406 research outputs found
KEBIJAKAN PEMBINAAN ATLET OLEH DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA (DISPORA) KOTA TANJUNGPINANG
Coaching is done by the Department of Youth and Sports of Tanjungpinang done only whenthe event will be held, there is no long-term development programmed, planned and sustainableperformed. Planning the future development of the athletes who have not been there and facilities thatdo not support in fostering where many are not national standards even hire private parties. Theresearch problems are how policies coaching athletes by the Department of Youth and Sports (Dispora)TanjungpinangThe purpose of this study was to determine the Athlete Development Policy by theDepartment of Youth and Sports (Dispora) Tanjungpinang. Basic research that relies on theoreticalconcepts M. Furqan (2002: 3) on sports coaching achievements usually follow the stages ofdevelopment that are based on the theory of the pyramid. Furthermore, the frameworks continue torefer to the concept of the above theory with each aspect and above indicators. This type of research isdescriptive using qualitative approach, the research informants amounted to 9 with 1 as keyinformants. Data collection techniques using interview techniques using (interview guides),observation, documentation subsequent data analysis with qualitative.The results showed in the training ground for the athletes there is a mismatch of threedimensions above. From some aspects show that the absence of long-term development policy of theathlete. Planning after the athletes who followed the event to still do the coaching has not been done.Coaching standards and targets it is necessary to measure the athlete's ability. Facilities andinfrastructure are inadequate and national standards. Should the effort of the Department of Youthand Sport to make a long-term development policies, planning ahead to accommodate athletes whoexcel and build a complete infrastructure and a national standard that coaching is done against anathlete can be done effectively and more leverage.Coaching is done by the Department of Youth and Sports of Tanjungpinang done only whenthe event will be held, there is no long-term development programmed, planned and sustainableperformed. Planning the future development of the athletes who have not been there and facilities thatdo not support in fostering where many are not national standards even hire private parties. Theresearch problems are how policies coaching athletes by the Department of Youth and Sports (Dispora)TanjungpinangThe purpose of this study was to determine the Athlete Development Policy by theDepartment of Youth and Sports (Dispora) Tanjungpinang. Basic research that relies on theoreticalconcepts M. Furqan (2002: 3) on sports coaching achievements usually follow the stages ofdevelopment that are based on the theory of the pyramid. Furthermore, the frameworks continue torefer to the concept of the above theory with each aspect and above indicators. This type of research isdescriptive using qualitative approach, the research informants amounted to 9 with 1 as keyinformants. Data collection techniques using interview techniques using (interview guides),observation, documentation subsequent data analysis with qualitative.The results showed in the training ground for the athletes there is a mismatch of threedimensions above. From some aspects show that the absence of long-term development policy of theathlete. Planning after the athletes who followed the event to still do the coaching has not been done.Coaching standards and targets it is necessary to measure the athlete's ability. Facilities andinfrastructure are inadequate and national standards. Should the effort of the Department of Youthand Sport to make a long-term development policies, planning ahead to accommodate athletes whoexcel and build a complete infrastructure and a national standard that coaching is done against anathlete can be done effectively and more leverage
INTERFERENSI FONOLOGI DIALEK MELAYU NATUNA DALAM PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI RUANG PUBLIK KECAMATAN BUNGURAN TIMUR LAUT KABUPATEN NATUNA
Penelitian ini membahas tentang interferensi yang difokuskan pada bentuk fonologi, hal ini dilatarbelakangi oleh adanya perubahan bunyi fonem vokal, fonem konsonan, fonem vokal menjadi fonem diftong. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan dan mendeskripsikan interferensi fonologi jenis perubahan bunyi fonem dialek Melayu Natuna dalam penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik sadap yang dilakukan pada acara resmi diselenggarakan oleh pihak Desa. Untuk analisis data langkah yang dilakukan peneliti yaitu mentranskip data, mengidentifikasi data berdasarkan jenis interferensi fonologi yang terjadi, mengklasifikasi data berdasarkan interferensi fonologi jenis perubahan bunyi fonem, menginterpretasi data, dan mendeskripsikan hasil yang berupa kalimat yang mengandung interferensi fonologi. Dalam penelitian ini telah ditemukan beberapa perubahan bunyi fonem antaranya fonem vokal /a/, /i/, /u/, /e/, /Ç/, dan /o/. Perubahan bunyi fonem konsonan /r/, /p/, /l/, /t/, /k/, /f/, /v/ dan /c/. Perubahan bunyi fonem vokal /a/ dengan fonem diftong /á´w/. Interferensi yang terjadi dalam penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna lebih banyak melakukan perubahan bunyi fonem vokal /a/ baik pada suku kata pertama, kedua, dan bahkan pada suku kata ketiga
Recent Advances in Bioelectrochemical Systems for Nitrogen and Phosphorus Recovery Using Membranes
Bioelectrochemical systems (BESs) have emerged as a technology that is able to recover resources from different kinds of substrates, especially wastewater. Nutrient recovery, mostly based on membrane reactor configuration, is a clear niche for BES application. The recovery of nitrogen or phosphorus allows for treatment of wastewater while simultaneously collecting a concentrated stream with nutrients that can be reintroduced into the system, becoming a circular economy solution. The aim of this study is to review recent advances in membrane-based BESs for nitrogen and phosphorus recovery and compare the recovery efficiencies and energy requirements of each system. Finally, there is a discussion of the main issues that arise from using membrane-based BESs. The results presented in this review show that it would be beneficial to intensify research on BESs to improve recovery efficiencies at the lowest construction cost in order to take the final step towards scaling up and commercialising this technology.info:eu-repo/semantics/publishedVersio
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Ekowisata pada Desa Pesisir di Kabupaten Bintan
Ecotourism activities and the community-based ecotourism model are not new in Bintan District. Some coastal villages such as the Village of Kuala Sempang through Ballond Mangrove Tour and the Village of Pengudang through Pengudang Bintan Mangrove are even able to promote the mangrove forest ecotourism activities managed by the local communities. The success in promoting tourism potential through the concept of ecotourism in these villages certainly brings the hope of empowerment to the communities. Some studies even emphasize that tourism with the concept of ecotourism and community-based ecotourism models can contribute positively and can be used as a means or tool for community empowerment, especially for economically marginalized local communities. However, so far, studies on tourism in Bintan District are more focused on aspects of managing ecotourism activities, evaluating the development of ecotourism, and studying the potential of mangroves, while studies on community empowerment through ecotourism activities are needed to be encouraged to provide understanding based on empirical evidence of the impact and benefits of ecotourism activities for community empowerment, especially in coastal villages. Therefore, this study aims to describe how ecotourism activities empower the communities in coastal villages in Bintan District
PENGARUH EDUKASI GIZI DENGAN CERAMAH DAN BOOKLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP GIZI REMAJA OVERWEIGHT
Latar belakang : Konsumsi makanan tinggi kalori, rendah serat dan kurangnya aktivitas fisik dapat menimbulkan masalah gizi yaitu kelebihan berat badan. Kegemaran mengkonsumsi makanan tersebut disebabkan karena kurang tepatnya informasi yang diterima remaja melalui televisi. Booklet digunakan sebagai media edukasi karena informasi yang disajikan lebih lengkap dan praktis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh edukasi gizi melalui media booklet terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap gizi remaja.
Metode : Penelitian ini berjenis quasi experimental dengan pre-post test group design. Total subjek sebanyak 28 yang dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok 1 yang diberikan edukasi gizi dengan ceramah (n=14) dan kelompok 2 yang diberikan edukasi dengan booklet (n=14), masing-masing dilakukan sebanyak 1 kali pertemuan. Data pengetahuan dan sikap gizi diperoleh dari pengisian kuesioner sebelum dan setelah edukasi. Pengaruh edukasi gizi terhadap pengetahuan dan sikap pada kedua kelompok diuji menggunakan uji paired t-test, Independent t-test, Mann-Whitney dan Wilcoxon.
Hasil : Peningkatan rerata pengetahuan gizi pada kelompok ceramah dari sebelumnya sebesar 72,99% menjadi 78,88%, sedangkan pada kelompok booklet rerata pengetahuan sebelum edukasi sebesar 73,96% menjadi 78,89%. Peningkatan rerata sikap gizi pada kelompok ceramah dari sebelumnya sebesar 75,86 menjadi 79,07, sedangkan peningkatan rerata sikap pada kelompok booklet dari sebelumnya sebesar 73,14 menjadi 78,93. Terdapat perbedaan rerata pengetahuan dan sikap gizi pada kelompok ceramah dan booklet (p0,05).
Simpulan : Edukasi gizi melalui ceramah berpengaruh terhadap pengetahuan, sedangkan edukasi gizi melalui booklet berpengaruh terhadap sikap gizi. Terdapat perbedaan pada peningkatan pengetahuan dan sikap sebelum dan setelah edukasi pada kelompok ceramah dan booklet. Namun, tidak terdapat perbedaan perubahan pengetahuan dan sikap gizi pada kedua kelompok
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Kopi Indonesia Ke Amerika Serikat
This study aims to analyze the production, inflation and exchange rate on Indonesia coffee exports to the United States in the period 1981-2016. The analysis used in this research is multiple regression using Ordinary Least Square
(OLS) applied to time series data. The data were obtained from World Bank, Pusdatin and UN Comtrade.
The results showed that production, inflation and exchange rate has positive and significant effect on Indonesia coffee exports to the United States during the period of 1981-2016
PROFESIONALISME GURU ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN EKONOMI DI MADRASAH ALIYAH AL-KHAIRIYAH DESA SUNGAI CINA KECAMATAN RANGSANG BARAT KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Profesionalisme Guru Ilmu
Pengetahuan Sosial Dalam Melaksanakan Pembelajaran Ekonomi Di Madrasah
Aliyah Al-Khairiyah Desa Sungai Cina Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten
Kepulauan Meranti. Subjek dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar mata
pelajaran Ekonomi, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah profesionalisme
guru Ilmu Pengetahuan Sosial dalam melaksanakan pembelajaran ekonomi di
Madrasah Aliyah Al-Khairiyah Desa Sungai Cina Kecamatan Rangsang Barat
Kabupaten Kepulauan Meranti. Populasi dalam penelitian ini adalah guru ekonomi
yang berjumlah 2 orang, karena populasi tersebut sedikit, maka penulis tidak
menggunakan sampel. Untuk mendapatkan data di lapangan, penulis menggunakan
teknik observasi, wawancara dan dokumetasi. Sedangkan teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif kualitatif.
Berdasarkan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa profesionalisme
guru ilmu pengetahuan sosial dalam melaksanakan pembelajaran ekonomi di
Madrasah Aliyah Al-Khairiyah Desa Sungai Cina Kecamatan Rangsang Barat
Kabupaten Kepulauan Meranti dikategorikan “Cukup Baik” dengan persentase 51%
karena berkisar antara 41%-60%
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KUALITAS HIDUP ANAK DENGAN TALASEMIA
Talasemia merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak dialami oleh anak, anak dengan talasemia akan menjalani pengobatan dalam waktu yang lama dan dapat memengaruhi kualitas hidupnya. Berbagai faktor memengaruhi pada kualitas hidup anak talasemia salah satunya yaitu dukungan keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kualitas hidup anak dengan talasemia. Penelitian ini menggunakan studi kuantitatif dengan desian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 84 orang yaitu 42 anak usia 5-17 tahun dan 42 orang keluarga yang diambil menggunakan teknik total sampling. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, yaitu kuesioner dukungan keluarga dan PedsQL untuk kuesioner kualitas hidup. Data di analisis secara univariat dan bivariat. Uji univariat menggunakan distribusi frekuensi, sedangkan uji bivariat menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov. Hasil penelitian ini menunjukkan usia anak mayoritas 6-12 tahun berjumlah 28 orang (66,7%), sebagian besar berjenis kelamin laki-laki berjumlah 25 orang (59,%), tingkat pendidikan anak mayoritas SD berjumlah 29 orang (69.5%) dan mayoritas terdiagnosa kategori lama berjumlah 28 orang (66.7%). Hasil uji korelasi didapatkan p value = 0,543 ( > 0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga terhadap kualitas hidup anak dengan talasemia. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak hanya dukungan keluarga yang dapat memengaruhi kualitas hidup anak dengan talasemia terdapat beberapa faktor lainnya. Hasil penelitian ini diharapkan agar meningkatkan kualitas hidup anak dengan memberikan pendidikan kesehatan pada orang tua dan ana
- …