. Coral Mortality Index (IMK) value of 0.75 which indicates the number of corals that died due to mud cover. The condition of coral reefs in Malang Duyung is in the "Good" category with live coral cover of 69.17%. Malang Duyung coral reefs are still affected by mining, which is indicated by the presence of a mud cover of 10.833% while the IM value of 0.15 also indicates that dead coral is still being found. The results showed that the composition of dead coral covered with is an impact of offshore tin mining. Mining locations near the coastal area have a greater impact than those far from the coastal.Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki luas lautan 79,9% yang memiliki potensi perikanan dan pariwisata serta penambangan timah di laut. Pengelolaan penambangan timah di laut belum optimal sehingga diestimasi berdampak pada kerusakan ekosistem terumbu karang di Perairan Pulau Bangka. Untuk melihat besaran dampak tersebut perlu dilakukan penelitian dampak penambangan timah di laut terhadap tutupan terumbu karang di lokasi yang berdekatan dengan pesisir dan cukup jauh dari pesisir. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2020 di Ekosistem Terumbu Karang Pulau Pemuja (dekat dari pesisir) dan Karang Malang Duyung (jauh dari pesisir) Kabupaten Bangka Barat. Metode yang digunakan adalah Line Intercept Transect (LIT). Hasil Penelitian menunjukan bahwa kondisi terumbu karang di Pulau Pemuja masuk dalam kategori “Rusak” dengan tutupan karang hidup 16,50% yang diestimasi karena dampak penambangan timah di laut yang ditandai dengan tingginya komposisi tutupan lumpur (Silt) yaitu 48,698%. Nilai Indeks Mortalitas Karang (IMK) sebesar 0,75 yang mengindikasi banyaknya karang yang mati akibat tutupan lumpur. Kondisi terumbu karang di Malang Duyung masuk dalam kategori “Baik” dengan tutupan karang hidup sebesar 69,17%. Terumbu karang Malang Duyung masih terkena dampak penambangan yang ditandai dengan adanya tutupan lumpur sebesar 10,833% sementara nilai IMK sebesar 0,15 yang juga mengindikasi masih ditemukanya karang mati. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komposisi tutupan karang yang mati tertutup lumpur merupakan indikasi dari dampak penambangan timah di laut. Lokasi yang berdekatan dengan pesisir mendapatkan dampak yang lebih besar dibandingkan yang jauh dari daerah pesisir

    PELATIHAN DAN SOSIALISASI APLIKASI E-LEARNING EDMODO PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SMPN 1 NDONA

    Get PDF
    Utilization of information and communication technology media has penetrated into all areas of life. One of the uses of information and communication technology media in the field of education is e-learning. E-learning (electronic learning) is a learning process that utilizes information technology in this case utilizing online media such as the internet as a method of delivery, interaction and facilitation. The use of e-learning platforms can make it easier for teachers and students in the learning process. The objectives of this activity are: First, to provide concepts and to disseminate the use of Edmodo for the learning process. Second, providing knowledge about how to use and apply the features contained in the Edmodo platform to facilitate the learning process. The targets for this community service are teachers at SMP Negeri 1 Ndona, Ende. This community service is expected to be able to provide additional skills for teachers how to use the e-learning platform (edmodo) for free to support conventional learning during this covid-19 pandemic.Pemanfaatan media teknologi informasi dan komunikasi telah merambah ke semua bidang kehidupan. Salah satu pemanfaatan media teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan adalah e-learning. E-learning (electronic learning) merupakan proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dalam hal ini memanfaatkan media online seperti internet sebagai metode penyampaian, interaksi dan fasilitasi. Pemanfaatan platform e-learning dapat mempermudah  guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah Pertama, memberikan konsep dan sosialiasi pemanfaatan Edmodo untuk proses pembelajaran. Kedua, memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara menggunakan dan mengaplikasikan fitur-fitur yang terdapat dalam platform edmodo untuk memudahkan proses pembelajaran. Target untuk pengabdian ini adalah guru-guru di SMP Negeri 1 Ndona, Ende. Pengabdian ini diharapkan mampu memberikan skill tambahan bagi guru-guru bagaimana memanfaatkan platform e-learning (edmodo) secara gratis untuk mensuport pembelajaran konvensional di masa pandemi covid-19 ini.&nbsp

    Bagaimana Persepsi Masyarakat Lokal Terhadap Wilayah Yang Dilindungi Di Pulau Pahawang?

    Get PDF
    This study aims to analyse how the community's perception of protected areas on small islands. Data was collected by interview by questionnaire and observation. The collected data is then analysed using a Likert Scale to measure public perception of the areas, institutions, and tourism potential from areas protected by the community. The results showed that the community's perception of the existence of the protected area was classified high. The area is located on the top of the highest hill on Pahawang Island. The community protects it because there is a sacred site and the forest vegetation around it is still well preserved. In addition, the community realizes that the forest is very important as a water reserve and prevents erosion, but has not been used optimally economically. Perception of the institution is classified high, and it is found that the community is fond of the institution. The community already has an informal agreement to protect and not open the area. This agreement has been obeyed by the community until now, so that the sustainability of the forest is still maintained. The protected area can be used potentially for religious tourism, where the results of public perception is very good. The village government needs to plan good religious tourism also and improvement of facilities and infrastructure, so that the management of this area can improve the welfare of the community and the conservation function is maintained.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana persepsi masyarakat terhadap wilayah yang dilindungi di pulau kecil. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner dan observasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan Skala Likert untuk mengukur persepsi masyarakat terhadap keberadaan wilayah, kelembagaan, dan potensi wisata dari wilayah yang dilindungi oleh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan persepsi masyarakat terhadap keberadaan wilayah yang dilindungi tergolong tinggi. Wilayah tersebut berlokasi di puncak bukit tertinggi di Pulau Pahawang. Masyarakat melindunginya karena ada situs yang dikeramatkan dan vegetasi hutan di sekitarnya masih terjaga dengan baik. Selain itu masyarakat menyadari keberadaan hutan tersebut sangat penting sebagai cadangan air dan mencegah erosi, namun belum dimanfaatkan dengan optimal secara ekonomi. Persepsi terhadap kelembagaan tergolong tinggi. Masyarakat memiliki kesepakatan informal untuk melindungi dan tidak membuka wilayah tersebut. Kesepakatan ini dipatuhi masyarakat sampai sekarang, sehingga hutannya masih terjaga kelestariannya. Wilayah yang dilindungi tersebut berpotensi dijadikan wisata religi, dimana hasil persepsi masyarakat menunjukkan kategori tinggi. Pemerintah desa perlu melakukan perencanaan wisata religi yang baik dan peningkatan sarana dan prasarana sehingga pengelolaan wilayah ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan fungsi perlindungannya tetap terjaga

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK IDENTIFIKASI DAN PEMETAAN WILAYAH ADAT SUKU LOM DI KECAMATAN BELINYU KABUPATEN BANGKA

    No full text
    Pemberdayaan masyarakat adat Suku Lom di Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan sosial, potensi sumber daya alam dan kearifan lokal yang masih terjaga, merencanakan dan mengembangkan potensi sumber daya alam dan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat adat untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan, dan memetakan tata ruang wilayah adat sebagai upaya mendorong penguatan kelembagaan adat. Metode pemberdayaan yang digunakan adalah pemetan sosial dan pemetaan partisipatif. Melalui kedua pendekatan diharapkan dapat menempatkan masyarakat sebagai pelaku pemetaan wilayahnya, sekaligus akan menjadi penentu perencanaan pengembangan wilayah mereka sendiri. Hasil yang dicapai berupa teridentifikasinya masalah-masalah yang sedang dihadapi berupa ketidaktersediaan legalitas hukum atau pengakuan keberadaan wilayah hutan adat, menyeruaknya kepentingan ekonomi, dan persoalan kesetaraan hidup dengan masyarakat sekitar. Identifikasi potensi sumber daya yang meliputi ritual, mitos, potensi hutan adat, flora dan fauna, tumbuhan obat tradisional, dan potensi budaya dengan terdapatnya artefak peninggalan nenek moyang. Artefak berupa situs sejarah, kuburan adat, air terjun keramat, dan hutan adat yang disakralkan berpotensi untuk dikembangkan menjadi desa adat sebagai kawasan destinasi wisata alam dan budaya di masa mendatang. Pencapaian itu semua bergantung kepada dinamika peran dan fungsi kelembagaan adat komunitas Suku Lom dalam mengerahkan kekuatan modal sosialnya. Pemberdayaan masyarakat adat Suku Lom di Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan sosial, potensi sumber daya alam dan kearifan lokal yang masih terjaga, merencanakan dan mengembangkan potensi sumber daya alam dan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat adat untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan, dan memetakan tata ruang wilayah adat sebagai upaya mendorong penguatan kelembagaan adat. Metode pemberdayaan yang digunakan adalah pemetan sosial dan pemetaan partisipatif. Melalui kedua pendekatan diharapkan dapat menempatkan masyarakat sebagai pelaku pemetaan wilayahnya, sekaligus akan menjadi penentu perencanaan pengembangan wilayah mereka sendiri. Hasil yang dicapai berupa teridentifikasinya masalah-masalah yang sedang dihadapi berupa ketidaktersediaan legalitas hukum atau pengakuan keberadaan wilayah hutan adat, menyeruaknya kepentingan ekonomi, dan persoalan kesetaraan hidup dengan masyarakat sekitar. Identifikasi potensi sumber daya yang meliputi ritual, mitos, potensi hutan adat, flora dan fauna, tumbuhan obat tradisional, dan potensi budaya dengan terdapatnya artefak peninggalan nenek moyang. Artefak berupa situs sejarah, kuburan adat, air terjun keramat, dan hutan adat yang disakralkan berpotensi untuk dikembangkan menjadi desa adat sebagai kawasan destinasi wisata alam dan budaya di masa mendatang. Pencapaian itu semua bergantung kepada dinamika peran dan fungsi kelembagaan adat komunitas Suku Lom dalam mengerahkan kekuatan modal sosialnya.&nbsp

    PERSEPSI MASYARAKAT DAN PERANAN PERTANIAN PERKOTAAN DALAM PENURUNAN BIAYA KONSUMSI HARIAN RUMAH TANGGA

    Get PDF
    Urban farming is an activity of using unproductive land into productive land in the yard of the house. Urban farming can contribute to food security, hope food patterns, increase people's income and as a means of channeling hobbies. Urban farming is an alternative in increasing the productivity of home gardens to increase hopeful food patterns and reduce the cost of daily consumption expenditures for households. This study aims to determine the public perception of urban farming and to determine the contribution of urban farming to the decrease in daily consumption costs. This research was conducted in Margajaya Village, West Bogor District, Bogor City. Descriptive statistics are used to determine people's perceptions of urban farming while inferential statistics are used to test the hypothesis that urban farming can reduce household daily consumption costs by 5 percent. The results showed that people who understand about urban farming as much as 87.23%. The results of testing the hypothesis that the portion of daily consumption cost reduction of more than 5 percent can be accepted at the 95% confidence level. This indicates that urban farming has an important role from an economic perspective. Socialization of urban farming programs is a necessity, to increase food security, it has the potential to increase people's income and reduce poverty in urban areasPertanian perkotaan merupakan aktivitas pemanfaatan lahan tidak produktif menjadi lahan produktif di pekarangan rumah. Pertanian perkotaan dapat memberikan kontribusi pada ketahanan pangan, pola pangan harapan, menambah penghasilan masyarakat dan sebagai sarana menyalurkan hobi. Pertanian perkotaan merupakan salah satu alternatif dalam meningkatkan produktivitas lahan pekarangan rumah untuk meningkatkan pola pangan harapan dan mengurangi biaya pengeluaran konsumsi harian bagi rumahtangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pertaninan perkotaan dan untuk mengetahui konstribusi pertanian perkontaan terhadap penurunan biaya konsumsi harian. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Margajaya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. Statististik deskriptif digunakan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pertanian perkotaan sedangkan statistic inferensia digunakan untuk menguji hipotesis bahwa pertanian perkotaan dapat mengurangi biaya konsumsi harian rumahtangga sebesar 5 persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat yang memahami tentang pertanian perkotaan sebanyak 87.23%. Hasil pengujian hipotesis bahwa porsi pengurangan biaya konsumsi harian lebih dari 5 persen dapat diterima pada taraf kepercayaan 95%. Hal ini mengindikasikan bahwa pertanian perkotaan memiliki peranan penting dari sisi ekonomi. Sosialisasi program pertanian perkotaan menjadi suatu keniscayaan, untuk meningkatkan ketahanan pangan berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat serta mengurangi kemiskinan di perkotaan

    RANCANG BANGUN ALAT UJI TARIK SERAT BERBASIS DIGITAL

    Get PDF
    The purpose of this research is to design and manufacture tensile test equipment that can determine the tensile load of natural fibers which is a parameter to determine the mechanical property of the material. The research method is to make designs through Autodesk Fusion 360 software, manufacture and supply components, assembling and test fiber tensile test equipment. In single fiber testing, the test specimen is made according to the ASTM ASTM 3379-02 standard. The results of this research are one unit of digital fiber tensile test equipment with a maximum load capacity of 100 N (10 kgf), a gripping capacity of 600 mm x 30 mm. While testing this fiber tensile test equipment on coconut single fiber material, the tensile strength (F) is between 16.42 N to 29.31 N. And from the calculation of tensile strength (σ) the tensile strength of coconut fiber is 61.70 N/mm2 to 83.80 N/mm2. From the results of this study, it was concluded that the tensile test equipment made can operate as expected to determine the tensile load (F) as well as single so that through the test results this tool can be determined the tensile strength of single fiber material.Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat alat uji tarik yang dapat mengetahui beban tarik serat alam yang merupakan parameter untuk menentukan proportis mekanis material. Adapun metode penelitian adalah membuat desain rancangan melalui software Autodesk Fusion 360, pembuatan dan pengadaan komponen-komponen, perakitan dan pengujian alat uji tarik serat. Dalam pengujian serat tunggal spesimen uji dibuat mengacu pada standar ASTM ASTM 3379-02. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu dihasilkan satu unit alat uji tarik serat digital dengan kapasitas beban maksimum 100 N (10 kgf), kapasitas pencekaman 600 mm x 30 mm. Sedangkan pengujian alat uji tarik serat ini pada material serat tunggal kelapa diperoleh gaya tarik (F) antara 16.42 N s.d 29.31 N. Dan dari hasil perhitungan kekuatan tarik (σ) diperoleh kekuatan tarik serat kelapa sebesar 61.70 N/mm2 s.d 83.80 N/mm2. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa alat uji tarik yang dibuat dapat beroperasi sesuai harapan untuk mengetahui beban tarik (F) serta tunggal sehingga melalui hasil pengujian alat ini dapat ditentukan kekuatan tarik serat tunggal material

    PERLINDUNGAN HUKUM BAGI UMKM DARI EKSPOITASI EKONOMI

    Get PDF
    In Article 33 paragraph 1 of the 1945 Constitution that national economic development aims to improve the welfare of the people as a whole so that the national economy is structured based on the principle of kinship. MSMEs as the forerunner of entrepreneurship in the process, need to be given more careful attention from various aspects. These MSMEs sometimes become unprofitable parties when there is a process of changing economic development. In Kurau village there is a group of PKK women who are engaged in the culinary field. One of the partners is Bahek Ewaki, an MSME in the field of special souvenirs from the Kurau area. Currently, Bahek Ewaki has employed 12 employees. Marketing is done in the Buy and Sell forum on Facebook and using WhatsApp. Another problem felt by partners is of the sale and buy contract. Buying and selling transactions are currently carried out only or in writing in chat applications so they cannot be accounted for. This can be detrimental to MSMEs because there can be unilateral cancellation of the agreed sale and buy transactions. This cannot be prosecuted because there is no legal agreement. From the problems that have been described, it is necessary to do the dedication. This service activity is carried out with legal protection for MSMEs from economic exploitation, especially of agreements or contracts of sale and buy. MSME business actors are very enthusiastic about this activity because they feel the need to know the form of the sale and buy contract so that if there is a violation from one of the parties, legal prosecution can be carried out. In this service, a pocketbook is also given which contains all material of buying and selling and examples of buying and selling contracts.In Article 33 paragraph 1 of the 1945 Constitution that national economic development aims to improve the welfare of the people as a whole so that the national economy is structured based on the principle of kinship. MSMEs as the forerunner of entrepreneurship in the process, need to be given more careful attention from various aspects. These MSMEs sometimes become unprofitable parties when there is a process of changing economic development. In Kurau village there is a group of PKK women who are engaged in the culinary field. One of the partners is Bahek Ewaki, an MSME in the field of special souvenirs from the Kurau area. Currently, Bahek Ewaki has employed 12 employees. Marketing is done in the Buy and Sell forum on Facebook and using WhatsApp. Another problem felt by partners is of the sale and buy contract. Buying and selling transactions are currently carried out only or in writing in chat applications so they cannot be accounted for. This can be detrimental to MSMEs because there can be unilateral cancellation of the agreed sale and buy transactions. This cannot be prosecuted because there is no legal agreement. From the problems that have been described, it is necessary to do the dedication. This service activity is carried out with legal protection for MSMEs from economic exploitation, especially of agreements or contracts of sale and buy. MSME business actors are very enthusiastic about this activity because they feel the need to know the form of the sale and buy contract so that if there is a violation from one of the parties, legal prosecution can be carried out. In this service, a pocketbook is also given which contains all material of buying and selling and examples of buying and selling contracts

    Characterization of Cassava (Manihot esculenta Crantz) Peel Activated Carbon based on Impregnation Ratio and Activation Temperature

    Get PDF
    Cassava peel is a natural material that is still underutilized even though has the potential as an alternative to activated carbon precursors. In the synthesis of activated carbon, the impregnation ratio and activation temperature are important factors that affect the characteristics of the activated carbon produced. This study aims to determine the effect of variations in the impregnation ratio (carbon: H3PO4) and activation temperature on the characteristics of activated carbon from cassava peel (CPAC) and to determine the optimal conditions in the manufacture of CPAC. In this study, CPAC was produced by treatment with various impregnation ratios of 1:5, 1:6, 1:8, 1:10, and 1:12 (w/w, carbon: H3PO4 30%) and a range activation temperature variation of 400 - 800 °C in the furnace for 60 minutes. The CPAC results were analyzed using FTIR, XRD, and SEM-EDX instruments. Based on the results of the FTIR test, it is showed that the characteristics of CPAC contain functional groups O–H, C–H, C≡C, C=C, C–O/P=O with an impregnation ratio of 1:6 (w/w, carbon: H3PO4 30%) and an activation temperature of 500 °C for 60 minutes to be the optimal conditions in the production of CPAC. The CPAC has an amorphous crystalline character based on XRD analysis and a hollow (porous) surface based on SEM analysis. The results of the EDX test showed that CPAC consisted of the elements carbon (C), oxygen (O), nitrogen (N), phosphate (P), sodium (Na) with the respective percentages being 72.60%, 15.52%, 10 .32%, 1.09%, and 0.47% respectively

    1,534

    full texts

    1,689

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Universitas Bangka Belitung: Open Journal Systems is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇