Persatuan Perawat Nasional Indonesia: PPNI Jawa Tengah Journal
Not a member yet
    923 research outputs found

    Pengaruh Nesting Terhadap Kualitas Tidur Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Ruang Perinatologi RSUD Raja Ahmad Tabib Kepulauan Riau

    No full text
    Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah masalah yang mesti memperoleh perhatian,sebab mempunyai risiko mortalitas serta morbiditas yang tinggi. Menyebabkan bayimembutuhkan ruangan perawatan khusus dan memberikan perawatan khususnesting. Nesting ialah intervensi yang penting buat optimalisasi fungsi sistem organpada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Bersumber dari data di RSUD Raja AhmadTabib tahun 2021 diperoleh data angka BBLR sebanyak 86 kasus, sedangkan tahun2022 angka BBLR mengalami kenaikan menjadi 124 kasus. Tujuan dari penelitianini adalah mengetahui pengaruh nesting terhadap kualitas tidur Bayi Berat LahirRendah (BBLR) di ruang Perinatologi RSUD Raja Ahmad Tabib. Metode penelitiankuantitatif dengan desain Pre Experiment dengan rancangan One Group Pre test Posttest tanpa kontrol yang melibatkan satu kelompok subjek. Jumlah sampel sejumlah15 bayi dengan berat badan bayi 1500-2500 gram. Orang tua bayi bersedia anaknyamenjadi responden penelitian. Tidak ada cacat bawaan yang besar atau kelainanneurologis termasuk perdarahan intraventrikular. Tidak diobati dengan obatpenenang 24 jam sebelum intervensi. Alat ukur penelitian menggunakan checklist.Analisa data yang dipakai ialah uji wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan adanyapengaruh yang signifikan dari penggunaan nesting terhadap kualitas tidur bayi BeratBadan Lahir Rendah (BBLR) sebelum intervensi (tanpa nesting) dan sesudahdilakukan intervensi (dengan nesting) p value 0,000. Kesimpulan dari penelitianadalah pemberian nesting berpengaruh terhadap kualitas tidur Bayi Berat LahirRendah (BBLR). Perawat bisa mengembangkan hasil penelitian ini denganmemberikan intervensi pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) untuk meningkatkankualitas tidur bayi, serta meminimalisir pengaruh lingkungan perawatan intensif..Kata kunci: BBLR, Nesting, kualitas tidurLatar Belakang: Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah masalah yang mesti memperoleh perhatian, sebab mempunyai risiko mortalitas serta morbiditas yang tinggi. Menyebabkan bayi membutuhkan ruangan perawatan khusus dan memberikan perawatan khusus nesting. Nesting ialah intervensi yang penting buat optimalisasi fungsi sistem organ pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Bersumber dari data di RSUD Raja Ahmad Tabib tahun 2021 diperoleh data angka BBLR sebanyak 86 kasus, sedangkan tahun 2022 angka BBLR mengalami kenaikan menjadi 124 kasus. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengaruh nesting terhadap kualitas tidur Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di ruang Perinatologi RSUD Raja Ahmad Tabib Kepulauan Riau. Metode penelitian: Desain penelitian yang dipakai ialah penelitian kuantitatif dengan desain Pre Experiment dengan rancangan One Group Pre test Post test  tanpa kontrol yang melibatkan satu kelompok subjek. Jumlah sampel sejumlah 15 bayi. Alat ukur penelitian menggunakan checklist. Analisa data yang dipakai ialah uji wilcoxon. Hasil: Ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan nesting terhadap kualitas tidur bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebelum intervensi (tanpa nesting) dan sesudah dilakukan intervensi (dengan nesting) p value 0,000. Kesimpulan: Pemberian nesting berpengaruh terhadap kualitas tidur Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Saran: Perawat bisa mengembangkan hasil penelitian ini dengan memberikan intervensi pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) buat meningkatkan kualitas tidur bayi, serta meminimalisir pengaruh lingkungan perawatan intensif

    A ANALISIS BIBLIOMETRIK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK MENGGUNAKAN VOSVIEWER: Child growth and development

    No full text
    Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan hal yang kompleks mulai dari perubahan morfologi, biokimia dan fisiologi, dimana hal ini terjadi sejak konsepsi sampai dengan maturitas atau dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan itu sendiri merupakan dua hal berbeda akan tetapi antara keduanta saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi publikasi jurnal internasional melalui analisis dan pemvisualisasi tentang tumbuh kembang anak selama kurun waktu 2017-2022. Jenis penelitian ini menggunakan analisis bibliometrik. Adapun urutan dalam prosedur penelitian ini adalah menggunakan pencarian data jurnal melalui Google Scholar dengan menggunakan Harzing’s Publish or Perish sehingga akan terpilih jurnal-jurnal internasional berbahasa Inggris. Kata kunci yang digunakan dalam penelitian ini adalah child growth and development. Ekstraksi hasil penelusuran menggunakan Vosviewer. Total ditemuakan 49 artikel dalam Google Scholar yang diakses pada 30 Mei 2022. Sementara itu kata kunci anak-anak, pertumbuhan, perkembangan dan pertumbuhan anak menjadi area yang paling banyak dibicarakan. Melalui VOSviewer kami menganalisis berapa banyak artikel yang dipublikasikan tentang tumbuh kembang anak dan hubungannya dengan topik ini. Diharapkan nantinya hasil penelitian ini memberikan masukan untuk penelitian selanjutnya mengenai tumbuh kembang anak.Pertumbuhan dan perkembangan anak prosesnya dimulai dari masa konsepsi sampai dengan dewasa. Dalam proses ini terjadi perubahan morfologi, fisiologi, dan biokimia dan merupakan proses yang kompleks. Pertumbuhan dan perkembangan sendiri merupakan dua hal berbeda akan tetapi antara keduanta saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi publikasi jurnal internasional melalui analisis dan pemvisualisasi tentang tumbuh kembang anak selama kurun waktu 2017-2022. Jenis penelitian ini menggunakan analisis bibliometrik. Adapun urutan dalam prosedur penelitian ini adalah menggunakan pencarian data jurnal melalui Google Scholar dengan menggunakan Harzing’s Publish or Perish sehingga akan terpilih jurnal-jurnal internasional berbahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan kata kunci yaitu child growth and development. Ekstraksi hasil penelusuran menggunakan Vosviewer. Total ditemukan 49 artikel dalam Google Scholar yang diakses pada 30 Mei 2022. Sementara itu kata kunci anak-anak, Pertumbuhan, perkembangan dan pertumbuhan anak menjadi area yang menarik untuk dijadikan topik. Dengan menggunakan VOSviewer kami menganalisis sejumlah artikel yang dipublikasikan berkaitan dengan tumbuh kembang anak dan kaitannya dengan topik ini. Diharapkan nantinya hasil penelitian ini memberikan masukan untuk penelitian selanjutnya mengenai tumbuh kembang anak. Kata kunci: pertumbuhan, perkembangan, anak, VOSviewer, google scholar The process of growth and development of children starts from conception to adulthood. In this process there are changes in morphology, physiology, and biochemistry and is a complex process. Growth and development are two different things, but they are interrelated and difficult to separate. The purpose of this study was to find out information on international journal publications through analysis and visualization of children's growth and development during the 2017-2022 period. This type of research uses bibliometric analysis. The sequence in this research procedure is to use a search for journal data through Google Scholar using Harzing's Publish or Perish so that English-language international journals will be selected. This study uses keywords, namely child growth and development. Extraction of search results using Vosviewer. A total of 49 articles were found in Google Scholar which was accessed on May 30 2022. Meanwhile the keywords children, growth, development and growth of children are interesting areas to make topics. Using VOSviewer we analyze a number of published articles relating to child development and their relation to this topic. It is hoped that the results of this study will provide input for further research on child development.Key word: growth, development, children, VOSviewer, google schola

    THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND THE DEVELOPMENT OF CHILDREN AGED 1-3 YEARS AT POSYANDU BALITA BANJARNEGORO VILLAGE WORKING AREA PUSKESMAS MERTOYUDAN II MAGELANG REGENCY

    No full text
    Terjadinya percepatan tumbuh kembang dimiliki anak usia muda yakni antara 0 sampai 5 Usia1-3 tahun yakni fase emas pertumbuhan serta perbaikan yang tinggi disegala bidang. Masakeemasan yakni fase krisual bagi optimalisasi tumbuh kembang serta pembentukan dasarsistem saraf. Status gizi merupakan bidang yang begitu penting bagi perkembangan anak, sertapendukung utama bagi perkembangannya agar anak dapat berkembang sesuai denganusianya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan status gizi dengan perkembangananak usia 1-3 tahun di posyandu balita kelurahan Banjarnegoro wilayah kerja PuskesmasMertoyudan II Kabupaten Magelang. Jenis penelitian yang digunakan yaitu observasi analitikdengan desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknikproportionate stratified random sampling yang berjumlah 71 responden anak usia 1-3 tahun diposyandu keluarahan banjarnegoro wilayah puskesmas mertoyudan II. Hasil uji spearmen rankmenunjukkan nilai signifikan dengan p value 0.028. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pvalue<0.05 yang berarti ada hubungan status gizi dengan perkembangan anak usia 1-3 tahun.Status gizi berkaitan dengan perkembangan anak usia 1-3 tahun.Kata kunci: usia 1-3 tahun, perkembangan, status gizi There is an acceleration of growth and development in young children, namely between 0 to 5aged 1-3 years, namely the golden growth phase and high improvement in all fields. The goldenage is a critical phase for optimizing growth and development and forming the basis of thenervous system. Nutritional status is an area that is so important for child development, as wellas the main support for its development so that children can develop according to their age. Theaims this research is knowing the relationship between nutritional status and the development ofchildren aged 1-3 years at the toddler posyandu in Banjarnegoro village, the working area of theMertoyudan II Health Center,Magelang Regency. This type of research used analitycal observationwith cross sectional research design. Sampling was carried out using the proportionate stratifiedrandom sampling technique, totaling 71 respondents from children aged 1-3 years at theposyandu in Banjarnegoro village, the working area of the Mertoyudan II Health. Rank test resultsshowed a significant value with a p value of 0.028 these results indicate that the p value <0.05which means there is a relationship between nutritional status and the development of childrenaged 1-3 years. Nutritional status is related to the development of children aged 1-3 years.Keyword: age 1-3 years, development, nutritional statusBackground: There is an acceleration of growth and development in young children, namely between 0 to 5 aged 1-3 years, namely the golden growth phase and high improvement in all fields. The golden age is a critical phase for optimizing growth and development and forming the basis of the nervous system. Nutritional status is an area that is so important for child development, as well as the main support for its development so that children can develop according to their age. Purpose: Knowing the relationship between nutritional status and the development of children aged 1-3 years at the toddler posyandu in Banjarnegoro village, the working area of the Mertoyudan II Health Center,Magelang Regency. Method: This type of research used analitycal observation with cross sectional research design. Sampling was carried out using the proportionate stratified random sampling technique, totaling 71 respondents. Research results: Spearmen rank test results showed a significant value with a p value of 0.028 these results indicate that the p value <0.05 which means there is a relationship between nutritional status and the development of children aged 1-3 years.Conclusion: Nutritional status is related to the development of children aged 1-3 years

    PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA SHORT EDUCATION MOVIE (SEM) TERHADAP PENGETAHUAN ANAK SEKOLAH TENTANG PERAWATAN GIGI

    No full text
    Perawatan gigi merupakan suatu cara untuk menjaga kesehatan gigi agar gigi tetap sehat, tumbuh dengan baik, dan dapat menjalankan fungsinya. Short Education Movie (SEM) dapat merubah atau meningkatkan pengetahuan anak sekolah dasar kelas 4-6. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati pengaruh pendidikan kesehatan dengan media Short Education Movie (SEM) terhadap perubahan pengetahuan mengenai perawatan gigi pada anak sekolah dasar kelas 4-6. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperiment dengan pre and post test without control group. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 32 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan tentang perawatan gigi. Analisis data penelitian menggunakan Uji Wilcoxon Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan pengetahuan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan dengan media Short Education Movie (SEM) mengenai perawatan gigi pada anak sekolah dasar kelas 4-6 dengan p-value 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan dengan media Short Education Movie (SEM) terhadap perubahan pengetahuan mengenai perawatan gigi pada anak kelas 4-6 di SDN II Waleng.Pengetahuan tentang perawatan gigi harus diberikan pada anak sejak usia dini. Pendidikankesehatan tentang perawatan gigi dilakukan dengan menggunakan berbagai media, namunmedia Short Education Movie (SEM) masih belum diterapkan. Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengamati pengaruh pendidikan kesehatan dengan SEM terhadap perubahanpengetahuan tentang perawatan gigi pada anak sekolah dasar. Penelitian ini menggunakandesain Quasi Eksperiment dengan pre and post test without control group. Teknik pengambilansampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 32 responden. Pengumpulan datamenggunakan kuesioner tingkat pengetahuan tentang perawatan gigi. Analisis data penelitianmenggunakan Uji Wilcoxon Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahanpengetahuan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan dengan media Short Education Movie(SEM) mengenai perawatan gigi pada anak sekolah dasar kelas 4-6 dengan p-value 0,000 < 0,05.Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan dengan mediaShort Education Movie (SEM) terhadap perubahan pengetahuan mengenai perawatan gigi padaanak kelas 4-6 di SDN II Waleng.Kata kunci : Anak Usia Sekolah, Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Perawatan Gigi, ShortEducation Movie   Knowledge about dental care must be given to children from an early age. Health education aboutdental care is carried out using various media, but the Short Education Movie (SEM) media is stillnot implemented. The aim of this study was to observe the effect of health education with SEM onchanges in knowledge about dental care in school age children. The study adopted a Quasi-Experimental design with pre and post-tests without a control group. The sampling techniqueused total sampling with 32 respondents. The collecting data utilized a questionnaire on the levelof knowledge about dental care. Analysis of research data applied the Wilcoxon Test. The resultsrevealed differences in post-health education knowledge using Short Education Movie (SEM)media regarding dental care in elementary school children in classes 4-6 with a p-value of 0.000< 0.05. There was an effect of health education using Short Education Movie (SEM) media on theknowledge changes about dental care in students’ classes 4-6 at SDN II Waleng.Keywords: Dental Care, Health Education, Knowledge, School age children, Short EducationMovi

    Hubungan Indeks Massa Tubuh Dan Glukosa Darah Dengan Laju Filtrasi Glomerulus Pada Pasien Diabetes Mellitus Di RSI- Sultan Agung Semarang

    Get PDF
    ABSTRACT Background: Diabetes mellitus is a condition where the body's glucose metabolism is disrupted. Hormonal issues lead to a variety of metabolic illnesses, which in turn produce abnormal insulin levels and other chronic complications. One of the triggers for diabetes mellitus is body mass index, blood glucose. DM sufferers can affect kidney function which results in the accumulation of blood creatinine and urea levels which can cause kidney failure. Glomerular filtration rate as the best index to assess kidney function parameters. Method: quantitative approach combined with a cross-sectional investigation. Purposive sampling was used to choose a sample of 82 individuals. The Spearman rank test was used to statistically process the data. Results: the average glomerular filtration rate value was 42.24 ml/min/1.73 m2 (SD±23,478). Conclusion: A weak correlation (r) of -0.386 and a p value <0.05, or 0.000, indicate a link between body mass index and glomerular filtration rate. Because of the negative association, the glomerular filtration rate value decreases as the body mass index value increases. The association between random blood glucose and glomerular filtration rate in individuals with diabetes mellitus, on the other hand, is 0.000 with a moderate correlation value (r) of -0.490 and a p value <0.05. Because of the negative association, the filtration rate value decreases as blood glucose levels rise.   Keywords: body mass index, blood glucose, glomerular filtration rateLatar Belakang: Diabetes melitus merupakan suatu kondisi dimana metabolisme glukosa dalam tubuh terganggu. Gangguan hormonal dapat menimbulkan berbagai macam penyakit metabolik yang selanjutnya akan menimbulkan kadar insulin abnormal dan komplikasi kronis lainnya. Salah satu pemicu terjadinya diabetes melitus adalah indeks massa tubuh, glukosa darah. Penderita DM dapat mempengaruhi fungsi ginjal yang mengakibatkan terjadinya penumpukan kadar kreatinin dan ureum dalam darah yang dapat menyebabkan gagal ginjal. Laju filtrasi glomerulus sebagai indeks terbaik untuk menilai parameter fungsi ginjal. Metode: pendekatan kuantitatif yang dikombinasikan dengan penelitian cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah sampel 82 orang. Pengolahan data dilakukan dengan uji statistik Spearman Rank Test. Hasil: Nilai rata-rata laju filtrasi glomerulus adalah 42,24 ml/menit/1,73 m2 (SD±23.478). Kesimpulan: Korelasi lemah (r) sebesar -0,386 dan nilai p < 0,05 atau 0,000 menunjukkan adanya hubungan antara indeks massa tubuh dengan laju filtrasi glomerulus. Karena adanya hubungan negatif, maka nilai laju filtrasi glomerulus menurun seiring dengan peningkatan nilai indeks massa tubuh. Sebaliknya, hubungan antara glukosa darah acak dan laju filtrasi glomerulus pada individu dengan diabetes melitus adalah 0,000 dengan nilai korelasi sedang (r) sebesar -0,490 dan nilai p < 0,05. Karena adanya hubungan negatif, maka nilai laju filtrasi menurun seiring dengan peningkatan kadar glukosa darah. Kata kunci: indeks massa tubuh, glukosa darah, laju filtrasi glomerulu

    PAK GANJAR (PAKET KOMPRES ICE GELL AROMATERAPI DAN JAM MUSIK RELAKSASI) MENGURANGI CEMAS DAN NYERI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SELAMA PEMASANGAN INFUS

    No full text
    The purpose of this study was to analyze the effectiveness of Pak Ganjar application in reducing the intensity of pain and anxiety in pre-school-aged children when infusions were placed at Harapan Anda Hospital in Tegal City. This research is a quantitative study with a post-test with control group design. The sample of this study were 66 children who were given an infusion at the Harapan Anda Hospital in Tegal City. Measurement of pain using the Face, Leg, Activity, Cry and Consolability (FLACC) method and measuring anxiety using The Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) Data analysis used univariate analysis and bivariate analysis with an approach using the Wilcoxon test. The results of the study proved that statistically the Asymp sig value was 0.000 <0.05, which means that there was a difference between the control and intervention groups. This means that there is a significant effect of Pak Ganjar intervention on reducing the intensity of pain and anxiety during infusion at RSU Islam Harapan Anda, Tegal City.  Tujuan penelitian ini untuk menganalisis efektivitas penerapan Pak Ganjar dalam menurunkan intensitas nyeri dan Cemas pada anak usia pra sekolah ketika pemasangan infus di RSU Islam Harapan Anda Kota Tegal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan post test with control group design.  Sampel penelitian ini sebanyak 66 anak yang dilakukan pemasangan infus di RSU Islam Harapan Anda Kota Tegal. Pengukuran nyeri menggunakan metode Face, Leg, Activity, Cry and Consolability (FLACC)  dan Pengukuran cemas menggunakan The Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan pendekatan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian membuktikan bahwa secara statistik nilai Asymp sig adalah 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dan intervensi. Artinya ada pengaruh yang signifikan intervensi Pak Ganjar terhadap penurunan intensitas nyeri dan cemas pada saat pemasangan infus di RSU Islam Harapan Anda Kota Tegal

    STUDI LITERATUR: GAMBARAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA: STUDI LITERATUR: GAMBARAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA

    No full text
    Bullying merupakan bentuk penindasan yang sering terjadi pada remaja, namun tidak semua remaja dapat menahan dampak dari bullying yang terjadi. Meskipun demikian, remaja yang menjadi perlaku bullying juga merupakan korban dari bullying yang didapatkan sebelumnya. Studi ini memiliki tujuan dalam mengidentifikasi gambaran perilaku bullying pada remaja. Studi ini menggunakan metode kajian literature atau telaah artikel, dengan framework SPIDER melalui metode PRISMA dengan kriteria artikel yang diterbikan dengan rentang tahun 2020-2023, artikel terbit pada jurnal nasional dan internasional berbahasa Indonesia dan Inggris dengan setting penelitian di Indonesia.Artikel 13.130 yang didapatkan dari beberapa pangkalan data seperti Pubmed, ScienceDirect, Sage, Research Gate, EBSCO, Google Scholar, Garuda dan Neliti. Perilaku bullying di kalangan remaja Indonesia, memiliki dampak serius pada aspek psikologis, sosial, dan pendidikan. Prevalensi bullying cukup tinggi, dengan variasi jenis bullying seperti verbal, sosial, dan fisik. Remaja perempuan lebih rentan terhadap bullying verbal, sementara laki-laki cenderung menjadi pelaku kekerasan fisik. Perubahan pada masa remaja dan pengaruh dari pergaulan sebaya menjadi faktor utama terjadinya bullying. Lingkungan sekolah merupakan tempat utama terjadinya bullying, dengan dukungan sosial kelompok memainkan peran penting. Perlu adanya upaya bersama untuk mencegah dan menanggulangi perilaku bullying agar remaja dapat tumbuh dan berkembang tanpa terhambat oleh dampak negatif dari bullying. Kata Kunci: Kesehatan mental, perundungan, remaja Bullying is a form that often occurs in teenagers, but not all teenagers can withstand the impact of bullying that occurs. However, teenagers who are perpetrators of bullying are also victims of previous bullying. This research aims to identify features of bullying behavior in adolescents. This study uses the literature review method or articles, with the SPIDER framework through the PRISMA method with the criteria for articles published in the period 2020-2023, articles published in national and international journals in Indonesian and English with a research setting in Indonesia. 13,130 articles obtained from several databases such as Pubmed, ScienceDirect, Sage, Research Gate, EBSCO, Google Scholar, Garuda and Neliti. Bullying behavior among teenagers, especially in Indonesia, has a serious impact on psychological, social and educational aspects. The prevalence of bullying is quite high, with various types of bullying such as verbal, social and physical. Adolescent girls are more vulnerable to verbal bullying, while boys tend to be the perpetrators of physical violence. Changes during adolescence and the influence of peer interactions are the main factors in bullying. The school environment is a primary setting for bullying, with group social support playing an important role. There needs to be a joint effort to prevent and overcome bullying behavior so that teenagers can grow and develop without obstacles due to the negative impacts of bullying. Keyword: mental health, bullying,adolescenBullying merupakan bentuk penindasan yang sering terjadi pada remaja, namun tidak semua remaja dapat menahan dampak dari bullying yang terjadi. Meskipun demikian, remaja yang menjadi perlaku bullying juga merupakan korban dari bullying yang didapatkan sebelumnya. Studi ini memiliki tujuan dalam mengidentifikasi gambaran perilaku bullying pada remaja. Studi ini menggunakan metode kajian literature atau telaah artikel, dengan framework SPIDER melalui metode PRISMA. Artikel yang didapatkan dari beberapa pangkalan data seperti Pubmed, ScienceDirect, Sage, Research Gate, EBSCO, Google Scholar, Garuda dan Neliti. Perilaku bullying di kalangan remaja, terutama di Indonesia, memiliki dampak serius pada aspek psikologis, sosial, dan pendidikan. Prevalensi bullying cukup tinggi, dengan variasi jenis bullying seperti verbal, sosial, dan fisik. Remaja perempuan lebih rentan terhadap bullying verbal, sementara laki-laki cenderung menjadi pelaku kekerasan fisik. Perubahan pada masa remaja dan pengaruh dari pergaulan sebaya menjadi faktor utama terjadinya bullying. Lingkungan sekolah merupakan tempat utama terjadinya bullying, dengan dukungan sosial kelompok memainkan peran penting. Perlu adanya upaya bersama untuk mencegah dan menanggulangi perilaku bullying agar remaja dapat tumbuh dan berkembang tanpa terhambat oleh dampak negatif dari bullying

    Pemberdayaan Lansia Penderita Diabetes Melitus dan Keluarga Berbasis Model Caring Elderly

    Get PDF
    Keterlibatan keluarga adalah kunci untuk memastikan keberlanjutan perawatan dan pengelolaan diabetes secara mandiri. Oleh karena itu, pemberdayaan lansia dan keluarganya sangat penting untuk mencapai pengelolaan diabetes yang optimal. Pendekatan Caring Elderly Model menawarkan solusi inovatif yang menempatkan nilai-nilai kasih sayang, empati, dan dukungan emosional sebagai inti pemberdayaan. Model ini mengintegrasikan konsep manajemen perawatan diri diabetes untuk menciptakan sinergi antara pasien lansia dan anggota keluarga dalam mengelola penyakit secara bersama-sama. Pengabdian Masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan manajemen perawatan diri diabetes. Bagi keluarga, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan untuk mendukung lansia secara holistik. Kegiatan Pengabdian Masyarakat terdiri dari 3 tahap, yaitu: survei pendahuluan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan pemberdayaan lansia penderita DM dan keluarganya berbasis model lansia peduli terbukti efektif dalam meningkatkan manajemen perawatan diri diabetes (p value 0.001). Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat berupa pemberdayaan lansia penderita DM dan keluarganya berbasis model lansia peduli bermanfaat bagi lansia penderita DM, keluarga dan Puskesma

    PENGARUH PIJAT TUINA TERHADAP NAFSU MAKAN DAN BERAT BADAN BALITA

    No full text
    Pertumbuhan dan perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang cukupdan seimbang. Kurangnya nafsu makan pada anak yang dipengaruhi oleh faktor psikologis,kebiasaan makan, dan lingkungan dapat menyebabkan penurunan berat badan sertaberdampak pada status gizi dan perkembangan mereka secara keseluruhan. Upaya untukmengatasi kesulitan makan pada balita dapat dilakukan dengan cara non farmakologimelalui pijat tuina. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat Tuinaterhadap nafsu makan dan berat anak. Jenis penelitian yang digunakan adalah preeksperimen one group design dengan pre-test dan post-test. Sampel penelitian ini terdiri dari30 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakanberupa kuesioner untuk menilai variabel nafsu makan dan timbangan berat badan. PijatTuina dilakukan selama 6 hari selama 10-15 menit. Hasil didapatkan rata-rata sebelumintervensi nafsu makan dalam kategori cukup, dan setelah intervensi rata-rata nafsu makandalam kategori baik. Pada variabel berat badan didapatkan rata-rata sebelum intervensiyaitu 17,79 kg, sedangkan setelah intervensi didapatkan 18,01 Kg. Analisis data yangdigunakan uji Wilcoxon untuk variabel nafsu makan didapat p-value 0,003 yang artinya adapengaruh pijat Tuina terhadap peningkatan nafsu makan anak. Variabel berat badan ujidigunakan adalah uji Paired sample t- test didapatkan nilai p-value 0,000 sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh pijat Tuina terhadap peningkatan berat badan anak.Kata kunci: anak, berat badan, nafsu makan, pijat tuina Children's growth and development are significantly influenced by adequate and balancednutritional intake. A lack of appetite in children, driven by psychological factors, eating habits,and environmental influences, can lead to weight loss and negatively affect their nutritionalstatus and overall development. Non-pharmacological efforts to address eating difficulties intoddlers can include tuina massage. This study aimed to determine the effect of tuina massageon children's appetite and weight. The research employed a pre-experimental one-groupdesign with pre-test and post-test assessments. The sample consisted of 30 respondentsselected through purposive sampling. A questionnaire was used to evaluate the variables ofappetite and body weight. Tuina massage was administered for 6 days, lasting 10-15 minuteseach session. Results indicated that the average appetite before the intervention fell within thesufficient category, while after the intervention, it improved to the good category. Regardingweight, the average before the intervention was 17.79 kg, and after the intervention, itincreased to 18.01 kg. Data analysis utilized the Wilcoxon test for the appetite variable,yielding a p-value of 0.003, indicating a significant effect of tuina massage on enhancingchildren's appetite. The weight variable was analyzed using the paired sample t-test, whichproduced a p-value of 0.000, confirming that tuina massage significantly affects increasingchildren's weight.Key word: child, weight, appetite, tuina massagePertumbuhan dan perkembangan anak merupakan masalah yang sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian yang serius. Pertumbuhan dapat dilihat dari berat badan dan lingkar kepala, sedangkan perkembangan dapat dilihat dari kemampuan motorik, sosial, emosional, kemampuan berbahasa, serta kemampuan kognitif. Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya dipengaruhi oleh status gizi. Upaya untuk mengatasi kesulitan makan pada balita dapat dilakukan dengan cara non farmakologi melalui pijat tuina.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat Tuina terhadap nafsu makan dan berat anak. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre eksperimen one group design dengan  pre-test dan post-test. Sampel  penelitian ini terdiri dari 30 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan uji Wilcoxon untuk variabel nafsu makan didapat p-value 0,003 yang artinya ada pengaruh pijat Tuina terhadap peningkatan nafsu makan anak. Sedangkan untuk variabel berat badan uji digunakan adalah uji Paired sample t- test didapatkan nilai p-value 0,000 sehingga dapat di simpulkan ada pengaruh pijat Tuina terhadap peningkatan berat badan ana

    Pengaruh Edukasi Gizi Terhadap Efikasi Diri Ibu Dalam Pemberian Makan Anak Balita

    Get PDF
    Abstract The nutritional intake in children is often not met due to several factors, one of which is the lack of self-efficacy of mothers in feeding their children. The results of a documentary study from the nutritional status report of the RW 4 Bulusan posyandu showed that 7.3% of children suffered from malnutrition. Parents stated that they did not have sufficient self-efficacy in providing the right food for their children, as in the practice of feeding, mothers tend to only prepare food that their children like. The purpose of this study was to determine the effect of nutrition education on the self-efficacy of mothers in feeding their children in RW 4 Bulusan, working area of Bulusan Health Center. The research method used was a quantitative method with a quasi-experimental research design (one group pre-test and post-test without control). The sample consisted of 32 respondents, taken by purposive sampling with inclusion and exclusion criteria. Data collection used a questionnaire on the self-efficacy of mothers in feeding. Data analysis was performed using a paired sample t-test. The results of the study showed that there was an effect of nutrition education on the self-efficacy of mothers in feeding their children, with a p-value <α (p-value = 0.000, α = 0.05). In conclusion, nutrition education is recommended to increase the self-efficacy of mothers in feeding their children. &nbsp

    496

    full texts

    923

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Persatuan Perawat Nasional Indonesia: PPNI Jawa Tengah Journal is based in Indonesia
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇