8 research outputs found
Perpindahan Pusat Administratif Kabupaten Limbangan ke Garut pada Tahun 1813
Kata Kunci: Sejarah, Perpindahan, Kabupaten, Limbangan, Garut.
Kabupaten Limbangan salah satu kabupaten yang ada sejak masa pendudukanMataram di tatarSunda, meskipun pada awalnya berada di bawah Kebupatian SumedangLarang. Perpindahan kekuasaan dari Mataram ke VOC, menyebabkan Kabupaten Limbangan lahirmenjadiwilayah otonom pada tahun 1705. Namun, Kabupaten Limbangan hanya bertahan hingga tahun 1811, setelah terjadinya perpindahan kekuasaan dari VOC kepada Pemerintah Hindia-Belanda. Pada masa pemerintahan Daendels Kabupaten Limbangan kemudian dibubarkan pada tahun 1811. Hal ini disebabkan oleh hasil produksi kopi Kabupaten Limbangan yang terus menurun dan puncaknya penurunan produksi kopi tersebut hingga titik nol pada tahun 1811.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses perpindahan Kabupaten Limbangan menjadi Kabupaten Garut dan seberapa besar dampaknya terhadap perkembangan Kabupaten Limbangan sebagai pusat administrasi yang baru dari tahun 1813 sampai 1913. Metode yang dipakai adalah metode sejarah (Historical Methods), yaitu dengan langkah-langkah heuristik, kritik sumber, interpretasi dan penulisan sejarah (historiografi). Sumber-sumber yang digunakan adalah berdasarkan kepada penelitian kepustakaan yang mengacu kepada sumber tertulis, seperti arsip, buku, makalah, artikel, makalah, maupun jurnal dalam internet. Adapun untuk menganalisa mengenai perpindahan Kabupaten Limbangan menjadi Garut, penulis meneliti dengan menggunakan pendekatan politik dan sosial ekonomi.
Hasil penelitian inidiperoleh kesimpulan sebagai berikut:Pertama, Kabupaten Limbangan dibubarkan karena hasil produksi kopi yang menurun hingga titik nol. Kedua, Perpindahan kekuasaan dari Hindia-Belanda ke Inggris di bawah Raffles melakukan pembentukan kembali terhadap Kabupaten Limbangan dengan pusat administrasi, bupati dan wilayah yang berbeda. Ketiga, pindahnya pusat administrasi dari Balubur Limbangan ke Garutadalahuntukmempermudahaksesperkebunan di wilayahLimbangankarenalokasinya yang strategis. Hal ini menyebabkan terjadinya perkembangan terhadap pola pemukiman yang linear menjadi terkonstrasi di pusat kota dan menjadikan kabupaten Limbangan sebagaidestinasi wisata dan urbanisai. Keempat, Garut sebagai pusat administrasi Kabupaten Limbangan lebih dikenal daripada Kabupaten Limbangan sendiri, yang akhirnya menyebabkan Garut menjadi nama kabupaten menggantikan Kabupaten Limbangan pada tahun 1913
PENGARUH LATIHAN WEIGHT TRAINING TERHADAP CENGKRAMAN BANTINGAN PADA PERTANDINGAN PENCAK SILAT PERATURAN BARU
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan weight training terhadap hasil cengkraman bantingan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-eksperimen dengan One Group Pretest-Postest Design. Jumlah sample 30 atlet. Dari hasil pengelolaan data dan analisis data diketahui bahwa latihan weight training berpengaruh terhadap peningkatan hasil cengkraman bantingan. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata memberikan pengaruh yang signifikan dengan nilai rata-rata peningkatan sebesar 16%. yang menandakan terhadap pengaruh cengkraman bantingan pada atlet silat tadjimalela
PENGUATAN PEMAHAMAN BUDAYA DESA DALAM MEWUJUDKAN DESA WISATA BUDAYA CIKALONG KECAMATAN SIDAMULIH KABUPATEN PANGANDARAN
Desa Cikalong Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran merupakan desa dengan warisan budaya kuat dan mengakar yang berbeda dari desa lainnya. Desa Cikalong sebagai desa tua telah melestarikan budaya Sunda asli secara turun-temurun dan menjadi nilai kuat dalam pembangunan desa wisata budaya. Melihat potensi tersebut, pencanangan Desa Cikalong sebagai desa wisata budaya telah dilakukan oleh Pemerintah Desa Cikalong dan Pemerintah Kabupaten Pangandaran, namun dalam tahap pembentukannya memiliki beberapa kendala di lapangan, terutama regenerasi pemahaman budaya di generasi muda yang terpapar budaya luar. Pengabdian difokuskan pada penguatan pemahaman budaya desa kepada masyarakat, terutama generasi muda. Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan menggunakan pendekatan Asset-based Community Development (ABCD). Hasil pengabdian menunjukan keterlibatan generasi muda dalam kegiatan penguatan pemahaman budaya berupa pendampingan dan Lomba Ibing Ronggeng. Kegiatan ini menjadi pemicu keterlibatan masyarakat secara luas dalam melestarikan budaya ronggeng yang telah hidup di tengah-tengah masyarakat Desa Cikalong. Generasi muda menjadi termotivasi untuk memahami lebih dalam dan terlibat langsung sebagai pelaku budaya. Pengabdian ini sebagai bagian dari upaya mewujudkan Desa Wisata Budaya Cikalong yang berfokus pada peningkatan pemahaman budaya di generasi muda Desa Cikalong
Memacu Kompetensi Guru dan tenaga Kependidikan PAUD dan Dikmas
Memacu Kompetensi Guru dan tenaga Kependidikan PAUD dan Dikmas ini diharapkan menjadi salah satu wahana keterbukaan kepada semua pihak. Karena belum semua lapisan masyarakat mengetahui kiprah yang telah diperbuat Direktorat PGTK PAUD dan Dikmas dalam mengawal GTK PAUD dan Dikmas menjadi insan bermartabat, berdaya saing, dan sejahtera
Development of mobile billing application system for PAMDES water meter data logging
Along with the growth of Sindangsari's population, the water requirement in this village has increased. So, the drinking water company (PAMDES) in this village must be able to manage the available water to meet the necessities of public life. Now, the water company is still collecting and recording water meters manually. It is very risky to consider the water condition in the village because an officer can make a human error while recording the water meter's value. When the water meter recorder is damaged, the officer estimates the water meter's value. An application is needed to manage bills and record water meters to avoid this in previous studies using the Internet of Things (IoT) or mobile applications that must be sent online to the server in real-time. This solution is not suitable for the internet condition in Indonesia, which is not evenly distributed to remote villages. This study proposes to use a mobile application that can store data on mobile devices. When the internet connection is unavailable, it can be sent later when it is available again. In this study, data obtained that the condition of the meter recorder from 672 customers, 37 water meters recorder is damaged. In addition, water meter data is also obtained for the following month's bill and data on average water usage of 10,661m3 per month. With these data, it is found that the minimum water requirement is 10,661 m3 per month. It is hoped that the application for billing management and recording of PAMDES water meters in Sindangsari village, Cikoneng sub-district, Ciamis district can help increase PAMDES management capacity
PELATIHAN DIGITAL MARKETING BAGI PENGRAJIN GERABAH DI KAMPUNG KOSAMBI DESA BUMIJAYA
Gerabah menjadi salah satu karya seni yang sangat bernilai ditengah pesatnya perkembangan teknologi yang begitu pesat. Hal ini semakin menjadi tantangan yang sangat berat bagi pengrajin gerabah yang mulai ditinggalkan karena dirasa kurang relevan dengan perkembangan abad milenilal saat ini, baik dalam pemasaran maupun keberlanjutan usaha di masa mendatang. Tujuan pengabdian ini yaitu melatih keterampilan digital marketing para pengrajin gerabah untuk dapat memperluas pemasaran produk gerabah. Metode pelatihan menggunakan ceramah, demonstrasi, dan praktik langsung pembuatan marketplace online. Pelaksanaan kegiatan di Kampung Kosambi, Desa Bumijaya, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Provinsi Banten yang merupakan kampung sentra kerajinan gerabah. Karakteristik tanah yang ada di Kampung Kosambi memiliki tekstur tanah liat yang memang sangat cocok untuk dijadikan bahan baku gerabah sehingga masyarakat memanfaatkan potensi tersebut untuk membuat berbagai kerajinan dari tanah liat. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada 19 September 2022 dengan melibatkan 21 pengrajin gerabah. Berdasarkan hasil kegiatan mendapatkan data informasi peserta pelatihan memiliki rentang usia yang beragam dari umur 19 tahun sampai 54 tahun. Pengalaman menjadi pengrajin dari yang baru 1 tahun sampai 30 tahun berkecimpung di industry gerabah dengan pengalaman yaitu 11 tahun. Hasil pelatihan menunjukan adanya peningkatan keterampilan dan pengetahuan tentang digital marketing khususnya dalam pemanfaatan marketplace online. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan melalui penyebaran angket keefektifan kegiatan pelatihan menghasilkan data yaitu Kriteria keefektifan mendapatkan skor 3,50 dan masuk kriteria sangat efektif sehingga kegiatan ini memberikan dampak positif bagi para pengrajin untuk memasarkan produk mereka secara digital