965 research outputs found

    Preservation Of Local Wisdom Of Kalinong Musical Instruments By Malay Traditional Institutions (Study In Rantau Panjang, Tabir District, Merangin Regency)

    Get PDF
    The goal of this research was to determine the Tabir Malay Traditional Institute's efforts to preserve the Kalinong Musical Instrument in Rantau Panjang, Tabir District, Merangin Regency. And to learn about the Tabir Malay Traditional Institute's challenges in preserving Kalinong Musical Instruments in Rantau Panjang, Tabir District, Merangin Regency. The study takes place in Tabir District, Merangin Regency. The researchers chose this location because they noticed a cultural work in the form of kalinong music that is fading in the Rantau Panjang area, Tabir sub-district, Merangin Regency. This study was conducted from January to March of 2021. The findings revealed that the Tabir Malay Traditional Institute's efforts to preserve Kalinong Musical Instruments in Rantau Panjang, Tabir District, and Merangin Regency, among others, were registered as intangible cultural heritage by the Republic of Indonesia's Ministry of Education and Culture. The certificate was presented to Jambi Province on January 6, 2017 at the Ratu Convention Center in Jambi. Furthermore, kalinong is used as music in planting events to entertain farmers who want to farm (umo) and harvest rice, and kalinong is used to welcome officials/guests. Among the challenges faced by the Tabir Malay Traditional Institute in preserving Kalinong Musical Instruments in Rantau Panjang, Tabir District, and Merangin Regency are a lack of younger generation involvement in preserving kalinong music and a lack of kalinong music players

    Evaluasi Komunikasi Politik antara Elit Politik dengan Masyarakat Kecamatan Ilir Timur III Kota Palembang

    Get PDF
    This study discusses the evaluation of political communication between the political elite and the community in 9 Ilir Village, Ilir Timur III District, Palembang City. In this study, the approach used is a qualitative approach, with 6 informants. This research was conducted in 9 Ilir Village, Ilir Timur III District, Palembang City. Data collection techniques using observation techniques, interviews and documentation. The data analysis technique used interactive analysis with steps of data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the evaluation of political communication between political elites and the community in 9 Ilir Village, Ilir Timur III District, Palembang City so far has gone well, this can be seen from the political communication process of the political elite, in simple terms, the communication process consists of several elements, namely: Communicate as a giver of information; Information, data, facts, or opinions as the message conveyed; and Communicators as recipients of information. In addition, communication will require media or means in the process of delivering information from the communicant to the communicator. After the delivery of information occurs, then there will be reciprocity of the communication process. Likewise, in political communication, in the process there is an exchange of political information from the communicant to the communicator

    PENGARUH PEMBERDAYAAN PSIKOLOGIS TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN PERILAKU KEWARGAAN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA KARYAWAN PT. TELKOM WITEL ACEH

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pemberdayaan Psikologis terhadap Kinerja Karyawan dengan Perilaku Kewargaan Organisasi sebagai variabel mediasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Telkom Witel Aceh. Metode penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Probability Sampling digunakan sebagai teknik pengambilan sampel dengan metode Sensus. Metode analisis Hierarchical Linear Modeling (HLM) digunakan sebagai metode analisis untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel yang terlibat, Mengambil 70 karyawan PT. Telkom Witel Aceh sebagai koresponden. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Pemberdayaan Psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. 2) Pemberdayaan Psikologis berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Perilaku Kewargaan Organisasi. 3) Perilaku Kewargaan Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. 4) Perilaku Kewargaan Organisasi sebagai Mediasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap variabel Pemberdayaan Psikologis dan Kinerja Karyawan pada PT. Telkom Witel Aceh.Kata Kunci :Pemberdayaan Psikologis, Kinerja Karyawan, Perilaku Kewargaan Organisasi

    PENERAPAN KONSEP LEAN MANUFACTURING UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PENGOLAHAN CPO (Kasus Pabrik Pengolahan CPO Kapasitas 60 Ton/Jam)

    Get PDF
    Perkembangan produksi tanaman kelapa sawit sebagai bahan pembuatan crude palm oil (CPO) saat ini berbanding lurus dengan permintaan pasar industri CPO dunia. CPO adalah produk setengah jadi dari sebuah industri proses yang sebagian mesin dan beberapa stasiun lainnya masih dilakukan secara tidak continue atau manual oleh operator. Berdasarkan pengamatan, proses produksi CPO di PT XYZ sering mengalami pemborosan yang membuat sulitnya tercapai target pengolahan kapasitas 60 ton TBS/jam sehingga perusahaan membutuhkan solusi untuk mengurangi pemborosan yang ada. Metode identifikasi pemborosan melalui konsep lean manufacturing didapat melalui tiga tahapan yaitu pengamatan, kuesioner dan pengkorelasian melalui Value Stream Analysis Tool (VALSAT). Hasil yang diperoleh melalui identifikasi pengamatan dan kuesioner menunjukan pemborosan tertinggi terjadi pada stasiun loading ramp dan sterilizer. Kemudian tiga jenis pemborosan yang dominan adalah (1) waiting memiliki nilai 4,39. (2) transportation 3,5. (3) motion 2,78. Kondisi saat ini diperoleh total lead time pengolahan CPO selama 32.700 detik dengan efisiensi pengolahan sebesar 30,7% dengan kapasitas olah 40 ton TBS/jam dan jumlah 26 operator. Rancangan perbaikan dengan menggunakan metode VALSAT melalui PAM menghasilkan penurunan total waktu pengolahan menjadi 23.472 detik sekaligus meningkatkan efisiensi pengolahan menjadi 35,6% dengan kapasitas olah menjadi 55 ton TBS/jam dan hanya menggunakan 21 operator. Kata Kunci : Lean Manufacturing, VALSAT dan VS

    Colonization Capability of Trichoderma Viride (T1sk) on Several Banana Cultivar Roots and Its Effect Against Development of Fusarium Wilt Disease and Plant Growth

    Get PDF
    Fusarium wilt desease caused by Fusarium oxysporum f.sp. cubence (Foc) one the important desease on banana around the world. The purpose of this research was to recognize surface and endophytic colonization capability of Trichoderma viride (T1sk) on several banana cultivar roots and its effect against Fusarium wilt disease and increasing banana seedling growth. The experiment was divided into 2 parts that were colonization effect against Fusarium wilt disease development and colonization capability of T. viride (T1sk) on roots of several banana cultivars. The parameters observed were: 1) surface and endophytic colonization capability of T. viride (T1sk) on various banana seedling roots, 2) incubation period, 3) percentage of symptomatic leaves, 4) increase of leaves amount, 5) increase of plant height, 6) Stem circle and 7) dry weight of banana seedling biomass. The result showed that highest surface colonization capability of T. viride (T1sk) found in Barangan and Kepok cultivars and endophyte colonization found in Kepok cultivar. The surface colonization capability of T viride (T1sk) on the roots of Barangan and kepok reached 93, 33% and the ability of being endophyte 43, 33% and 38, 33% could reduce Fusarium wilt disease on banana seedling and increase seedling growth. MS History: 15.09.2016 (Received)-30.10.2016 (Revised)- 2.11.2016 (Accepted) Key words: Fusarium oxysporum f. Sp. cubense, Trichoderma viride, surface colonization, endophytic colonization

    PERBANDINGAN HUKUM PERKAWINAN DIBAWAH UMUR ANTARA HUKUM ADAT MADURA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMER 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

    Get PDF
    Setiap manusia yang dilahirkan kedunia memiliki kecenderungan untuk hidup bersama dengan manusia lain salah satunya dengan perkawinan. Sebelum lahirnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan hukum yang mengatur perkawinan ialah Hukum agama dan hukum adat. Tujuan penulisan adalah merumuskan pelaksanaan perkawinan dibawah umur menurut hukum adat Madura dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan akibat hukum perkawinan dibawah umur menurut hukum adat Madura dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan yang dikaji melalui metode pendekatan yuridis empiris. Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan pasal 7 ayat 1 mengatakan perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai usia 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai 16 tahun. Sedangkan secara hukum adat batas usia untuk melakukan suatu perkawinan tidak sesuai dengan Undang- Undang Perkawinan. Sehingga perlu adanya suatu cara pelaksanaan perkawinan yang sesuai menurut hukum adat serta menurut ketentuan perundang-undangan. Setiap perkawinan yang dilakukan dimana salah satu atau keduanya masih berusia dibawah umur berdasarkan ketentuan Undang-Undang dapat menimbulkan suatu dampak bagi kedua belah pihak, baik dalam hubungannya dengan mereka sendiri maupun terhadap keluarga mereka masing-masing. Sehingga perlu adanya suatu ketentuan batas usia dalam melakukan perkawinan agar setiap pasangan yang akan melakukan perkawinan memiliki kematangan dalam berfikir dan kematangan jiwa dalam menghadapi masalah rumah tangga, sehingga tidak terjadi pertengkaran yang berujung pada perceraian. Bahwa perkawinan dibawah umur masih terjadi jika dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang perkawinan akan tetapi jika berdasarkan hukum adat perkawinan tersebut tidak dianggap perkawinan dibawah umur dan hal itu sah menurut adat Madura

    Implementasi Kepemimpinan Profetik Kepala Madrasah (Studi MTS Al Manar)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai: (1) Gaya kepemimpinan kepala madrasah; (2) Tanggapan warga madrasah mengenai kepemimpinan kepala madrasah; dan (3) Faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan profetik Islam oleh kepala madrasah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus di MTS Al-Manar. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pada analisis data, teknik yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Adapun hasil dari penelitian ini adalah: (1) Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala madrasah mencerminkan kepemimpinan profetik sebagaimana yang diajarkan oleh   Rasulullah   SAW;   (2)   Warga madrasah menanggapi bahwa kepala madrasah sebagai sosok pemimpin yang responsive dan mengutamakan musyawarah dalam pengambilan kebijakan; dan (3) Faktor pendukung kepemimpinan   profetik   oleh kepala madrasah adalah fasilitas ibadah   yang   memadai   sehingga suasana sekolah semakin Islami, kemudian latar belakang pendidikan kepala sekolah dibidang keagamaan membuat kepemimpinan yang diterapkan selalu mempertimbangkan aspek agama. Untuk faktor penghambat yaitu kondisi kesehatan kepala madrasah   dan   masih terdapat guru yang kurang respon dalam pelaksanaan kebijakan

    PENERAPAN TEKNOLOGI PENGADUK PAKAN UNTUK PETERNAKAN PUYUH DI KANAGARIAN SALO KECAMATAN BASO KABUPATEN AGAM

    Get PDF
    Kanagarian Salo Kec. Baso Kab. Agam memiliki beberapa peternakan puyuh yang dikelola secara mandiri. Berdasarkan survey yang  dilakukan pada awal 2020 di peternakan puyuh kanagarian Salo, pakan puyuh diaduk secara manual menggunakan skop sehingga hasil adukan tidak merata ditiap bagian. Pengolahan pakan yang baik sangat berpengaruh pada produksi telur puyuh. Pakan yang baik memiliki komposisi pengadukan yang merata di setiap bagian ransum, sehingga puyuh mendapat gizi sesuai kebutuhannya. Berdasarkan permasalahan tersebut sangat perlu dibuatkan mesinpengaduk pakan unggas. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah menyediakan mesin pengaduk pakan ternak puyuh kapasitas 400 kg untuk peternak di Kanagarian Salo. Diharapkan proses pengadukan pakan menjadi lebih efektif dan efisien. Metoda yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan mitra adalah adalah rancang bangun alat pengaduk pakan yang aplikatif berdasarkan kebutuhan mitra dan sosialisasi cara pemakaian mesin pengaduk. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah tersedianya mesin pengaduk pakan puyuh kapasitas 400 kg untuk peternakan puyuh di kanagarian salo dan pemahaman peternak dalam pengoperasian mesin. Kata kunci : pakan unggas, pakan puyuh, mesin pengaduk, tingkat campuranhomogen ABSTRACT Kanagarian Salo Kec. Baso Kab. Agam has several independently managed quail farms. Based on a survey conducted in early 2020  quail farm in Kanagarian Salo, the quail feed ingredient was stirred manually using a shovel  that produce Non-homogeneous mix. Good feed processing is very influential on the production of quail eggs. A good feed has an even mixing composition in every part of the ration, so that the quail gets the nutrition their needs. Based on these problems, a poultry feed mixer machine is needed. The method used to solve the problems is the design of an poultry feed mixer machine based on the needs of partners and socialization of how to use the mixer machine. The result of this activity is the availability of a poultry feed mixer machine with  400 kg capacity  for quail farms in Kanagarian Salo and the understanding of farmers in operating the machine. Keywords:  poultry feed, quail feed, mixing machine, degree  of  mixing, homoge

    A preliminary study on the effect of enriching feed with fish oil on the growth and survival rate of climbing perch Anabas testudineus

    Get PDF
    The climbing perch (Anabas testudineus) is an economically valuable freshwater fish. Relatively slow growth has been a challenge in the domestication of this species in Indonesia. Nutrition, including feed lipid content, is one factor affecting growth. This study examined the effect of enriching feed with fish oil on the growth and survival of climbing perch (A. testudineus) fingerlings. The research was carried out at the Water Quality and Aquatic Biology Laboratory, Faculty of Animal Husbandry and Fisheries, Tadulako University, Palu, Central Sulawesi, Indonesia from 17 December to 18 January 2020. A completely randomized design (CRD) was used with 4 treatments and 5 replicates. The fish oil feed enrichment treatments were: A (control, 0%); B (1%); C (2%) and D (3%). Water quality remained within the optimum range throughout the research period. Over the month, climbing perch absolute weight gain ranged from 2.4±0.981 g (A) to 3.4 ± 0.836 g (D), while growth in length ranged from 0.404±0.092 cm (A) to 0.504±0.071 cm (D); however, the differences were not statistically significant (P0.05). The survival rate of climbing perch over the one month study period was 100% under all treatments, indicating that basic nutritional needs were met. Enrichment of a commercial feed with fish oil (Scott’s emulsion) at rates of 1-3% did not provide a significant benefit in terns of climbing perch fingerling growth
    • …
    corecore