491 research outputs found

    LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UPT SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) GUNUNGKIDUL

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon pendidik atau tenaga kependidikan. PPL mempunyai sasaran dalam kegiatan yang terkait dengan pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. Dengan adanya PPL, diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa, terutama dalam hal pengalaman mengajar, memperluas wawasan, melatih dan mengembangkan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan keterampilan, kemandirian, tanggung jawab dan kemampuan memecahkan masalah. Kegiatan PPL ini penulis laksanakan di UPT Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Gunungkidul. Penyusunan program rencana kerja dimulai dari tahapan observasi, penyusunan hasil observasi, penentuan program dan pembuatan desain program. Observasi dilakukan dengan metode wawancara dan melihat langsung aktivitas kegiatan di SKB Gunungkidul. Berdasarkan hasil observasi tersebut kemudian ditentukan program kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SKB Gunungkidul. Dalam program PPL ini, mahasiswa dituntut untuk dapat merencanakan, melaksanakan, serta mengevaluasi program. Pembelajaran di SKB Gunungkidul tidak hanya dilaksanakan di lingkup SKB saja, tetapi seluruh wilayah yang termasuk Kabupaten Gunungkidul. Selain melakukan observasi di SKB, observasi juga dilaksanakan di Paliyan khususnya Dusun Trowono. Dusun Trowono dijadikan sasaran untuk melaksanakan beberapa program PPL. Dari hasil observasi tersebut, maka disusunlah suatu program utama yaitu Pelatihan Peningkatan Kemampuan Usaha Ekonomi Kreatif melalui Pelatihan Hantaran. Program penunjang yaitu pembelajaran PAUD, gerakan gemar membaca, dan pembelajaran kesetaraan. Sasaran dari program Pelatihan Hantaran ini adalah para ibu-ibu di Dusun Trowono Paliyan Gunung Kidul

    GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PENDIDIKAN SEKS DI PONDOK PESANTREN QOMARUDDIN BUNGAH GRESIK

    Get PDF
    Pemahaman remaja tentang pendidikan seks masih banyak yamg keliru sehingga membuat remaja menjadi penasaran dan terdorong untuk mencari sendiri dengan berbagai macam cara dan remaja masih beranggapan bahwa membicarakan seks adalah hal yang tabu. Dijabodetabek 54% remaja pernah melakukan hubungan seksual pranikah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang pendidikan seks di Ponpes Qomaruddin Bungah Gresik. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif. Tehnik sampling yang digunakan adalah probability sampling, dengan menggunakan tehnik simple random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri sebesar 80 siswi dan sampel sebanyak 67 siswi, dengan menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan remaja putri tentang pendidikan seks. Data diperoleh dari data primer melalui kuesioner, kemudian dilakukan pengolahan data dan dianalisis secara diskriptif disajikan dalam distribusi frekwensi dalam hasil persentase . Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah 41,8% (28 responden) mempunyai tingkat pengetahuan baik dan hampir setengah juga 35,8% (24 responden) mempunyai tingkat pengetahuan kurang sedangkan sebagian kecil 22,4% (15 responden) mempunyai tingkat pengetahuan cukup tentang pendidikan seks. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan remaja putri di Ponpes Qomaruddin Bungah Gresik tentang pendidikan seks hampir setengahnya baik. Diharapkan responden dapat meningkatkan pengetahuan tentang pendidikan seks dari buku-buku tentang reproduksi serta dapat mempertimbangkan agar tidak terjebak pada pergaulan bebas

    Evaluasi Tinggi Muka Air Tanah Gambut Pada Lahan Pasca Terbakar Di Areal Hutan Lindung Gambut Londerang Kabupaten Tanjung Jabung Timur

    Get PDF
    Tanah gambut merupakan tanah yang memiliki ciri utama berupa kandungan bahan organik yang tinggi yang berasal dari sisa-sisa jaringan tanaman dan memiliki lapisan tanah kaya bahan organik dengan ketebalan 50 cm atau lebih. Lahan gambut merupakan sumberdaya alam yang bersifat multifungsi, diantaranya sebagai pengatur hidrologi, penyerap dan penyimpan karbon yang mampu meredam perubahan iklim global. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tinggi muka air tanah gambut, mengetahui kondisi hidrologi gambut pasca terbakar, serta memberikan arahan mengenai kegiatan restorasi (hidrologi dan vegetasi) yang sesuai untuk memperbaiki ekosistem gambut di areal Hutan Lindung Gambut Londerang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan Metode Survei. Penentuan titik-titik pengamatan dibuat secara transek yaitu tegak lurus terhadap tanggul sungai dengan grid 500x1000 m sehingga diperoleh 38 titik pengamatan pada lokasi penelitian seluas 1900 Ha. Pada lokasi penelitian merupakan bagian tepi gambut yang menipis, semakin ketengah HLG tinggi muka gambut menurun dan diikuti dengan menurunnya tinggi muka air (TMA), serta terjadinya perubahan tinggi muka gambut yang diikuti dengan perubahan tinggi muka air merupakan akibat dari proses kebakaran. Pada lokasi penelitian terdapat jalur pengamatan yang mengalami kebakaran intensif yang di tunjukkan dengan trend tinggi muka gambut (TMG) mendekati TMA, dan jalur pengamatan yang relatif kurang intensif terbakar yang di tunjukkan dengan TMG yang tidak menunjukkan trend yang jelas

    PENGARUH SUBSTITUSI WORTEL PARUT PADA KUE BOLU KUKUS DITINJAU DARI KADAR BETA KAROTEN DAN DAYA TERIMA

    Get PDF
    Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan gangguan penglihatan sampai kebutaan serta penurunan kekebalan sehingga lebih mudah terserang oleh penyakit. Wortel merupakan sayuran yang memiliki kandungan beta karoten cukup tinggi yaitu 12.000 SI. Selama ini wortel belum dimanfaatkan sebagai komoditi pangan olahan yang memiliki nilai lebih. Wortel dapat diolah menjadi produk baru yang mempunyai nilai lebih yaitu dengan cara mensubstitusikan wortel parut pada kue bolu kukus sehingga dapat menjadi alternatif pengentasan kekurangan vitamin A. Tujuan pembuatan kue bolu kukus dengan substitusi wortel parut adalah untuk mengetahui kadar beta karoten dan daya terima kue bolu kukus. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan yaitu substitusi wortel parut 0%, 10%, 20% dan 30%. Data beta karoten dianalisis dengan menggunakan uji statistik one way anova, sedangkan uji daya terima dengan menggunakan uji friedman kemudian dilanjutkan uji LSD (Least Significant Difference). Hasil uji anova one way menunjukkan ada pengaruh substitusi wortel parut pada kue bolu kukus terhadap kadar beta karoten. Pada uji daya terima menunjukkan terdapat pengaruh substitusi wortel parut meliputi warna, aroma, rasa, tekstur dan kesukaan keseluruhan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa produk yang paling baik dilihat dari hasil uji beta karoten dan daya terima adalah pada kue bolu kukus dengan substitusi wortel parut 30%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti menyarankan agar diadakan pengembangan penelitian dengan menggunakan olahan wortel yang lain seperti tepung wortel dan bubur wortel serta penilitian serupa yang ditinjau dari sifat fisik

    IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DALAM MENJAMIN KEPASTIAN HUKUM PERWAKAFAN TANAH DI KOTA SAMARINDA

    Get PDF
    Wakaf merupakan salah satu lembaga hukum Islam yang diterima oleh masyarakat. Diterimanya wakaf merupakan suatu yang wajar karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Mengingat akan arti pentingnya wakaf, pemerintah mengeluarkan suatu ketentuan khusus untuk memberikan kepastian hukum dan ketertiban perwakafan, terhadap wakaf tanah wajib di daftarkan sesuai Undang-undang No. 41 Tahun 2004, dan diperlukan peran PPAIW dalam pelaksanaan pendaftaran tanah wakaf tersebut. Namun kenyataannya di Samarinda masih ada tanah wakaf yang menjadi tanah pribadi, akibat dari tidak didaftarkannya wakaf tersebut, sehingga tidak ada kepastian hukumnya. Tesis ini membahas tentang pelaksanaan pendaftaran tanah wakaf yang belum didaftarkan setelah berlakunya Undang-undang nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf serta peran PPAIW dalam pelaksanaan pendaftaran Tanah Wakaf yang dijamin oleh Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004 di kota Samarinda. Lokasi Penelitian di dua kecamatan yaitu Kecamatan Samarinda Utara dan Palaran kota Samarinda. Metode yang digunakan adalah pendekatan yuridis empiris dan dengan jenis penelitian deskriptif analisis Terhadap hasil penelitian ditemukan bahwa pelaksanaan perwakafan tanah di kecamatan Samarinda Utara sudah sesuai dengan undang-undang nomor 41 tahun 2004, hal tersebut tidak terlepas dari peran PPAIW, wakif dan nadzir yang sudah paham akan arti pentingnya pendaftaran tanah wakaf. Pelaksanaan wakaf di palaran belum sesuai dengan Undang-Undang Wakaf terlihat dari masih ada tanah-tanah yang belum didaftarkan. Hal ini dikarenakan PPAIW di Palaran menganggap tugasnya sebagai PPAIW adalah eks officio atau jabatan otomatis yang tidak ada serah terima, pola pikir masyarakat yang menganggap mewakaf merupakan amal jariyah, selain itu para nadzir belum mengetahui tugas dan peranannya. Kendala- kendala yang lain adalah lokasi tanah wakaf yang sulit untuk dijangkau, biaya yang dikeluarkan sangat besar, prosedur yang sangat lama, membuat masyarakat enggan untuk mendaftarkannya. Upaya mengatasi kendala perwakafan tersebut seperti Sosialisasi kepada para wakif, nadzir, tokoh agama, dan tokoh masyarakat tentang pentingnya sertifikasi tanah wakaf terutama mengenai Undang-undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, Koordinasi diantara instansi yang berwenang terhadap sertifikasi tanah wakaf terutama instansi Kantor BPN bersama Kantor Kementrian Agama setempat yang membawahi KUA Kecamatan selaku PPAIW beserta Nadzir, agar pelaksanaan perwakafan bisa optimal, ditambah tenaga kerja yang khusus memahami tentang perwakafan, mengadakan PRONA untuk tanah wakaf yang belum didaftarkan

    Pelatihan Teknologi Pengolahan Ubi Jalar Ungu Bagi Siswa Sma Negeri Jumapolo

    Get PDF
    Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan siswa SMA Negeri Jumapolo tentang manfaat ubi jalar ungu sebagai makanan fungsional dan mafaatnya bagi kesehatan serta  peningkatan kemampuan  terhadap teknologi   pengolahan sederhana ubi jalar ungu menjadi makanan dan minuman yang menyehatkan.  Metode kegiatan yang dilakukan adalah dengan penyuluhan dan pelatihan, diawali dengan sosialisasi dan rekrutmen peserta, penyuluhan atau  pemberian materi tentang manfaat ubi jalar ungu sebagai makanan fungsional dan mafaatnya bagi kesehatan serta pelatihan  teknologi   pengolahan sederhana ubi jalar ungu menjadi makanan dan minuman yang menyehatkan. Evaluasi  dilakukan dengan  pemberian pretest pada awal sebelum pelaksakanaan pemberian materi dan dan post test pada akhir pemberian materi. Hasil kegiatan ini disimpulkan bahwa kegiatan ini berhasil terlaksana dengan baik. Jumlah yang mengikuti kegiatan ini dari awal sampai akhir 100%. Target luaran berupa peningkatan pemahaman , melebihi target dari 25 %, yaitu 44,8

    PENGARUH PENGGUNAAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Pentingnya aspek kreativitas pada siswa dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran tematik terpadu di sekolah dasar. Saat ini sekolah masih berorientasi pada pengembangan intelegensi siswa saja, belum pada pengembangan kreativitas siswanya, sedangkan keduanya sama penting dalam mencapai keberhasilan belajar yang bermakna. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh penggunaan model experiential learning terhadap peningkatan kreativitas siswa dalam pembelajaran tematik terpadu di kelas IV SDPN Setiabudi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaif dengan metode kuasi eksperimen dan menggunakan desain penelitian control group pre-test and post-test. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes berbentuk uraian untuk mengukur kemampuan kreativitas berpikir siswa pada aspek fluency, flexibility, dan elaboration. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV (empat) SDPN Setiabudi Bandung dengan jumlah populasi 102 siswa dengan sampel penelitian menggunkan teknik cluster sampling, siswa kelas IV-A sebanyak 34 orang sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas IV-B sebanyak 32 orang sebagai kelas kontrol. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan pengujian Uji-t independen. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh secara umum dapat disimpukan bahwa penggunaan model experiential learning berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kreativitas siswa dalam pembelajaran tematik terpadu di kelas IV SDPN Setiabudi Bandung. Secara khusus dapat disimpulkan bahwa : (1) penggunaan model experiential learning berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kreativitas siswa pada aspek fluency, (2) penggunaan model experiential learning berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kreativitas siswa pada aspek flexibility, (3) penggunaan model experiential learning berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kreativitas siswa pada aspek elaboration. Kata Kunci : Model Experiential Learning, Kreativitas, Pembelajaran Tematik Terpadu The importance of student’s creativity is developed in integrated thematic learning activity in elementary school. Currently the school is still oriented towards the development of student’s intelligence, yet on the development of student’s creativity, while both are equally important in achieving meaningful learning success. This study aims to describe and analyze the effect of the use of experiential learning models to increase student's creativity in an integrated thematic learning in class IV SDPN Setiabudi. This study uses a quantitative approach with quasi-experimental methods and research design control group pre-test and post-test. The research instrument is test descriptions to measure student’s ability of creative thinking on fluency, flexibility, and elaboration aspects. Population in this study were students of class IV (four) SDPN Setiabudi Bandung with a population of 102 students and the sample is using cluster sampling technique, 34 fourth-grade students in Class A as experimental class and 32 fourth-grade students in Class B as a class control. Hypothesis testing is done by using an independent t-test. Based on the results obtained can generally be concluded that the use of experiential learning models have a significant effect on the improvement of student's creativity in an integrated thematic learning in fourth-grade SDPN Setiabudi Bandung. Particularly it can be concluded that: (1) the use of experiential learning models significantly influence the development of the student’s creativity on fluency aspect, (2) the use of experiential learning models significantly influence the development of student’s creativity on flexibility aspect, (3) the use of experiential learning models significantly influence the development of student’s creativity on elaboration aspect. Key words : Model of Experiential Learning, Creativity, Integrated Thematic Learnin

    GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA BAYI BARU LAHIR DI BPS SUFIATI RIFA’I SURABAYA

    Get PDF
    Dalam perawatan BBL seorang ibu dituntut memiliki kemampuan yang baik dalam merawat bayi dan harus mampu mendeteksi tanda bahaya BBL. Tapi kenyataannya tidak semua ibu memiliki kemampuan tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah tingkat pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir di BPS Sufiati Rifa’I Surabaya. Desain penelitian menggunakan deskriptif. Populasinya seluruh ibu nifas hari ke 1-7 sebesar 21. Sampelnya sebanyak 21 responden. Pengambilan dengan sampel Non probability sampling dengan tekhnik total sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir. Instrument yang digunakan adalah kuesioner data diolah dengan editing,scoring,coding,tabulating, data analisis menggunakan deskriptif dengan distribusi frekuensi dalam bentuk presentase. Hasil penelitian ini didapatkan hampir setengah responden (42,8%) berpengetahuan kurang, hampir setengah responden (33,4%) berpengetahuan cukup, dan sebagian kecil responden (23,8%) berpengetahuan baik. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir hampir setengahnya mempunyai tingkat pengetahuan kurang. Bidan sebaiknya lebih menekankan pemberian HE tentang tanda bahaya bayi baru lahir terhadap ibu nifas saat menjelang pulang/kontol yang meliputi deteksi dini. Kemudian bidan juga harus mengevaluasi apakah HE yang diberikan dapat dimengerti atau tidak
    • …
    corecore