68 research outputs found

    PENGGUNAAN TEKNIK APROKSIMASI (METAMODELING) UNTUK MENYEDERHANAKAN MODEL ELEMEN HINGGA DALAM PROSES OPTIMASI

    Get PDF
    Complex modelling using Finite element method in iterative optimisation process often yield expensive computation. One of the solution is to replace the expensive finite element analysis with a mathematically simpler model, that is using an approximate relations (Metamodel). Here, the approach is used to characterise the mechanical properties of an anisotropic plate from their corresponding natural frequencies. Radial basis functions model has been chosen for the Metamodel to approximate the finite element model generated in ANSYS 6.1 software. Characterisation process is regarded as an optimisation problem with the objective is to minimise the accumulation of differences between the target frequencies and the updated ones. The use of Metamodel shorten the computation time as well as increase the likelihood of reaching the global minimum. In general, the overall result is reasonably good to predict the mechanical properties of anisotropic plates

    Sosialisasi Layanan BK di Sekolah Berbasis POP BK bagi Anggota PD ABKIN Kalimantan Selatan

    Get PDF
    Sosialisasi layanan bimbingan dan konseling di sekolah berbasis Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling bagi Anggota Pengurus Daerah Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan dilakukan dengan tujuan berdasarkan penelusuran tak berstruktur banyak ditemukan guru bimbingan dan konseling yang belum memahami secara utuh operasional penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah, sesuai dengan Pedoman Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (2016) yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan sehari yakni pada tanggal 15 Juni 2019, dengan jumlah peserta sosialisasi 61 orang. Secara teknis pelaksanaan sosialisasi berlangsung dalam 4 tahapan kegiatan yakni: (1) registrasi; (2) ceramah; (3) sharing pengalaman; dan (4) tanya-jawab. Narasumber kegiatan sosialisasi ada dua yakni: (1) dari kalangan dosen program studi bimbingan dan konseling; dan (2) kalangan guru bimbingan dan konseling. Berdasarkan pelaksanaan pengabdian ini dapat disimpulkan bahwa guru bimbingan dan konseling kurang memahami implementasi Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling. Oleh karena itu, disarankan untuk: (1) ditindaklanjuti menjadi kegiatan workshop implementasi layanan dengan agenda materi kegiatan yang lebih spesifik; dan (2) menjadi studi awal penelitian implementasi layanan bimbingan dan konseling berbasis Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling

    Literatur Review : Analisis Perilaku Hygiene, Sarana Sanitasi Sekolah Dan Infeksi Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar

    Get PDF
    Infeksi kecacingan merupakan salah satu penyakit yang menyerang anak usia sekolah dasar. Berdasarkan data WHO Tahun 2012 lebih dari satu milyar orang terinfeksi Ascaris lumbricoides, 795 juta orang terinfeksi cacing Trichiuris trichiura atau 740 juta orang terinfeksi cacing Hookworm. Infeksi tersebar luas di sub-Sahara, Afrika, Amerika, Cina dan Asia Tmur dan 60% diantaranya menyerang anak-anak. Infeksi soil transmitted helminth (STH) adalah penyakit yang disebabkan faktor perilaku dan sanitasi lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perilaku hygiene, sarana sanitasi sekolah dan infeksi kecacingan pada anak sekolah dasar. Jenis penelitian ini termasuk penelitian studi pustaka atau literature review. Penelitian ini menganalisis penelitian empiris yang telah dilakukan di wilayah Asia dan Afrika tentang perilaku, sanitasi dan kejadian infeksi kecacingan serta telah dipublikasikan dalam periode 2014-2020. Sebanyak 25 artikel ilmiah dari beberapa database jurnal yang termasuk dalam kriteria inklusi penelitian ini yaitu artikel ilmiah dengan topik perilaku, sanitasi dan infeksi kecacingan, dipublikasikan tahun 2014-2020, artikel original research, lokasi penelitian di wilayah Asia dan Afrika dan bebas akses (free access). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan/perilaku anak sekolah dasar yang tidak higienis dan fasilitas sarana sanitasi yang kurang memenuhi syarat menjadi faktor risiko anak sekolah dasar terinfeksi kecacingan. Perilaku yang tidak higienis antara lain tidak mencuci tangan pakai sabun, buang air besar (BAB) sembarangan, menggunakan air yang tidak layak pakai, tidak rutin memotong kuku, bermain tanah dan tidak menggunakan alas kaki. Hal ini didukung dengan kondisi fasilitas sanitasi seperti sarana air bersih, jamban dan tempat cuci tangan, yang kurang memenuhi syarat baik di rumah maupun disekolah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perilaku hygiene berhubungan dengan kejadian infeksi kecacingan pada anak sekolah dasar namun tidak ada hubungan antara sarana sanitasi sekolah dengan kejadian infeksi kecacingan pada anak sekolah dasar. Dukungan orang tua dan guru sangat diperlukan dalam penyediaan fasilitas sanitasi yang layak dan mengajarkan anak sekolah dasar berperilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka upaya pengendalian dan pencegahan infeksi kecacingan ini. Pemberian obat cacing saja dirasa belum cukup untuk mengendalikan kejadian infeksi kecacinngan. Pemerintah harus terus meningkatkan upaya promosi PHBS dan penyediaan, peningkatan, pemeliharaan serta pengawasan terhadap kualitas sarana sanitasi sebagai upaya pengendalian dan pencegahan infeksi kecacingan pada anak sekolah dasar

    RANCANG BANGUN TANGAN PALSU UNTUK PENYANDANG DISABILITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ULRICH

    Get PDF
    Indonesia's diverse population has led to an increasing rate of population growth, resulting in congested activities and various challenges. Among the citizens facing difficulties are those with disabilities, especially physical disabilities. To assist them, both the government and non-governmental organizations provide support, such as creating prosthetic hands, enabling them to engage in daily activities like others. This study utilizes the Ulrich method to design a prosthetic hand, generating multiple design concepts and selecting the fourth one through careful consideration. Using Autodesk Fusion 360 software, stress, strain, and displacement tests were conducted on the chosen design concept. The simulation showed that the ABS plastic used in the prosthetic hand achieved a maximum stress of 0.294 MPa, maximum displacement of 18.76 mm, and maximum strain value of 0.0001693, all falling within a safe blue zone. With the concept established, the next steps included assembling the components, programming the prosthetic hand movements, and conducting final tests

    Pengaruh Metode Demonstrasi terhadap Hasil Belajar IPA Kelas V MI-AL Ma’arif Kota Sorong

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran demonstrasi terhadap hasil belajar peserta didik kelas V. Metode yang digunakan dalam penelitian ini (experiment quasi). Sampel penelitian yaitu 15 peserta didik kelas VA sebagai kelas kontrol dan 15 peserta didik kelas VB sebagai kelas eksperimen. Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan soal pre-test  dan soal post-test. Teknik analisis data menggunakan hasil Uji t. Hasil analisis data diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata hasil belajar peserta didik kelas kontrol.  Hasil perhitungan Uji N-Gain, menunjukkan bahwa nilai rata-rata nilai N-Gain score untuk kelas eksperimen (metode demonstrasi) adalah sebesar 51.1695 atau 51% termasuk dalam kategori kurang efektif. Sementara untuk rata-rata N-Gain score untuk kelas kontrol adalah sebesar 38.4839 atau 38.5% termasuk dalam kategori tidak efektif. Hasil uji indipendent sample t test diketahui nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.280 dan nilai 0.280 > 0,05 maka H0 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi pada kelas eksperimen tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional

    PERBANDINGAN PERILAKU HIDUP SEHAT ANTARA SISWA PERKOTAAN DAN PEDESAAN

    Get PDF
    Tujuanpenelitianiniuntukmengetahuiapakahterdapatperbedaanperilakuhidupsehatantarasiswaperkotaandanpedesaan.Metodepenelitianyang adalahmetodekausalkomparatifatauex post facto.TeknikpengambilansampeldalampenelitianiniadalahProportionate Stratified Random Sampling.Sampelnyadibagikedalamduakelompokyaitusiswakelas XI SMAN 10 Bandung yang merupakansiswaperkotaandenganjumlah 181 orang dansiswakelas XI SMAN 17 Garut yang merupakansiswapedesaandenganjumlah 160 orang.Instrumen yang digunakanadalahinstrumenperilakuhidupsehatdalambentukangketdenganmenggunakanSkalaLikert.Berdasarkanujivaliditas,angket yang valid sebanyak 26 butirpernyataandari 40 butirpernyataan.Hasilujireliabilitasdiperolehhasil0,876danmasukdalamkriteriareliabel.Hasildaripengolahandananalisis data diperolehskorsiswaperkotaansebesar 13905 dariskormaksimal 18824 setelahdipersentasehasilnyaadalah 73,87%. Dan skorsiswapedesaansebesar 11707 dariskormaksimal 16640 setelahdipersentasehasilnyaadalah 70,35%. Hasiltersebutdiperkuatolehujihipotesisdenganmenggunakanuji-t duapihakatau t-Test: Two-Sample Assuming Unequal Variances pada Microsoft Exel 2010 dimananilaithitung (4,953) >ttabel (1,960) maka H0ditolak. Dengandemikiandapatdisimpulkanbahwaterdapatperbedaan yang signifikanantaraperilakuhidupsehatsiswaperkotaandanpedesaan (Padasiswakelas XI SMAN 10 Bandung dansiswakelas XI SMAN 17 Garut). Kata Kunci: Perilaku Hidup Sehat, Pedesaan, Perkotaan The purpose of this research was to determine whether there were differences in healthy behavior between urban and rural students. The research method was causal comparative method or ex post facto. The sampling technique in this research was Proportionate Stratified Random Sampling. The sample was divided into two groups, eleventh grade students of SMAN 10 Bandung which were urban students with a total of 181 students and eleventh grade students of SMAN Garut 17which was rural students with a total of 160 students.The instrument used was an instrument of healthy behavior in the form of a questionnaire using Likert Scale. Based on test validity, valid questionnaires were 26-point question of a 40-point question. The result of reliability test was 0,876 and included in reliable criteria. Results of the data processing and analysis of urban students, it was obtained a score of 13.905 on a maximum score of 18.824, after being percentage the result was 73.87%. The scores of rural students were 11707 from 16640 maximum score, after being percentage the result was 70.35%.These results were reinforced by testing the hypothesis using t-test two parties or t-Test: Two-Sample Assuming Unequal Variances in Microsoft Excel 2010 where tcount(4.953)>ttable(1.960) then H0was rejected. It can be concluded that there were significant differences between healthy behavior of urban and rural students(eleventh grade students of SMAN 10 Bandung and eleventh grade students of SMAN Garut 17). Keywords: Healthy behavior, Rural, Urba

    PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI SMA SASAMA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi terhadap Efektivitas Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).   Akuntabilitas dan Transparansi merupakan kebijakan dalam pengelolaan keuangan sekolah yang harus diterapkan setiap sekolah. Akuntabilitas dan Transparansi pengelolaan dana BOS sangat penting karena, dengan penerapan prinsip tersebut sekolah dapat dipercaya serta dapat meningkatkan partisipasi komponen sekolah. Untuk mencapai tujuan sekolah, maka diperlukan upaya yang lebih dari sekolah salah satunya adalah dengan pengelola keuangan dana BOS yang baik dan menerapkan prinsip Akuntabilitas dan Transparansi dana BOS.   Hasil penelitian menunjukkan bahwa Akuntabilitas dan Transparansi secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Efektivitas pengelolaan dan BOS pada SMA SASAMA, Pengaruh akuntabilitas dan  transparansi ditunjukkan pula oleh hasil perhitungan manual serta Koefisien Determinasi (R-Square) yaitu sebesar 0,842 atau sebesar 84,2% dan sisanya yang merupakan variabel lain yang turut mempengaruhi Efektivitas pengelolaan dana BOS tetapi tidak diteliti ditunjukkan oleh nilai epsilon (?) sebesar 0,158 atau sebesar 15,8% (1 - R-Square). Adapun faktor lain tersebut diantaranya Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Keuangan, Akuntansi Pertanggungjawaban, Anggaran Berbasis Kinerja dan lain sebagainy

    Mechanical Behavior of Various Orthodontic Retraction Springs

    Full text link
    Retraction spring is a type of orthodontic apparatus that is used to move a tooth with respect to another by utilizing its spring back effect. It is made of metallic wire formed to individual orthodontic cases. A specific geometry results in a set of force system, consisting of forces and moments, that provides specific movement effect when it is pre-activated to the adjacent teeth. Currently, orthodontists select its geometry depending on their knowledge and experience. It is based on separate and less-than-comprehensive literatures that not all orthodontists have access to. It may result in inaccuracies in treating individual tooth retraction case. Engineering approach to estimating retraction spring structural behavior is proposed through analytical, numerical and empirical methods. Castigliano method is used as the analytical approach, whilst finite element method is used as the numerical approach. The two simulation approaches were compared to the experiments to obtain the best simulation model. The behavior of the simulation models agree well with those of experiments. Hence, the simulation models were used to simulate a large number of geometries to form database of structural behavior of retraction spring that could be used in the geometry selection by orthodontists
    • …
    corecore