62 research outputs found

    Model Penjadwalan Dan Pola Operasi Armada Kapal Pendukung Aktivitas Anjungan Minyak Lepas Pantai: Studi Kasus Area West Madura Offshore

    Get PDF
    Tugas Akhir ini membahas tentang pemilihan armada offshore supply vessel (OSV) yang optimum untuk menunjang pengiriman bahan makanan, bahan bakar, air tawar, dan pergantian kru di kawasan WMO dengan menggunakan metode optimasi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang efektifnya pola operasi armada platform supply vessel dan crewboat yang ada saat ini sehingga menimbulkan biaya yang besar. Dengan demand per minggu yang sedikit tetapi memakai kapal yang besar akan memicu biaya yang besar, oleh karena itu perlu adanya perhitungan penentuan kapal yang optimum agar biaya operasional armada menjadi minimum. Dalam Tugas Akhir ini akan dibuat pilihan dua Alternatif yaitu alternative 1 menggunakan kapal CB dan kapal PSV, alternatif 2 menggunakan kapal CB yang difungsikan sebagai PSV juga. Pada Alternatif 1 dibuat beberapa Opsi CB dan Opsi PSV. Opsi CB dibuat 3 buat Opsi yaitu Opsi 1 CB (menghitung kembali kondisi saat ini), Opsi 2 CB, dan Opsi 3 CB. Dan Opsi PSV juga dibuat 3 opsi PSV kemudian dilakukan perbandingan hasil analisis Opsi CB dan Opsi PSV. Kemudian melakukan analisis Alternatif 2. Hasil penelitian menunjukkan, hasil perbandingan Alternatif 1 dan 2 terpilih alternatif 2 miliki biaya yang paling minimum yaitu sebesar Rp. 19,416,780,147.27 lebih rendah dibandingkan alternatif 1 yaitu sebesar Rp. 30,257,832,281.38. maka alternative 2 lebih efektif dibandingkan alternative 1. Hasil perbandingan Alternatif 1 dan 2 menyatakan alternatif 2 yang lebih efektif sehingga kapal yang dipakai adalah kapal CB 3 dengan kapasitas 50 Penumpang dan memiliki luas geladak 61 m2 yang dapat menampung 8 box petikemas 10ft atau 45 drum ukuran 1100 liter. Utilitas kapal CB 3 sebesar 39% maka hanya dibutuhkan 1 kapal untuk kebutuhan pengiriman logistik dan kru. Kata kunci: optimasi, offshore supply vessel, pola operasi ====================================================================================== In this Final Project, will be talked about choosing the optimum offshore supply vessel (OSV) to be operated in West Madura Offshore to carried consumable goods such as fresh water, food supply, fuel oil and crew change by using optimization method. This research caused by ineffective operational of platform suspply vessel and crewboat that are existing so that caused a high operational cost, each platform has a slight amount of weekly demand but they used big PSV that would caused high operational cost. In this Research, will be made 2 alternatives such as alternative 1 will using 2 type of fleets (PSV and CB) and in alternative 2 will use CB but could be functioned as PSV. In alternative 1 will be made 3 options for PSV and CB, and 3 options for CB are incuded option 1 CB (analysis existing condition), option 2 CB is (CB with variant capacity and existing operational). option 3 CB is about distribution of goods using CB with variant capacity and calculated if frequency of distribution 2 times a month or 4 times a month. For Psv’s option made 3 options that we would compared later. And then do analyzing the alternative 2 and compared it with the result of the alternative 1. In the result of this research, the comparison between the alternative 1 and 2 was elected the alternative 2 because the alternative 2 has the most minimum cost Rp. 19,416,780,147.27 that was lower than the alternative 1 Rp. 30,257,832,281.38 so that we conclude the alternative 2 was more effective than the althernative 1. the alternative 2 use CB 3 that can accommodate 50 passengers, and 8 box of 10ft container or 45 drum with weight volume 1100 litre. Utility of CB 3 is 39% so that is only need one vessel for distribution of logistics and crew change. Key word: optimation, offshore supply vessel, operation plannin

    Keragaman Jamur Endofit Akar Dan Pengaruhnya Terhadap Intensitas Penyakit Karat Daun (Puccinia polysora Underw) Pada Beberapa Varietas Jagung (Zea mays L.)

    Get PDF
    Jagung memiliki peranan penting dalam pembangunan pertanian secara nasional maupun internasional serta terhadap ketahanan pangan dan perbaikan perekonomian. Akan tetapi masih banyak permasalahan dalam budidaya jagung, sehingga membuat produksi jagung rendah. Rendahnya produksi jagung dikarenakan Organisme Penggaung Tanaman (OPT), Salah satu gangguan patogen yang menyebabkan kerugian pada tanaman jagung adalah penyakit karat daun yang disebabkan oleh jamur Puccinia polysora. Jamur menyerang tanaman jagung pada fase pertumbuhan generatif hingga masa panen terutama. Salah satu pengendalian yang dilakukan adalah dengan pemanfaatan jamur endofit sebagai ketahanan induksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAK ( Rancangan Acak Kelompok) dengan Analisis Ragam menggunakan uji lanjut Duncan taraf Kesalahan 5% dan dengan perhitungan Keaneragaman (H’), Keseragaman (E) dan Dominansi (C) jamur endofit. Pengamatan intensitas penyakit karat daun jagung dilakukan seminngu sekali dimulai pada umur jagung 42 hari setelah tanam hingga 91 hari setelah tanam dengan menggunakan metode skoring, sedangkan untuk panen dilakukan dengan menghitung berat 5 tongkol, berat pipil, rendemen dan berat perplot. Hasil penelitian antara lain jamur Puccinia polysora biasa menyerang daun tanaman jagung ketika tanaman sudah mamasuki fase generatif tanaman hingga panen. Gejala karat daun P. polysora di lapang baru nampak ketika tanaman berumur 27 HST akan tetapi pengamatan secara intensif dilakukan pada umur 42 HST hingga 91 HST. Dengan gejala di tandai adanya bercak kecil berwarna cokelat kemerahan seperti karat pada permukaan daun dan tepung berwarna cokelat kemerahan dari dalam bercak dan gejala penyakit karat ini umumnya muncul setelah terbentuknya bunga jantan (fase generatif). Terdapat 10 varietas tanaman jagung, 5 diantaranya sebagai varietas uji untuk pelepasan varietas baru, sedangkan 5 varietas lain sebagai pembanding. Dari 10 varietas tersebut mengalami serangan penyakit karat daun dengan intensitas penyakit yang berbeda-beda setiap varietasnya. 10 varietas tanaman jagung (BMD57, BMD58, BMD59, BMD60, TF8016, BISI18, DK95, P35, NK212 dan PERTIWI2) yang ditanam tersebut telah terserang penyakit karat daun dengan intensitas penyakit yang kategori ketahanannya tergolong “Agak Tahan”, akan tetapi kategori ketahanan tersebut berubah menjadi “Tahan” ketika dikonversi menjadi nilai Indek gabungan antara indek intensitas penyakit dengan indek produksi, sehingga dengan Kategori ketahanan yang masih terbilang rendah tanaman jagung masih dapat ber produksi. Dari 5 varietas ( BMD58, BMD60, BISI18, DK95 dan PERTIWI2) tanaman jagung yang di ambil untuk dilakukan eksplorasi akar jamur endofit pada tanaman jagung telah menghasilkan 19 Spesies yang masuk ke dalam 7 genus diantaranya Penicillium sp., Trichoderma sp., Colletotrichum sp., Botrytis sp., Chepalosporium sp., Fusarium sp., Curvularia sp. Dari semua jamur endofit yang didapat tersebut nilai Keaneragaman (H’) tergolong Rendah – sedang, Keseragaman (E) tergolong Rendah semua dan Dominansi (C) tergolong Rendah juga hal ini berarti tidak ada yang mendominasi

    Kebangkrutan Perusahaan Menggunakan Model Altman dan Zavgren pada Perusahaan Food And Beverages

    Full text link
    The purpose of this research is to show the illustration of the financial performance in food and beverages companies during the years 2001, 2002, 2003, 2004, and 2005. Since the Indonesian economic crisis which began in middle 1997, most of industry sectors, including food and beverages companies, had some constraints in producing and actualizing their products. One of the important things in making decisions for company managers, creditors, and the future investors is the bankruptcy analysis model to predict company's bankruptcy. This research used two models developed by Edward I. Altman (Model Z-Score) and Christine V. Zavgren (Logit Model). The result of this research is, generally, the financial conditions of the food and beverages companies are in bad conditions. This situation is connected with the low profitability, liquidity, and activity rates of those companies

    PENILAIAN BERBASIS KINERJA PADA PRAKTIKUM PEMBUATAN ROTI MENGGUNAKAN SELF AND PEER ASSESSMENT

    Get PDF
    Permasalahan penelitian ini adalah penilaian kinerja siswa pada kegiatan praktikum kurang mendapat pengamatan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan self and peer assessment pada kegiatan praktikum pembuatan roti, kinerja siswa dan kemampuan siswa dalam melakukan self and peer assessment. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini yakni seluruh siswa kelas X TPHP 2 SMK Negeri 1 Kuningan sebanyak 35 orang. Instrument yang digunakan yaitu lembar self and peer assessment, lembar observasi penilaian kinerja, angket dan lembar wawancara. Hasil menunjukkan pelaksanaan pada semua tahapan terlaksana dengan sangat baik yaitu tahap pemberian motivasi 97,14%, pelatihan self and peer assessment 99,28%, pelaksanaan self and peer assessment 82,45%, pengkomunikasian hasil 100%, pemberian umpan balik 97,14% dan pemanfaatan hasil 100%. Kinerja siswa dalam melaksanakan praktikum pembuatan roti berdasarkan self and peer assessment sebagai berikut hampir seluruh siswa berada pada kategori kinerja sangat baik pada tahap persiapan praktikum 98,83%, tahap pelaksanaan praktikum 91,59%, dan tahap akhir praktikum 99,14%. Kemampuan siswa dalam melakukan self and peer assessment menunjukkan bahwa sebanyak 90% siswa dapat melakukan self and peer assessment dengan kategori sangat baik dan 10% siswa dapat melakukan self and peer assessment dengan kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa self and peer assessment dapat digunakan sebagai bentuk penilaian terhadap kinerja siswa SMK dalam praktikum pembuatan roti

    FUNGSI BADAN PENASEHAT PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) DALAM MENGATASI PERCERAIAN DI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN SUMBERJAYA KABUPATEN LAMPUNG BARAT

    Get PDF
    Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) merupakan badan atau lembaga yang salah satu tugas dan fungsinya adalah mendamaikan keluarga yang bersengketa atau bermasalah, dan memberikan bimbingan kepada pasangan yang akan melangsungkan pernikahan. Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan yang selanjutnya akan di tulis dengan singkatan BP4 ini didirikan pada tangga 03 Januari 1960, yang diakui bahwa BP4 satu-satunya badan yang berusaha bergerak dibidang penasehat perkawinan, mengurangi angka perceraian dan meningkatkan mutu perkawinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kecamatan Sumberjaya dalam mengatasi perceraian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan secara kualitatif dan bersifat deskriptif, dan dilihat dari jenisnya penelitian ini termasuk penelitian lapangan (Field Research). Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2018 sampai dengan tanggal 28 Maret 2018 di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sumberjaya Kabupaten iii Lampung Barat, dengan populasi yaitu semua pengurus BP4 Kecamatan Sumberjaya. Metode pengumpulan data yaitu menggunakan metode Wawancara/Interview, pengamatan/Observasi Dokumentasi sebagai penunjang dan kemudian dianalisa. Hasil dari Penelitian Fungsi Badan Penasehat Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Dalam Mengatasi Perceraian ialah bahwa masyarakat Sumberjaya memberikan tanggapan mengenai pengaruh yang dirasakan dari adanya penasehatan BP4 kedalam tiga kategori, yaityu menjaga keharmonisan keluarga, memberi pemahaman tentang tanggung jawab kepada suami istri dalam keluarga, dan mendorong untuk menjalankan kehidupan yang agamis. Berkaitan dengan kasus yang pernah terjadi di masyarakat Sumberjaya menunjukan keberhasilan BP4 dalam pembinaannya dan keberhasilan keluarga yang menerima, menyadari dan mengamalkan nasehat tersebut. Karena keutuhan rumah tangga rumah tangga bukan berarti tidak ada permasalahan dan problem dalam kehidupan rumah tangga, tetapi keutuhan rumah tangga tercipta atas keberhasilan anggota keluarga dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh rumah tangganya. Namun BP4 harus meningkatkan lagi sosiaolisasinya, sehingga masyarakat luas dapat mengetahui fungsinya dan keberadaan BP4 sehingga masyarakat tidak canggung untuk datang ke KUA untuk meminta bantuan menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam keluarganya

    RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TERUNG GELATIK TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR PADA TANAH ALUVIAL

    Get PDF
    ABSTRAKTerung (Solanum melongena)  adalah jenis sayuran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Pemanfaatan tanah Aluvial sebagai media tumbuh untuk budidaya terung gelatik dihadapkan pada sejumlah kendala, seperti kesuburan yang bervariasi dari satu daerah ke daerah lainnya dengan ketersediaan unsur hara yang umumnya rendah. Upaya mengatasi kekurangan unsur hara pada tanah aluvial dapat dilakukan dengan penambahan Pupuk Organik Cair Hormon Tanaman Unggul. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi Pupuk Organik Cair Hormon Tanaman Unggul yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil  terung gelatik pada tanah aluvial. Penelitian ini dilaksanakan di Gang Asia Jaya, Jalan Harapan Jaya Kota Baru Pontianak. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari satu faktor dengan 5 taraf perlakuan konsentrasi Pupuk Organik Cair yaitu p1 = 1 ml/liter; p2 = 2 ml/liter; p3 = 3 ml/liter; p4 = 4 ml/liter; p5 = 5 ml/liter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Pupuk Organik Cair Hormon Tanaman Unggul berpengaruh nyata terhadap variabel tinggi tanaman 2 mst, namun berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun,volume akar, waktu berbunga, berat kering tanaman, tinggi tanaman 3 mst, tinggi tanaman 4 mst , jumlah buah pertanaman, berat per buah dan berat buah. Tinggi tanaman tertinggi terdapat pada pemberian Pupuk Organik Cair Hormon Tanaman Unggul dengan konsentrasi 3 ml/liter menghasilkan tinggi tanaman terung gelatik sebesar 7,43 cm. Kata Kunci: Aluvial, Pupuk Organik Cair, Terung Gelati

    STUDI KOMPARATIF: PERBEDAAN STATUS IDENTITAS DIRI REMAJA DITINJAU DARI POLA ASUH ORANGTUA DI UNIVERSITAS X DI JAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan status identitas diri remaja ditinjau dari pola asuh. Subyek yang digunakan adalah remaja yang kuliah di Universitas X di Jakarta dipilih dengan menggunakan Purposive Sampling. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif komparatif dengan melakukan uji perbedaan. Alat ukur yang digunakan ada dua yaitu pola asuh dan Identitas diri. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dan validitas maka diperoleh nilai  Alpha Cronbach pada pola asuh ayah dimensi acceptance sebesar 0.940  dan pola asuh Ibu sebesar 0.930 dan dimensi demandingness pada pola asuh ayah sebesar 0.825 dan pola asuh ibu sebesar 0.874. Sedangkan pada status identitas identity diffusion sebesar 0.567; identity foreclosure sebesar 0.652; identity moratorium sebesar 0.309 dan identity achievement sebesar 0.674. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji perbedaan Kruskal Wallis dan hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan status identity diffusion, identity moratorium, identity achievement, namun terdapat perbedaan status identity foreclosure  ditinjau pola asuh Ayah. Pada pola asuh ibu, ditemukan tidak terdapat perbedaan pada identity diffusion dan identity achievement  namun terdapat perbedaan status identity foreclosure dan identity moratorium. Adapun rekomendasi dari penelitian ini adalah orangtua perlu mendampingi anak dalam tahap perkembangannya sehingga anak dapat menentukan status identitasnya.__________________________________________________________The aim of this research to determine differences  self identity with parenting style. Subject in this research used adolescences in University X Jakarta using purposive sampling. The study was a quantitative research with design was comparative study. The instrument used was a questionnaire such as Parenting style and Self Identity. The reliability and validity  test used Alpha Cronbach  and the values was 0.940  for acceptance of father’s  parenting style  and 0.930  of mother’s parenting style. Otherwhile, 0.825 for demandingness of father’s parenting style and 0.874 of mother’s parenting style. The validity dan reliability of self identity statuse was 0.567 for identity diffusion; identity foreclosure was 0.652; identity moratorium was 0.309 and identity achievement was 0.674. The analysis data used Kruskal Wallis and the result found that there is no difference between self identity in adolescent dimension  identity diffusion, moratorium and  identity achievement but  there is difference between self identity foreclosure  with the father’s parenting style. Otherwhile, there is no difference between identity diffusion and identity achievement  but there is difference between identity foreclosure and identity moratorium of mother’s parenting style. Recommend of this research to the parents can be monitor the development their children to found their identity statuse.

    PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS INKUIRI TERBIMBING BERBANTU ALAT PERAGA PADA MATERI PELUANG

    Get PDF
    ABSTRAK Peserta didik SMP masih mengalami kesulitan dalam memahami materi peluang yang ditunjukkan oleh hasil belajar peserta didik. kesulitan peserta didik dikarenakan kesulitan dalam menggunakan bahan ajar yang ada. Oleh karena itu, diperlukan bahan ajar tambahan untuk mendukung pembelajaran materi peluang yaitu berupa lembar kerja peserta didik (LKPD). Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing berbantu alat peraga pada materi pelung di SMP Negeri 3 Metro. Model pengembangan yang digunakan adalah model 4D atau Define, Design, Develop, dan Disseminate. Subjek dari penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Metro. Intrumen penelitian yang digunakan antara lain adalah angket validasi materi, angket validasi desain dan bahasa, dan angket respon peserta didik. Berdasarkan hasil pengembangan diperoleh hasil, yaitu produk telah memenuhi kriteria valid dan praktis. Kriteria valid dilihat dari segi materi, desain dan bahasa. Kriteria valid dari segi materi memperoleh persentase 70,60% dan 80,00%. Sedangkan dari segi desain dan bahasa diperoleh persentase sebesar 81,30% dan 90,60%. Berdasarkan persentase hasil uji validitas tersebut, LKPD sudah dinyatakan valid. Selanjutnya, hasil dari uji kepraktisan produk diperoleh persentase sebesar 90,00% dan memenuhi kriteria praktis. Hasil ini menunjukkan bahwa LKPD yang dikembangkan dapat digunakan dalam pembelajaran. Penelitian pengembangan yang dilakukan baru sampai pada tahap uji kepraktisan produk, dikarenakan adanya situasi yang tidak memungkinkan. Oleh karena itu, harapannya penelitian ini dapat dilanjutkan ke tahap uji efektivitas produk. Kata kunci: Inkuiri terbimbing; LKPD; pengembangan   ABSTRACT The problem of junior hig school student is to understand the material. It is caused of the mathematics books that was used by student is difficult to understand. So, the students need another kind of resourches such as student’s worksheet. This research is research and development. The aim of this research is develop an student’s worksheet based on guided inquiry by using tools for probability material in junior high school 3 Metro. This research used 4D model or define, design, develop, and disseminate. The subject of this research are students of state junior high school 3 Metro especially VIII grade. The research instruments are observation’s interview, validation questionnaire, and student’s responce questionnarire. This research and development must be continue in the next project to idetified the efectivity of the product. This situation is caused of the world condition now. The product have material validity scores  70,60% and 80,00%. And then the design and language validity scores are 81,30% and 90,60%. The result of practical test is 90,00%, it means that the product can be used by students. So, the conclution of this research is the product of development can be used in the learning proccess. Keywords: Development; guided inquiry; student’s workshee

    Pengaruh Keluarga, Sekolah Dan Tokoh Adat Terhadap Pembentukan Orientasi Politik Masyarakat Sedulur Sikep Di Desa Baturejo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati

    Full text link
    This research arranged to understand about influence of family, school, and communityfigure to forming of political orientation in Sedulur Sikep Community. Trough politicalsocialization, people developing attitude and orientation to political life which take place in thesociety. In this research, the most influental political socialization's agents in the traditionalcommunity are family, school, and community figure. This research using quantitativeapproachwith explanatory research type. Data gathered from questionnaire which population are SedulurSikep community in Baturejo Vilage,Pati District, with number 1050person. Scale that used areordinal scale. Respondent choosen by Multistage Random Sampling technique, the result is 64respondent. Then, in the data analisis will using software SPSS 16.0.The result of the research are, family, school, and community figure have influence toforming of political orientation in Sedulur Sikep community inBaturejo Village, Pati district.Family(X1) with political organization (Y)have strong relationship with efeciency correlation0,624; school (X2) with political orientation (Y)have relatively strong relationship withefeciencycorrelation 0,466; community figure (X3) with political orientation (Y)have relativelystrongrelationship with eficiency correlation 0,466;and family, school, and community figuretogetherhave influence with the forming of political orientation in Sedulur Sikep community Keyword = Influence, Political Socialization, Political Orientation

    Factors Analysis Which Influence Dividend Payment on Manufacture Company that Listed on Indonesia Stock Exchange

    Get PDF
     This research aims to examine empirically factors which influence dividend per share.  This research used sample manufacture company that listed on indonesia stock exchange in 2005 – 2008.  This analysis used dividend per share as dependent variable and  liquidity ratio, growth ratio, DPSmin1, activity ratio and  company size. This research used linear regression testing with SPSS program.  Result of reasearch indicated that growth ratio and DPSmin1 gave positive effect and significant to dividend per share whereas liquidity ratio, growth ratio, activity ratio and  company size did not give significant effect to  dividend per share  Key words:  Divident per share, current ratio, DPSmin1, earning per share,    total asset turn over and company siz
    • …
    corecore