7 research outputs found

    PENGARUH PROGRAM BIMBINGAN INDIVIDUAL TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA : studi pada keluarga yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga di kota Bandung

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketertarikan penulis terhadap kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kota Bandung. Tujuan penelitian ini yaitu 1) mendeskripsikan serta menganalisis program bimbingan individual yang diselenggarakan oleh lembaga P2TP2A Kota Bandung 2) mendeskripsikan serta menganalisis keharmonisan keluarga yang mengikuti program layanan bimbingan individual di lembaga P2TP2A Kota Bandung. Penelitian ini didukung, gagasan konseptual teoritis tentang: konsep keharmonisan keluarga, konsep program bimbingan individual serta konsep KDRT. Hipotesis penelitian ini: program bimbingan individual memberikan pengaruh terhadap keharmonisan keluarga yang mengalami KDRT. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi penelitian ini adalah seluruh korban yang mengikuti program bimbingan individual di P2TP2A Kota Bandung. Sampel penelitian ini adalah 50 korban KDRT yang mengikuti program bimbingan individual. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier sederhana melalui koefisien regresi, koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Hasil pengujian hipotesis yaitu program bimbingan individual memberikan pengaruh terhadap keharmonisan keluarga yang mengalami KDRT, ditunjukkan dengan nilai r = 0,356 dengan persamaan Ŷ = 61.179+0.439X dan r2 = 0,128. Temuan hasil penelitian yaitu 1) tanggapan korban yang mengikuti program bimbingan individual memberikan penilaian baik, ditunjukkan dengan statistik deskriptif 2) keharmonisan keluarga yang mengikuti program bimbingan individual cenderung berubah kearah yang lebih baik seperti halnya dibuktikan dengan statistik deskriptif. Besarnya pengaruh yang dihasilkan sebesar 13%. Penelitian ini menyimpulkan, program bimbingan individual berpengaruh terhadap keharmonisan keluarga ditunjukkan dengan analisis regresi liniear sederhana yang menghasilkan koefisien determinasi sebesar 13%.----------This research is motivated by the author's interest towards cases of domestic violence (domestic violence) in Bandung. The purpose of this research are 1) to describe and analyze individual guidance program organized by the institution of Bandung P2TP2A 2) describe and analyze the harmony of the family who take the program individualized guidance services in P2TP2A institution of Bandung. This study was supported, the idea of conceptual theoretical: the concept of family harmony, the concept of individualized tutoring programs as well as the concept of domestic violence. The hypothesis of this study: individual guidance program to give effect to the harmony of families experiencing domestic violence. This study used survey method with quantitative approach. The technique of collecting data using questionnaires. The study population was all the victims who take the program P2TP2A individual guidance in Bandung. Samples were 50 victims of domestic violence counseling program individually. Hypothesis testing using simple linear regression analysis through regression coefficients, correlation coefficients and coefficients of determination. Results of testing the hypothesis that individual guidance program to give effect to the harmony of families who are experiencing domestic violence, indicated by the value of r = 0.356 with the equation Y = 61 179 + 0.439X and r2 = 0.128. The findings of the research: 1) the responses of victims who followed the individualized tutoring programs provide a good assessment, is shown with descriptive statistics 2) of family harmony that follow individual guidance program tends to change towards the better as well as evidenced by descriptive statistics. The magnitude of the effect produced by 13%. The study concluded, individualized tutoring programs affect the family harmony shown by a simple linear regression analysis that generates determination coefficient of 13%

    FAKTOR RISIKO TERKAIT STRES KERJA DI INDUSTRI KONSTRUKSI: TINJAUAN LITERATUR SISTEMATIS

    Get PDF
    Di industri konstruksi, stres kerja merupakan masalah kesehatan yang cukup serius. Stres kerja tidak hanya memberikan dampak negatif pada pekerja, namun juga pada perusahaan tempat mereka bekerja. Stres dapat memberikan efek negatif pada tubuh, mengganggu kerja sistem dalam tubuh, mempengaruhi kondisi mental, menyebabkan unsafe action, penurunan produktivitas, dan penurunan kepuasan kerja. Hal ini menuntut perhatian berbagai pihak untuk mengatasinya. Tinjauan literatur sistematis ini bertujuan untuk melihat secara sistematis kumpulan pengetahuan yang ada tentang faktor risiko terkait stres kerja (stresor) dalam proyek konstruksi. Artikel ini mengulas 18 artikel yang diterbitkan antara tahun 2014-2023. Artikel dipilih dari berbagai jurnal terakreditasi. Hasil penelitian mengidentifikasi 30 stresor di industri konstruksi. 5 penyebab stres teratas adalah "beban kerja berlebih" (7 artikel), "jam kerja panjang" (6 artikel), "konflik pekerjaan-keluarga" (6 artikel), "kompensasi/ penghargaan tidak sesuai" (5 artikel), dan "konflik peran” (5 artikel). Berdasarkan model stres kerja Davidson dan Cooper (1981), 4 dari 5 stresor berasal dari arena kerja dan 1 stresor berasal dari arena rumah. Semua stresor tersebut dapat mempengaruhi munculnya stres secara langsung maupun tidak langsung. Dapat disimpulkan bahwa ada banyak faktor risiko terkait stres kerja di industri konstruksi. Faktor risiko tersebut dapat berasal dari dalam lingkungan kerja maupun dari luar lingkungan kerja. Untuk mengendalikan stres kerja secara efektif dan efisien, diperlukan informasi tentang faktor risiko terkait stres kerja dan kerjasama berbagai pihak

    PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP ADAPTABILITAS KARIER PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR UNIVERSITAS ANDALAS

    Get PDF
    Adaptabilitas karier merupakan sumber daya psikologis yang dimiliki individu berupa kesiapan untuk dapat mengatasi dan mengantisipasi tugas-tugas pengembangan kejuruan, transisi pekerjaan, dan trauma pekerjaan. Mahasiswa tingkat akhir membutuhkan dukungan sosial sebagai fasilitator dalam mengatasi krisis dan beradaptasi dengan perubahan ketika berada pada masa transisi dari dunia perkuliahan ke dunia kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dukungan sosial terhadap adaptabilitas karier pada mahasiswa tingkat akhir Universitas Andalas. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif berupa analisis regresi linear sederhana. Responden pada penelitian ini berjumlah 371 orang mahasiswa tingkat akhir Universitas Andalas dengan menggunakan teknik proporsional stratified sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan adaptasi alat ukur Career Adapt-Abilities Scale (CAAS) dan Social Provisions Scale. Reliabilitas pada skala dukungan sosial sebesar .916 dan pada skala adaptabilitas karier sebesar .963. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial berpengaruh terhadap adaptabilitas karier. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < .05) dan nilai R Square sebesar .147. Artinya, dukungan sosial mempengaruhi adaptabilitas karier sebesar 14,7%, sedangkan sisanya (85,3%) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini

    PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) DAN TEPUNG EDAMAME (Glycin max L) TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES PANGAN DARURAT

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan tepung ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) dan tepung edamame(Glycin max L) terhadap karakteristik cookies pangan darurat. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini yaitu A (tepung ubi jalar ungu 40% : tepung edamame 0%), B (tepung ubi jalar ungu 39% : tepung edamame 1%), C (tepung ubi jalar ungu 37% : tepung edamame 3%), D (tepung ubi jalar ungu 35% : tepung edamame 5%) dan E (tepung ubi jalar ungu 33% : tepung edamame 7%). Data penelitian dianalisis statistika secara ANOVA dan dilanjutkan dengan analisis Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan tepung ubi jalar ungu dan tepung edamame berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, kalori, asam lemak bebas, kekerasan dan uji organoleptik (warna, aroma, rasa dan tekstur), tetapi tidak berngaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan. Perlakuan terbaik berdasarkan analisis kimia, fisik dan penerimaan organoleptik adalah perlakuan C (tepung ubi jalar ungu 37% : tepung edamame 3%) dengan rata-rata sebagai berikut : kadar air 5,00%, kadar abu 1,47%, kadar protein 16,54%, kadar lemak 30,29%, aktivitas antioksidan 36,04%, asam lemak bebas 1,31%, kekerasan 55,54%, tingkat kesukaan warna 3,70 (netral), aroma 4,05(suka), rasa 4,40(suka), dan tekstur 4,00(suka). Kata kunci - cookies, pangan darurat, tepung ubi jalar ungu, tepung edamam

    TARI GOLEK ASMARANDANA KENYA TINEMBE PERSPEKTIF WIRAGA, WIRAMA, DAN WIRASA

    Get PDF
    Tari Golek Asmarandana Kenya Tinembe merupakan tari putri gaya Yogyakarta yang disusun oleh K.R.T Sasmintadipura pada tahun 1976. Tari ini termasuk dalam tari tunggal putri. Tari Golek Asmarandana Kenya Tinembe merupakan tari yang menggambarkan seorang gadis yang sedang berhias diri. Gerak tari dan pola lantainya berpijak pada Tari Klasik Gaya Yogyakarta. Rias menggunakan rias korektif sedangkan musik yang mengiringinya yaitu ladrang asmarandana kenya tinembe laras pelog pathet nem.Penelitian ini akan mengungkap bentuk dan wiraga, wirama serta wirasa Tari Golek Asmarandana Kenya Tinembe. Tari Golek Asmarandana Kenya Tinembe akan dikaji dengan menggunakan konsep dari Pangeran Suryodiningrat yang terdiri dari wiraga, wirama dan wirasa, sedangkan untuk mengungkap isinya menggunakan konsep sawiji, greged, sengguh dan ora mingkuh. Selain itu bentuk Tari Golek Asmarandana Kenya Tinembe dikupas menggunakan teori bentuk dari Suzanne K.Langer yang dipertegas dengan teori dari Janed Adshead. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif dengan metode penelitian deskriptif analitis. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan tekstual dan kontekstual. Pendekatan tekstual yaitu tari diberlakukan sebagai teks artinya tari berkaitan dengan bentuk dan struktur sedangkan secara kontekstual merupakan pemberlakuan tari sebagai teks kebudayaan yang berkaitan dengan isi dari suatu tari. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bentuk dan struktur Tari Golek Asmarandana Kenya Tinembe dapat dilihat melalui sistem pelaksanaan teknik dan cara bergerak bagian tubuh penari sebagai perwujudan tari secara utuh. Tari Golek Asmarandana Kenya Tinembe merujuk pada kesan kegembiraan, kenes dan menggoda yang ditunjukkan pada irama yang mengiringinya. Dengan demikian konsep wiraga, wirama dan wirasa sebagai wadah wujudlahiriyah dan dijiwai joged Mataram sebagai isinya. Kata kunci: wiraga, wirama, wirasa, Tari gaya Yogyakart

    Upaya Guru Al Quran dan Hadist Min 3 Pekanbaru Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

    Get PDF
    The background in this research started by Al-Qur’an and hadith learning achievement problem happened to students at MIN 3 Pekanbaru and needed teacher’s efforts in solving it. The method in this research used qualitative by using case study approach. This research involved three persons of Al-Qur’an hadith teachers as informant and used interview as data collection technique, also it was analyzed by using qualitative analysis. Then, it could be stated as a research findings that the efforts of Al-Qur’an Hadith teachers in improving students’ learning achievement at MIN 3 Pekanbaru as follows: familiarize the students to improve their capability through high learning activity adaptation; giving point to students who did not finish their homework; giving rewards for achievers students; giving punishment to students who did not create the task and breaking the rules; guiding students who lack of understanding the lesson. The conclusion could be stated that there was effort of Al-Qur’an Hadith teacher in improving students’ learning achievement at MIN 3 Pekanbaru, by applying habit, giving point, reward, punishment, and guidance

    Pengelolaan Retribusi Obyek Wisata Goa Gong Dan Kontribusinya Terhadap Penerimaan Retribusi Pariwisata (Studi pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Pacitan),

    Get PDF
    Retribusi daerah merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah. Salah satu sektor penerimaan retribusi daerah yakni melalui sektor pariwisata. Kabupaten Pacitan merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi sumber daya pariwisata yang sangat besar untuk dikembangkan. Salah satu obyek wisata yang terkenal yakni obyek wisata Goa Gong. Pengelolaan retribusi obyek wisata Goa Gong menggunakan prosedur dana bagi hasil retribusi obyek wisata kepada pemerintah desa, dimana pemerintah daerah bekerja sama dengan pemerintah desa. Pengelolaan dana bagi hasil retribusi obyek wisata Goa Gong harus berdasarkan prosedur dan tata cara pelaksanaan suatu pemerintah daerah sebagai wujud dari kebijakan kepala daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan retribusi obyek wisata Goa Gong dan kontribusinya terhadap penerimaan retribusi pariwisata di Kabupaten Pacitan, serta hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pengelolaan retribusi itu sendiri, maupun dalam pemungutan retribusi obyek wisata Goa gong di Kabupaten Pacitan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Pacitan. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari wawancara oleh Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keungan dan Aset serta pengelola obyek wisata Goa Gong, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen yang dapat mendukung data primer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan Peraturan Bupati Pacitan Nomor 17 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengalokasian dan Penyaluran Dana Bagi Hasil Retribusi Daerah Kepada Pemerintah Desa dinyatakan bahwa retribusi kepada desa ditetapkan paling sedikit 10% (sepuluh persen), dengan ketentuan 40% (empat puluh persen) diberikan pemerintah desa berdasarkan potensi dan/ atau keterlibatan desa, serta 60% (enam puluh persen) diberikan secara merata kepada seluruh desa. Terkait dengan kontribusi obyek wisata Goa Gong, rata-rata kontribusi retribusi obyek wisata Goa Gong untuk retribusi jasa usaha tempat rekreasi dan olahraga maupun untuk retribusi pariwisata di Kabupaten Pacitan memiliki nilai kontribusi dengan kriteria cukup baik. Saran dari peneliti yakni sosialisasi terkait dengan peraturan yang baru kepada pemerintah desa, pembentukan standar operasional prosedur (SOP) sebagai wujud pedoman dalam pelaksanaan dana bagi hasil retribusi, serta meningakatkan kemampuan pemungutan retribusi melalui perbaikan dari segala aspek, diantaranya yakni penetapan sanksi bagi pelanggar wajib retribusi serta perbaikan sarana dan prasarana yang terdapat pada obyek wisata
    corecore