11 research outputs found

    HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DENGAN MISSED NURSING CARE DI RUMAH SAKIT X

    Get PDF
    Missed Nursing Care adalah asuhan keperawatan yang tidak diberikan sama sekali, tidak dilakukan secara lengkap, tertunda atau kelalaian. Halini merupakan tantangan global yang mengancam keselamatan dan kesehatan pasien. Salah satu faktor penyebab Missed Nursing Care yaitu lingkungan kerja dan budaya keselamatan pasien. Lingungan kerja dan Budaya keselamatan pasien merupakan prioritas kesehatan global danmenjadi unsur penting dalam pelaksanaan keselamatan pasien. Tujuan penelitian ini untuk melihat adanya hubungan antara lingkungan kerja danbudaya keselamatan pasien dengan Missed Nursing Care di Rs. X Kota Batam. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Sampel berjumlah 40 perawat di RS. X Kota Batam dengan teknik penarikan sampel yaitu total sampling. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan uji Chi-Square. Analisa bivariat menunjukkan mayoritas yaitu sebanyak 17 perawat (90%) di RS. X Kota Batam memiliki lingkungan kerja kurang dengan Missed Nursing Care yang tinggi dan sebanyak 16 responden (89%) memiliki budaya keselamatan pasien kurang dengan Missed Nursing Care yang tinggi. Hasil uji Chi-square didapatkan nilai p- value 0,000 < 0,05. Ada hubungan yang siginifikan antara lingkungan pasien, budaya keselamatan pasien dengan Missed Nursing Care di RS. X Kota Batam yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak

    Hubungan Kualitas Pelayanan Homecare dengan Kepuasan Pasien Perawatan Luka di Rumah Sakit Bakti Timah Karimun

    Get PDF
    The development of home care in Indonesia has progressed to the point that many people use home care services. The epidemiological transition has resulted in an increase in the number of cases of chronic disease compared to acute disease, resulting in an increase in the number of cases of terminal disease that are not treated effectively and efficiently in hospitals. Bakti Timah Karimun Hospital has a home care service that provides several forms of services, namely wound care visits, elderly care services, baby care services, services for terminal patients, and other special needs. There are complaints from patients being managed regarding the responsiveness of the staff, friendliness and skills of the staff which are subject to evaluation. This study aims to determine the relationship between the quality of homecare services and patient satisfaction with wound care at Bakti Timah Karimun Hospital. This research is quantitative with a cross sectional study approach with a sample size of 80 people selected using total sampling techniques. The results of the study showed that the description of the quality of homecare services from the 5 components assessed (Reliability, responsiveness, assurance, empathy, and physical evidence) was in the sufficient category (73.8%), and the description of wound care patient satisfaction was in the very satisfied category. (62.5%). In this way, it is hoped that homecare nurses can improve the quality of services more optimally so that satisfaction can be achieved and maintained

    Hubungan Komunikasi SBAR saat Handover dengan Penerapan Patient Safety di Rumah Sakit Bakti Timah Karimun

    Get PDF
    Background: The application of patient safety goals is an effort made by hospitals to improve the quality of health services. Handover activities that are not accompanied by effective communication can cause errors that can harm the patient. Recommendations from WHO require nurses to improve communication patterns, especially when carrying out handovers, namely by using SBAR communication which consists of Situation, Background, Assessment and Recommendation. Based on the data summary of reported incidents that occurred in the hospital as many as 20 incident cases in the past year, including cases of KTD, KNC, KTC and KPCS. From these incidents, there were 6 cases related to miscommunication during handovers. Some nurses still do not apply the SBAR communication method when carrying out handovers, resulting in cutting/lagging of the information provided and resulting in incidents. Objective:to determine the reltionshipbetween SBAR Communication during handover and the implementation of patient safety at Bakti Timah Karimun Hospital. Methods: This research is quantitative with a cross-sectional approach. The population of this study were all inpatient nurses at Bakti Timah Karimun Hospital with total sampling, which consisted of 63 respondents. Results: showed that 41 respondents (65%) used SBAR communication during handovers in the good category and implemented patient safety. Conclusion:This means that the implementation of SBAR communication during the handover is good but not optimal because there are still 35% who have not implemented it. Based on the chi square test, there is a relationship between SBAR communication during handover and the application of patient safety (p=0.000 <0.05). Suggestion:, it is expected that nurses can carry out SBAR communication during handovers effectively so that they can implement patient safety optimallyKeywords : Newbron, Skin wrap, hypothermia

    EFEKTIVITAS PEMBERIAN EDUKASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL DALAM PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DI PUSKESMAS SEI PANCUR

    Get PDF
    RINGKASAN - Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan buku referensi kesehatan orang tua dan anak yang digunakan untuk memantau tumbuh kembang orang tua dan anak sampai dengan usia 6 tahun. Kurangnya pemahaman ibu tentang penggunaan KIA sudah lama dianggap sebagai catatan penting bagi tenaga kesehatan. Pada tahun 2019 terdapat 305 Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 penduduk Indonesia, sedangkan di Provinsi Kepulauan Riau terdapat sekitar 241 AKI per 100.000 penduduk pada tahun 2021. Penggunaan buku KIA secara efektif oleh individu, baik anak-anak atau orang dewasa, dapat membantu mengurangi perilaku menyimpang dan angka kesakitan dan kematian pada orang tua dan anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas Pemberian Edukasi terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dalam Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Sei Pancur. Teknik Sampling yang digunakan non probability sampling yaitu accidental sampling, dengan rancangan penelitian one group pre test dan post test design tanpa menggunakan kelompok kontrol (pembanding), instrument penelitian ini menggunakan kuesioner dan uji statistic Paired t-test. Hasil penelitian ini, ada hubungan pemberian edukasi terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil dalam penggunakan buku KIA dengan nilai p value 0.001. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan bagi puskesmas dapat memberikan edukasi dalam penggunakan buku KIA kepada ibu & keluarga dengan maksimal.Kata Kunci : KIA, Pengetahuan, Ibu hamil

    TELAAH KEBIJAKAN KESEHATAN DAN KEPERAWATAN DALAM LINGKUP PENDIDIKAN DI INDONESIA

    Get PDF
    Latar Belakang: Kondisi keperawatan di Indonesia masih memiliki tantangan untuk memperbaiki diri dalam menjawab tantangan jaman saat ini. Dengan demikian pendidikan tinggi keperawatan memiliki peran penting dalam kualitas asuhan keperawatan di Indonesia. Oleh karena itu insan yang tergabung didalam pendidikan tinggi keperawatan sangat diperlukan melakukan kajian kritis untuk mendukung kualitas kesehatan di Indonesia melalui kebijakan-kebijakan yang diperlukan.             Tujuan: menelaah dan mengembangkan kebijakan keperawatan dalam lingkup pendidikan di Indonesia.             Simpulan: Faktor determinan kesehatan pada pendidikan tinggi yaitu individu, organisasi, lingkungan dan kebijakan monitoring evaluasi kementerian pendidikan tinggi yang belum mengoptimalkan kualitas lulusan perguruan tinggi.             Saran: Pendidikan tinggi keperawatan di Indonesia masih memerlukan berbagai upaya kebijakan untuk meningkatkan mutu lulusan dan menyejahterakan lulusan keperawatan sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan stake holder sehingga perawat profesional semakin berperan dalam memberikan solusi yang berbasis keperawatan dan memiliki nilai moral bagi masalah kesehatan di Indonesi

    ANALISIS HUBUNGAN KEPEMIMPINAN EFEKTIF KEPALA RUANGAN DENGAN PENERAPAN KESELAMATAN PASIEN MENURUT PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RSUD PADANG PANJANG

    No full text
    Keselamatan pasien merupakan prioritas utama dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan dinilai melalui akreditasi sebuah rumah sakit (Depkes RI, 2008). Perawat memiliki peran dalam mencegah terjadinya kesalahan sehingga dapat berkontribusi dalam memberikan pelayanan yang aman. Kepala ruangan sebagai manajer lini pertama memiliki peran memotori bawahan yakni perawat pelaksana dalam langkah ā€“ langkah menuju keselamatan pasien (Depkes RI, 2008). Berdasarkan studi dokumentasi pada tahun 2013 diketahui bahwa telah terjadi 6 kasus KNC di RSUD Padang Panjang yakni di Ruangan Paru, Interne dan Anak. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kepemimpinan efektif kepala ruangan dengan penerapan keselamatan pasien menurut perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Padang Panjang. Desain penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan perawat pelaksana di ruang rawat inap yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian adalah terdapat hubungan yang bermakna antara kepemimpinan efektif kepala ruangan dengan penerapan keselamatan pasien menurut perawat pelaksana (Ļ < 0,05). Variabel komponen kepemimpinan efektif yang paling berhubungan adalah penggunaan energi (OR = 0,2). Saran bagi RSUD Padang Panjang adalah agar rumah sakit melaksanakan pelatihan kepemimpinan dan pelatihan keselamatan pasien untuk mewujudkan penerapan keselamatan pasien yang baik. Kata kunci : kepemimpinan efektif, keselamatan pasien Daftar pustaka : 52 (1992-2013

    Pemberian Insentif Dengan Peningkatan Motivasi Kerja Perawat Di Instalasi Rawat Inap RSUD M. Sani

    No full text
    Motivation with an encouraging or retrospective compensation that is regarded as what makes them work better.&nbsp; The purpose of this research is to know the relationship of giving incentives to the motivation work of nurses in the inpatient installation of RSUD M. SANI. This research draft is quantitative with sampling methods using Total Sampling. The samples in this study consisted of 86 nurses and data analyzed using the Spearman Rank analysis test. The results of the study showed that the number of respondents who were less incentive and good had a comparison of 43 respondents (50%). The most number of respondents has a good work motivation of 50 (58,1%). There is an incentive-granting relationship with the work motivation of nurses working in the inpatient installation of RSUD M. Sani with two variables in the Medium category (p value = 0,000, Rho = 0,424).&nbsp; In this case the hospital is expected to be able to pay attention and increase incentives. The feasible and reasonable thing is to make clear target work conditions so that the wishes of work can increase.Motivasi dengan dorongan perspektif atau kompensasi retrospektif yang dianggap sebagai apa yang membuat mereka bekerja lebih baik. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian insentif dengan motivasi kerja perawat di Instalasi rawat inap RSUD M. Sani. Rancangan penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 86 perawat dan data dianalisa menggunakan uji analisis Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan umlah responden yang pemberian insentif kurang dan baik memiliki perbandingan jumlah yang sama yaitu 43 responden (50%). Jumlah responden paling banyak memiliki motivasi kerja baik sebanyak 50 (58,1%). Terdapat hubungan pemberian insentif dengan motivasi kerja perawat yang bekerja di instalasi rawat inap RSUD M. Sani dengan tingkat keeratan dua variabel pada kategori sedang (p value = 0,000, Rho = 0,424). Dalam hal ini pihak rumah sakit diharapkan dapat memperhatikan dan meningkatkan pemberian insentif. Hal layak dan wajar yaitu membuat ketentuan target kerja yang jelas agar agar keinginan bekerja dapat meningkat

    Retaining employment in the hospital setting: A descriptive phenomenological study of Indonesian nursesā€™ experiences

    No full text
    Background: Losing competent nurses due to turnover can have adverse effects on healthcare administration, service delivery, and organizational dynamics. Frequent staff turnover can hinder optimal nursing practices, but some nurses remain committed. Therefore, understanding factors that foster sustained engagement and retention is crucial to create a retention strategy. Objective: This study aimed to explore the current experience of Indonesian nurses who retain their jobs in the hospital setting. Methods: A phenomenological design was employed in this study, with ten nurses selected using purposive sampling. Semi-structured interviews were used to gather data from a private hospital in Batam, Indonesia, between January and March 2022. A conventional content analysis was used to analyze the data. Results: The participants had an average total work experience of 10.4 years and an average age of 35.6 years, ranging from 28 to 44 years. The majority of the participants were females, held bachelorā€™s degrees, and were married. Three main themes were developed in this study: solid teamwork, adequate compensation, and professional career development. Conclusion: Retaining experienced nurses in hospitals is influenced by antecedents such as teamwork, pay, and career growth. These findings offer nursing and hospital managers insights into developing policies and strategies to improve hospital nursing retention programs in Indonesia and beyond

    Beban Caregiver Merawat Anak Penderita Thalassemia diRuang Anyelir RSUD Raja Ahmad Tabib Provinsi Kepulauan Riau

    No full text
    Thalassemia disebut anemia mediterania adalah penyakit keturunan yang terjadiakibat kurangnya jumlah sel darah merah di dalam tubuh manusia sehingga produksihemoglobin menjadi berkurang. Di Indonesia prevalensi carrier thalassemiamencapai sekitar 3-8%. Tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi secaralebih dalam beban caregiver dalam pengalaman merawat anak penderitathalasemia di RSUD Raja Ahmad Tabib. Metode penelitian ini menggunakan metodekualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dengan wawancaramendalam semi terstruktur yang direkam menggunakan voice recorder terhadap 10partisipan sesuai kriteria inklusi meliputi orang tua dari anak thalasemia, Orang tuakooperatif dan mau menjadi responden dan Orang tua yang bersedia untuk diwawancara dengan privasi dan proses analisa data menggunakan analisa tematik.Hasil penelitian didapatkan empat tema yaitu tema 1 beban psikologis,2 beban fisik,3beban social, 4 beban ekonomi. Kesimpulan dari penelitian ini adanya informasimengenai beban yang dirasakan dan dihadapai caregiver dalam merawat anakthalassemia yang tergambar dari penelitian ini . Diharapkan bagi rumah sakitmeningkatkan kemampuan perawat dalam melakukan pengkajian terhadapkebutuhan caregiver, sehingga akan semakin tepat dalam memberikan intervensiterutama untuk meminimalkan beban yang dirasakan orang tua sebagai caregiver.Kata kunci : Beban caregiver, Merawat Anak, Thalassemia Ā  Thalassemia called Mediterranean anemia is a hereditary disease that occurs due toa lack of red blood cells in the human body so that the production of hemoglobindecreases. This research method uses qualitative methods with a phenomenologicalapproach. Data collection was conducted using semi-structured in-depth interviewsrecorded using a voice recorder for 10 participants according to inclusion criteriaincludes parents of thallassemia children, parents who are coorerative and willing tobe respondent and parents who are willing to be interviewed inprivacy and the dataanalysis process used thematic analysis. The results of the study obtained 4 themesnamely, themes 1 burden psychological, 2 physical burden,3 social burden, 4economic burden. It is concluded that information regarding the burden felt and facedby parents as caregivers in caring for children with thalassemia is illustrated in thisstudy. It is hoped that hospitals will improve the ability of nurse to assess the needsof caregiver, so that they will be more appropriate in providing interventions,especially to minimize the burden felt by parents as caregivers.Keywords: Caregiver burden, Caring for children, ThalassemiaThalassemia disebut anemia mediterania adalah penyakit keturunan yang terjadi akibat kurangnya jumlah sel darah merah di dalam tubuh manusia sehingga produksi hemoglobin menjadi berkurang. Di Indonesia prevalensi carrier thalassemia mencapai sekitar 3-8%. Tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi secara lebih dalam beban caregiver dalam pengalaman merawat anak penderita thalasemia di RSUD Raja Ahmad Tabib. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam semi terstruktur yang direkam menggunakan voice recorder terhadap 10 partisipan sesuai kriteria inklusi dan proses analisa data menggunakan analisa tematik. Hasil penelitian didapatkaan empat tema yaitu tema 1 beban psikologis,2 beban fisik,3 beban social, 4 beban ekonomi. Kesimpulan dari penelitian ini adanya informasi mengenai beban yang dirasakan dan dihadapai caregiver &nbsp;dalam merawat anak thalassemia yang tergambar dari penelitian ini . Diharapkan bagi rumah sakit meningkatkan kemampuan perawat dalam melakukan pengkajian terhadap kebutuhan caregiver, sehingga akan semakin tepat dalam memberikan intervensi terutama untuk meminimalkan beban yang dirasakan orang tua sebagai caregiver. &nbsp

    Hubungan Self-Management Dengan Kualitas Hidup Pasien Pasca Stroke Di RSUD Encik Mariyam Tahun 2020

    No full text
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan self -management dengan kualitas hidup pasien pasca stroke di RSUD Encik Mariyam Tahun 2020. Metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel dilakukan dengan tekhik purposive sampling dan menggunakan rumus Slovin. Jumlah sampel 38 responden. Hasil penelitian dianalisa dengan uji Spearman rho.Dengan hasil persentase respon tertinggi pada usia 56-65 tahun (47,37%), perempuan (63,16%),menikah (97,37%),pendidikan SMP (47,73%) dan tinggal bersama suami,isteri dan anak (42,11%).Dengan self-management yang baik (13,15%),self-management sedang (39,47%) dan self-management kurang (47,36%).Dengan kualits hidup yang baik (21,05%),kualitas hidup sedang (31,57%) dan kualitas hidup kurang (47,36%).Kesimpulan diketahui derajat kemaknaan Ī±=0,00,diperoleh hasil p=0,000 dimana (pā‰¤0,05),dengan kekuatan (r=0,967) yaitu sangat kuat dan arah hubungan positif artinya ada Hubungan Self-Management dengan Kualitas Hidup Pasien Pasca Stroke di RSUD Encik Mariyam. Diharapkan untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan kinerja yang lebih baik guna memberikan bimbingan pelayanan kesehatan bagi pasien,khususnya pasien pasca stroke agar dapat mendukung pencapaian self-management yang baik untuk menunjang kualitas hidup pasien pasca stroke.Pasien stroke pada dasarnya masih mempunyai kemampuan untuk sembuh sesudah mengalami serangan stroke. Setengah dari pasien pasca stroke akan merasakan gejala sisa serangan stroke yang sangat beragam, yakni gangguan gerak atau pun motorik, gangguan penglihatan, gangguan bicara, perubahan emosi, serta gejala lain sesuai lokasi otak&nbsp; yang mengalami penyumbatan (Misbach, 2014).&nbsp; Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan self -management dengan kualitas hidup pasien pasca stroke di RSUD Encik Mariyam Tahun 2020. Metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel dilakukan dengan tekhik purposive sampling dan menggunakan rumus Slovin. Jumlah sampel 38 responden. Hasil penelitian dianalisa dengan uji Spearman rho.Dengan hasil persentase respon tertinggi pada usia 56-65 tahun (47,37%), perempuan (63,16%),menikah (97,37%),pendidikan SMP (47,73%) dan tinggal bersama suami,isteri dan anak (42,11%).Dengan self-management yang baik (13,15%),self-management sedang (39,47%) dan self-management kurang (47,36%).Dengan kualits hidup yang baik (21,05%),kualitas hidup sedang (31,57%) dan kualitas hidup kurang (47,36%).Kesimpulan diketahui derajat kemaknaan Ī±=0,00,diperoleh hasil p=0,000 dimana (pā‰¤0,05),dengan kekuatan (r=0,967) yaitu sangat kuat dan arah hubungan positif artinya ada Hubungan Self-Management dengan Kualitas Hidup Pasien Pasca Stroke di RSUD Encik Mariyam. Diharapkan untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan kinerja yang lebih baik guna memberikan bimbingan pelayanan kesehatan bagi pasien,khususnya pasien pasca stroke agar dapat mendukung pencapaian self-management yang baik untuk menunjang kualitas hidup pasien pasca stroke
    corecore