10 research outputs found

    Penerapan Teknologi Tepat Guna Penghancur Sampah Alat Suntik di UPTD Puskesmas Semberberas Muncar Banyuwangi

    Get PDF
    Limbah medis sangat penting untuk dikelola secara benar, hal ini mengingat limbah medis termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan beracun. Salah satu limbah medis yang berbahaya adalah alat suntik atau disposable syringe. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2013, alat suntik merupakan alat kesehatan sekali pakai. Penggunaan yang berulang antar pasien dari alat suntik dapat menularkan penyakit. Kegiatan di rumah sakit maupun di Pusat Kesehatan Masyarakat atau PUSKESMAS akan menghasilkan banyak limbah medis salah satunya disposable syringe atau alat suntik. Limbah tersebut harus segera dihancurkan agar tidak membahayakan manusia di sekitarnya. Puskesmas Sumberberas merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan masyarakat di Kecamatan Muncar yang menghasilkan sampah medis seperti disposable syringe atau alat suntik  kurang lebih 10 Kg per bulan yang harus di olah atau dihancurkan. Saat ini Puskesmas Sumberberas belum memiliki penghancur alat suntik sendiri untuk mengolah sampah medis khususnya alat suntik sehingga harus bekerjasama dengan pihak eksternal yaitu PT. Pria Mojokerto. Dalam merancang mesin melibatkan mitra dan mahasiswa Program Studi Teknik Mesin. Tahap awal kegiatan pengabdian ini adalah melakukan survey untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh mitra dan melakukan studi literatur untuk mendapatkan solusi atas permasalahan mitra. Setelah solusi permasalahan mitra didapatkan, langkah selanjutnya melakukan perancangan mesin yang dibutuhkan yaitu mesin penghancur alat suntik. Mesin penghancur alat suntik ini diharapkan dapat membantu mitra dalam mengolah limbah medis khususnya limbah alat suntik

    Optimasi Multi Respon Menggunakan Metode Taguchi Grey-Fuzzy Pada Proses End Milling Material Assab Xw-42 Dengan Pendinginan Nitrogen Cair

    Get PDF
    Proses end milling merupakan salah satu proses freis yang sangat luas penggunaannya pada industri manufaktur, seperti industri otomotif, pesawat terbang, dan plastic molding. Proses ini dapat digunakan untuk menghasilkan benda kerja dengan permukaan rata maupun bentuk-bentuk profil, radius, kantong dan alur. Penentuan kombinasi variabel proses yang tidak tepat pada proses end milling akan menghasilkan kekasaran permukaan dan tingkat keausan pahat yang tinggi serta dapat menurunkan laju pengerjaan bahan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengaturan variabel-variabel proses end milling dengan pendinginan nitrogen cair yang tepat, sehingga dapat menurunkan kekasaran permukaan dan keausan tepi pahat serta dapat meningkatkan laju pengerjaan bahan. Suatu penelitian telah dilakukan untuk menentukan kombinasi variabelvariabel proses end milling pada material ASSAB XW-42 dengan pendingin nitrogen cair untuk meminimalkan respon kekasaran permukaan dan keausan tepi pahat serta memaksimalkan laju pengerjaan bahan secara serentak. Variabelvariabel proses yang divariasikan adalah flow rate cairan pendingin (0,2 l/menit dan 0,5 l/menit), kecepatan potong (78,5 m/menit, 94,2 m/menit dan 109,9 m/menit), kecepatan makan (390 mm/menit, 440 mm/menit dan 490 mm/menit) dan kedalaman potong aksial (0,3 mm, 0,6 mm dan 0,9 mm) dan Pahat yang digunakan pada penelitian ini adalah end mill solid carbide yang memiliki empat mata potong dengan diameter 10 mm. Rancangan percobaan ditetapkan dengan menggunakan metode Taguchi berupa matriks ortogonal L18 (21x33) dan replikasi sebanyak dua kali. Metode optimasi yang digunakan adalah kombinasi dari metode grey relational analysis dan logika fuzzy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel proses flow rate, kecepatan potong, kecepatan makan dan kedalaman potong aksial memiliki kontribusi dalam menurunkan total variansi dari respon secara serentak berturutturut sebesar 27,91%, 25,75%, 8,12% dan 26,62%. Untuk memperoleh variabel respon kekasaran permukaan dan keausan tepi pahat yang minimal serta laju pengerjaan bahan yang maksimal, variabel proses flow rate diatur sebesar 5 l/menit, kecepatan potong diatur sebesar 109,9 m/menit, kecepatan makan ================================================================================================== A research was conducted for the optimization of the end milling process ASSAB XW-42 tool steel with multiple performance characteristics based on the orthogonal array with Taguchi-grey-fuzzy method. Liquid nitrogen was applied as coolant. The experimental studies were conducted under varying the liquid nitrogen cooling flow rate (FL), cutting speed (Vc), feeding speed (Vf) and axial depth of cut (Aa). The optimized multiple performance characteristics were surface roughness (SR), flank wear (VB) and material removal rate (MRR). An orthogonal array, signal-to-noise (S/N) ratio, grey relational analysis, grey-fuzzy reasoning grade and analysis of variance were employed to the study the multiple performance characteristics. Experimental results show that flow rate gives the highest contribution for reducing the total variation of the multiple responses, followed by cutting speed, feeding speed and axial depth of cut. The minimum surface roughness, flank wear and maximum material removal rate could be obtained by using the values of flow rate, cutting speed, feeding speed and axial depth of cut of 0.5 l/minute, 109.9 m/minute, 94.2 mm/minute, and 0.9 mm respectively

    Optimasi Parameter Kincir Air Tipe Undershot Dengan Metode Taguchi

    Get PDF
    Air merupakan sumber energy yang melimpah di Indonesia yang didalamnya tersimpan energi yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Komponen utama dari pembangkit listrik tenaga Air (PLTA) adalah kincir air yang berfungsi merubah energy mekanik menjadi energi listrik. Untuk mendapatkan output dari kincir air seperti daya yang optimal, maka diperlukan pengaturan parameter-parameter kincir air yang tepat.  Hal ini bertujuan meminimalkan waktu dan biaya yang diakibatkan oleh proses coba-coba. Penelitian tentang penentuan pengaturan kombinasi parameter kincir air tipe undershot yang tepat untuk mendapatkan respon optimal telah dilakukan. Parameter-parameter kincir air yang divariasikan adalah jenis sudu (lurus dan sudut), kedalaman pencelupan (2 cm, 5 cm, dan 7 cm) dan Berat flywheel ( 3 kg, 5 kg dan 8 kg). Parameter respon yang diamatai adalah daya output generator. Matrik orthogonal yang digunakan adalah L18 dan metode optimasi yang digunakan adalah Taguchi. Hasil peneltian menunjukkan bahwa untuk mendapatkan respon yang berupa daya output generator yang optimal, maka bentuk sudu dipilih dengan menggunakan bentuk lurus, kedalaman pencelupan diatur sebesar 7 cm dan berat berat flywheel diatur seberar 8 Kg

    Penerapan Teknologi Tepat Guna Mesin Pengepres dan Pemotong Tahu di Desa Gitik Kecamatan Rogojampi

    Get PDF
    Tahu adalah makanan yang berbahan utama kedelai, dan juga merupakan makanan favorit masyarakat Indonesia baik kalangan bawah sampai kalangan atas. Selain harganya murah, tahu mengandung air 86 %, protein 8-12%, lemak 4-6% dan karbohidrat 16%. Tahu juga mengandung berbagai mineral seperti kalsium, zat besi, fosfat, kalium, natrium; serta vitamin seperti kolin, vitamin B dan vitamin E. Mengingat semakin meningkatnya harga kebutuhan pokok yang ada sekarang ini, banyak masyarakat yang melakukan usaha kecil menengah demi memenuhi kebutuhan pokok tersebut. Salah satunya adalah dengan usaha produksi tahu. Sekarang banyak sekali ditemukan usaha kecil menengah masyarakat yang memproduksi tahu, salah satunya adalah di Dusun Timurejo Desa Gitik Kecamatan Rogojampi Kabupaten banyuwangi. Besar kecilnya kapasitas produksi usaha produksi tahu ditentukan pada saat pengepresan dan pemotongan tahu. Dengan semakin banyaknya hasil pengepresan dan pemotongan tahu dengan waktu yang singkat, maka tahu yang dihasilkannya pun semakin banyak. Saat ini proses pengepresan dan pemotongan tahu yang dilakukan oleh usaha mikro kecil menegah (UMKM) Produksi Tahu Desa Gitik selama ini masih secara manual dengan menggunakan tenaga manusia dan menggunakan alat-alat yang masih sangat tradisional. Berdasarkan hasil diskusi dan identifikasi masalah bersama mitra, mitra sangat membutuhkan alat atau mesin yang dapat memudahkan dan mempercepat proses pengepresan dan pemotongan tahu. Tahap awal kegiatan pengabdian ini adalah melakukan survey untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh mitra dan melakukan studi literatur untuk mendapatkan solusi atas permasalahan mitra. Setelah solusi permasalahan mitra didapatkan, langkah selanjutnya melakukan perancangan dan pembuatan komponen-komponen alat pengepres dan pemotong tahu semi otomatis. Alat yang dibuat dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan produktivitas produksi tahu dibandingkan dengan proses manual atau tradisional. Selain itu, dengan adanya alat ini waktu produksi dapat dipersingkat dan pendapatan masyarakat meningkat

    OPTIMASI MULTIRESPON PADA PROSES EDM SINKING BAJA ST 42 DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI DAN FUZZY LOGIC

    Get PDF
    The optimization technique of machining parameters considering multiple performance characteristics of non conventional machining EDM process using Taguchi method combined with fuzzy logic is presented in this study. ST 42 steel was chosen as material workpiece and graphite as electrode during this experiment. Performance characteristics such as material removal rate and overcut are selected to evaluated the effect of  machining parameters. Current, pulse on time, pulse off time and discharging time/ Z down were selected as machining parameters. The experiments was conducted by varying that maching parameters in three different levels.   Based on the Taguchi quality design concept, a L27 orthogonal array table was chosen for the experiments.  By using the combination of fuzzy logic and Taguchi, the optimization of complicated multiple performance characteristics was transformed into the optimization of a single response performance index. Optimal levels of machining parameters were identified by using fuzzy logic  method. The statistical application of analysis of variance  was used to determine the relatively significant machining parameters. The result of confirmation test indicted that the determined optimal combination of machining parameters effectively improve the performance characteristics of the machining EDM process on ST 42 steel.   Keywords: EDM, Taguchi, Fuzzy logi

    Pembuatan tepung porang sebagai upaya peningkatan penjualan umbi porang di masa pandemi covid19

    Get PDF
    Food sales during the Covid19 pandemic experienced a decline. This also includes Umbi Porang. Kembiritan Village Farmers Group, Genteng District, Banyuwangi Regency is one of the areas in Banyuwangi that produces porang tubers. To solve this sales problem, it is necessary to improve the quality of porang tuber sales by processing porang tubers into the desired shape by consumers. However, the Kembiritan Village Farmer Group cannot process porang tubers into porang flour due to several problems, namely they do not have a machine capable of pounding dry porang chips into porang flour and do not have human resources who can operate machines. Based on these problems, it is necessary to develop a porang tuber-making machine and Human Resources training from partners. This community service began with adjusting the porang tuber-making machine according to the porang tuber at the partner's place. After adjustments were made, training was carried out on the use of the porang flour making machine and the maintenance of the porang tuber-making machine. Then, partner assistance is carried out in determining the quality of porang tuber sales. Where the quality is determined from the capacity per transport of various forms of porang tubers

    Optimization of Multiple Response Using Taguchi-WPCA In ST 60 Tool Steel Turning Process With Minimum Quantity Cooling Lubrication (MQCL) Method

    Get PDF
    A research was conducted for the optimization of the turning process st 60 tool steel with multiple performance characteristics based on the orthogonal array with Taguchi-WPCA method. Minimum Quantity Cooling Lubrication (MQCL) metode was applied as a coolant. The experimental studies were conducted under varying the cutting speed, feeding, depth of cut and type of coolant. The optimized multiple performance characteristics were surface roughness, and material removal rate. An orthogonal array, signal-to-noise ratio, grey relational analysis, weighted pricipal component analysis and analysis of variance were employed to study the multiple performance characteristics. Experimental results show that cutting speed gives the highest contribution for minimize of surface roughness and maximize of material removal rate, followed by feeding speed, type of coolant and depth of cut. The minimum of surface roughness and maximize of material removal rat could be obtained by using the values of cutting speed, feeding speed,  depth of cut and type of coolant of 172.95 m/minute, 0.053 mm/rev, 0.25 mm, and vegetable oil as a coolant respectively

    PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA MESIN PENGIRIS TEMPE UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS UMKM KERIPIK TEMPE DI DESA SILIRAGUNG KECAMATAN SILIRAGUNG

    Get PDF
    Tempe is a favorite food of Indonesian society either from the bottom to the upper class of society. In addition to the cheap price, protein and other nutrients in tempe can meet some of the daily nutritional needs of Indonesian society. As soybean, tempe can also be processed into several foods that are tasty, nutritious and have high economic value. One of processed products using tempe as raw material  is tempe chips. Given the increasing prices of basic needs that exist today, many people do small and medium enterprises to meet the basic needs. One of them is by doing tempe chips business. Nowadays, a lot of small business community found selling tempe chips, one of which is in the Siliragung, Banyuwangi. Because the taste is tasty and crunchy, tempe chips are much preferred. In designing the machine, partners and students of Mechanical Engineering Program are involved. The initial phase of this devotional activity is to conduct a survey in order to identify problems faced by partners and conduct a literature study to find solutions to partner problems. After the solution of partner problems obtained, the next step is to design the required machine that is tempe slicing machine. The machine to be made is expected to help the community in increasing the productivity / production capacity of tempe chips compared with manual or traditional process so that the production time can be shortened and the income of the society increases. Keywords: tempe slicing machine, tempe, productivity

    Teknologi porang bulb chopper machine with 2 hoppers sebagai upaya penurunan biaya produksi chip porang

    Get PDF
    Umbi Porang merupakan salah satu komoditas ekspor di Indonesia. Masing-masing wilayah di Indonesia bersaing untuk melakukan penanaman porang. Salah satu Kelompok tani Desa Kembiritan Banyuwangi merupakan penghasil umbi porang. Kelompok tani memanen umbi porang dan mengolahnya setelah itu dikirimkan ke berbagai kota yang ada di dalam negeri maupun ke luar negeri dalam bentuk chips porang karena memiliki harga jual yang cukup tinggi. Minimnya pengetahuan masyarakat terhadap teknologi untuk pengolahan tanaman porang menjadi chips porang mengakibatkan produktivitas chips porang kurang maksimal. Hal itu juga menyebabkan biaya produksi semakin tinggi. Berdasarkan permasalahan tersebut, dibutuhkan sebuah penerapan IPTEK untuk mengatasi masalah kurang optimalnya produktivitas chips porang. Proses penanganan pasca panen yang cepat dan benar dapat menghasilkan chips yang mempunyai mutu baik, mengurangi kehilangan bobot, mengurangi nilai kamba, dan memperpanjang umur simpan. Penerapan teknologi Porang Bulb Chopper Machine With 2 Hoppers diawali dengan penyesuaian teknologi dengan kebutuhan mitra kemudian dilakukan tahap analisa dan evaluasi teknologi. Hasil dari evaluasi dengan menggunakan penerapan teknologi tersebut 55%
    corecore