58 research outputs found

    Teachers’ Interpersonal Behavior in Encouraging Students’ Motivation

    Get PDF
    Abstract: This research was aimed to know the kinds of interpersonal behavior that the teachers apply in teaching and learning process, and the way of the teachers’ interpersonal behavior attract students’ motivation in learning EFL at CASEA of Makassar. This issue was rised because interpersonal behavior of teacher is a key factor when teaching and learning are concerned and it has the potential to impact the learning environment. This research employed descriptive qualitative research design. The research site was at Civil Aviation Safety and Engineering Academy (CASEA) of Makassar. The informants of this research were 10 students. The students are the representation of Airport Electrical Engineering, CASEA of Makassar. The data were collected by using observation and interview to know the students’ responds about the teachers’ interpersonal behavior in teaching and learning process and the way of teachers’ interpersonal behavior attract students’ motivation in learning EFL. This research showed that there were 6 kinds of interpersonal behavior used by the teachers of CASEA of Makassar, namely; leadership, helping/friendly, understanding, student responsibility/freedom, admonishing, and strict. The way the teachers’ interpersonal behavior attract students motivation were by giving salutation in opening and closing the class, checking the students’ attendance list and assignment, giving the students a chance to ask question, motivating students to perform, having a good communication, having many rules and showing anger. Keywords: teachers’ Interpersonal behavior, motivation, EF

    DESAIN ALAT LATIHAN UNTUK PENDERITA SCOLIOSIS RINGAN DAN SEDANG USIA 10-14 TAHUN DI RUMAH

    Get PDF
    Penderita scoliosis memiliki masalah pada tulang belakang sehingga dapat berdampak negatif pada aktivitas sehari-hari. Mereka memerlukan terapi di klinik dan latihan di rumah dengan intens. Namun, hingga kini belum ada produk penunjang latihan scoliosis di rumah sehingga diperlukan produk penunjang. Pembuatan tugas akhir ini bertujuan untuk mendesain sebuah alat terapi untuk penderita scoliosis ringan dan sedang usia 10-14 tahun di rumah. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kualitatif, dimana penulis melakukan in depth interview, observasi, dan studi aktivitas. In depth interview dilakukan dengan dua dokter fisioterapi, satu therapist scoliosis, dan tiga penderita scoliosis. Observasi dilakukan untuk mengetahui alat dan perlengkapan ketika terapi, serta studi aktivitas dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis terapi dan latihan di rumah, serta untuk merasakan kesusahan yang dialami ketika latihan scoliosis. Penelitian ini menghasilkan sebuah produk alat latihan scoliosis di rumah yang digunakan oleh penderita scoliosis ringan dan sedang berusia 10-14 tahun

    AKTIVITAS ANTIRADIKAL DPPH SERTA PENENTUAN KANDUNGAN FENOLIK DAN FLAVONOID TOTAL SARI LARUT AIR DAUN DAN BUAH Ficus carica L. DAN Ficus parietalis Bl.

    Get PDF
    Ficus carica L and Ficus parietalis Bl. (Moraceae) are closely related plants which also known in Indonesia as Figs L. Considering the wide therapeutic value of Figs, this research was aimed to evaluate the DPPH-radical scavenging activity of both plants as well as their total phenolic and flavonoids. Extracts were produced by using boiled water and diluted to gain the desired concentration. Analyses were performed by using UV-vis spectrophotometer. Radical scavenging activity testing was done by using radical of DPPH (2,2-diphenyl-1-pycrylhydrazyl) to determine the IC50s. The determination of total phenolic was conducted by using Folin-Ciocalteau method and calculated as Gallic Acid Equivalence (GAE). The total flavonoid was measured by using AlCl3-reagents, and calculated as Rutin Equivalence (RE). Afterwards, the radical scavenging activity was correlated to the total phenolic and flavonoids contents. The results showed that the water soluble extract of F. carica fruit had the best IC50 value of 33.38 mg/mL, followed successively by the F. parietalis fruit (35.69 mg/mL), F. parietalis leaves (44.01 mg/mL) and the F. carica leaves (76.38 mg/mL). The highest content of total phenolic was shown by the leaves of F. parietalis (1.46% w/w GAE) and the lowest was in the fruit or F. carica (0.36% w/w GAE). The highest flavonoid content was detected in the leaves of F. carica (1.42% w/w RE) and the lowest was in the F. parietalis fruit (0.20% w/w RE). Correlation analyses of the IC50 values vs. the total phenolic and the flavonoids contents resulted in a positive slope having R2 values as 0.5362 and 0.9895, respectively. As a conclusion, the total flavonoid content influenced the DPPH radical scavenging activity by 98.95%, while the total phenolic content influence was only 53.62%.Tumbuhan Ficus carica L. dan F. parietalis Bl. (Moraceae) adalah tumbuhan yang di Indonesia kerap kali disebut sebagai Tin atau Ara. Mengingat penggunaannya yang sangat luas bagi pengobatan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan serta kandungan fenolik dan flavonoid total dari sari larut air daun dan buah F. carica dan F. parietalis Ekstrak diperoleh dengan cara menyari sejumlah sampel menggunakan air mendidih sehingga diperoleh konsentrasi yang diinginkan. Pengujian aktivitas penangkapan radikal dilakukan dengan menggunakan DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) dan ditentukan nilai IC50. Penentuan kandungan fenolik total dilakukan menggunakan pereaksi Folin Ciocalteau dan dinyatakan sebagai ekuivalen asam galat. Flavonoid total ditetapkan dengan menggunakan reagen AlCl3 dan dinyatakan sebagai ekivalen rutin (ER). Kandungan fenolik dan flavonoid yang didapatkan selanjutnya dikorelasikan dengan aktivitas antiradikal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai IC50 terbaik terdapat pada buah F. carica L. (33,38 mg/mL), kemudian buah F. parietalis B. (35,69 mg/mL), daun F. parietalis Bl. (44,01 mg/mL), dan daun F. carica L. (76,38 mg/mL). Kandungan fenolik tertinggi terdapat pada daun F. parietalis Bl. (1,46% b/b EAG) dan terendah pada buah F. carica L. (0,36% b/b EAG). Kandungan flavonoid tertinggi terdapat pada daun F. carica L. (1,42% b/b ER) dan terendah pada buah F. parietalis Bl. (0,20% b/b ER). Analisis korelasi antara nilai IC50 dengan kandungan fenolik dan flavonoid total menunjukkan korelasi positif dengan nilai R2 sebesar 0,5362 dan 0,9895 dengan kemiringan positif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kandungan flavonoid total mempengaruhi aktivitas penangkal radikal bebas sebesar 98,95%, sedangkan pengaruh kandungan fenolik total hanya sebesar 53,62%

    PENERAPAN TEKNIK BRAINWRITING UNTUK MENINGKATKAN MENULIS WACANA NARASI PADA SISWA KELAS XI TPHP SMK

    Get PDF
    Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, aktivitas dan hasil menulis wacana narasi menggunakan teknik brainwriting. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan dengan bentuk penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan 3 siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru SMK Negeri 5 Singkawang Utara Tahun Pelajaran 2015/2016, dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa teknik brainwriting dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran khususnya perencanaan, pelaksanaan, aktivitas dan kemampuan menulis siswa. Hal itu terlihat dari data yang didapatkan yakni perencanaan siklus I sebesar 76,66% (baik), siklus II sebesar 83,33% (sangat baik), dan siklus III sebesar 86,66% (sangat baik). Pelaksanaan pada siklus I sebesar 61% (cukup baik), siklus II 77% (baik), dan siklus III 90% (sangat baik). Rata-rata hasil belajar juga mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 51,56, siklus 58,71, dan siklus III 75,22. Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan sebesar 27,21 pada siklus I, pada siklus II sebesar 28,25, dan pada siklus III sebesar 29,89.   Kata Kunci: Keterampilan Menulis Wacana Narasi, Teknik Brainwriting

    Peningkatan Keterampilan Menulis Rangkuman Menggunakan Model Cooperative Integrated Reading And Composition Kelas VII B SMP Negeri 8 Singkawang Tahun Pelajaran 2015/2016

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya nilai menulis siswa. Hal ini dikarenakan materi menulis sulit dikuasai, siswa kurang memberikan respon positif terhadap kegiatan menulis sehingga siswa kesulitan dalam mencapai tujuan dalam memahami pesan yang ingin pengarang sampaikan melalui tulisan. Selanjutnya penelitian ini difokuskan pada materi menulis rangkuman menggunakan model cooperative integrated reading and composition composition pada materi menulis rangkuman yang menemukan pokok-pokok isi buku dan mampu merangkai isi buku menjadi rangkuman. Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah perencanaan, pelaksanaan, dan hasil dari pembelajaran menulis rangkuman menggunakan model cooperative integrated reading and composition. Model penelitian ini adalah deskriftif dengan bentuk kualitatif. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau clasroom action, yaitu untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran secara bersiklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data dari penelitian ini adalah aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran menulis rangkuman kelas VIII B SMP Negeri 8 Singkawang. Hasil penelitian tindakan kelas ini sebelum dilakukan tindakan nilai rata-rata siswa 41,17%. Setelah dilakukan tindakan siklus I adanya peningkatan menjadi  64,70%, sedangkan pada siklus II ketuntasan mencapai 87,87%. Berdasarkan penelitian ini guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa terhadap menulis, dalam pemilihan model pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran materi menulis rangkuman dengan menggunakan model cooperative integrated reading and composition pada kelas  VIII B SMP Negeri 8 Singkawang dapat meningkat

    Teacher Role In Formation Politeness Of Student Learning Process

    Get PDF
    Language as a communication tool has an important role in human interaction. Language can be used to convey ideas, ideas, feelings, desires, and so forth to others. To be able to communicate well certainly should be able to adjust the language used. One of the main functions of communication is to maintain the continuity of the relationship between the narrator and hearer. Language is an important pillar in the formation of character, in addition to religious education and moral education. In education, teachers must have pedagogical, professional, personal, and social. Teachers who have a good competence speech acts certainly have a good and well mannered to students. In the learning process, teachers and students communicate in give and receive course materials. The learning process is certainly not only provides knowledge alone, but give the values of character to students. In this case, the teacher must have a principle that must be controlled properly, correctly and precisely. Thus, teachers are expected to master the communication and understanding the principles of politeness in speaking well and correctly. The goal is a description of a form of politeness in the learning process. This research is a descriptive study which seeks to describe a form of politeness in the learning process. Data collection method used is the method refer to the data collection techniques are 1) recording technique using a tape recorder, and 2) technical note on the data card. Furthermore, methods of data analysis using pragmatic frontier

    Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deduktif dan Induktif melalui Model Pembelajaran Experiential Learning Pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMAN 5 Singkawang Tahun Ajaran 2017/2018

    Get PDF
    Penelitianini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan menulis siswa karena siswabelum mampumengembangkan idenya dalam menulis karangandeduktif induktifdengan baik.Hasilmenulis siswa masih di bawah KKM (Kriteria Kentutasan Minimal) yaitu 70, serta kegiatan pembelajaran menulis karangan deduktif induktif masih bersifat konsep. Peneliti melakukan inovasi dalam pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deduktif induktif melalui model pembelajaran experiential learning. Rumusanmasalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah perencanaan, pelaksanaan, dan hasil materi menulis karangan deduktif induktif melalui model pembelajaran experiential learning pada siswa kelas XII IPS 1 SMAN 5 Singkawang tahun ajaran 2017/12018. Tujuan penelitian ini adalah pendeskripsian perencanaan, pelaksanaan, dan hasil materi menulis karangan deduktif induktif melalui model pembelajaran experiential learning pada siswa kelas XII IPS 1 SMAN 5 Singkawang tahun ajaran 2017/12018. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan bentuk kualitatif.Prosedur pelaksanaan penelitian ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Perencanaan pembelajaran siklus I dan II terdiri atas merumuskan bahan pembelajaran dan tujuan, merencanakan langkah-langkah pembelajaran, pemilihan sumber dan penggunaan media pembelajaran serta merencanakan evaluasi pembelajaran.Pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan perencanaan yang telah disusun.Perencanaan siklus I memiliki kendala pada aspek mengembangkan materi pembelajaran, menentukan materi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, menentukan media pembelajaran yang akan digunakan.Perencanaan siklus II berjalan dengan baik semua aspek dalam perencanaan sudah dilaksanakan oleh guru.Hasil penelitian tindakan kelas ini sebelum adanya tindakan, persentase ketuntasan belajar siswa yaitu siswa 68,42%. Setelah tindakan siklus I dengan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 68,42% dan meningkat lagi pada siklus ke II menjadi 89,47%. Berdasarkan penelitian ini disarankan agar guru dapat menerapkan model pembelajaran experiential laerning untukmeningkatkan kemampuan menulis siswa

    KONSEP TAWAKKAL DALAM Q.S ALI-IMRAN (TAFSIR MAUDHU’I) SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemahaman yang keliru tentang tawakkal, tawakkalbukanlah pasrah tanpa ada usaha terlebih dahulu. Namun, yang dimaksud tawakkal adalah menyerahkan diri kepada Allah dengan penuh keyakinan setelah melakukan ikhtiar (usaha) dan mengharapkan pertolongan-Nya. Dalam Al-Qur‟an banyak dijelaskan mengenai konsep tawakkal, namun pada penelitian ini konsep tawakkal yang dijelaskan dalam Q.S Ali-Imran dan implikasinya dalam pendidikan Islam. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian kepustakaan dengan menggunakan langkah-langkah tafsir maudhu‟i yaitu sebagai berikut: (1) menetapkan masalah yang dibahas, (2) menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah, (3) menyusun runtutan ayat sesuai dengan masa turunnya, disertai pengetahuan asbab an-nuzul, (4) memahami korelasi ayat-ayat tersebut, (5) menyusun pembahasan dalam kerangka sempurna, (6) melengkapi pembahasan dengan hadis yang relevan dan (7) mempelajari ayat secara keseluruhan dengan jalan menghimpun ayat-ayat yang mempunyai pengertian sama. Hasil dari penelitian ini adalah konsep tawakkal dalam Q.S Ali-Imran terdapat beberapa ayat dan penulis memberikan tema pada ayat tentang tawakkal yaitu: (1) perintah tawakkal pada ayat 122, (2) tawakkal setelah ikhtiar pada ayat 159-160, dan (3) Allah sebaik-baik pelindung/wakil pada ayat 173-174. Dalam Q.S Ali-Imran ini juga terdapat keterkaitan terhadap komponen pendidikan Islam, terhadap komponen pendidik, komponen peserta didik, komponen tujuan pendidikan Islam yakni menjadikan peserta didik “insan kamil” dengan bentuk taqwa, berilmu berakhlak mulia (tawakkal) dan terhadap komponen materi pendidikan Islam. Materi pendidikan Islam diantaranya pendidikan akhlak yang terbagi menjadi akhlak kepada Allah, akhlak kepada sesama dan lain-lain. Akhlak kepada Allah salah satunya adalah sikap tawakkal

    Pengelompokan Persediaan Spare parts Menggunakan Analisis FSN di PT. XYZ

    Get PDF
    Spare part inventory is very important for the continuity of forklift repair and maintenance activities at PT. XYZ. Currently it is not known which spare part inventory groups are in higher demand (fast moving) compared to other spare parts. This can have an impact on determining inaccurate inventory amounts. This research aims to determine which spare part groups are fast moving, slow moving and non-moving based on turnover ratio. From the results of calculations for 45 types of spare parts, there are 23 types of goods that are fast moving, 14 types of goods are slow moving and 6 types of goods are non-moving, while the other 2 do not have an inventory turnover ratio. Based on these groupings, the Company can determine the optimal order quantity to avoid stock shortages for fast moving goods

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MENULIS TEKS BERITA

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TTW (think talk write) terhadap keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Singkawang. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan bentuk pree-eksperimental desaign dan jenis one group pre-test dan post-test design. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelaas VIII D. Instrumen yang digunakan adalah soal tes hasil belajar yang digunakan sebanyak 2 soal setelah melalui proses uji validasi. Soal dinyatakan valid dengan reliabilitas 0,9 dan dengan kategori sangat tinggi atau layak digunakan. Hasil perhitungan nilai rata-rata hasil tes keterampilan menulis teks berita siswa sebelum menggunakan model pembelajaran TTW (tink talk write) yaitu 56,4. Sedangkan hasil perhitungan nilai rata-rata hasil tes keteramlpilan menulis teks berita siswa setelah menggunakan model pembelajaran TTW (think talk write) mengalami peningkatan yaitu 77,6. Teknik analisis data menggunakan metode staistik uji-t (uji beda). Pengujian uji-t mendapatkan hasil dengan  = 8,72 dengan menggunakan taraf signifikansi α = 0,01, dan  = 2,69. Dengan  >  atau 8,72 > 2,69 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan keterampilan menulis teks berita dengan model pembelajaran TTW  (think talk write) dan dengan tidak menggunakan model pembelajaran TTW (think talk write). Penggunaan model TTW (think talk write) dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dengan demikian model TTW ini dapat diterapkan disekolah agar hasil belajar siswa semakin meningkat
    • …
    corecore