59 research outputs found

    Pemberian Edukasi Mengenai Obesitas pada Remaja di Madrasah Aliyah Negeri 1 Indramayu

    Get PDF
    Indonesia saat ini sedang menghadapi masalah gizi ganda salah satunya adalah obesitas pada remaja. Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa remaja dengan usia 13–15 tahun memiliki prevalensi overweight dan obesitas sebanyak 8,3% dan 2,5%. Di Indonesia, terutama di kota-kota besar, dengan adanya perubahan gaya hidup yang menjurus ke westernisasi dan sedentary berakibat pada perubahan pola makan/konsumsi masyarakat yang merujuk pada polamakan tinggi kalori , tinggi lemak dan kolesterol, terutama terhadap penawaran makanan siap saji (fastfood) yang berdampak meningkatkan risiko obesitas. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Indramayu mengenai obesitas pada remaja. Metode yang digunakan berupa ceramah interaktif dan pengukuran IMT pada siswa. Hasil penyuluhan terdapat peningkatan pengetahuan siswa mengenai obesitas pada remaja serta terdapat beberapa siswa yang memiliki IMT tergolong overweight. Perlunya para siswa untuk menjaga pola makan dan mengkonsumsi makanan yang sehat serta mengurangi mengkonsumsi makanan siap saji. Keywords: Edukasi, Obesitas, Remaj

    Penyuluhan Dampak Perilaku Kecanduan Game Online Terhadap Kesehatan Remaja di SMA Negeri 1 Kotamobagu

    Get PDF
    Kaitan antar game online dengan kesehatan adalah dimana seseorang yang cenderung lebih mementingkan berinteraksi dengan orang hanya didunia maya dimana pada kenyataan mereka para pecandu game online lebih menghabiskan waktu yang lebih banyak untuk bermain game online lebih dari 12 jam perhari dan menganggu sistem kerja otak. Dampak seseorang yang mengalami kecanduan terhadap video atau permainan berbasis internet (game online) sangat besar. Berdasarkan hasil survei di SMA Negeri 1 Kotamobagu bahwa sangat banyak ditemukan siswa di SMA Negeri 1 Kotamobagu banyak yang suka bermain game online.  Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Kotamobagu mengenai dampak perilaku kecanduan game online terhadap kesehatan remaja. Metode yang digunakan adalah ceramah interaktif, tanya jawab, dan evaluasi. Hasil penyuluhan terdapat peningkatan pengetahuan siswa mengenai dampak perilaku kecanduan game online terhadap kesehatan. Perlunya dilakukan penyuluhan dan sosialisasi terkait dampak bermain game online pada remaja di sekolah-sekolah. Keywords: Kesehatan remaja, Kecanduan, Game onlin

    UPAYA KANTOR SAMSAT GOWA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN WAJIB PAJAK PERSPEKTIF SIYASAH SYAR’IYYAH

    Get PDF
    Salah satu peran dan fungsi kantor Samsat adalah meningkatkan kesadaran wajib pajak untuk taat dan patuh dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji upaya Kantor Samsat dalam meningkatkan kesadaran wajib pajak dengan permasalahan utama yaitu faktor apa yang memengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak, jenis sanksi bagi yang menunggak atau tidak membayar pajak dan bagaimana kedudukan pajak dalam Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendahnya kesadaran wajib pajak disebabkan oleh kurangnya sosialisasi oleh Kantor Samsat Gowa. Selain itu, ketersediaan loket-loket pembayaran yang belum merata sampai ketingkat desa, sehingga aksesibilitas masyarakat yang berdomisili di desa akan kesulitan jika harus ke Kantor Samsat untuk melakukan pembayaran. Bagi wajib pajak yang telat atau tidak membayar pajak diterapkan sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% perbulan, termasuk sanksi tilang oleh pihak Kepolisian. Pada masa kepemimpinan Rasulullah saw, beliau memerintahkan kepada sahabatnya untuk berkeliling ke daerah untuk memungut pajak, dengan demikian dapat dimaknai bahwa pemungutan pajak bukanlah suatu kebijakan yang tertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam.Kata Kunci: Kantor Samsat, Kesadaran Wajib Pajak; Siyasah Syar’iyya

    FAKTOR RISIKO KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUNTINYUAT

    Get PDF
    Background: leprosy transmission is still a public health problem. In several regions in Indonesia the leprosy prevalence rate was still high and the problems caused were complex. Indramayu Regency was classified as a high endemic area of leprosy. This could be seen from the prevalence rate which reached 1.6 per 10,000 population. Data from the Indramayu Regency Health Office showed that in 2017 there were 257 cases of leprosy. Objective: the purpose of this study was to analyze the risk factors for leprosy in the working area of the Juntinyuat Health Center. Methods: this study applied observational analytic study with a case control approach. The number of samples was 60 consisting of 30 cases and 30 controls. The sampling technique was carried out with total sampling that fulfilled the sampling criteria, while the control sample was taken by accidental sampling. The data was processed using the chi-square test. Results: the contact history study (OR = 38.5; CI95%, 7.415-199.8 p = 0.000), occupancy density (OR = 3.50 95% CI, 1.112-11.017 p = 0.028), and personal hygiene (OR = 3.14; 95% CI, 1.066-9.267 p = 0.035). Conclusion:  Therefore, in can be concluded that contact history, occupancy density, and personal hygiene were risk factors for leprosy in the working area of Juntinyuat Health Center

    Analisis Peran dan Fungsi Kantor Pelayanan dalam Meningkatkan Kesadaran Wajib Pajak Perspektif Siyasah Syar’iyyah Studi Kasus Kantor Samsat Gowa

    Get PDF
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak sesuai data yang dikumpulkan melalui observasi dan wawancara adalah kebanyakan dari wajib pajak tidak faham akan pentingnya pajak bagi negara, wajib pajak atau yang terikat dengan pajak yang mempunyai kewajiban untuk membayar pajak haus akan pengetahuan tentang pajak, wajib pajak juga butuh sosialisasi mengenai pajak butuh penyampaian dan pembelajaran tentang pajak

    Indeks Prediktif Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Berbasis Perilaku Sosial Masyarakat Di Kabupaten Indramayu

    Get PDF
    Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan di negara berkembang dan global. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi akut yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes yang mengandung virus dengue. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan indeks prediksi kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Indramayu. Penelitian ini menggunakan studi observasional analitik dengan desain studi kasus kontrol. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat pada bulan Maret sampai Mei 2019. Populasi yang diteliti terdiri dari seluruh penduduk yang berdomisili di Kabupaten Indramayu pada tahun 2017-2018. Total ukuran sampel adalah 102 individu. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling sedangkan uji statistik yang digunakan adalah regresi logistik sederhana, regresi logistik berganda dan analisis ROC. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa terdapat tiga variabel yang masuk dalam rumus indeks, yaitu tiga praktik kebiasaan (3M) di rumah, kebiasaan menggantung pakaian, dan keberadaan sampah. Rumus indeks prediksi kejadian demam berdarah dengue (DBD) (-2,424 + 1,007 * Praktek 3M di rumah (Buruk) + 1,087 * Kebiasaan menggantung pakaian (Ya) + 1,107 * Adanya sampah (Ya)). Penerapan rumus ini dapat menyimpulkan bahwa jika seseorang memenuhi setidaknya dua dari tiga indikator tersebut, maka orang tersebut diprediksi memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD). Sedangkan jika seseorang memenuhi salah satu dari ketiga indikator tersebut, maka seseorang diprediksi memiliki risiko yang lebih rendah untuk menderita demam berdarah dengue (DBD).Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan di negara berkembang dan global. Penyakit DBD dikenal juga dengan istilah Dengue Haemoragic Fever (DHF), merupakan penyakit infeksi akut menular kepada manusia melalui perantara gigitan nyamuk Aedes yang mengandung virus dengue. Tujuan penelitian mengembangkan indeks prediktif kejadian demam berdarah dengue di Kabupaten Indramayu. Jenis penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancang bangun case control study. Penelitian dilakukan di  Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat dari bulan Maret sampai Mei 2019. Populasi yang diteliti adalah seluruh warga yang tinggal di Kabuapten Indramayu tahun 2017-2018. Total besar sampel 102 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling sedangkan uji statistik adalah regresi logistik sederhana, regresi logistic ganda, dan analisis ROC. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa terdapat 3 variabel yang termasuk dalam formula indeks yaitu praktik 3M dirumah, kebiasaan menggantung pakaian, dan keberadaan sampah padat. Formula indeks prediktif demam berdarah dengue (DBD) = -2,424 + 1,007*Praktek 3M di rumah (Buruk) + 1,087*Kebiasaan Mengantung Pakaian (Ya) + 1,107*Keberadaan Sampah Padat (Ada). Kesimpulan bahwa jika seseorang memenuhi minimal dua dari tiga indikator yang ada, maka orang tersebut diprediksikan risiko tinggi menderita demam berdarah dengue (DBD) Sedangkan jika seseorang memenuhi satu dari tiga indikator yang ada, maka seseorang tersebut diprediksikan risiko rendah menderita demam berdarah dengue (DBD)

    Pencegahan Penyakit Tidak Menular Melalui Edukasi Cerdik Pada Masyarakat Desa Moyag Kotamobagu

    Get PDF
    Penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. World Health Organization melaporkan bahwa 40 juta penduduk di dunia menderita penyakit tidak menular tahun 2016. Penyakit tidak menular telah berkontribusi pada 73% kematian di Indonesia dimana 26% terjadi pada usia dewasa. Kasus penyakit tidak menular di Sulawesi Utara masih menunjukkan masalah yang cukup serius. Prevalensi Hipertensi sebesar 13,2%, stroke sebesar angka 13%, prevalensi diabetes mellitus sebesar 5,3%. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit tidak menular di Desa. Matode yang digunakan adalah ceramah interaktif secara door to door dengan menggunakan media leaflet. Jumlah peserta pada kegiatan ini adalah 28 orang yang masuk kelompok rentan penyakit tidak menular. Hasil penyuluhan menunjukkan ada peningkatan pengetahuan tentang pencegahan penyakit tidak menular dengan perbedaan rata-rata skor pengetahuan pada saat pre-test dan post-test adalah 4,71. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang upaya pencegahan penyakit menular dapat terwujudkan dengan menggunakan edukasi yang tepat dan metode yang kreatif.Non-communicable diseases are the leading causes of death in the world. The World Health Organization reports that 40 million people in the world suffer from non-communicable diseases in 2016. Non-communicable diseases have contributed to 73% of deaths in Indonesia where 26% occurred in adulthood. Non-communicable disease cases in North Sulawesi still represent a serious problem. The prevalence of hypertension was 13,2%, stroke was 13%, the prevalence of diabetes mellitus was 5,3%. The purpose of this service is to increase public knowledge about the prevention of non-communicable diseases in the village. The method used was a door-to-door interactive lecture using leaflet media. The number of participants in this activity was 28 people who were vulnerable to non-communicable diseases. The results showed that there was an increase in knowledge about the prevention of non-communicable diseases with the average difference in the pre-test and post-test knowledge scores of 4.71. Increasing public knowledge about efforts to prevent infectious diseases can be realized by using appropriate education and creative methods

    A SOCIOLINGUISTIC ANALYSIS OF SWEARING BYTHE MAIN CHARACTERS IN QUENTIN TARANTINO’S PULP FICTION MOVIE

    Get PDF
    This research aims to (1) find outthe types of swearing uttered by the main characters in Pulp Fiction movie, and to (2) observe the reasons for swearing uttered by the main characters in Pulp Fiction movie. In order to analyze swearwords which emerge within the movie, sociolinguistic approach is employed by the researcher. This research used descriptive qualitativemethod in order to describe the findings of swearing phenomena and the discussion deeply. Moreover, quantitative method wasalso employed to support the interpretation of the data by displaying fixed percentages in numerical form. The data were in the form of utterances uttered by the two main characters, Vincent Vega and Butch Coolidge, while the contexts of the data were the dialogues between them which contain swearwords. The sources of data were the transcripts of each scene which involve the main characters in it. The data were collected and analyzed by categorizing the utterances which contain swearwords based on the objectives of the research and matching the transcripts within the movie carefully. The primary instrument of this research was the researcher,supported by the data sheet as the secondary instrument. The trustworthiness of the data was gainedby triangulation. The results of this research are stated as follows. Firstly, five types of swearing uttered by the main characters in Pulp Fictionare dysphemistic, abusive, idiomatic, emphatic, and cathartic swearing. From sixty three data found in the movie, emphatic swearing becomes the most frequently used type of swearing. Emphatic swearing is mostly used by the main characters because it is considered as mild swearing in which it is not really provoking the listeners while hear it. Moreover, emphatic swearing is used in order to emphasize the statement of the main characters. The least frequently used type of swearing is abusive swearing. Abusive swearing becomes the least used swearing uttered by the main characters since employing it is considered as inefficient in which it totally intimidates or downgrades the pride of the listeners. Secondly, three reasons for swearing are found in the movie, i.e. psychological motives, social motives, and linguistic motives. Social motives become the most frequently used reason for swearing since mostly the main characters employ swearwords triggered by the people in their surroundings. Psychological motives become the least motive used by the main characters since their use only occurs when the characters employ swearwords for themselves. Keywords: Pulp Fiction movie, sociolinguistics, swearin

    Aspek Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Desa Muntoi

    Get PDF
    Masalah sampah menjadi masalah lingkungan yang mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Hal ini dikarenakan jumlah timbunan sampah terus meningkat. Jumlah peningkatan timbunan sampah di Indonesia pada tahun 2015 telah mencapai 175.000 ton/hari atau setara 64 juta ton/tahun. Pengelolaan sampah rumah tangga yang ada di Desa Muntoi adalah langsung di buang lahan kosong, selokan dan samping rumah, padahal membuang sampah bukan pada tempat pembuangan sementara (TPS) dapat memberikan dampak negatif dari segi kesehatan maupun estetika lingkungan masyarakat, serta tidak adanya sarana dan prasarana yang memadai untuk penampungan sampah rumah tangga. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Muntoi. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, dengan jumlah sampel 94 responden yang dipilih secara simple random sampling. Data di analisis menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian bahwa pengetahuan (p=0,001) dan sikap (p=0,037) masyarakat berhubungan dengan pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Muntoi Kabupaten Bolaang Mongondow. Diharapkan masyarakat untuk aktif melaksanakan kebersihan lingkungan disekitarnya agar terhindar dari masalah penyakit yang disebabkan oleh sampah yang tidak diolah dengan baik

    INDEKS PREDIKTIF KEJADIAN SCHISTOSOMIASIS BERBASIS PERILAKU MASYARAKAT DI DATARAN TINGGI LINDU KABUPATEN SIGI

    Get PDF
    Schistosomiasis atau disebut juga demam keong merupakan penyakit parasitik yang disebabkan oleh infeksi cacing trematoda dari genus Schistosoma japonica Sp (blood fluke) baik itu oleh cacing jantan maupun darah vena kandung cacing betina yang hidup dalam pembuluh darah vena mesenterica atau pembuluh kemih. Hospes perantaranya yaitu keong Oncomelania hupensis lindoensis. Penyakit ini merupakan penyakit zoonosis sehingga sumber penular tidak hanya pada penderita manusia saja tetapi semua hewan mamalia. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan indeks prediktif kejadian Schistosomiasis berbasis perilaku masyarakat di Dataran Tinggi Lindu Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Jenis penelitian adalah studi epidemiologi observasional analitik dengan pendekatan metode case control. Besar sampel pada penelitian ini 82 orang yaitu 41 kasus dan 41 kontrol dengan metode pengambilan sampel Simple Random Sampling. Hasil penelitian ini terdapat delapan variabel kandidat yang akan dilanjutkan pada regresi logistik ganda yaitu: tingkat pendidikan (p value = 0,065), pekerjaan ( p value = 0,165), riwayat Schistosomiasis (p value = 0,045), penggunaan jamban (p value = 0,043), penggunaan sumber air (p value = 0,000), melewati daerah fokus (p value = 0,016), penggunaan alat pelindung diri (p value = 0,002) dan kebiasaan beraktivitas di sungai/parit (p value = 0,000). Hasil akhir diperoleh indeks prediktif kejadian Schistosomiasis berbasis perilaku masyarakat diperoleh (-2,780 + 2,322*Penggunaan sumber air (Buruk) + 1,773*Kebiasaan beraktivitas di sungai/parit (Ya) + 1,486*Melewati daerah fokus (Ya) + 1,419*Penggunaan alat pelindung diri (Tidak pakai). Dengan adanya indeks prediktif kejadian Schistosomiasis yang diperoleh pada penelitian ini dapat digunakan sebagai alat ukur untuk membantu petugas kesehatan dalam melakukan kegiatan skrining sehingga dapat menekan penyebaran penularan penyakit Schistosomiasis dan melakukan pencegahan sejak dini. Kata kunci: Indeks, Schistosomiasis, Perilaku Masyarakat, Lind
    • …
    corecore