478 research outputs found

    Religion, Radicalism and National Character: In Perspective of South Sulawesi Local Wisdom

    Get PDF
    It is widely believed that Indonesia is encountering an issue of disharmony due to a number of horizontal conflicts which are based on ethnics, religions, and races. In addition, there are many social issues also happen in recent years that stimulate the conflicts. For example, the rampant of drugs users across the country and the increase of significant number of terrorists in many regions in Indonesia. The writer believes that one of the main reasons of these conflicts is lacking of understanding nation charachter as well as local wisdoms that owned by certain community. In the mean time, Indonesia as country is rich of characters that can unite community under the flag of nation and diminish conflicts among them. In the context of South Sulawesi region, there are, at least, three different characters that can decrease the emergence of radicalism. Firstly, respect to the difference. Secondly, they are open-minded. Thirdly, maintaining tradition of ashame (siri) as a local genius. These characters are social capitals of South Sulawesi communities in tackling radicalism understanding. The writer come to conclude that if every single ethnics in Indonesia make their local genius as their philosophy in daily life, the radicalism movement might be tackled across the country.[Dipercaya secara luas bahwa Indonesia menghadapi masalah ketidakharmonisan karena sejumlah konflik horizontal yang didasarkan pada etnis, agama, dan ras. Selain itu, ada banyak masalah sosial juga terjadi dalam beberapa tahun terakhir yang merangsang konflik. Misalnya, merajalela pengguna narkoba di seluruh negeri dan meningkatnya jumlah teroris yang signifikan di banyak wilayah di Indonesia. Penulis percaya bahwa salah satu alasan utama dari konflik ini adalah kurangnya pemahaman tentang karakter bangsa dan juga kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat tertentu. Sementara itu, Indonesia sebagai negara kaya akan karakter yang bisa menyatukan masyarakat di bawah bendera negara dan mengurangi konflik di antara mereka. Dalam konteks wilayah Sulawesi Selatan, setidaknya ada tiga karakter berbeda yang dapat menurunkan kemunculan radikalisme. Pertama, hargai perbedaannya. Kedua, mereka berpikiran terbuka. Ketiga, menjaga tradisi ashame (siri) sebagai jenius lokal. Karakter ini adalah ibu kota sosial masyarakat Sulawesi Selatan dalam mengatasi pemahaman radikalisme.  Penulis kemudian menyimpulkan bahwa jika setiap etnis di Indonesia membuat jenius lokal mereka sebagai filosofi mereka dalam kehidupan sehari-hari, gerakan radikalisme dapat ditangani di seluruh negeri.

    Qanun dan Arah Penguatan Kelembagaan Gampong

    Get PDF
    Melalui UU Otonomi Khusus No. 18 Tahun 2001, pemerintah Aceh melakukan penataaan kembali struktur lembaga mukim dan gampong. Perubahan ini dikuti oleh disahkannya Qanun No. 4 Tahun 2003 tentang mukim dan Qanun No. 5 Tahun 2003 tentang pemerintahan gampong. Aturan-aturan yang tersusun dalam sebuah gampong menjadi alat untuk menciptakan tatanan masyarakat yang harmonis dan equilibrium dalam sebuah gampong. Karenanya ketika reusam merupakan adat yang disebut kemudian adat reusam dituangkan dalam Qanun gampong tidak lain menjadi legitimasi struktural maupun kultural eksistensi pelaksanaan nilai-nilai adat dalam tata kelembagaan gampong

    Tuha Peut Perempuan : Peluang dan Diferensiasi Sosial Pembangunan Gampong di Aceh Mahmuddin

    Get PDF
    By marking Qanun no.5 2003 regarding “gampong/village governance and has been emphasized by UUPA no.11 2006 regarding Aceh Local Government is indicating new eras in “Social Identity of the Shadow Society” which had by forgotten during conflict eras in the region. The gampong governances that are consist of; Tuha Peut, geuchik and Teungku Imum which Tuha Peut is the consulting institution to support the Keuchiek were selected from the intellectual, schollars and youth and the women element personalities. The representativeness of women in Tuha Peut of the Gampong is turned to be a basic argument from the Act (No.5 year 2003) that previously had not been included in the structure of the gampong. The interference and the representativeness of women in the Gampong structural leader still considers as in the weak point. Women are not yet completely active in the Tuha Peut Leader institution structure of the gampong. Currently the culture of patriarchy that was noticed women as a second class citizen of the society and additionally the thought that is considering women as an inability actors in gampong development and being interfere in conflict solving of the Gampong is a basic problem in women reposition in gampong institutional structure

    Manajemen Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Madrasah Aliyah Negeri 1 Panyabungan Kabupatenmandailing Natal

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengkoordinasian, pengawasan dan evaluasi kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di MAN 1 Panyabungan. Sumber data dalam penelitian ini adalah wawancara dengan Kepala madrasah, kepala tata usaha, pembantu kepala madrasah, para guru, dan komite madrasah. Observasi dan dokumen, meliputi profil madrasah, kondisi sarana prasarana, dan pengumuman. Di tempat penelitian, peneliti memperoleh data tentang proses membuat perencanaan, Visi dan Misi, pengorganisasian, pelaksanaan, pengkoordinasian, pengawasan dan evaluasi yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Berdasarkan data lapangan, ditemukan Manajemen Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di MAN 1 Panyabungan sebagai berikut: perencanaan pengaturan sumber dana, pengadaan sarana prasarana, pengembangan kurikulum dan pembinaan personil madrasah. Pengorganisasian dilakukan dengan membuat struktur organisasi, personalia pendukung, pembagiantugas, membuat roster pelajaran, dan perincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan setiap personil madrasah dalam mencapai tujuan pendidikan. Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan perencanaan terdahulu. Koordinasi yang dilakukan kepala madrasah adalah dengan memberikan segala tugas-tugas yang sudah direncanakan kepada guru yang dianggap mampu, guru yang dianggap mampu adalah Guru yang memiliki kualifikasi pendidikan mengajar sesuai dengan jenjang pendidikan yang dimilikinya. Pengawasan meliputi tiga tahapan, yaitu: Pengawasan pendahuluan, pengawasan pelaksanaan kegiatan dan pengawasan umpan balik. Evaluasi digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki perencanaan selanjutnya. Manajemen Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di MAN 1 Panyabungan belum sepenuhnya terlaksana. Hal ini disebabkan oleh beberapa permasalahan, di antaranya adalah sarana prasarana yang masih kurang, sumberdaya manusia yang masih terbatas, dan pendanaan yang masih kurang

    INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEMERINTAH (Studi Pada Gampong Alue Naga Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh)

    Get PDF
    Artikel ini mengkaji tentang kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan gampong. Ada hal menarik terkait persoalan kinerja pemerintahan gampong salah satunya Gampong Alue Naga di Kota banda Aceh. Pemerintahan gampong Alue Naga belum merujuk kepada Qanun Kota Banda Aceh Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Pemerintahan Gampong. Kajian ini memfokuskan pada tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan gampong Alue Naga kecamatan Syiah Kuala kota Banda Aceh di ukur berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat yang belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan masyarakat jika diukur dengan Standar Indeks Kepuasan Masyarakat(IKM). Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan Kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah Pemerintahan Gampong dan masyarakat Gampong Alue Naga sebanyak 1.270 orang. Teknik pengambilan Sampel dilakukan secara Teknik Survei. Ukuran Sampel sebanyak 100 orang dengan menggunakan rumus Slovin. Teknik pengumpulan data menggunakan Observasi, Dokumentasi  dan Angket. Teknik analisis data menggunakan Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), Interprestasi dan analisis kuandran. Hasil penelitian ini menunjukkan berdasarkan indikator Kepuasan masyarakat Alue  Naga secara umum puas dalam hal penyelenggaraan pemerintahan gampong dan pembinaan masyarakat gampong alue naga kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh oleh pemerintah gampong. Namun ada juga aspek yang kurang puas seperti pada indikator regulasi gampong dan penataan administrasi gampong yang dilakukan oleh pemerintah gampong Alue Naga Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh

    Strategi dakwah dalam meminimalisir penyebaran informasi hoax di media sosial

    Get PDF
    This study aims to determine the da'wa strategy in minimizing the spread of hoax information on social media for UIN Alauddin Makassar students. Focused on how to recognize hoax information in the media, what factors caused the spread of hoax information and what strategic da'wa steps were taken to minimize the spread of hoax information on social media for UIN Alauddin Makassar students. This research is descriptive qualitative research using social media and da'wa approaches. The data sources of this research were students of UIN Alauddin Makassar using data collection methods through observation, questionnaires, interviews, and documentation. The results showed that the ways to recognize hoax information on social media were checking the site and article quality, checking the truth of the information, being aware of provocative titles, checking facts, checking the authenticity of photos, participating in anti-hoax discussion groups. The factors that caused the spread of hoax information on social media by UIN Alauddin Makassar students were prioritizing substance over news sources, liking to share and being lazy to read, being too anxious, and feeling threatened by danger, the most updated and wanting recognition. The strategic steps for da'wa in minimizing the spread of hoax information on social media for UIN Alauddin Makassar students are to be careful of news from wicked people, spreading hoax information is a sin, spreading hoax information can make others miserable. The implication of this research is the need for awareness to recognize hoax information and not spread it to irresponsible parties.***Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dakwah dalam meminimalisir penyebaran informasi hoax di media sosial bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar. Terfokus pada bagaimana cara mengenali informasi hoax di media, faktor-faktor apa yang menyebabkan tersebarnya informasi hoax dan langkah strategis dakwah apa yang dilakukan dalam meminimalisir penyebaran informasi hoax di media sosial bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan media sosial dan dakwah. Sumber data penelitian ini adalah mahasiswa UIN Alauddin Makassar dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara mengenali informasi hoax di media sosial adalah memeriksa situs dan kualitas artikel, memeriksa kebenaran informasi, waspada dengan judul provokatif, memeriksa fakta, mengecek keaslian foto, ikut serta grup diskusi anti hoax. Adapun faktor-faktor penyebab tersebarnya informasi hoax di media sosial oleh mahasiswa UIN Alauddin Makassar adalah memprioritaskan substansi dari pada sumber berita, suka berbagi dan malas membaca, terlalu cemas dan merasa terancam akan terjadi bahaya, paling update dan ingin pengakuan. Adapun langkah strategis dakwah dalam meminimalisir penyebaran informasi hoax di media sosial bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar adalah  berhati-hati terhadap berita dari orang-orang fasik, menyebarkan informasi hoax adalah dosa, menyebarkan informasi hoax dapat menyengsarakan orang lain. Implikasi penelitian ini adalah perlunya ada kesadaran untuk mengenali informasi hoax dan tidak menyebarkannya kepada pihak yang tidak bertanggung jawab

    STRATEGI DAKWAH TERHADAP MASYARAKAT AGRARIS

    Get PDF
    Abstract; Syariat Islam yang dijadikan landasan oleh umat manusia, berawal dari Nabi Muhammad saw. syariat tersebut berupa risalah yang bersumber dari ajaran ilahi yang diperuntukkan bagi umat manusia. Untuk mengetahui risalah tersebut, memerlukan pengamalan dan pemahaman yang tepat. Alquran dan Sunnah merupakan sumber syariat Islam yang dijadikan sebagai pedoman hidup bagi umat manusia, terutama bagi umat Islam. Syariat Islam merupakan senjata yang ampuh dalam menentang berbagai faham yang sesat, pandangan yang keliru tentang Islam dan berbagai persoalan agama Islam. Seluruh ciri atau karakteristik masyarakat pedesaan di atas sangat berpengaruh terhadap konsep berdakwah di pedesaan. Bagaimana seorang dai dapat menyesuaikan metode dakwahnya dengan keadaan masyarakat pedesaan yang cenderung menerima sikap pasrah dan kurang komunikatif dengan orang golongan di atasnya (orang kaya). Pentingnya strategi dakwah adalah untuk mencapai tujuan, sedangkan pentingnya suatu tujuan adalah untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Kondisi masyarakat agraris yang cenderung memiliki waktu yang terbatas di waktu malam dan lebih banyak bekerja pada siang hari serta lebih banyak di rumah pada malam hari, maka langkah dakwah yang strategis adalah dakwah melalui face to face atau melalui rumah ke rumah. Masyarakat agraris cenderung butuh tempat bertanya masalah-masalah agama setiap saat. Oleh karena itu, pada kondisi tersebut mendorong dai untuk melaksanakan pendampingan terhadap mad’u, agar mereka mudah menyelesaikan masalahnya dengan tepat waktu. Materi dakwah yang tepat buat mereka adalah masih berkisar pada aqidah, akhlak dan muamalah. Kata Kunci: Strategi, Dakwah, Komunitas, Agraris Islamic Sharia which is premised by mankind, originated from the Prophet Muhammad. The law in the form of a treatise that comes from the divine teachings intended for humanity. To determine the treatise, requires practice and proper understanding. Qur'an and Sunnah is a source of Islamic law which is used as a way of life for humanity, especially for Muslims. Islamic Sharia is a powerful weapon in opposing the various schools of false, erroneous view of Islam and Islamic issues. The whole traits or characteristics of rural communities over very influential on the concept of preaching in the countryside. How a missionary preaching method can adjust to the situation of rural communities tend to accept resignation and less communicative with the group on it (the rich). The importance of da’wa strategy is to achieve the goal, while the importance of the goal is to get the desired results. Conditions of agrarian society that tend to have a limited time in the evening time and more work during the day and more at home in the evening, then step strategic da’wa is da’wa through face to face or through house to house. Agrarian societies tend to need a place to ask religious matters at any time. Therefore, in these conditions encourage preachers to carry out assistance to mad'u, so they are easy to resolve the problem in a timely manner. Material of da’wa is appropriate for them are still around on faith, morals and muamalah

    Pengaruh Faham Asy’ariy pada Pemikiran Masyarakat Tradisional

    Get PDF
    Asy’ariy mewakili teologi tradisional, karena mengambil pososi antara ekstrimrasional dan salafiyah. Faham Asy’ari telah memberi pengaruh terhadap polapikir umat, baik pada bidang teologi, tasauf dan fiqh (hukum), sehingga tidakdapat dipungkiri paham ini akan tetap eksis dalam dunia Islam. Asy’ariy sangatmementingkan kedua sumber (al-Qur'ân dan Sunnah) ajaran Islam dari padapenalaran, seperti yang dilakukan Mu’tazilah dan filosof yang membangunargumen mereka dengan landasan rasio. Mereka berusaha menyuguhkanpandanganya dengan membuat sintesis antara pandangan ortodoks (salaf) danpandangan rasional Mu’tazilah. Ia begitu cepat berkembang karena didukungoleh para penguasa pemerintahan, ulama serta pandangan kalam yang dogmatisdan rasional bersifat yang sederhana sehingga dapat diterima masyarakattradisional
    • …
    corecore