33 research outputs found
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII Salah Satu SMP di Bandung Tahun Ajaran 2015/2016
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya meningkatkan kemampuan pemahaman konsep. Hal ini sesuai dengan tujuan umum pendidikan matematika menurut Depdiknas (2006) poin pertama yaitu siswa diharapkan memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau logaritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah, serta fakta rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematika Indonesia menurut TIMSS 2011. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan modelMissouri Mathematics Project (MMP) berbasis kontekstual dan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa, 2) Mengetahui peningkatan kemandirian belajar siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis kontekstual dan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitiannya adalah nonequivalent control group design.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di salah satu SMP swasta di Bandung dengan sampel sebanyak dua kelas. Salah satu kelas sebagai kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) Berbasis Kontekstual, dan satu kelas sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran biasa yaitu model pembelajaran ekspositori. Adapun data penelitian ini diperoleh melalui tes kemampuan pemahaman konsep dan angket kemandirian belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis kontekstual lebih tinggi daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran biasa. 2) Peningkatan kemandirian belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model Missouri Mathematics Project (MMP) berbasis kontekstual tidak lebih tinggi daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran biasa. ------
This study is motivated by the importance to increase student’s understanding about mathematical concept. This is in line with the main goal of mathematics education stated by Ministry of Education (2006) that student’s are expected to have the ability to understand mathematical concepts, to explain the relationship between concepts and to apply the concepts or logarithm flexibly, accurately and appropriately in solving mathematical problems. Moreover, the urgency of increasing student’s understanding about concepts is also supported by the fact provided by TIMSS 2011, that the ability of understanding mathematical concepts possessed by Indonesian student’s is considered low. The aims of this study are: 1) to investigate the increase of the ability student’s understanding mathematical concepts who undertake Missouri Mathematics Project (MMP) based contextual learning model and student’s who undertake a regular learning model, 2) To investigate the increase of the self-regulated learning of student’s who undertake Missouri Mathematics Project (MMP) based contextual learning model and student’s who undertake a regular learning model. The method in this study is a quasi-experimental with non-equivalent control group design. The population of this study is all student’s in seventh grade one of junior high school in Bandung with a sample of two classes. One class was an experimental group undertake a Missouri Mathematics Project(MMP) basedcontextual learning model and another one was a control group who undertake a regular learning model that is expository learning model. The research data was obtained through a test of concept understanding ability and a questionnaire of student’s self-regulated learning. The results of this study show that: 1) the increase of the ability of understanding mathematical concepts possessed by students who undertakeMissouri Mathematics Project(MMP) based contextual learning model is higher than student’s who undertake a regular learning model 2) the increase of self regulated learning possessed by student’s who undertakeMissouri Mathematics Project(MMP) based contextual learning model is not higher than student’s who undertake a regular learning model
ANALISIS IMPLEMENTASI PRINSIP KEADILAN DALAM PROSES PENYELESAIAN KEBERATAN PAJAK PADA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
This research is performed to analyze if Tax Objection process has fulfilled the equity principle, to find obstacles in fulfilling the equity principle in the Objection process and also to find the ideal model of Tax Objection Process so that equity principle can obtained by the tax payers. The research is performed using qualitative method through observation, documentation study and interviewing 10 experienced informants in taxation. According to the research known that the equity principle has not been fulfilled in the Objection process, these happens because of some obstacles for instance the psychological matter met by the tax authority whom have to fulfill revenue target from tax payers, lack of understanding from both Tax payers and fiscus regarding tax regulations, the DGT internal policy to “Decline” any of Tax Objection request from Tax payers and also traumatic problem of fiscus for having GT-like case and/or criminalization case of tax authority by the DGT. Finally, the ideal model proposal concerning Tax Objection Institution is to shifted from DGT to be directly under the Ministry of Finance or upgraded the institution to be a pure court in the environment of justice power by establishing Tax Court Level I and the existing Tax Court to be a Higher Tax Court
Pengaruh Intensitas Bermain Video Game Online PUBG Dan Motivasi Untuk Mengikuti Kuliah Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Di Kampus
Berdasarkan data yang diperoleh dari dekanat teknik UNDIP terkait daftar IP dan IPK mahasiswa Teknik Undip angkatan 2016, dimana dari 743 mahasiswa di beberapa jurusan, masih terdapat 181 mahasiswa atau sebesar 24,35% yang masih memperoleh IPK dibawah 2,75 (standart evaluasi tahap 2). Intensitas yang tinggi dalam bermain game online dapat memberikan dampak negatif terhadap pencapaian prestasi akademik mahasiswa. Namun, motivasi merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan untuk menunjang pencapaian prestasi akademik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh intensitas bermain video game online PUBG dan motivasi untuk mengikuti kuliah terhadap prestasi akademik mahasiswa di kampus dengan menggunakan Konsep Internet Addiction dan Teori Motivasi Dua Faktor. Teknik penarikan sampel menggunakan nonprobability sampling yang dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah sample sebanyak 50 orang dengan kriteria mahasiswa teknik undip angkatan 2016 yang bermain video game online PUBG. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Uji Regresi Linear Sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan negatif intensitas bermain video game online PUBG terhadap prestasi akademik mahasiswa yaitu sebesar 11,2%. Sisanya sebesar 88,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Korelasi antar variabel adalah sebesar 0,017. Hal ini menunjukkan bahwa intensitas bermain video game online PUBG mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa di kampus. Bahwa semakin tinggi intensitas dalam bermain video game online PUBG, maka akan semakin rendah prestasi akademik mahasiswa di kampus. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sangat signifikan motivasi untuk mengikuti kuliah terhadap prestasi akademik mahasiswa di kampus sebesar 21,6 %. Sisanya sebesar 78,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Korelasi antar variabel menunjukkan signifikansi sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat signifikan intensitas bermain video game online PUBG terhadap prestasi akademik mahasiswa di kampus. Semakin tinggi motivasi dalam mengikuti kuliah, maka akan semakin tinggi pula pencapaian prestasi akademik mahasiswa. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengkali lebih mengenai faktor-faktor lain diluar faktor yang diteliti yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa/ mahasiswa
Analisis Perbandingan Pendidikan Multikultural (Indonesia, Amerika, Kanada, Inggris)
Abstract: Comparative Analysis of Multicultural Education (Indonesia, USA, Canada, UK)Â Multicultural education in developed countries (Indonesia, United States, United Kingdom and Canada) asks for education that upholds human dignity and dignity by supporting and understanding the differences needed by each individual. Comparison of multicultural education (Indonesia, United States, United Kingdom, and Canada) The first of each developed country (Indonesia, United States, United Kingdom and Canada) has a contribution in multicultural education that is to want to impart decision on Multicultural actions in Indonesia giving a role to the Principal in supporting diversity owned by each student, in the United States teaches multicultural education by providing education to students about diversity, in the UK promoting multicultural education by means of a system using Language, English is not the only language. In Canada, multicultural education is implemented by applying an educational model that reconstructs cultural diversityAbstrak : Analisis Perbandingan Pendidikan Multikultural (Indonesia, Amerika, Kanada, Inggris)Pendidikan multikultural di negara maju (Indonesia, Amerika Serikat, Inggris dan Kanada) menginginkan pendidikan yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dengan cara menghargai dan memahami perbedaan-perbedaan yang dimiliki masing-masing individu. Perbandingan pendidikan multikultural (Indonesia, Amerika Serikat, Inggris dan Kanada) Pertama dari masing-masing negara maju (Indonesia, Amerika Serikat, Inggris dan Kanada) ini memiliki persamaan dalam pendidikan multikultural yaitu ingin membratas adanya tindakan-tindakan diskriminasi dan ingin menegakkan hak-hak asasi manusia secara adil, Kedua Perbedaan pendidikan multikultural di Indonesia memberikan peran kepada Kepala Sekolah dalam memantau keberagaman yang dimiliki masing-masing siswa, di Amerika Serikat menerapkan pendidikan multikultural dengan cara memberikan edukasi kepada siswa mengenai keberagaman, di Inggris menerapkan pendidikan multikultural dengan cara sistem penerapan Bahasa, Bahasa inggris bukan menjadi Bahasa satu-satunya. Di Kanada menerapkan pendidikan multikultural dengan cara menerapkan model pendidikan yang merekonstruksi dari keanekaanragaraman budaya
ANALISIS LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN MULTIKULTURAL PADA PEMBELAJARAN PAI
Kemunculan multikulturalisme tidak terlepas dari pengaruh filsafat Post-Modernisme. Prinsip-prinsip paradigmatis yang menjadi dasar filosofis bagi pendidik Pendidikan Agama Islam (PAI) berbasis multikultural adalah sebagai berikut: 1) mendidik peserta didik untuk berani belajar hidup dalam perbedaan; 2) mendorong peserta didik untuk memiliki kompetensi dalam membangun rasa saling percaya kepada semua orang dengan latar belakang berbeda; 3) mendorong peserta didik untuk mampu memelihara saling pengertian di antara sesama teman yang beragam; 4) menjadikan peserta didik dapat menjunjung sikap saling menghargai; 5) berorientasi untuk melahirkan peserta didik untuk terbuka dalam berpikir, mampu membuka diri bagi pandangan orang lain yang berbeda; 6) menghasilkan peserta didik yang dapat bersikap apresiatif dan memahami bahwa dalam hidup ada keharusan menjalin relasi yang menunjukkan interdependensi antara satu orang/kelompok dengan orang/kelompok lain; 7) mendorong peserta didik ke arah pemahaman pentingnya resolusi konflik dan rekonsiliasi tanpa kekerasan
Analisis Kesulitan Guru Pada Buku Tematik Terpadu Jsit Kelas 3 Sd Al-Fityan School Kota Medan Tahun Pelajaran 2020/2021
: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan atau hambatan yang ditemui guru kelas rendah dalam tahap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pada buku tematik terpadu JSIT kelas 3 SD Al-Fityan School Kota Medan Tahun Pelajaran 2020/2021.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari 4 guru kelas rendah sebagai informan kunci dan kepala sekolah sebagai informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan langkahlangkah reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap perencanaan pembelajaran sudah menggunakan model RPP tematik. Pada tahap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran tematik, kegiatan pembelajaran sudah menggunakan model pembelajaran tematik dan menggunakan strategi scintefic pada tahun ini adalah belajar online melalui daring dan luring di mana semua siswa belajar dari rumah (BDR) dengan melihat video pembelajaran yang dikirim guru melalui group WA kelas atau mengikuti zoom meeting sesuai dengan jadwal yang sudah di tentukan. Pada tahap penilaian, sudah menggunakan model penilaian tematik. Penilaian hasil belajar yang dilaksanakan oleh semua guru adalah bentuk tes tertulis yang masih dilaksanakan secara terpisah, sesuai dengan mata pelajaran, tidak digabungkan dengan mata pelajaran lain yang berada dalam satu tema. Pada penilaian proses yang dilaksanakan adalah penilaian sikap yaitu ditujukan untuk membina perilaku sesuai budipekerti dalam rangka pembentukan karakter peserta didik sesuai dengan proses pembelajaran, tes pengetahuan yaitu digunakan teknik penilaian yang bervariasi sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai, yaitu tes tulis, lisan, dan penugasan, dan penilaian kinerja/hasil yaitu penekanan penilaiannya dapat dilakukan pada proses atau produk dengan menyiapkan rubrik yang dituangkan dalam format observasi. Hambatan yang ditemui guru adalah kurangnya sosialisasi tentang pembelajaran tematik terpadu JSIT dari dinas terkait baik dalam pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), pemetaan kompetensi dasar (KD), dan penilaian. Keywords: analisis kesulitan guru, deskrikriptif, kualitatif, buku tematik
Multivariate Analysis on The Determinants of Work Fatigue Factors for Nurses Inpatient Care at RSUD Arifin Achmad Hospital Pekanbaru
This research aims to analyze the relationship of age, sex, years of work, nutritional status and work shifts to work fatigue. This research is a quantitative observational analytic study with an analytic cross-sectional study design and a sample size of 60 people. Primary data were collected by direct observation, interviews with the KAUPK2 questionnaire and measurement of Lassidaya L77. The results of bivariate analysis showed a relationship between age and nurse work fatigue (p = 0.026). There was no gender relationship (p = 0.552), years of service (p = 0.104), nutritional status (p = 0.288) and work shift (p = 0.132) with work fatigue. Arifin Achmad Hospital (p = 0.009) POR 12,199 (95%: 1,847 - 80,575). Counfonding work shifts with tenure. There is no relationship between sex and nutritional status with the incidence of work fatigue. Nutritional status (p = 0.571), POR 1.458 (95%: 0.395 - 5.379). Nutritional status (p = 0.866) 1.062 POR (95%: 0.527 - 2.140). The age variable was not included in the multivariate analysis because it was homogeneous. From the results of the analysis it was concluded that the working period ≥ 10 years affects work fatigue compared to ten years <10 years
Implementasi Framework Laravel pada Sistem Informasi Penyewaan Kamera (Studi Kasus di Rumah Kamera Semarang)
Penyewaan kamera merupakan sebuah usaha penyewaan yang menyediakan pelayanan jasa penyewaan kamera. Proses bisnis di tempat penyewaan kamera pada umumnya masih mengharuskan pelanggan untuk datang dalam melakukan penyewaan dan mengatur jadwal penyewaan yang diinginkan. Tempat usaha penyewaan kamera di Rumah Kamera Semarang, proses pengelolaan penyewaan kameranya masih dilakukan secara konvensional. Implementasi framework laravel pada sistem informasi penyewaan kamera di rumah kamera semarang yang berbasis web, dapat digunakan untuk memudahkan pelanggan dalam melakukan pemesanan dan melihat jadwal pemesanan kamera serta memudahkan petugas dalam mengelola data. Dengan adanya sistem ini, pelanggan bisa melakukan pemesanan secara online dengan memanfaatkan jaringan internet yang berkembang saat ini yang begitu pesat. Sistem ini dibangun menggunakan metode waterfall dengan framework PHP yaitu Laravel versi 5.7 didukung dengan database MySQL untuk mengolah basis datanya
Peran Dosen Dalam Memanfaatkan Media Sosial Sebagai Sarana Literasi Pembelajaran Mahasiswa
The purpose of this study was to determine the role of lecturers in utilizing social media as a means of learning literacy for students of IAI Curup Study Program. Research methods, descriptive qualitative. Data obtained by interview, observation and documentation analysis. Test the validity of the data using triangulation techniques. The results of the study found four themes in the role of lecturers in utilizing social media as a means of literacy namely; first, instructing students to look for current phenomena that are being updated in various social media to be analyzed and related to the learning material being studied. Second, instructing students to see various forms of daily behavior expressed through stories and writings that are updated on various social media to be analyzed and linked to the learning material being studied. Third, instructing students to share learning materials and products on various social media that they have. Fourth, inviting students to be able to analyze the news that is spread in various social media that is used as a reference for learning by accessing other sources as a reinforcement or comparison of information on social media so as to avoid Hoax news. Conclusion, the role of lecturers in the use of social media is done by; lecturers as instructors, lecturers as role models, as disseminators of knowledge and as servants of education. In the current era of information technology and social media development. Lecturers have a strategic role in efforts to use social media as a means of learning literacy for students
Keywords:, Social Media, Learning Literac