603 research outputs found

    SINTESIS LEMPUNG TERPILAR CetylTrimethylAmmonium-Aluminium (CTMA-Al) DARI LEMPUNG ALAM SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA INDIGO KARMINA

    Get PDF
    Dilakukan sintesis lempung terpilar karena lempung mempunyai pori yang tidak tetap yaitu akan mengkerut jika dipanaskan (dehidrasi) dan akan mengembang jika terjadi hidrasi. Lempung terpilar disintesis dengan pertukaran kation CetylTriMethylAmmonium CTMA dilanjutkan dengan polikation Al pada lempung alam. Lempung terpilar CTMA-Al (CetylTriMethylAmmonium-Aluminium) yang disintesis digunakan untuk mengadsorpsi indigo karmina pada larutan air relatif terhadap lempung alam. Proses pilarisasi pada lempung dilakukan dengan interkalasi surfaktan CTMA dilanjutkan dengan interkalasi polikation Al pada lempung alam. Hasil sintesis lempung terpilar CTMA-Al dikarakterisasi dengan difraktometer sinar-X. Uji kemampuan lempung terpilar CTMA-Al digunakan sebagai adsorben terhadap larutan indigo karmina. Analisis larutan indigo karmina sebelum dan setelah adsorpsi dilakukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil difraksi sinar-X menunjukkan bahwa penambahan surfaktan CTMA-Br dan polikation Al mampu meningkatkan ukuran basal spacing lempung alam dari 15,46 Å menjadi 19,99 Å, tetapi kristalinitas lempung terpilar CTMA-Al yang disintesis menurun. Lempung terpilar CTMA-Al 0,5 gram mampu menyerap warna dengan baik sampai dengan 125 mL indigo karmina (8,58x10-5 M). Sedangkan pada lempung alam kemampuan adsorpsiya jauh lebih kecil daripada lempung terpilar CTMA-Al, yaitu dengan volume larutan indigo karmina yang sama (15 mL) lempung alam mempunyai kemampuan adsorpsi 37,07 %, dan lempung terpilar CTMA-Al mempunyai kemampuan adsorpsi 99,56 %

    Implementasi Media Pembelajaran Magic Hour Untuk Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia Dini Kelompok B Di Ra Nurul Hikmah Lenteng Proppo Pamekasan

    Get PDF
    Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa, pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Anak usia dini memiliki potensi besar untuk mengoptimalkan segala aspek perkembangan fisik motorik. Masa usia dini adalah masa emas perkembangan anak dimana semua aspek perkembangan dapat dengan mudah distimulasi. Media pembelajaran mempunyai peran yang penting dalam proses kegiatan belajar mengajar. Ada lima ranah perkembangan yang dapat distimulasi kepada anak supaya dapat dikembangkan secara maksimal. Peneliti fokus pada ranah perkembangan fisik motorik halus. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah  untuk mengetahui bagaimana Implementasi Magic Hour dapat meningkatkan perkembangan Motorik Halus anak usia dini kelompok B di RA Nurul Hikmah Lenteng Proppo Pamekasan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah guru kelas kelompok B dan wali murid kelompok B. Sedangkan sumber data sekunder, peneliti menggunakan buku-buku refrensi, dan dokumentasi kegiatan anak saat di sekolah. Hasil dari penelitian ini menurut hasil wawancara dan observasi menunjukkan Implementasi Media Pembelajaran Magic Hour Untuk Meningkatkan Motorik Halus Kelompok B di RA Nurul Hikmah Lenteng Proppo Pamekasan dapat meningkatkan perkembangan motorik halus anak kelompok B di RA Nurul Hikmah Lenteng Proppo Pamekasan

    PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK KOMPOSIT LIMBAH DAUN SUKUN DENGAN MATRIK POLYETHYLENE

    Get PDF
    Kota Bandung Jawa Barat memiliki banyak taman kota yang menyebabkan wilayah ini memiliki cukup banyak limbah daun yang dihasilkan setiap harinya. Sukun sebagai salah satu jenis pohon dengan populasi yang berlimpah, daunnya dapat dimanfaatkan sebagai material alami untuk filler dalam matrik berupa polyethylene, untuk diperoleh material baru berupa komposit PE/daun sukun. Telah dilakukan pembuatan dan karakterisasi komposit yang tersusun dari matriks polyethylene atau PE dengan filler berupa limbah daun sukun atau Artocarpus altilis. Pembuatan dilakukan di labolatorium Pusat Penelitian Fisika LIPI Bandung dengan metode eksperimen dengan meninjau pengaruh penambahan komposisi daun sukun dan pengaruh ukuran daun sukun terhadap sifat mekanik komposit PE/daun sukun. Komposit dibuat dari serbuk limbah daun sukun berukuran 100 mesh dan 140 mesh yang dicampurkan dengan matrik polyethylene dengan variasi % massa limbah daun 0%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Bahan-bahan komposit dicampurkan menggunakan internal mixer dengan total waktu pencampuran 6 menit dan suhu pencampuran 140oC. Pengujian menunjukan kadar daun sukun ukuran 100 mesh dan 140 mesh menurunkan nilai kuat tarik, kuat lengkung dan kekerasan Rockwell, tetapi meningkatkan nilai modulus elastisitas lengkung dan modulus elastisitas tarik komposit PE/daun sukun. Selain itu, komposit PE/daun sukun dengan ukuran daun sukun 140 mesh menunjukkan semua sifat mekanik dalam pengujian ini lebih tinggi dari pada komposit PE/daun sukun dengan ukuran daun sukun 100 mesh. Kata Kunci: polyethylene, komposit limbah daun, Artocarpus altilis, limbah daun sukun, kuat lengkung, kuat tarik, kekerasan Rockwell. Bandung located in West Java has city parks area, therefore a lot of waste leaves generate every day. Breadfruit as one species with abundant populations, the leaves of waste breadfruit can be used as a natural material for filler in the polymer form polyethylene matrix, to obtain a new material such as composite PE/breadfruit leaves. In this work, preparation and characterization of the composites have been done in Laboratory of Research Center Physics - LIPI Bandung with experimental method by reviewing the effect of % weight content breadfruit leaf and breadfruit leaf grain size on mechanical characterization composite PE/bread fruit leaves. The composites were prepared shredded waste breadfruit leaf grain size of 100 mesh and 140 mesh mix with polyethylene matrix with variation of percent weight 0%, 10%, 15%, 20% and 25%. Processing in the internal mixer was conducted with total mixing time of 6 minutes and mixing temperature of 140oC. It was observed that composite PE/breadfruit leaf 100 mesh and 140 mesh with higher % weight content was decreased the value of tensile strength, bending strength and the Rockwell hardness scale, but it increased the value of tensile modulus of elasticity and bending modulus of elasticity. It was also observed that the composite PE/breadfruit leaf of 140 mesh showed greater value on all mechanical properties testing that has done in this research than composite PE/breadfruit leaf of 100 mesh. Kata Kunci: Polyethylene, Composites, Artocarpus altilis, Breadfruit Leaf Waste, Bending Strength, Tensile Strength, Rockwell Hardness

    Peningkatan model pembelajaran Time Token untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam : Penelitian tindakan kelas di kelas IV MI Miftahul Huda Kota Cimahi

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi dengan temuan permasalahan yang terdapat pada siswa kelas IV di MI Miftahul Huda Kota Cimahi, yakni rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang membuat siswa kurang antusias dan mudah bosan. Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang monoton dan guru belum bervariatif dalam menerapkan model pembelajaran yang membuat pembelajaran belum terpusat pada siswa. Sehingga diperlukan model pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui motivasi belajar siswa sebelum diterapkannya model pembelajaran time token dan motivasi belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran time token. Penelitian ini dapat memberikan gambaran proses peningkatan motivasi belajar siswa dengan diterapkannya model pembelajaran time token. Penelitian ini didasarkan pada pemikiran bahwa motivasi belajar siswa dapat meningkat dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat yaitu dengan menggunaan model pembelajaran time token. Sehingga peneliti mengajukan hipotesis tindakan bahwa penerapan model pembelajaran time token diduga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus dan terdiri dari empat tahap disetiap siklusnya yaitu perencanaan, pelaksanaan, obervasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dengan mengunakan lembar angket motivasi belajar siswa, lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Miftahul Huda Kota Cimahi yang berjumlah 26 orang yang terdiri dari 16 laki-laki dan 10 perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa sebelum diterapkannya model pembelajaran time token mencapai 50% dengan kriteria kurang sekali. Aktivitas guru pada siklus I tindakan I mencapai 59% dengan kriteria kurang, tindakan II mencapai 69,1% dengan kriteria cukup, siklus II tindakan I mencapai 79,4% dengan kriteria baik, tindakan II mencapai 89,7% dengan kriteria sangat baik. Aktivitas siswa pada siklus I tindakan I mencapai 57,2% dengan kriteria kurang, tindakan II 63,3% dengan kriteria cukup, siklus II tindakan I mencapai 76% dengan kriteria baik dan tindakan II mencapai 86,2 dengan kriteria sangat baik. Adapun motivasi belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran time token pada siklus I mencapai 62% dengan kriteria sedang sedangkan pada siklus II motivasi belajar siswa mencapai 96% dengan kriteria sangat baik. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran time token dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

    KONSEP ANAK DALAM TAFSIR AL-MIŞBĀḤ DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN DALAM KELUARGA

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya kekerasan yang dilakukan terhadap anak ataupun kenakalan yang dilakukan oleh anak karena ketidakhadiran keluarga dalam mendidik anak.Al-Qurān sebagai pedoman hidup, memberikan perhatian khusus perihal anak dan pendidikannya dalam keluarga. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang konsep anak yang merujuk pada tafsir al-Mişbāḥ,alasan pemilihan tafsir al-Mişbāḥkarena telah diakui oleh para ahli baik secara nasional maupun internasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengertian, kedudukan, hak dan kewajiban anak dalam keluarga, serta mengetahui implikasinya terhadap pendidikan anak dalam keluarga. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Adapun metode yang digunakan adalah metode tafsir mauḍū`i, teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah dilālaħ dan munāsabaħ. Data yang diperoleh dari al-Qurān sebagai sumber utama juga dilengkapi dengan tafsir lainnya beserta buku-buku yang ada relevansinya dengan masalah penelitian sebagai sumber sekunder. Dari hasil penelitian ditemukan kata anak dalam al-Qurān meliputi aṭfāl (ṭifl), Ṣabī, ad’iyā’akum, asbāṭ, nasl, ibn, gulām, awlād ,żurriyaħ dan rabāib. Dalam penelitian ini kata anak yang dipilih hanya awlād ,żurriyaħ, aṭfāl, banūn dan bunayya yang barakar dari kata ibn, dengan alasan lima kata tersebut memiliki kandungan baik secara tersurat maupun tersirat tentang pendidikan anak dalam keluarga, kemudian dihasilkan konsep anak dalam tafsir al-Mişbāḥyang meliputi pengertian bahwa anak merupakan keturunan dan generasi penerus orang tuanya sebagai amanah dari Allah yang harus dididik, diperhatikan, dan dijaga sekalipun sudah mencapai usia baligh agar ia berkembang sebagai anak yang diharapkan oleh orang tua, agama, dan bangsa. Kedudukan anak bagi orang tuanya sebagai żurriyaħ (keturunan orang tua), fitnaħ (ujian dan cobaan), zīnaħ (perhiasan dunia), dan Qurraħa’yun (penyejuk hati). Dalam penelitian ini juga ditemukan hak anak yakni mendapatkan pendidikan yang baik dan pemenuhan kebutuhannya baik secara jasmani maupun rohani, adapun kewajiban anak yakni berbakti kepada kedua orang tuanya, selama perintahnya itu tidak bertentangan dengan aturan Allah. Konsep anak ini memiliki implikasi terhadap pendidikan keluarga yakni prinsip, materi, metode, tujuan, fungsi pendidikan dalam keluarga dan komunikasi dalam keluarga. Kata kunci : Anak, Tafsir Al-Mişbāḥ, Pendidikan dalam Keluarga. The background to the research was the increasing case of violence against children as well as juvenile delinquency caused by the absence of families in educating and protecting children. Al-Qurān as guidance for life pays special attention to children and their education in family. In this research, a discussion of the concept of children referencing tafsir al-Mişbāḥ (interpretation) will be presented; the reason for selecting this exegesis is based on a consideration that it has been well-acknowledged by both national and international experts. The research aimed to find the concept of children and its implicationseducation in family. Theapproach used in this research was qualitative. Furthermore, the method employed was mauḍū`i interpretation method, and techniques of data analysis consisted of dilālaħ and munāsabaħ. The data obtained from al-Qurān as the primary source are also complimented with other interpretations as well as books relevant to the research problem as secondary data. From the research results, it is found that the word children in al-Qurān consists of aṭfāl (ṭifl), Ṣabī, ad’iyāakum, asbāṭ, nasl, ibn, gulām, awlād ,żurriyaħ and rabāib. For the purpose of this research, the words denoting children selected are awlād ,żurriyaħ, aṭfāl, banūn and bunayya from the root word of ibn, with a consideration that the five words have both explicit and implicit contents of child education in family. Then, the concept of children in Tafsiral-Mişbāḥ is found, constituting the definition that children are the offspring and heirs to their parents as trusted to them by Allah, who have to be educated, taken care of, and protected although they have reached the age of balig(havecome of age religiously and are duty bound), so that they will grow to meet the expectations of their parents, religion, and nation.For their parents, children serve as ẓurriyaħ (parents’ offspring), fitnaħ (test and trial), zīnaħ (world’s jewel), and Qurraħa’yun (comfort of the eyes). In this research, children’s rights are also found, namely the rights for gaining education and getting their needs fulfilled, physically and spiritually, whereas children’s obligation is to be dutiful to their parents as long as their commands are not against Allah’s rules. The concept of children has an implication on family education, there are principles, materials, methods, purpose, function on family education and communication in family. Keywords: Children, TafsirAl-Mişbāḥ, Family Education

    MODEL PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN MELALUI GRASSROOT MICROFINANCE SYARIAH

    Get PDF
    The focus of this research is to analyze models of empower­ment of women in the work area DPU Tauhid Daarut Bandung and its influence on family income. The purpose of this study is to analyze models of empowerment of women in the work area DPU Tauhid Daarut London and Her influence to increase family income. The existence of this study are expected to be knowledgeable about the model of women's empowerment as an effort to increase women's economic although it can be sold in other regions indonesia. The results showed that the model of the empowerment of women in the DPU Daarut Tauhid is a semi-direct model of mentoring faith based. The existence of an impact empowerment efforts on improving the quality of life with the motivation to change for the better so that increasing family income, a culture of saving, as well as cooperation among its members

    MODEL PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN MELALUI GRASSROOT MICROFINANCE SYARIAH

    Get PDF
    The focus of this research is to analyze models of empower­ment of women in the work area DPU Tauhid Daarut Bandung and its influence on family income. The purpose of this study is to analyze models of empowerment of women in the work area DPU Tauhid Daarut London and Her influence to increase family income. The existence of this study are expected to be knowledgeable about the model of women's empowerment as an effort to increase women's economic although it can be sold in other regions indonesia. The results showed that the model of the empowerment of women in the DPU Daarut Tauhid is a semi-direct model of mentoring faith based. The existence of an impact empowerment efforts on improving the quality of life with the motivation to change for the better so that increasing family income, a culture of saving, as well as cooperation among its members

    IMPLEMENTASI TEKNIK ICE BREAKING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MI MATHALIUL ULUM I MALANGAN PADEMAWU TIMUR PAMEKASAN

    Get PDF
    AbstrakDalam kegiatan pembelajaran seorang guru harus mampu memberikan pelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan, untuk itu diperlukan model yang mengktifkan siswa dalam pembelajaran, sehingga guru perlu menerapkan model pembelajaran langsung. Dalam model pembelajaran langsung ini ada beberapa teknik yang bisa digunakan guru untuk merancang kegiatan pembelajaran yang menarik dan mengkondisikan siswa, salah satunya yaitu teknik ice breaking. Berdasarkan hal tersebut, maka ada empat permasalahan yang menjadi pokok dalam penelitian ini, yaitu: pertama, bagaimana langkah-langkah ice breaking yang digunakan guru untuk  meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas V MI Mathaliul Ulum 1 Malangan Pademawu Timur Pamekasan?; kedua, bagaimana keberhasilan teknik ice breaking untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V MI Mathaliul Ulum 1 Malangan Pademawu Timur Pamekasan?; ketiga, bagaimana keberhasilan teknik ice breaking untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI Mathaliul Ulum 1 Malangan Pademawu Timur Pamekasan?; keempat, apa saja faktor pendukung dan penghambat terlaksananya teknik ice breaking untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas V MI Mathaliul Ulum 1 Malangan Pademawu Timur Pamekasan?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Penelitian dilakukan di MI Mathaliul Ulum 1 Malangan Pademawu Timur Pamekasan, dengan subyek penelitian adalah siswa kelas V. Dan pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama langkah-langkah teknik ice breaking ialah direncanakan dan dimasukkan dalam skenario pembelajaran pada awal pembelajaran, inti proses pembelajaran maupun akhir proses pembelajaran, ice breaking yang digunakan yaitu nyel-yel, games, tepuk tangan, dan tepuk harmoni. Kedua, keberhasilan teknik ice breaking untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa yaitu dapat membuat siswa lebih kondusif dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Ketiga, keberhasilan teknik ice breaking untuk meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu ketika guru memberikan atau menanyakan materi, pertanyaan, dan tugas siswa bisa menjawab dan mengerjakannya. Keempat, faktor pendukung seperti sarana dan prasarana, minat dan motivasi siswa, kesabaran guru dalam mengajar. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu, sumber belajar masih minim, alat peraga atau media masih terbatas, dan juga siswa yang berbicara sendiri ketika pembelajaran berlangsung.Kata Kunci: Teknik Ice Breaking, Aktivitas BelajarIn learning activities a teacher must be able to pro  vide creative, innovative and fun lessons, for that we need a model that activates students in learning, so the teacher needs to apply a direct learning model.  In this direct learning model there are several techniques that teachers can use to design interesting learning activities and condition students, one of which is the ice breaking technique. Based on this, there are four problems that become the main subject in this study, namely first, how the ice breaking steps are used by teachers to improve learning activities and learning outcomes of fifth grade student Elementary School Mathaliul Ulum I Malangan Pademawu Pamekasan?; second, how the success of the ice breaking technique to improve the learning activities of fifth grade studens Elementary School Mathaliul Ulum I Malangan Pademawu Pamekasan?; third, how success of the ice breaking technique to improve student learning outcomes of fifth  grade student Elementary School Mathaliul Ulum I Malangan Pademawu Pamekasan?; four, what are the supporting factors and obstacles to the implementation of ice breaking techniques to improve learning activities and laerning outcomes of fifth grade students Elementary School Mathaliul Ulum I Malangan Pademawu Pamekasan. This research use a qualitative approach with descriptive type. The study was conducted in elemntary school, with the subject of the study was fifth grade students. And data collection is done by conducting interviews, observations, and documentation. The results showed that, the steps of the ice breaking technique were planned and included in the learning scenario at the begining of learning, the core of the learning process and at the end of the learning process, the ice breaking used was yells, games, applause, and applause of harmony. Second, the success of ice breaking techniques to improve student learning activities that can make studentas more conducive and active in participating in learning. Third, the success of ice breaking techniques to improve student learning outcomes, namely when the teacher gives or asks material, questions, and assignments studentas can answer and work on it. Fourth, supporting factors such as facilities and infrastructure, student interest and motivation, teacher patience in teaching. While the inhibiting factors are, the laerning resourcesare still minimal, teaching aids or media are still limited, and also students who speak for themselves when learning takes place.        Keywords: Ice Breaking Technique, Learning Activitie

    Desain Pembelajaran Statistika Deskriptif Untuk Siswa SMA Dengan Pendekatan Kooperatif Learning Sebagai Upaya Penanaman Pendidikan Karakter

    Get PDF
    Salah satu model pembelajaran yang menarik yang dapat diterapkan kepada siswa adalah model pembelajaran kooperatif. Dengan menerapkan model kooperatif dalam pembelajaran matematika, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika bagi siswa dan akhirnya akan berdampak pada kenaikan prestasi belajar siswa. Untuk itu, penulis mencoba membuat desain pembelajaran pada materi statistika deskriptif untuk siswa SMA dengan pendekatan kooperatif learning tipe STAD ( Student Teams Achievement Divisions). Desain pembelajaran kooperatif learning tipe STAD ini merupakan desain pembelajaran yang lebih mengutamakan keaktifan siswa atau berpusat pada siswa (students center), agar tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai lebih optimal. Selain itu dengan pembelajaran kelompok diharapkan siswa memiliki pengalaman belajar yang menarik karena adanya sharing ideas antar teman sekelompok dan siswa dapat belajar saling menghargai pendapat orang lain yang belum tentu sependapat dengan dirinya, hal ini merupakan salah satu upaya dalam pembentukan karakter positif siswa. Kata kunci : Pembelajaran materi statistika deskriptif dengan pendekatan kooperatif learning tipe STAD ( Student Teams Achievement Divisions)
    corecore