188 research outputs found

    Efforts to Develop Children's Talents Through Extracurricular Activities at Nur El-Qolam Islamic Middle School Serang Banten

    Get PDF
    Humans are born with potential and innate abilities that need to be developed. This research aims to describe and analyze how to develop students' interests and talents through extracurricular activities, as well as supporting and inhibiting factors in carrying out extracurricular activities. The approach taken in this research uses a qualitative approach with field study methods. Meanwhile, the data sources in this research contain two sources, namely primary and secondary. Primary includes interviews with teachers and students who take part in extracurricular activities, while secondary includes: journal articles, school documents, archives extracurricular mentoring books, and other internet media that are relevant to this research. The data collection techniques are observation, interviews, documentation, and triangulation. Meanwhile, the data analysis technique uses Miles and Huberman's theory, namely data reduction, data display, data presentation, and data verification so that the results can be interpreted accurately and precisely. The results of this research show that in developing students' interests and talents there are several things, including through extracurricular activities, including martial arts (taekwondo), futsal, harsh music, and scouts. As well as supporting factors in carrying out extracurricular activities: (students are in a dormitory environment because at the school all students are Santri so mum is on site. The inhibiting factors are still the large number of students' lack of discipline and the lack of mentors who guide students in developing their interests and talents

    Ki Manteb Soedharsono: profil dalang inovatif

    Get PDF
    Buku tentang “Ki Manteb Soedharsono Profi l Dalang Inovatif”, tulisan Nurdiyanto, dkk merupakan tulisan tentang biografi seorang dalang terkenal di negeri ini. Ketenarannya tidak hanya di dalam negeri melainkan juga hingga luar negeri. Perbedaan sang dalang dengan dalang wayang kulit lainnya adalah ia mampu menciptakan sanggit lakon yang berbeda dengan lakon-lakon konvensional. Disamping itu, Manteb Soedharsono juga berani menampilkan inovasi-inovasi tertentu baik dalam gending, lakon, serta bintang tamu yang ditampikannya

    STRATEGI PENCITRAAN CCY (CBR CLUB YOGYAKARTA) DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF PASCA BEREDARNYA ISU KRIMINALITAS GENG MOTOR DI MASYARAKAT YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pencitraan CCY di dalam meningkatkan citra sebagai sebuah komunitas motor yang mempunyai kegiatan positif dan jauh dari kegiatan yang dilakukan oleh geng motor. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang mencoba mengungkap hal-hal yang dilakukan oleh organisasi ini untuk meningkatkan citra mereka di dalam masyarakat Yogyakarta, melalui kegiatan yang mereka jalankan. Hasil dari penelitian ini adalah menemukan Strategi pencitraan sebagai strategi yang digunakan oleh CCY untuk meningkatkan citra mereka. Dalam strategi ini CCY melakukan dua kegiatan, yaitu bakti sosial dan penerapan safety riding bagi semua anggotanya dengan media penghubungnya yaitu secara langsung dan media massa seperti Motorplus serta media online seperti Sportku.com, otomotif.net maupun sosial media facebook dan twitter yang CCY buat sebagai penyampaian pesan yang bisa mendapatkan respon dari masyarakat sehingga CCY mendapatkan citra positifnya yang membuat komunitas CCY dibedakan dengan Geng motor yang banyak diberitakan oleh media mass

    Keterlibatan ulama di DIY pada masa perang kemerdekaan periode 1945-1949

    Get PDF
    Buku Keterlibatan Ulama di DIY Pada Masa Perang Kemerdekaan Periode 1945--1949, ini merupakan satu di antara hasil pelaksanaan kegiataan penelitian/penulisan yang diselenggarakan Proyek Peningkatan Kesadaran Sejarah Nasional Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2000. Buku ini menguraikan tentang peranan ulama pada masa revolusi kemerdekaan di DIY

    PERBANDINGAN KINERJA PENGECORAN ANTARA CONCRETE-BUCKET DAN CONCRETE-PUMP PADA PROYEK BANGUNAN BERTINGKAT

    Get PDF
    Pada pelaksanaan konstruksi beton cast insitu, metode pengecoran direncanakan dengan baik sehingga dapat selesai tepat waktu dengan biaya yang efisien. Metode pengecoran yang umum digunakan adalah dengan menggunakan concrete-pump dan concrete-bucket yang digunakan secara bersamaan khususnya untuk bangunan tinggi. Penelitian ini bertujuan mendapatkan waktu, biaya dan produktivitas pekerjaan pengecoran beton pada plat lantai, balok dan kolom suatu proyek studi di Jakarta, khususnya pada lantai 7 sampai 11 yang merupakan lantai tipikal, menggunakan metode concrete-bucket pada kolom  dan concrete-pump untuk pelat dan balok. Dilakukan analisa terhadap tahapan prosedur pengerjaan, waktu dan biaya pelaksanaan pengecoran dan produktifitas kedua metode pengecoran tersebut sesuai volume pelat balok dan kolom.Hasil analisa menunjukan bahwa waktu dan produktivitas setiap lantainya berbeda-beda karena semakin tinggi elevasi lantai maka akan semakin panjang waktu pengerjaannya sehingga semakin menurun produktivitasnya. Diperoleh bahwa biaya untuk pengoperasian alat pengecoran  menggunakan Concrete Pump adalah Rp. 76.727.868 atau Rp 81.270,912/m3, dengan durasi pengerjaan 7,58 menit/m3 lebih cepat dan produktivitas volume per jam yang lebih tinggi daripada concrete bucket. Sedangkan biaya concrete-bucket yang digunakan secara bersamaan untuk pengecoran kolom biayanya lebih tinggi daripada concrete pump, mencapai Rp. 53.388.724 atau Rp 127.877,183/m3 karena terkait dengan penggunaan Tower Crane. Kata Kunci : Metode pengecoran, concrete pump, concrete bucket,  produktivitas, waktu dan biayaIn the implementation of cast in situ concrete construction, the casting method is well planned so that it can be completed on time with an efficient cost. The casting method that is commonly used is to use a concrete-pump and concrete-bucket which are used together, especially for high-rise buildings. This study aims to obtain the time, cost and productivity of concrete casting work on floor plates, beams and columns of a study project in Jakarta, especially on floors 7 to 11 which are typical floors, using the column concrete-bucket method and concrete-pump for slabs and beams. . An analysis was carried out on the stages of the work procedure, the time and cost of casting and the productivity of the two casting methods according to the volume of the beam and column plates.The results of the analysis show that the time and productivity for each floor are different because the higher the floor elevation, the longer the processing time will be, so the productivity will decrease. It is obtained that the cost for operating a casting tool using a Concrete Pump is Rp. 76,727,868 or IDR 81,270.912/m3, with a faster processing time of 7.58 minutes/m3 and higher volume per hour productivity than the concrete bucket. Meanwhile, the cost of a concrete-bucket used simultaneously for casting a column is higher than that of a concrete pump, reaching Rp. 53,388,724 or IDR 127,877.183/m3 because it is related to the use of a Tower Crane. Keywords: Casting method, concrete pump, concrete bucket, productivity, time and cos

    Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak Siswa Sd Negeri Natah Nglipar Gunungkidul

    Get PDF
    Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Sedangkan profesionalisme yang dimaksud dalam skripsi ini adalah mengenai profesionalisme guru PAI di dalam sebuah lembaga pendidikan Negeri. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana profesionalisme guru PAI dalam pembinaan akhlak. Sedangkan tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan profesionalisme guru PAI dalam pembinaan akhlak khususnya di SD Negeri Natah. Adapun manfaat penelitian ini ada dua, yaitu: pertama, untuk menambah khazanah keilmuan dan memperkaya wawasan pengetahuan mengenai profesionalisme guru; dan kedua, sebagai masukan, sumbangan pemikiran dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan pendidikan untuk menentukan tercapainya tujuan pendidikan yang memuaskan, terutama di SD Negeri Natah. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, dokumentasi, dan wawancara. Adapun analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa profesionalisme guru pendidikan agama Islam di SD Negeri Natah mempunyai peran yang sangat penting dalam pembinaan akhlak siswa, yaitu untuk membentuk peserta didik dalam bermoral baik, sopan dalam berbicara, perbuatan, bersifat bijaksana, beradab serta memiliki tingkah laku yang mulia. Untuk mewujudkan tujuan di atas dilakukan berbagai kegiatan yang di antaranya: pembimbingan dan penanaman nilai-nilai ajaran Islam kepada siswa, pembinaan dan pembentukan sikap disiplin, penanaman kebiasaan-kebiasaan yang baik, pemberian contoh atau suri tauladan, serta penyampaian kisah-kisah Islami yang diharapkan mampu membentuk kepribadian mulia dalam diri siswa. Dalam pelaksanaan pembinaan akhlak dilakukan melalui beberapa kegiatan, di antaranya: pengoptimalan KBM, menciptakan suasana sekolah yang agamis, mengembangkan program pendidikan Islam dan kegiatan ekstra, yang di dalamnya mencakup kegiatan-kegiatan: TPA Ulil Albaab, hafalan surat-surat pendek dan do’a-do'a pilihan, membiasakan siswa dalam melaksanakan amalan ibadah harian, dan kegiatan kepramukaan

    ISTIFHAM DALAM AL-QUR’AN: STUDI ANALISA BALAGHAH

    Get PDF
    Uslub istifham dalam ilmu ma'ani memiliki makna-makna tertentu mengikuti siyaq atau konteks kalimat. Istifham yang dipahami dengan mencari pengetahuan tentang sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui mengandung pengertian bahwa sebuah pertanyaan diberikan hanya untuk mencari tahu dari orang yang ditanya. Akan tetapi, bila ditinjau dari ilmu ma'ani, tidak semua fungsi istifham menunjukkan arti mencari tahu, namun dapat berarti perintah (amr) yang tergolong uslub thalab  serta makna-makna yang lainnya. Sehingga hal ini menjadi titik permasalahan tersendiri. Ada beberapa hal cukup menguntungkan, ketika Al-Qur’an menggunakan redaksi istifham seperti itu, pertama, Al-Qur’an dengan demikian mengakomodir persoalan-persoalan mendasar yang itu menjadi ganjalan di sebagian besar manusia kala itu. Kedua, sebuah pembuktian bahwa Al-Qur’an adalah ajaran Tuhan yang menyentuh ranah imanensi, sampai-sampai harus menjawab hal-hal yang—menurut sebagian manusia—adalah remeh. Ketiga, pembuktian bahwasanya Al-Qur’an adalah ajaran Tuhan yang peduli dengan manusia, bukan ajaran yang betul-betul lepas.  Kata Kunci: Istifham, Balaghah, Bahasa Ara

    Rumah kebangsaan Dalem Jayadipuran periode 1900-2014

    Get PDF
    Penelitian ini menekankan Dalem Jayadipuran periode 1900 – 2014. Tahun 1900 di Yogyakarta ditandai dengan munculnya sekolah-sekolah dan organisasi pergerakan kebangsaan termasuk organisasi yang didirikan di Dalem Jayadipuran bernama Sangkara Muda. Sedang tahun 2014 dipakai sebagai batas penelitian ini karena dalam proses perkembangannya Dalem Jayadipuran selalu dipakai untuk kegiatan yang bernafas ke-Indonesiaan, terutama setelah Indonesia merdeka dipakai untuk kantor yang orientasi kerjanya bergerak di bidang sejarah dan budaya

    Penciptaan Tokoh Christ Dalam Naskah Obsessed Terinspirasi Dari Novel Hari Terakhir Seorang Terpidana Mati Karya Victor Hugo

    Get PDF
    Naskah lakon Obsessed terinspirasi dari novel Hari Terakhir Seorang Terpidana Mati karya Victor Hugo yang diterjemahkan oleh M. Lady Lesmana menjadi pilihan untuk dipentaskan merupakan lakon yang membicarakan tentang orang yang terjebak oleh obsesinya dalam dunia keaktoran sehingga mengantarkannya pada kematian. Christ tokoh utama lakon ini merasakan depresi pada saat-saat terakhir sebelum eksekusi hukuman mati terhadapnya dilaksanakan. Di dalam sebuah sel tempat ia singgah sebelum akhirnya dihukum mati, pikirannya berlompatan mengimajinasikan kenangan-kenangan dan keinginan-keinginan terakhirnya sebelum menghadapi kematian. Proses kreatif pada penciptaan tokoh Christ ini menggunakan pendekatan akting representasi dan presentasi. Pendekatan akting representasi adalah proses dimana aktor mengimitasi bentuk-bentuk yang sudah untuk karakter-karakter tertentu tanpa melibatkan permainan emosi dalam. Sedangkan akting presentasi adalah akting yang berusaha mengidentifiksikan emosi tokoh dengan pengalaman pribadi sehingga tingkah laku pada permainan aktor akan mengalir mengikuti emosi. Dua pendekatan ini dirasa mampu mewujudkan tokoh Christ secara utuh, pendekatan representasi akan terjadi pada tingkah laku Christ saat berakting diatas panggung sedangkan presentasi adalah emosi-emosi pribadi tokoh Christ dalam adegan film yang akan melahirkan tingkah laku tertentu. Metode penciptaan yang digunakan untuk mewujudkan tokoh Christ adalah dengan cara memaksimalkan seluruh instrumen pemeranan (sukma, tubuh, dan vokal) dan segala unsur penunjangnya (setting, lighting, kostum, make-up, dan musik). Metode penciptaan yang dimaksud seperti menganalisis tokoh Christ juga tokoh-tokoh lain yang ada dalam pikiran Christ, kemudian melakukan serangkaian pelatihan untuk mewujudkan tokoh Christ dengan menentukan metode dan teknik pemeranan. Tokoh yang telah diciptakan kemudian diterapkan ke dalam bentuk permainan tokoh. Pelatihan yang dilakukan adalah menyanyi, menari, bermain alat musik, berlatih pedang, menirukan, dan belajar berbagai bahasa. Metode yang digunakan untuk mewujudkan tokoh Christ cukup berhasil, dengan memadukan teori akting representasi dan presentasi ternyata mampu menciptakan nuansa tragedi komedi pada pementasan Obsessed. Efek tragedi muncul dari keadaan psikis Christ di dalam sel, dan efek komedi terdapat pada tingkah Christ saat berada di atas panggung

    Landasan Filosofis-Teologis dalam Kurikulum Pendidikan Agama Islam

    Get PDF
    In the modern era with all its complexity, a deep understanding of Islamic philosophy and theology becomes very relevant to answer the challenges of globalization, religious pluralism, and social change. From a philosophical-theological basis, the PAI curriculum has high urgency because it is an important basis for forming the understanding and practice of the Islamic religion for Muslim individuals. It is important to note that it not only contributes to the development of a more effective and relevant PAI curriculum but also to the formation of the character and morals of Muslim individuals, which has a major impact on building an ethical and harmonious society. This research aims to analyze the philosophical-theological basis for developing the PAI curriculum and identify its practical implications in the context of Islamic religious education in Indonesia. The approach taken is a qualitative approach, using library research methods with data collection techniques obtained from primary and secondary data. Based on the results of research conducted, it is revealed that the philosophical-theological foundation in the PAI curriculum has a central role in forming meaningful and effective religious education in the Islamic education environment. Islamic philosophy and theology are the main basis for formulating objectives, materials, teaching methods, and values to be conveyed to students in the PAI context, which can help students develop a deeper understanding of Islamic teachings, such as monotheism and the afterlife, as well as values. -moral values that are in accordance with religious teachings, reflect a commitment to maintaining Islamic identity in education, ensuring that religious learning is integrated with consistency in Islamic teachings and values. Thus, the development of a PAI curriculum based on a philosophical-theological foundation contributes to the formation of Muslim students' religious character and commitment, along with maintaining the quality and relevance of Islamic religious education in the educational environment
    corecore