244 research outputs found

    Pengaruh Motivasi Belajar dan Kecerdasan Interpersonal Terhadap Prestasi Belajar IPS SMP Negeri di Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan

    Get PDF
    The research was conducted at the state SMP in Sub-district Cilandak South Jakarta by survey research method. Students of research respondent are 50 people, selected based on simple random sampling and proportional sampling. The instrument uses questionnaire of learning achievement as the dependent variable, while the questionnaire instrument of learning motivation and interpersonal intelligence were used as the independent variable. Research instrument is validated by product moment correlation formula, whereas reliability is measured by Alpha Cronbach formula. Research method used in this research is Explanatory Survey Method. Data analysis technique used in this research is Regression Analysis Modelto find out the influence ofindependent variable with the dependent variable. Statistical test using t-test. Data analysis using correlation and regression technique (simple and plural). From the result of the study found that : (1) there is a significant influence between learning motivation on learning achievement of IPS at the state SMP in Sub-district Cilandak South Jakarta (r=0,834 and Ŷ = -27.268 + 0,219X1). (2) there is significant influence between interpersonal intelligence on learning achievement of IPS in the state SMP in Sub-district Cilandak South Jakarta (r = 0,834 dan Ŷ = -27.268 + 0,197X2). (3) there is significant influence between Learning Motivationand Interpersonal Intelligence together with Learning Achievement of IPS in the state SMP in Kecamatan Cilandak South Jakarta. Keywords: Learning motivation, Interpersonal intelligence, Prestasi Belajar Penelitian dilaksanakanpada SMPNegeridi Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan, dengan metode penelitian survei. Responden penelitian siswa berjumlah 50 orang, dipilih berdasarkan teknik acak sederhana (simple random sampling) dan proporsional sampling. Instrumen menggunakan angket prestasi belajar sebagai variabel terikat, sedangkan instrument angket motivasi belajar dan angket kecerdasan interpersonal sebagai variabel bebas. Instrumen penelitian divalidasi dengan rumus korelasi product moment, sedangkan reliabilitas diukur dengan rumus Alpha Cronbach. Metode penelitian yang digunakan adalah Explanatory Survey Method, Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Analisis Regresi untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas dengan variabel terikat. Uji statistika menggunakan uji-t. Analisisdatamenggunakanteknikkorelasidanregresi(sederhana & jamak).Dari hasil penelitian ditemukan bahwa : (1) terdapat pengaruh yang berarti antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPS pada SMP Negeri di kecamatan Cilandak Jakarta Selatan (r = 0,834 dan Ŷ = -27.268 + 0,219X1). (2) terdapat pengaruh yang berarti antara kecerdasan interpersonal terhadap prestasi belajar IPS SMP Negeri di Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan (r = 0,834 dan Ŷ = -27.268 + 0,197X2). (3) terdapat pengaruh yang berarti antara Motivasi Belajar dan Kecerdasan Interpersonal bersama-sama terhadap Prestasi Belajar IPS SMP Negeri di Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan. (r = 0,834 dan Ŷ = -27.268 + 0,219X1 + 0,197X2). Kata Kunci: Motivasi Belajar, Kecerdasan interpersonal, Learning achievemen

    Analisis Preventive Maintenance Mesin Filter Press Pada Bagian Water Waste Treatment PT Indofood Sukses Makmur Tbk

    Get PDF
    PT Indofood Sukses Makmur Merupakan perusahaan yang bergerak dibidang makanan instan, pada prosesnya perusahaan menghasilkan limbah cair yang diolah IPAL hasil limbah itu berbentuk cairan lumpur, Lumpur ditekan untuk mengurangi kadar air dengan menggunakan mesin Filter Press. Mesin Filter Press dapat mengalami kerusakan yang mempengaruhi sistem IPAL untuk itu diperlukan perawatan untuk mencegah kerusakan pada mesin secara berkala. Perawatan adalah tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa di terima. Dalam penelitian ini dilakukan sistem preventive maintenance untuk perawatan mesin. Sistem penjadwalan perawatan mesin sangatlah penting bagi perusahaan untuk menekan biaya yang harus dikeluarkan. Penentuan mesin kritis dilakukan menggunakan metode ABC dan mesin filter press merupakan mesin yang kritis karena terletak di kelas A dengan kumulatif downtime 68,713%. Penentuan interval waktu menggunakan metode Age Replacement. Dari hasil perhitungan dapat menekan biaya sebesar 20,634%. Dari data yang diperoleh selama tahun 2005-2007 didapat interval waktu sebesar 21 hari

    FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK: Studi Deskriptif Pada Siswa SMPN 6 Bandung

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi dengan permasalahan adanya data persentase tertinggi masalah kesehatan di Kota Bandung disebabkan oleh perilaku merokok terutama pada kalangan remaja. Oleh karena itu, permasalahan penelitian ini adalah Apakah faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku siswa SMP Negeri 6 Bandung untuk merokok? penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku merokok (studi deskriptif pada siswa SMPN 6 Bandung). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Dalam metode ini penulis menggunakan angket untuk memperoleh data. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 273 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik random sampling. Sampel yang digunakan adalah siswa SMPN 6 Bandung kelas 1, 2, 3. Hasil penelitian perhitungan antara variabel sikap siswa dengan perilaku merokok siswa memiliki nilai t-hitung = 5.05 dan nilai t-tabel 1,96 Hal ini menunjukan bahwa t-hitung lebih besar dari pada t-tabel, , maka hasilnya signifikansi. Hasil perhitungan antara variabel psikososial siswa dengan perilaku merokok siswa memiliki nilai t-hitung = 2.49 dan nilai t-tabel 1,96. Hal ini menunjukan bahwa t-hitung lebih besar dari pada t-tabel, maka hasilnya signifikansi. Hasil perhitungan antara variabel informasi dengan perilaku merokok siswa memiliki nilai t-hitung = 3.04 dan nilai t-tabel 1,96. Hal ini menunjukan bahwa t-hitung lebih besar dari pada t-tabel, maka hasilnya signifikansi.Dengan ini penulis simpulkan bahwa hasil penelitian ketiga variable tersebut menyatakan signifikansi

    PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

    Get PDF
    PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Oleh: Risan Adiwitarsa ABSTRAK Pesatnya pertumbuhan bank syariah di Indonesia dimotori oleh adanya kebijakan dual banking system di industri perbankan. Kebijakan ini memperbolehkan bank konvensional untuk membuka unit usaha syariah yang merupakan cikal bakal berdirinya bank umum syariah pada umumnya. Saat ini pelaku (pengelola) bank syariah merupakan pelaku bank konvensional atau setidaknya ‘lulusan’ bank konvensional. Penilaian kinerja bank syariah juga tidak jauh berbeda dengan bank konvensional. Sementara selama ini diketahui bahwa terjadi indikasi praktik manajemen laba di industri perbankan. Penelitan ini bertujuan untuk menguji adanya praktik manajemen laba di bank umum syariah dan pengaruh rasio CAMEL terhadap manajemen laba. Penelitian ini menggunakan data sekunder laporan keuangan bulanan bank umum syariah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia selama tahun 2010. Manajemen laba diproksi dengan akrual diskresioner yang telah disesuaikan dengan karakteristik perbankan. Penentuan koefisien manajemen laba dilakukan dengan meregresi total akrual yang dihitung dengan model Healy (1985) dan Jones (1991), dimana nilai unstandardized residual yang diperoleh merupakan nilai akrual diskresioner yang digunakan dalam regresi berikutnya untuk menguji pengaruh rasio CAMEL terhadap manajemen laba di bank umum syariah. Pengujian manajemen laba dan pengaruh rasio CAMEL terhadap manajemen dilakukan dengan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh rasio CAR, RORA, ROA, NPM dan LDR terhadap manajemen laba, dan pengaruh tersebut signifikan terhadap manajemen laba di bank umum syariah. Kata kunci: Bank Umum Syariah, Akrual Diskresioner, Manajemen Laba, Rasio CAMEL

    Dyadisk lederskap

    Get PDF
    Hensikten med denne artikkelen er å rette søkelyset mot en del av lederoppgaven som er lite vektlagt i tradisjonell ledelsesteori. En leder må i stor grad forholde seg til sine medarbeidere enkeltvis (i dyader). Et slikt dyadisk lederskap innebærer spesielle utfordringer for en leder. Kvaliteten på relasjonene i dyadene vil variere. Høy kvalitet på en relasjon ser ut til å gi mer tilfredse medarbeidere som yter mer, er mer trofaste mot arbeidsgiver og har mindre fravær. Ulike faktorer i dyadisk lederskap er undersøkt i en intervjuundersøkelse med 17 ledere i drifts- og servicebransjen som hadde innsett betydningen av å bygge enkeltvise relasjoner til sine medarbeider

    Effectiveness of Physical Therapy Intervention following Partial Medial Meniscectomy: A Case Report

    Get PDF
    Background and Purpose. Partial meniscectomy is a very commonly performed surgical procedure and many cases are uncomplicated and successfully treated with home-based exercise programs. However, some patients experience more significant problems following surgery and require rehabilitation services. Research is limited regarding physical therapy (PT) effectiveness in the post-operative management of such complicated cases. This case report aims to evaluate the effectiveness of PT treatment of a 34-year-old male with significant impairments and functional limitations following partial medial meniscectomy. Case Description. Examination and evaluation included ROM/flexibility and strength measurements as well as functional assessment. PT included therapeutic exercise which was aimed at quadriceps and hip musculature strengthening and also incorporated soft tissue and joint mobilization. A home exercise program (HEP), patient education and modalities for pain modulation were also utilized. Outcomes. Outcomes following approximately one month of PT treatment revealed decreased pain ratings and increases in range of motion, strength and functional abilities. However, at one month post-surgery the patient still demonstrated quadriceps fatigue with prolonged ambulation and had not yet reached his previous level of function. Discussion. After PT intervention this patient had decreased impairments and functional limitations. Further research involving large sample sizes needs to be gathered in order to determine PT effectiveness in complicated cases following partial meniscectomy

    PENERAPAN ALASAN PENGHAPUS PIDANA DAN PERTIMBANGAN HUKUMNYA (Studi Kasus Putusan MA RI. No. 103.K/Pid/2012, dan Putusan MA, RI No. 1850.K/Pid/2006)

    Get PDF
    Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk-bentuk putusan Hakim yang bisa dijadikan dasar untuk memutuskan suatu perkara pidana dan bagaimana penerapan teori alasan penghapus pidana bisa diterapkan ? (Studi kasus, putusan MA, No. 1850 K./Pid/2006 dan Putusan MA No. 103 K/Pid/2012).  Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif disimpulkan: 1. Bentuk-bentuk putusan pengadilan: Putusan bebas (vijspraak), Putusan pelepasan dari segala tuntutan hukum (ontslag van alle rechtsvervolging), Putusan pemidanaan. 2. Penerapan alasan penghapus pidana pada Putusan Mahkamah Agung No. 1850 K/Pid/2006 adalah pada perkara ini hakim menerapkan Pasal 44 ayat (1) KUHP hal ini berdasarkan Dasar pertimbangan Pengadilan Negeri Tangerang No. 115/Pid.B/2006/PN.TNG yang kemudian menjatuhkan putusan melepaskan terdakwa dari segala tuntutan hukum bertitik tolak pada pertimbangan bahwa berdasarkan keterangan ahli Dr. Rosmalia Suparso, Sp. Kj dan bukti Visum et Refertum Psychiatricum No. 445.I/6370-Isi/12/2005 tanggal 23 November 2005 yang berkesimpulan dalam diri Terdakwa terdapat gangguan jiwa berat yang diistilahkan dalam kedokteran sebagai gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan gejala Skizofrenia (F23.I). Perbuatan Terdakwa Rici Lusiyani Binti Sukri tetapi kepadanya tidak dapat diminta pertanggungjawaban pidananya. Penerapan alasan penghapus pidana pada Putusan Mahkamah Agung No.103 K/Pid/2012 adalah pada perkara ini hakim menerapkan Pasal 49 ayat (2) KUHP, menyatakan bahwa “pembelaan terpaksa yang melampaui batas, yang langsung disebabkan oleh keguncangan jiwa yang hebat karena serangan atau ancaman serangan itu, tidak dipidanaâ€. Kata kunci: Penerapan, alasan penghapus pidana, pertimbangan huku

    Dyadic relationships for leaders in facility management

    Get PDF
    Several studies during the last decades have made evident positive consequences for an organization if a leader obtains relationships of high quality with the single subordinate. The quality of the single relationship is correlated with job performance, job satisfaction, organizational commitment, intention to quit and absence from work. Because the facility management industry is work intensive, these connections are of great importance. By help of a case study with 16 cases, I wanted to get an understanding of how the leaders practiced relation building and whether different qualities in the individual relationship to the subordinates lead to challenges in the work environment. The method was in-depth interviews. The leaders varied in their efforts to build relationships to their single subordinate. Several of them admitted that they had employees they wanted should quit. A few claimed that they did not want to lose any of their employees. The leaders were afraid of showing that they liked some subordinates better than other

    ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN MUTU PADA INDUSTRI BATU BATA MERAH DI KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR

    Get PDF
    Produksi batu bata merah terus berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan batu bata merah dalam konstruksi bangunan gedung. Hal yang menjadi permasalahan pada penelitian ini adalah melihat kelayakan finansial dari Industri dan berapa tingkat mutu dari hasil produksinya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganilisis kelayakan Industri berdasarkan aspek finansial dan menguji mutu kuat tekan batu bata merah sesuai dengan ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI). Metode yang digunakan dalam analisis finansial adalah BEP, NPV, IRR, dan Net B/C Ratio. Penelitian dilakukan di dua lokasi produksi batu bata merah berskala Industri rumah tangga yang berada di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Berdasarkan hasil yang diperoleh Industri 1 pada tahun 2014 dengan total penjualan sebanyak 360.000 buah dengan harga jual Rp 500,-, maka didapat biaya produksi per buah Rp 345,-. Hasil analisis BEP menunjukkan 30.709 buah dengan BEP harga jual sebesar Rp 15.354.331,-. Hasil yang diperoleh Industri 1 pada tahun 2015 dengan total penjualan sebanyak 540.000 buah dengan harga jual Rp 500,- perbuah, maka didapat biaya produksi per buah Rp 246,-. Hasil analisis BEP unit menunjukkan 19.731 buah dengan BEP harga jual sebesar Rp 9.865.093,-. Berdasarkan hasil yang diperoleh Industri 2 pada tahun 2014 dengan total penjualan sebanyak 360.000 buah dengan harga jual Rp 500,- perbuah, maka didapat biaya produksi per buah Rp 269,-. Hasil analisis BEP unit yang diperoleh pada Industri 2 tahun 2014 menunjukkan 21.167 buah dengan BEP harga jual sebesar Rp 10.583.446,-. Hasil yang diperoleh Industri 2 pada tahun 2015 dengan total penjualan sebanyak 492.000 buah dengan harga jual Rp 500,- perbuah, maka didapat biaya produksi per buah Rp 230,-. Hasil analisis BEP unit menunjukkan 17.113 buah dan BEP harga jual sebesar Rp 8.556.833,-. Hasil analisis NPV yang diperoleh pada Industri 1 sebesar Rp 356.640.000,-, dan NPV yang diperolehpada Industri 2 sebesar Rp 276.816.000,-. Hasil analisis IRR yang diperoleh Industri 1 ialah 663,853% dan pada Industri 2 ialah 195,714 %. Net B/C Ratio pada Industri 1 adalah 31,529 dan Industri 2 adalah 36,655. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan batu bata merah diperoleh kuat tekan rata-rata Industri 1, yaitu 158,662 Kg/cm2 dan kuat tekan rata-rata benda uji Industri 2 yaitu 215,305 Kg/cm2. Hasil rata-rata kuat tekan benda uji kedua industri termasuk ke dalam mutu tingkat I pada SNI15-2094-2000 yang kuat tekannya lebih dari 100 Kg/cm2.Kata kunci :industri rumah tangga, batu bata merah, kelayakan finansial, mut

    Diet, weight change, coronary heart disease and death : The Hordaland Health Studies

    Get PDF
    Background: While nutritional status is considered important in preventing coronary heart disease (CHD) and early mortality, there are numerous nutritional topics needing closer scrutiny. For example, it is unclear to what degree weight changes in older people are associated with mortality. Further, limiting intake of saturated fatty acids (SFA) often leads to increased intake of carbohydrates, and some types of carbohydrates have been shown to associate with increased risk of CHD. Further, studies suggest that cheese, a large contributor to SFA intake and vitamin K2 in the Nordic countries, associate with decreased risk of CHD. Objectives: 1) To study the association between weight change and mortality in older individuals; 2) To evaluate the importance of the interplay between SFA and total carbohydrates, including food sources, when evaluating the association between SFA and CHD, and 3) to evaluate the association between dietary vitamin K with CHD in middle-aged adults. Material and methods: Cohort study with participants from the Hordaland Health Study. In Paper I, 2935 men and women, age 71-74 years with weight measured both in 1992-93 and 1997-99 were followed for mortality through 2012. Multivariable Cox regression estimated Hazard ratios (HRs) and 95% confidence intervals (CIs) comparing individuals who lost (≥5%) or gained (≥5%) weight to those with stable weight (±<5% weight change). Cox regression with penalized spline was also used to evaluate the association between weight change (in kg) and mortality. Analyses adjusted for age, sex, physical activity, smoking, diabetes mellitus, hypertension, and previous myocardial infarction or stroke. Papers II and III included 2995 and 2987 men and women, respectively, age 46-49 years at baseline in 1997-99. Participants were followed through 2009 to evaluate associations between intake of SFA, carbohydrates and vitamin K and incident CHD. Baseline diet was assessed by a past-year food frequency questionnaire. Energy- adjusted nutrient intakes were categorized into quartiles. Information on incident CHD events was obtained from the Cardiovascular Disease in Norway (CVDNOR) Project. Multivariable Cox regression estimated HRs and 95% CIs with test for linear trends across quartiles. Analyses were adjusted for age, sex, energy intake, physical activity, smoking and education. Cox regression with penalized spline was used to evaluate the associations between the dietary predictors and incident CHD. Results: Paper 1 In the adjusted analyses, participants who lost ≥5% weight had an increased mortality risk (HR 1.59; 95% CI 1.35, 1.89) compared to those with stable weight. In contrast, those with a weight gain of ≥5% had a similar risk of CHD as those with a stable weight (HR 1.07; 95% CI 0.90, 1.28). Penalized spline analyses, however, identified that those who lost more than three kg or gained more than 12 kg had increased mortality risk. Paper II In the adjusted analyses, SFA associated with lower risk of CHD (HRQuartile(Q)4vsQ1 0.ּ44; 95%CI 0.26, 0.76), p-trend 0.002). For carbohydrates, the opposite pattern was observed (HRQ4vsQ1 2.10; 95%CI 1.22, 3.63, p-trend 0.003). SFA from cheese associated with lower CHD risk (HRQ4vsQ1 0.44; 95%CI 0.24, 0.83, p-trend 0.006). A 5 energy percent (E%) substitution of carbohydrates with total fat, associated with lower CHD risk (HR 0.75; 95% CI 0.62, 0.90). Paper III In the adjusted analyses, there was no association between intake of vitamin K1 and CHD (HRQ4vsQ1 0.92; 95%CI 0.54, 1.57, p-trend 0.64), while there was a lower risk of CHD associated with higher intake of vitamin K2 (HRQ4vsQ1 0.52; 95% CI 0.29, 0.94, p-trend 0.03). Further adjustment for potential dietary confounders slightly attenuated the association for K2 (HRQ4vsQ1 0.58; 95% CI 0.28, 1.19). Conclusions and implications: Even a minor weight loss of ≥5% or >3 kg was associated with increased risk of mortality in older people, whereas a weight gain had to be more substantial to increase mortality risk. Thus, weight should be routinely monitored in older adults. A high intake of carbohydrates, reflecting low-fiber and relatively higher sucrose/fructose dietary sources, and a low intake of SFA were associated with higher CHD risk in the current study population. Substituting carbohydrates with total fat was associated with lower risk. Also, SFA from cheese was associated with lower risk of CHD. There is a need to clarify the relative health trade-offs between replacing carbohydrate intake with fat intake in study populations with diverse dietary habits and a wider range in carbohydrate and SFA intakes. In addition, results of our study suggest that dietary guidelines development and their communication to the public, especially regarding reductions in certain foods and nutrients need to consider the potential health impact of alternative sources of energy. A higher intake of vitamin K2 was associated with lower risk of CHD, while there was no association between intake of vitamin K1 and CHD. Current dietary guidelines are based on insufficient knowledge with regard to vitamin K metabolism and the different characteristics of K1 and K2. Therefore, our results indicate a need for more studies on the association between K2 and CHD. In addition, more knowledge about the absorption, transport and bioactivity of K2 is warranted.Doktorgradsavhandlin
    • …
    corecore