10 research outputs found
Peran Stake Holder dalam Pemenuhan Prinsip Business Judgement Rule (BJR) Direksi BUMN
Pertanggungjawaban Direksi BUMN dalam mengelola BUMN di Indonesia sampai saat ini masih menimbulkan kontroversi, disatu sisi Direksi BUMN dituntut untuk mencari laba dan mengembangkan kinerja bisnis perusahaan BUMN yang dipimpinnya namun disisi lain apabila dalam menjalankan roda perusahaan tersebut menimbulkan kerugian maka Tindakan tersebut mengandung resiko dianggap merugikan negara. Konsep BJR menyatakan bahwa Direksi BUMN sepanjang memenuhi prinsip itikad baik dan kehati-hatian tidak dapat dituntut bila tindakannya menimbulkan kerugian bagi BUMN.. Berdasarkan prinsip ini, direksi BUMN pembuat keputusan bisnis yang mengakibatkan kerugian bagi BUMN tidak dapat dituntut bertanggung jawab secara pribadi dengan syarat keputusan bisnis tersebut diambil berdasarkan itikad. Salah satu tahapan untuk dapat memenuhi unsur BJR tersebut adalah keterlibatan Stake holder, baik internal maupun eksternal untuk mendukung tindakan yang diambil Direks
Identitas Nasional, Pemahaman Pancasila dan Relasi Interpersonal Anggota DPRD Sumatera Selatan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh identitas nasional dan pemahaman Pancasila terhadap relasi interpersonal anggota DPRD Sumsel. Relasi interpersonal adalah hubungan antar individu untuk performa kerja. Salah satu upaya untuk meningkatkan performa kerja adalah dengan meningkatkan relasi interpersonal. Faktor yang mempengaruhi relasi interpersonal dari aspek individu adalah identitas nasional dan pemahaman Pancasila. Identitas nasional adalah identifikasi individu kepada negaranya sedangkan pemahaman Pancasila adalah kemampuan anggota DPRD dalam memahami ideologi Pancasila. Subjek penelitian berjumlah 58 orang anggota DPRD Sumatera Selatan periode 2014-2019 dari berbagai fraksi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei. Instrumen penelitian menggunakan skala yakni skala identitas nasional, pemahaman Pancasila dan relasi interpersonal. Adapun hasil penelitian menggunakan analisis regresi berganda menunjukan bahwa identitas nasional dan pemahaman Pancasila secara bersama-sama berpengaruh pada relasi interpersonal (p= 0.001). Identitas nasional memiliki kontribusi yang lebih besar dalam memengaruhi relasi interpersonal dibanding pemahaman Pancasila.
 
Local Marginalization in Batam Island as Industrial Cities in Border Region Indonesia: Where is The Role?
This study aims to evaluate the level of marginalization of local communities and analyze their participation in sustainable development on Batam Island as an Industrial city that is developing and bordering ASEAN countries. The research applied a descriptive qualitative research method with a case study approach and used the concept of gentrification, an implication of new industrial cities describing a phenomenon empirically. The results show that Batam Island, as one of the developing new industrial cities than other cities, cannot withstand the influx of people from outside the cities to work and settle there. As the center of industrial cities in Indonesia's border regions with Malaysia and Singapore, it has opened cooperation with developed countries with the support of globalization currents to have affected the urban system and destroyed many traditional regional models. This research found that local cities' development strategies are required through the collaboration of sub-state actors and must be planned under a more macroscopic framework so that local communities are not deeply marginalized as part of industrial cities' growth
Eksistensi Nilai Pancasila Pada Generasi Milenial
Pancasila merupakan ideologi bangsa yang perlu ditanamkan tanpa terputus dari generasi pendahulu kepada generasi penerusnya, yang saat ini ada pada generasi milenial, tak terkecuali bagi para santriwati milenial yang berada di lingkungan pondok pesantren. Dengan eksistensi nilai Pancasila diharapkan dapat meningkatkan rasa persatuan antar santri dan bermasyarakat, berbingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menanamkan nilai Pancasila kepada generasi milenial, khususnya kepada santriwati pondok pesantren putri Al-Awwabin, di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat sebagai mitra kegiatan. Dengan tertanamnya dengan baik nilai-nilai luhur ideologi Pancasila ini, diharapkan dapat lebih meningkatkan nilai persatuan dalam keberagaman yang ada pada diri masing-masing santriwati, serta mampu menangkal paham radikalisme yang ada di lingkungan pondok pesantren. Kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam penanaman karakter nilai persatuan dan tanggung jawab bersama di dalam kehidupan sehari-hari tiap individu maupun dalam bermasyarakat, dimana nilai egoistik individualisme kerap ditemukan lingkungan masyarakat, akibat derasnya pengaruh dari kemajuan teknologi, yang berakibat dapat merusak nilai moral dan persatuan dalam lingkungan pondok pesantren. Setelah kegiatan ini, ditemukan bahwa nilai Pancasila masih tertanam dengan baik di kalangan santriwati, yang dibuktikan dengan tanggapan atas kesadaran dalam bermasyarakat dan mampu menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan nilai Pancasila
SOSIALISASI PENANAMAN DAN PEMAHAMAN DALAM PENGAMALAN NILAI-NILAI PANCASILA SERTA BUDAYA ANTI KORUPSI BAGI PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR DI SDN BEKASI JAYA VII
Sosialisasi penanaman dan pemahaman dalam pengamalan nilai Pancasila dan budaya anti korupsi memiliki peran penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah dasar. Hal ini dapat membentuk karakter yang baik, mencegah korupsi di masa mendatang, mempersiapkan generasi yang tangguh, dan menumbuhkan rasa cinta tanah air. Merupakan suatu kewajiban bagi seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga agar generasi muda, khususnya peserta didik sekolah dasar mampu memahami dan mengamalkan nilai Pancasila serta meningkatkan budaya anti korupsi dalam kehidupannya. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode sosialisasi, ditujukan kepada peserta didik, khususnya kelas 6 (enam) sekolah dasar di SDN Bekasi Jaya VII. Hasil yang diperoleh pada kegiatan ini adalah dari 76 orang peserta didik, sebanyak 70 orang atau 92,1% berhasil menjawab pertanyaan tentang Pancasila dan budaya anti korupsi dengan nilai di atas 80, dari semula yang hanya mampu menjawab sebanyak 58 orang atau 76,3%. Dengan demikian kegiatan sosialisasi ini dikategorikan berhasil. Meskipun demikian perlu adanya peningkatan kualitas kegiatan dengan melakukan metode lain yang lebih interaktif sehingga mampu memotret peserta didik lebih baik lagi
CURATION AND MANAGEMENT OF CULTURAL HERITAGE THROUGH LIBRARIES
Libraries, museums and archives hold valuable collections in a variety of media, presenting a vast
body of knowledge rooted in the history of human civilisation. These form the repository of the
wisdom of great works by thinkers of past and the present. The holdings of these institutions are
priceless heritage of the mankind as they preserve documents, ideas, and the oral and written
records. To value the cultural heritage and to care for it as a treasure bequeathed to us by our
ancestors is the major responsibility of libraries. The past records constitute a natural resource
and are indispensable to the present generation as well as to the generations to come. Libraries
preserve the documentary heritage resources for which they are primarily responsible. Any loss of
such materials is simply irreplaceable. Therefore, preserving this intellectual, cultural heritage
becomes not only the academic commitment but also the moral responsibility of the
librarians/information scientists, who are in charge of these repositories.
The high quality of the papers and the discussion represent the thinking and experience of experts
in their particular fields. The contributed papers also relate to the methodology used in libraries
in Asia to provide access to manuscripts and cultural heritage. The volume discusses best practices
in Knowledge preservation and how to collaborate and preserve the culture. The book also deals with
manuscript and archives issues in the digital era.
The approach of this book is concise, comprehensively, covering all major aspects of preservation
and conservation through libraries. The readership of the book is not just limited to library and
information science professionals, but also for those involved in conservation, preservation,
restoration or other related disciplines. The book will be useful for librarians, archivists and
conservators.
We thank the Sunan Kalijaga University, Special Libraries Association- Asian Chapter for their
trust and their constant support, all the contributors for their submissions, the members of the Local
and International Committee for their reviewing effort for making this publication possible
PERANCANGAN TRANSFORMATOR DAYA SATU FASA CORE TYPE DENGAN BANTUAN PC
Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun
elektronika. Pengguaan dalam sistem tenaga memungkinkan dipilihnya tegangan yang sesuai
dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan.
Dalam bidang elektronika, transformator digunakan antara lain sebagai gandengan
impedansi antara sumber dan beban, untuk memisahkan satu rangkaian dengan rangkaian
yang lain.
Agar memperoleh hasil perancangan yang baik dan memuaskan diperlukan
perancangan dengan menggunakan program Bantu komputer. Perancangan dengan
menggunakan program bantu komputer ditujukan untuk mengganti perancangan yang
dilakukan secara manual sehingga dapat meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga. Program
Bantu yang digunakan adalah borland delphi
Nickel in Buli Coastal Area, East Halmahera
Fragments of ultramafic, metamorphic, basalt and serpentine compose coastal sediments. These fragments derived from outcrops in hinterland as well as the coast. Existence of greywacke sandstone through microscopic observation in coastal sediments indicate deep sea derivation. Marine sediments also show almost the same composition with coastal sediments.Rock fragment abundances of ultramafic (10-47%), serpentine (12-24%) and metamorphic (3-12%) in stream and coastal sediments which have direct relation with the presence of nickel metal in the research area were resulted from petrographic analyses. While mineralographic analyses of heavy mineral concentrate from wooden pan show the existence of ferro nickel (Fe-Ni) and nickeline (Ni-As) in coastal and stream sediments. XRF analyses show nickel contents in seabed sediments 0.0140 to 0.793 %, chromite 0.0179 to 0.1128% and iron 1.2 to 6.85%. Coastal water nickel distribution is controlled by local trapped waves in Buli Bay that excite by equatorial Pacific Ocean waves propagate westward. Nickel occurrences in marine sediments would be an interesting further research.Keywords: nickel, Buli coastal area, East HalmaheraFragmen-fragmen ultramafik, metamorfik, basalt dan serpentin menyusun sedimen pantai. Fragmen-fragmen ini berasal dari singkapan baik di darat maupun di pantai. Dijumpainya fragmen batupasir grewake yang teramati melalui mikroskop dalam sedimen pantai mengindikasikan asal laut dalam. Sedimen dasar laut menunjukkan kecenderungan komposisi yang hampir sama dengan sedimen pantai. Kelimpahan fragmen batuan ultramafik (10-47%), serpentin (12-24%) dan metamofik (3-12%) dalam sedimen sungai dan pantai yang memiliki hubungan langsung dengan keberadaan logam nikel di daerah penelitian dihasilkan dari analisis petrografi. Sedangkan analisis mineralografi pada konsentrat mineral berat hasil dulang mendapatkan fero nikel (Fe-Ni) dan nikelin (Ni-As) dalam sedimen pantai dan sungai.Analisis XRF mendapatkan nikel dalam sedimen dasar laut dengan kandungan 0,0140 hingga 0,793%, kromit 0,0179 hingga 0,1128% dan besi 1,2 hingga 6,85%. Sebaran nikel di perairan pantai dikontrol oleh gelombang lokal yang ditimbulkan oleh gelombang Samudera Pasifik ekuator yang bergerak ke barat. Keterdapatan nikel dalam sedimen dasar laut dapat menjadi riset yang menarik di masa datang.Kata kunci : nikel, pantai Buli, Halmahera Timur
Local Marginalization in Batam Island as Industrial Cities in Border Region Indonesia: Where is The Role?
This study aims to evaluate the level of marginalization of local communities and analyze their participation in sustainable development on Batam Island as an Industrial city that is developing and bordering ASEAN countries. The research applied a descriptive qualitative research method with a case study approach and used the concept of gentrification, an implication of new industrial cities describing a phenomenon empirically. The results show that Batam Island, as one of the developing new industrial cities than other cities, cannot withstand the influx of people from outside the cities to work and settle there. As the center of industrial cities in Indonesia's border regions with Malaysia and Singapore, it has opened cooperation with developed countries with the support of globalization currents to have affected the urban system and destroyed many traditional regional models. This research found that local cities' development strategies are required through the collaboration of sub-state actors and must be planned under a more macroscopic framework so that local communities are not deeply marginalized as part of industrial cities' growth