36 research outputs found

    PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENGABULKAN PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN ANAK DI BAWAH UMUR BERDASARKAN UU NO. 1 TAHUN 1974 DI PENGADILAN AGAMA KABUPATEN MADIUN

    Get PDF
    Perkawinanmerupakan fitrahmanusiayangdiberikankepadasetiapmanusia untukmelengkapisatusamalain.untukmelaksanakanperkawinanUUNomor1Tuhun 1974menetapkanseorangyangtelahberumur19tahununtukpriadan16untukwanita. Namunadapenyimpangan yangterjadidimasyarakatdandiharuskanmengajukan dispensasikawinkePengadilanAgama.Untukmengizinkan perkawinaninihakim memilikipertimbanganyang  menjadiketertarikanpenulisatasalasandikabulkannya dispensasitersebutataspenyimpanganundang-undangNomor1Tahun1974   tersebut. Untukmencaritahudasarpertimbangan itupenulismenggunakanpenelitiankualitatif denganmetodeobservasi,wawancara danpengambilan dokumentasi langsungkelokasi penelitian. Dalampenelitianinipenulismengambil penelitiandiPengadilanAgama Kabupaten MadiunyangpenulisketahuibahwadiPengadilan AgamaKabupaten Madiun adayangmengajukanpermohonandispensasikawin.Denganpertimbangannya hakim mengacupadaduapertimbangan yaitupertimbangan yuridisdannonyuridis.Dandari hasilpenelitianpenulispenyarankan khususnyakepadamasyarakatuntuktaatterhadap undang-undang

    UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS X TKJ SMK NASIONAL MAKASSAR

    Get PDF
    Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match untuk meningkatkan hasil belajar Fisika pada siswa kelas XTKJ SMK Nasional Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Fisika dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada siswa kelas XTKJ SMK Nasional Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Class Action Reaserch) yang terdiri dari dua siklus dimana siklus I dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan. Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XTKJ SMK Nasional Makassar semester ganjil Tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 34 orang peserta didik yang terdiri dari 26 orang peserta didik laki-laki dan 8 orang peserta didik perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I yang tuntas secara individual dari 34 orang peserta didik hanya 21 orang peserta didik atau 61,76% yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau berada pada kategori sedang.  Secara klasikal belum terpenuhi karena nilai rata-rata diperoleh sebesar 66,18. Sedangkan pada siklus II dimana dari 34 orang peserta didik terdapat 24 orang peserta didik atau 70,59% telah memenuhi KKM dan secara klasikal sudah terpenuhi yaitu nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 71,03 atau berada dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar Fisika siswa kelas XTKJ SMK Nasional Makassar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match mengalami peningkatan.Keywords: Hasil belajar fisika, kooperatif, make a matchThe main problem in this research is how to implement cooperative learning model make a match to improve learning outcomes in grade XTKJ Physics National Vocational Makassar. This study aims to improve learning outcomes Physics with cooperative learning model make a match at the National Vocational XTKJ grade students Makassar. This research is a classroom action research (Class Action Reaserch) consisting of two cycles in which the first cycle of meetings held four times and the second cycle executed as many as five meetings. Research procedure includes planning, implementation, observation and reflection. Subjects in this study were students XTKJ National Vocational Makassar semester of 2013/2014 academic year as many as 34 students consisting of 26 students male and 8 female learners. The results showed that in the first cycle were completed individually from 34 students only 21 students or 61.76%, which meets the minimum completeness criteria (KKM) or middle category. Classically has not been met because the average value obtained for 66.18. While on the second cycle in which of the 34 students there are 24 people or 70.59% of learners have met KKM and classically been met and that the average value obtained for 71.03 or are in a high category. Based on these results above, it can be concluded that the results of learning physics class students XTKJ National Vocational Makassar through the implementation of cooperative learning model make a match increased.Keywords: physics learning outcomes, cooperative, make a matc

    Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Pada Siswa Kelas X Tkj Smk Nasional Makassar

    Full text link
    Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match untuk meningkatkan hasil belajar Fisika pada siswa kelas XTKJ SMK Nasional Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Fisika dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada siswa kelas XTKJ SMK Nasional Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Class Action Reaserch) yang terdiri dari dua siklus dimana siklus I dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan. Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XTKJ SMK Nasional Makassar semester ganjil Tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 34 orang peserta didik yang terdiri dari 26 orang peserta didik laki-laki dan 8 orang peserta didik perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I yang tuntas secara individual dari 34 orang peserta didik hanya 21 orang peserta didik atau 61,76% yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau berada pada kategori sedang. Secara klasikal belum terpenuhi karena nilai rata-rata diperoleh sebesar 66,18. Sedangkan pada siklus II dimana dari 34 orang peserta didik terdapat 24 orang peserta didik atau 70,59% telah memenuhi KKM dan secara klasikal sudah terpenuhi yaitu nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 71,03 atau berada dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar Fisika siswa kelas XTKJ SMK Nasional Makassar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match mengalami peningkatan.Keywords: Hasil belajar fisika, kooperatif, make a matchThe main problem in this research is how to implement cooperative learning model make a match to improve learning outcomes in grade XTKJ Physics National Vocational Makassar. This study aims to improve learning outcomes Physics with cooperative learning model make a match at the National Vocational XTKJ grade students Makassar. This research is a classroom action research (Class Action Reaserch) consisting of two cycles in which the first cycle of meetings held four times and the second cycle executed as many as five meetings. Research procedure includes planning, implementation, observation and reflection. Subjects in this study were students XTKJ National Vocational Makassar semester of 2013/2014 academic year as many as 34 students consisting of 26 students male and 8 female learners. The results showed that in the first cycle were completed individually from 34 students only 21 students or 61.76%, which meets the minimum completeness criteria (KKM) or middle category. Classically has not been met because the average value obtained for 66.18. While on the second cycle in which of the 34 students there are 24 people or 70.59% of learners have met KKM and classically been met and that the average value obtained for 71.03 or are in a high category. Based on these results above, it can be concluded that the results of learning physics class students XTKJ National Vocational Makassar through the implementation of cooperative learning model make a match increased

    KRITIK MOHD. NATSIR (1908-1993) TERHADAP SEKULARISME DALAM DISKURSUS HUBUNGAN AGAMA DENGAN NEGARA

    Get PDF
    Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa negara dan agama yang menjadi objek kajian memiliki berbagai pandangan dari berbaagai tokoh. Terdapat perdebatan yang terjadi dalam mendudukan persoalan agama dengan negara. Dalam pandangan nasionalis Islam, agama dan negara merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Agama tidak menghendaki adanya sekularisasi. Sedangakan dalam kacamata nasionalis sekular, agama hendaknya diatur sendiri oleh penganutnya tanpa capur tangan dari negara. Artinya agama dengan negara mesti dipisahkan. Natsir, dengan segudang pengalaman dan pengetahuan memandang bahwa wacana dari kaum nasionalis tersebut mengarah kepada pensekuleran. Baginya, sekular merupakan paham yang sangat berbahaya dalam kehidupan bernegara. Dalam sidang resmi Majelis Konstituante, kritik atas bahaya sekular dipaparkan. Penelitian ini menerapkan Library Reseach, artinya penelitian yang dilakukan ini berbasis pada literatur. Data primer sekaligus dijadikan objek pada penelitian ini ialah Islam Sebagai Dasar Negara. Tokoh yang diteliti adalah Mohammad Natsir (1908-1993) yang difokuskan pada bagaimana memahami konsep hubungan antara agama dengan negara serta bagaimana kritik beliau terhadap sekularisme yang dianggapnya sangat berbahaya jika diterapkan di Indonesia. Beliau merupakan tokoh yang berhasil mengkonsep suatu negara kesatuan dan diakui sebagai salah satu tokoh yang sangat berpengaruh bagi Indonesia khususnya pada saat taraf negara belum stabil dan masih terpecah menjadi beberapa bagian. Dengan terlebih dahulu mengemukakan biografi Natsir, tulisan ini selanjutnya berusaha menjawab pertanyaan penelitian yakni bagaimana konsep hubungan agama dengan negara serta bagaimana kritik terhadap sekularisme. Hasil penelitian menunjukan bahwa sesuai dengan sintesa Natsir tentang agama dan negara, menurutnya hanya melalui persatauan agama dengan negaralah kehidupan yang terarah dapat ditransmisikan. Agama (Islam) datang dengan membawa beberapa aturan-aturan tertentu yang tujuanya untuk mengatur negara, agar negara menjadi kuat serta subur dan mampu untuk menjadi wasilah yang sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan hidup manusia yang terhimpun di dalam negara. Sehingga kejayaan untuk hidup pribadi dan kejayaan hidup bermasyarakat dapat terwujud

    Mapping Seismic Vulnerability Index on Hasanuddin Area Using Spectral Ratio for Disaster Prevention

    Get PDF
    Makassar city has an earthquake vulnerability relatively low compared with other regions in Indonesia, however the mapping detail related to the amplification of seismic waves need to be done in the interests of civil engineering, planning and others. It???s become general knowledge that the magni-tude of the damage during the earthquake was strongly influenced by the dynamic characteristics of the building as a function of amplification of seismic waves. Level of amplification of seismic waves de-pends on several factors, including the thickness of sedimentary layers, the level of compaction and ge-ological age factor. Therefore the purpose of this research was to investigate the seismic vulnerability in Makassar, particularly in the universities Hasanuddin area using spectral ratio through mikrotremor measurement. Compare with numbers of approaches, microtremor is the easiest and cheapest method to understand the dynamic characteristics of this without causing damage effects.\ud In this research, data collection carried out for 35 minutes using three component seismo-graph measurements at 43 points with spacing of 100 meters. The data recorded in time function were analyzed using the spectral ratio method, known as the Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR). Results from this analysis are dominant frequency (f0) and amplification factor (A) is used to obtain seismic vulnerability Index (SVI). The results showed the dominant frequency range between 0.61 - 8.6 Hz with an average below 1 Hz and the amplification is in the interval 0.8 to 2.7. Interval value for seismic vulnerability index is 0.2 to 2.3. The low seismic vulnerability index value indicates that the University of Hasanuddin area doesn???t have high levels of earthquake damage effect to the building

    ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI LAPANGAN VISIONASC BERDASARKAN INTERPRETASI SEISMIK DARI INTERVAL PALEOSEN KE MIOSEN, DAERAH KEPALA BURUNG (KB), PAPUA BARAT

    Get PDF
    Interpretasi seismik dilakukan pada Lapangan Visionasc dengan tujuan untuk menghasilkan peta struktur kedalaman untuk 3 (tiga) interval yaitu, Top Paleosen, Base Kais, dan Top Kais. Selain itu, interpretasi yang dilakukan juga bertujuan untuk menentukan orientasi dominan sesar dan jenis tegasan yang menyebabkan struktur pada Lapangan Visionasc. Interpretasi dilakukan dengan cara melakukan penarikan horizon dan sesar pada ketiga interval tersebut sedangkan penentuan orientasi dominan sesar dilakukan dengan cara mengukur strike sesar yang ada pada masing ??? masing interval tersebut. Penarikan sesar dilakukan dengan bantuan atribut koherensi yang mengukur ketidaksimilaritasan antara tras seismic yang satu dengan tras lainnya.\ud \ud Peta struktur kedalaman yang dihasilkan menunjukkan adanya stuktur berupa sebuah antiklin berarah baratlaut ??? tenggara. Hasil pengukuran strike sesar menunjukkan bahwa Top Paleosen didominasi oleh sesar berarah timur ??? barat, sedangkan Base Kais dan Top Kais didominasi oleh sesar dengan arah baratdaya dan timurlaut.\ud \ud Dari peta struktur yang dihasilkan, tegasan yang menyebabkan struktur yang ada Lapangan Visionasc adalah sesar kompresi mengiri.\ud \ud Kata kunci : Interpretasi, sesar, horizon, antiklin, koherensi, kompresional, menganan, sesar gese

    MONITORING PERUBAHAN MUKA AIRTANAH DAN KUALITASNYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAYABERAT MIKRO 4D (GM-4D) DAN METODA GEOLISTRIK STUDI KASUS : DAERAH CEKUNGAN AIR MAKASSAR (CAM)

    Get PDF
    Kota Makassar sebagai ibukota propinsi Sulawesi-Selatan yang merupakan wilayah Cekungan Air Makassar (CAM). Perkembangan penduduk yang sangat pesat dari 1,3 juta jiwa pada tahun 2010 menjadi 1,4 juta pada tahun 2011 mengakibatkan terjadinya tekanan pada kota Makassar, diantaranya adalah dalam pemenuhan kebutuhan air bersih. Kebutuhan tersebut belum sepenuhnya dapat dipenuhi oleh PDAM sehingga untuk mencukupi sebagian masyarakat dan industri melakukan pengambilan airtanah baik secara legal maupun ilegal. Pengambilan yang tak terkendali akan mengakibatkan timbulnya bencana baik itu berupa penurunan muka airtanah yang diikuti dengan penurunan muka tanah, intrusi air laut dan kemungkinan juga mengakibatkan timbulnya kerusakan-kerusakan pada pondasi bangunan di Kota Makassar, serta meluasnya daerah rawan bencana banjir. Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah pendeteksian sedini mungkin adanya fenomena-fenomena kerusakan lingkungan karena eksploitasi airtanah. Dalam eksploitasi airtanah tersebut, sangat diperlukan untuk mendapatkan gambaran keadaan airtanah di Kota Makassar saat ini, sehingga dapat dilakukan prediksi kerusakan-kerusakan yang mungkin dapat terjadi beberapa tahun mendatang. Dalam rangka mendeteksi hal tersebut maka digunakan metode gayaberat mikro 4D (GM-4D) dan Metoda Geolistrik yang merupakan metode geofisika yang sedang dikembangkan untuk pengelolaan lingkungan (environmental geophysiscs) yang juga merupakan metode ramah lingkungan dibanding dengan metoda seismik pantul. Penelitian ini bertujuan untuk memonitor fluktuasi penurunan dan penaikan muka airtanah, adanya intrusi air laut dan penurunan muka tanah (subsidence) dalam bentuk peta zonasi maupun pemodelan. Hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak yang terkait dalam rangka pengelolaan pemanfaatan airtanah dan bagaimana konservasinya sehingga bencana dan akibat-akibat yang ditimbulkan dari pemanfaatan airtanah tersebut dapat diminiminalkan. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan informasi dan rekomendasi kepada pihak-pihak yang terkait dalam banyak hal antara lain: (1) perencanaan dalam pembangunan sarana dan prasarana; (2) pengendalian banjir; (3) pengelolaan lingkungan; dan (4) pengendalian pemanfaatan airtanah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan muka airtanah adalah 60 cm sampai 370 cm dari 95 sumur yang disurvei. Penurunan muka airtanah di kota makassar rata-rata satu meter karena pengaruh curah hujan. Respon anomali mikrogravity dari perubahan muka airtanah di Kota Makassar adalah 18,86 ??Gal. Respon anomali mikrogravity tersebut mempengaruhi hasil pengukuran gravity antar waktu (time lapse) di Kota Makassar. Hasil Pengukuran gravity yang diukur pada bulan April 2012 diperoleh percepatan gravitasi rata-rata adalah 978115522,6 ??Gal. Nilai percepatan gravitasi tertinggi adalah 978124333,9 ??Gal, sedangkan nilai percepatan gravitasi terendah adalah 978109839,6 ??Gal. Nilai percepatan gravitasi tertinggi berada di sekitar muara sungai Jeneberang dan nilai percepatan gravitasi terendah berada disekitar Perumahan Bukit Baruga Antang. Percepatan gravitasi tersebut maksimum jika muka airtanah maksimum dan minimum jika muka airtanah minimum. Penyimpangan perubahan kedalaman muka airtanah dan anomali gravity residual yang tinggi terjadi di wilayah bagian timur Kota Makassar. Hal ini menujukkan bahwa perubahan muka air tanah di wilayah bagian timur Kota Makassar lebih dinamis dibandingkana dengan perubahan muka airtanah di wilayah bagian barat Kota Makassar. Indikasi awal terjadinya penurunan airtanah adalah di bagian timur Kota Makassar. kualitas air sumur di Kota Makassar bagian timur masih lebih baik dibandingkan dengan kualitas air sumur di bagian barat Kota Makassar. Hasil penelitian ini berdasarkan hasil konduktivitas dan salinitas yang tinggi yang semakin meluas daerahnya di Kota Makassar menunjukkan bahwa sebagian besar air sumur pantek di Kota Makassar kwalitasnya semakin rendah dan hanya sebagian kecil saja yang kualitasnya masih baik

    Identifikasi Pola Sebaran Intrusi Batuan Bawah Permukaan Menggunakan Metode Geomagnet di Sungai Jenelata Kabupaten Gowa

    Get PDF
    This research has been conducted using geomagnetic method at Jenelata River, Gowa regency, South Sulawesi. The purpose of this study is to identify subsurface geological structure of the study area. The number of measurement points as much as 248 points with area 70 × 300 meters. The process of data acquisition using a magnetometer. Data processing was carried out with the diurnal correction and IGRF correction and using filter upward continuation. Modelling conducted using forward modeling using the software Mag2DC. The total magnetic field ranges from 42,456 to 43,111.6 nT. Based on a qualitative interpretation obtain local magnetic anomaly contour variations values between -320 to 240 nT. While the quantitative interpretation indicates basalt rocks with susceptibility values to SI, which breached pyroclastic rocks with susceptibility values to SI, in the form of dyke

    PENENTUAN KEDALAMAN LAPISAN BEDROCK DI KAWASAN REKLAMASI KOTA MAKASSAR DENGAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER

    Get PDF
    Lapisan tanah suatu daerah tergantung dari kondisi lapisan geoloogi dan iklim. Hal tersebut mengakibatkan kondisi struktur lapisan tanah di daerah reklamasi kota Makassar beraneka ragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi batuan dasar (bedrock) berdasarkan nilai resistivitas batuan di kawasan reklamasi Kota Makassar. Metode yang digunakan dalam akuisisi data adalah metode geolistrik resistivitas konfigurasi Wenner-Schlumberger sebanyak dua lintasan. Panjang lintasan yaitu 300 meter dengan jarak antar elektroda 5 meter. Data pengukuran yang menggunakan software RES2DINV sehingga menghasilkan penampang 2D data resistivitas batuan serta Pseudo 3D untuk menghasilkan penampang 3D. Hasil pengolahan data menunjukkan lapisan Bedrock berada pada kedalaman antara 35 m – 52,4 m dengan nilai resistivitas pada lintasan 1 sekitar (16,5 Ωm – 42,4 Ωm) dan nilai resistivitas pada lintasan 2 sekitar (35 Ωm – 110 Ωm). Dari hasil penampang resistivitas diduga terdapat tiga lapisan. Lapisan pertama berupa sedimen reklamasi pada kedalaman bervariasi 1,25-12,9 meter, lapisan kedua didominasi oleh pasir sampai silty sand (pasir berlanau) pada kedalaman bervariasi 20,5-32,6 meter, serta lapisan ketiga dengan kedalaman 32,6-52,4 meter diinterpretasikan sebagai lapisan Bedrock berupa batugamping koral dengan rentang nilai resistivitas (12,3 Ωm – 110 Ωm)

    Hubungan Pengetahuan Dan Konsumsi Minuman Berpemanis Dengan Status Gizi Pada Siswa SD Ta'mirul Islam Surakarta

    Get PDF
    School age is a period of very rapid physical growth. Behavior consuming sweetened drinks can be influenced by the level of student knowledge.The problem of fat in children aged 5-12 years is still high at 18.8%, consisting of fat 10.8% and very fat (obese) 8.8%.The choice of consuming sugar-sweetened beveragescan be influenced by the level of student knowledge, which is can be affect the nutritional status. To determine the relationship between knowledge andconsumtion sugar-sweetened beverageswith nutritional status in students at Ta'mirul Islam Elementary School Surakarta. This research uses an observational research design and cross sectional approach. The sample is the fifth grade students at Ta'mirul Islam Elementary School Surakarta, with the sampling technique using simple random sampling. The research instrument used knowledge questionnaires,consumtion sugar-sweetened beveragesusing semi-quantitative Food Frequency Questioners (FFQ)for the past 1 monthand nutritionalstatus assessments using IMT / U. Data analysis using the Spearman Rank test. Most of the students' knowledge level is in good category with an average value of 14.86. Most students have the habit of consumtion sugar-sweetened beveragesin more categories. The average consumption of sugar-sweetened beveragesis 52,36gram per day. Most of the nutritional status of students is in the normal category. Spearman rank test results are known There is no relation of knowledge about sugar-sweetened beverageswith nutritional status with p= 0.348. There was no correlation between the habits of consumtion sugar-sweetened beverageswith nutritional status with p = 0.648. There is no relationship of knowledge about sugar-sweetened beverageswith nutritional status between school children who have more and normal nutritional status instudents at Ta'mirul Islam Surakarta. There is no relationship between the habit of consuming sugar-sweetened beverageswith nutritional status between school children who frequently and sufficiently consume sugar-sweetened beveragesinstudents at Ta'mirul Islam Surakarta
    corecore