25 research outputs found

    Implementasi Pembinaan Dalam Meningkatkan Spiritualitas Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Kelas IIB Banyuasin

    Get PDF
    Correctional institutions are one of the places for fostering people who are ensnared by the law. It is hoped that the implementation of the coaching will enable the inmates to be able and able to recognize themselves, avoiding the inmates from repeating their actions. The purpose of this study was to determine the implementation of coaching in improving the spirituality of the inmates in the prison of Narcotics Class IIB Banyuasin. This study uses a qualitative method located in the Narcotics Prison Class IIB Banyuasin. Sources of data obtained from direct object observation and supported by interviews. The data analysis technique uses data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results obtained from this study indicate that the implementation of guidance in the Class IIB Banyuasin Prison has been carried out well and positively with the help of third party collaboration from the Banyuasin Ministry of Religion, the Zakat charity Foundation (Yazri) PT Pusri, the Benevolent Foundation of the city of Palembang, and the An-nur Islamic Boarding School. This cooperation resulted in several programs that have been implemented well. The obstacles that occur in the implementation of spiritual development are related to the coaching officers owned by Lapass which still amount to 1 (one) person, the lack of a budget that meets the activities, the methods given to inmates who are still monotonous, and the lack of motivation of inmates to take part in spiritual development activities

    Long term impact of the WHI studies on information-seeking and decision-making in menopause symptoms management: a longitudinal analysis of questions to a medicines call centre

    Get PDF
    Abstract Background While women are taking a greater role in decisions about menopause symptom management, the legacy of the Women’s Health Initiative (WHI) studies persist. Despite hormone therapy (HT) being effective in reducing all-cause mortality, many women seeking relief of menopausal symptoms exaggerate HT harms and overstate the perceived benefits or ignore the risks of alternative therapies. We aimed to explore the longitudinal impact of the widely-publicised WHI 2002 study on women’s information-seeking and describe determinants of decision-making about managing menopausal symptoms. Methods In a longitudinal analysis of both quantitative and qualitative data, we explored consumer questions about menopause-related medicines received by two Australian medicines call centres (1996–2010) before, during, and after WHI 2002. We analysed calls by age and gender of caller and patient, their relationship, postcode, enquiry type, and motivation to help-seek. We compared calls regarding HT and herbal medicines (HM) with the rest of calls, and thematically analysed question narratives across the three time-periods. Results There were 1,829 menopause-related calls received of over this time-period, with a call surge, primarily from women in their mid-fifties, in the two months after the WHI 2002 publication. Two in three calls were motivated by negative media reports as women sought support for decision-making, primarily reassurance to cease HT. While HT safety concerns persisted for eight years post-publication, the nature of information-seeking changed over time. Callers subsequently sought reassurance to use menopause treatments together with their other medicines; and pursued HT substitutes, including HM, in response to HT product discontinuation. Conclusions Women sought information or reassurance to support a decision, based on dynamic changes in internal (symptom or risk intolerance, attitude towards menopause and treatment preferences) and external factors (perceived source trust and changes in treatment availability). In assessing HT benefit versus risk, women tend to overestimate risk with HT safety concerns persisting over time. Decision-making in managing menopause symptoms is complex and dynamic. Reassurance to reach or justify decisions from a perceived trusted source can support informed decision-making

    HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS

    Get PDF
    The purpose of this research was to know the correlation between discipline learning with social science learning achievement. The method used in this research is the method of correlation. The sample of the research consist of 30 students. A correlational test was performed to analyze the data. The results of data analysis concluded that there is a correlation between discipline of learning with social science learning achievement.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara disiplin belajar, dan prestasi belajar IPS siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sampel penelitian berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan teknik analisis data menggunakan korelasi Product Moment. Hasil analisis data diperoleh simpulan bahwa terdapat hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar IPS .Kata kunci: disiplin belajar, prestasi belajar IPS

    Edukasi Bahaya Junk Food (Makanan dan Snack) dan Jajan Sembarangan Dikalangan Remaja

    Full text link
    Makan adalah kebutuhan utama manusia. Dengan makan manusia mendapatkan energi untuk beraktifitas tiap harinya. Makanan juga mempengaruhi metabolisme dalam tubuh. Metabolisme adalah dimana suatu makhluk hidup memproses sebuah zat, yang kemudian zat disebut dirubah secara kimia maupun secara mekanik yang kemudian dirubah menjadi nutrisi ,dan dari nutrisitersebut berubah menjadi energi. Proses metabolismetersebut terjadi didalam alat pencernaan.Tentunya akan banyak berpengaruh terhadap metabolisme tubuh. Jika seharusnya dalam proses metabolisme menghasilkan nutrisi-nutrisi yang baik serta berguna untuk tubuh dengan catatan asupan makanannyajuga harus baik.akan lain cerita jika dalam makanan terlalu banyak zat-zat yang berbahaya tersebut dapat memicu datangnya berbagai macam penyakit.maka makanan tersebut tergolong makanan junk food atau makanan sampah. Tulisan ini berupaya mengupas apa itu sebenarnya junk food, kenapa madyarakat mengkonsumsi junk food , kandungan apa saja yang ada di junk food , penyakit apa saja yang dapat ditimbulkan oleh junk food, hasilnya menunjukan bahwa remaja memilih makanan junk food karena makanan ii sangat praktis dalam penyajian dan enak rasanya, walau minim gizi. Faktor lain adalah maraknya peredaran makanan junk food dimasyarakat, iklan-iklan dimedia masa juga sangat berpegaruh terhadap antusias masyarakat terhadap produk-produk junk food. Sebagai konsumen kita harus selektif dan berfikir cerdas dalam memilih makanan yang kita konsumsi sehari-hari. memilih makanan hendaknya mengutamakan nilai gizi yang ada dalam makanan. Bukan karena sedang trend,enak rasanya, ataupun hanya karena kepraktisannya saja. Karena kesehatan mahal harganya

    Implementasi Layanan Informasi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palangka Raya

    Get PDF
    LPKA merupakan Unit Pelaksana Teknis yang berada di bawah serta bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pemasyarakatan. Sesuai aturan yang tertera di Pedoman Perlakuan Anak di LPKA, Anak yang berada di LPKA atau sebutannya ANDIKPAS (Anak Didik Pemasyarakatan) berhak memperoleh pelayanan, perawatan, pendidikan, dan pelatihan, pembimbingan dan pendampingan serta hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Metode penelitian yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah metode kualitatif. Subjek dalam kegiatan penelitian ini adalah LPKA Kelas II Palangka Raya. Dimana yang menjadi objek penelitian adalah implementasi Layanan Informasi di LPKA Kelas II Palangka Raya. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dari Program Studi Bimbingan dan Konseling dapat mempraktekkan keilmuannya yang telah didapat pada bangku perkuliahan. Hasil implementasi layanan informasi di LPKA Kelas II Palangka Raya menunjukkan hasil positif, terlihat dari Penilaian Segera (Laiseg) yang kami berikan pada ANDIKPAS, 70% dari mereka dapat memahami serta menerima informasi yang kami sampaikan, sisanya 30% mengalami kesulitan karena ada beberapa dari mereka yang tidak bisa baca tulis, sehingga perlu pendampingan khusus agar mereka juga merasakan layanan yang kami berikan

    PENINGKATAN KAPASITAS KELOMPOK TANI BILASUNDUNG MELALUI PENYULUHAN PERTANIAN CABAI RAWIT

    Get PDF
    Cabai rawit merupakan komoditas hortikultura yang permintaannya sangat tinggi di masyarakat, sehingga upaya peningkatan produksi cabai rawit perlu dilakukan. Usahatani cabai rawit di Desa Paok Pampang memiliki beberapa kendala terutama terkait hama dan penyakit tanaman, pemasaran dan akses permodalan. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk memberdayakan kelompok tani di Desa Paok Pampang melalui penyuluhan pertanian dalam rangka peningkatan produksi dan pendapatan petani. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode pedagogik dengan melakukan penyuluhan kepada kelompok tani mengenai masalah hama dan penyakit tanaman, pemasaran dan akses permodalan. Tahapan kegiatan terdiri dari 3 tahapan yaitu persiapan tim, sosialisasi, dan penyuluhan pertanian. Berdasarkan hasil kegiatan diketahui adanya peningkatan pengetahuan kelompok tani Bila Sundung Desa Paok Pampang dalam mengatasi hama dan penyakit pada tanaman cabai rawit guna meningkatkan produksi cabai, mengetahui cara akses informasi harga cabai rawit sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani, dan mengetahui berbagai macam akses permodalan

    PERAN SERTA MAHASISWA KKN-T UNIVERSITAS PALANGKA RAYA DALAM PEMENUHAN SYARAT SERTIFIKASI RSPO UNTUK PETANI SAWIT BERKELANJUTAN DI DESA KARANG TUNGGAL TAHUN 2022

    Get PDF
    Kabupaten Kotawaringin Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah. Ibu Kota Kabupaten ini terletak di Sampit. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 16.496 km2 dan berpenduduk kurang lebih sebanyak 373.842 jiwa pada tahun 2010 dan bertambah menjadi 428.895 jiwa pada tahun 2021. Desa Karang Tunggal merupakan desa yang ditopang oleh sebagian besar (hampir 90%) masyarakatnya dengan budidaya tanaman kelapa sawit. Pada masa sebelumnya, umumnya tanaman perkebunan yang diusahakan adalah tanaman karet, dan pada sebagian lahan masyarakat masih mengusahakannya. Selain itu turut diusahakan beragam tanaman pertanian semusim yang umumnya berupa jagung, kacang tanah, dan aneka ragam sayuran. Berdasarkan Buku Profil Desa Karang Tunggal, tercantum beberapa kesenjangan yang terjadi di Desa Karang Tunggal, yaitu meliputi masalah kesehatan, pendidikan, jaringan infrastruktur jalan, jaringan infrastruktur pertanian, dan sanitasi lingkungan. Beberapa waktu lalu akibat adanya pandemi Covid-19 harga kelapa sawit sempat terjun bebas menjadi sekitar Rp 750/kg, hal ini tentu membuat masyarakat Desa Karang Tunggal yang bermata pencaharian sebagai petani mengalami keresahan karena sumber pendapatan utama mereka terganggu akibat adanya pandemi covid-19. Dampak negatif pembangunan perkebunan kelapa sawit yang tidak berkelanjutan telah digunakan sebagai bahan kampanye menentang pembangunan industri kelapa sawit di dalam dan di luar negeri. Kampanye ini mengakibatkan pembeli minyak kelapa sawit di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat mulai menuntut agar setiap barang yang mengandung minyak kelapa sawit harus minyak sawit yang berasal dari perkebunan kelapa sawit yang lestari. Metode yang kami gunakan untuk mereduksi masalah saat KKN di Desa Karang Tunggal ialah metode Participatory Action Research (PAR). Demi menjaga kualitas dan komuditi yang ada di Desa Karang Tunggal yaitu kelapa sawit, kelompok kami dan pemerintah Desa Karang Tunggal bersinergi untuk melakukan percepatan sertifikasi RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil), melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menambah skor kredit sertifikasi dan pemenuhan berkas administrasi secara tepat dan cerma

    3D visualization of additive occlusion and tunable full-spectrum fluorescence in calcite

    Get PDF
    From biomineralization to synthesis, organic additives provide an effective means of controlling crystallization processes. There is growing evidence that these additives are often occluded within the crystal lattice. This promises an elegant means of creating nanocomposites and tuning physical properties. Here we use the incorporation of sulfonated fluorescent dyes to gain new understanding of additive occlusion in calcite (CaCO3), and to link morphological changes to occlusion mechanisms. We demonstrate that these additives are incorporated within specific zones, as defined by the growth conditions, and show how occlusion can govern changes in crystal shape. Fluorescence spectroscopy and lifetime imaging microscopy also show that the dyes experience unique local environments within different zones. Our strategy is then extended to simultaneously incorporate mixtures of dyes, whose fluorescence cascade creates calcite nanoparticles that fluoresce white. This offers a simple strategy for generating biocompatible and stable fluorescent nanoparticles whose output can be tuned as required

    PENGARUH DESAIN KAWASAN TERHADAP WALKABILITY WISATAWAN DI JALAN PRAWIROTAMAN � TIRTODIPURAN YOGYAKARTA

    No full text
    Walking is simple, free, and the easiest way for tourists to explore neighborhood or discover city. Walking as a physical activity has been widely related to built environment, such as urban design. In this research, the term of urban design refers to physical features on Prawirotaman dan Tirtodipuran Streets that consist of four elements: pedestrian facilitie

    Comparison of Chest X-Ray Assessment in Multi-Drug Resistance to Drug- Sensitive Tuberculosis Patients

    No full text
    Introduction. Indonesia ranks third in tuberculosis cases, with 23,000 new dualdrug-resistant tuberculosis patients. The delay in predicting tuberculosis resistanceoccurs because sputum tools are not yet available. This study aimed to determinethe differences in chest x-rays for drug-sensitive multiple drug-resistanttuberculosis in Palembang. Method. A case-control design to compare theradiological characteristics of multiple drug resistance with drug-sensitive atPalembang during January-July 2020. One hundred thirty-eight patients consistedof cases of drug-sensitive tuberculosis and multidrug-resistant tuberculosis basedon the rapid molecular test that met the inclusion criteria, analyzed forposteroanterior chest X-rays by a radiologist without knowing the diagnosis—comparative chi-square using SPSS 22. Result. Multidrug resistance tuberculosishad more extensive or moderate lesions than drug-sensitive tuberculosis 89.8% vs72.4%. The multidrug-resistant group has more infiltrate detected, namely 84.1% vs69.6% and cavity 37.6% vs 30.4%. Atelectasis and pleural effusion are common indrug-resistant tuberculosis. Bivariate analysis showed that multidrug-resistanttuberculosis lesion infiltrates compared to drug-sensitive tuberculosis with p =0.025; OR 2,6 (CI 95% 1,1-6,0) sensitivity 85.5%, specificity 30.4%. Multivariateanalysis showed the presence of infiltrates p = 0.028; OR 2.58 (CI 95% 1.1-6.003).Consolidation, nodules, cavities, fibrosis, atelectasis, pleural effusion were notsignificant differences in the two groups. Conclusion. Multidrug-resistanttuberculosis has a more expansive lesion, the presence of infiltrates and cavities thatis more dominant than drug-sensitive tuberculosis
    corecore