78 research outputs found
Urgensi Penerapan Sertifikasi Halal Produk UMKM dalam Konteks Budaya Hukum di Kecamatan Pademawu Pamekasan
Artikel ini akan membahas penerapan sertifikasi halal produk UMKM dalam perspektif budaya hukum di Madura. Masyarakat Madura memiliki budaya yang unik dan kuat dalam memegang teguh prinsip. Masyarakat Madura merupakan masyarakat yang religius, patuh dan tunduk dalam menjalankan perintah agama, dalam hal ini adalah Islam. Wujud ketaatan terhadap ajaran Islam ini terangkum dalam ungkapan populer, yaitu: “bhuppa’, bhabhu’, ghuru dan rato” (ayah, ibu, guru dan pemimpin pemerintahan). Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Madura berupa taat dan patuh “bhuppa’, bhabhu’, ghuru, dan rato” (bapak, ibu, guru dan pimpinan pemerintahan) sangat berpengaruh terhadap budaya hukum pelaksanaan atau penegakan sertifikasi halal. Pemerintah yang dalam budaya Madura dikenal dengan sebutan rato dan ghuru atau ulama membuat pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di kecamatan Pademawu kabupaten Pamekasan patuh mendaftarkan sertifikasi halal untuk produknya. (This article will discuss the application of halal certification for MSME products in the perspective of legal culture in Madura. Madurese people have a unique and strong culture in upholding principles. The Madurese community is a religious society, obedient and submissive in carrying out religious orders, in this case Islam. This form of obedience to Islamic teachings is summarized in a popular expression, namely: "bhuppa', bhabhu', ghuru dan rato" (father, mother, teacher and government leader). This research is a field research that is descriptive qualitative. The results of this study indicate that the values adhered to by the Madurese community in the form of obedience and obedience to "bhuppa', bhabhu', ghuru, and rato" (fathers, mothers, teachers and government leaders) greatly influence the legal culture of implementing or enforcing halal certification. The government, which in Madurese culture is known as rato and ghuru or ulemas, makes micro, small and medium enterprises in the Pademawu sub-district, Pamekasan district comply with registering halal certification for their products.
Survey of Eye Toe Coordination and Dribbling Ability of Students at State Vocational School 4 Makassar
This research is a type of descriptive research using the Surve research design. This study aims to see and know the description of the level of ankle coordination and ability to dribble in soccer games for students of SMK Negeri 4 Makassar. The population is all students of SMK Negeri 4 Makassar. The sample used was 20 people. The sampling technique is Simple Random Sampling. The data analysis technique used is descriptive analysis. The research results show that; 1) ankle coordination in students of SMK Negeri 4 Makassar is in the moderate category with a percentage of 40.00%. 2) The ability to dribble a football game for students at SMK Negeri 4 Makassar is in the moderate category with a percentage of 40.00%
Meningkatkan Keterampilan Menggiring Bola dalam Permainan Sepakbola melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) pada Siswa Kelas V SD Inpres Macciniayo Kabupaten Gowa
Meningkatkan Keterampilan Menggiring Bola dalam Permainan Sepakbola melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) pada Siswa Kelas V SD Inpres Macciniayo Kabupaten Gowa
ACHMAD KARIM
Pendidikan Jasmani dan Olahraga
E –mail: [email protected]
Abstract
ACHMAD KARIM. 2014. Improving Leading the Ball Skills in Soccer Game throughCooperative Learning Model of STAD Type of grade V Students at SD Inpres Macciniayo in Gowa district (Supervised by H.M. Anwar Pasau and Syahruddin).
This study aims to describe the planning, action, observation, reflection and application of cooperative learning model of STAD (Student teams Achievement Divisions) Type in improving leading the ball in soccer games of grade V students at SD Inpres Macciniayo in Gowa district.
This study is an action research which conducted 4 timer fot cycle Il which designed in four stages, namely the planning, implementation, observation, and reflection. The date of this study is leading the ball skill in soccer game. The data sources of this study are 33 students of grade V at SD Inpres Macciniayo in Gowa district.
Data collection of leading the ball skills in soccer game was using assesment sheet of the speed of leading the ball skills in cycle I and cycle II. Data were analized quantitatively and qualitatively. The result of the quantitatively data show that 23 students are complete in cycle Iwith the percentage of 69,69% and 33 students in cycle II with a percentage of 100%. The result of qualitative analysis showed that there is significant improvement of leading the ball skills of soccer game. Based on the result of this study it can be concluded that the penjas learning by employing cooperative learning model of STAD type can improve leading the ball skills in soccer game of grade V at SD Inpres Macciniayo in Gowa district.
Keyword: leading the ball skills, cooperative learning model of STAD type
Abstrak
ACHMAD KARIM. 2014. Meningkatkan Keterampilan Menggiring Bola Dalam Permainan Sepakbola Melalui Model Pembelajaran Koperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) Pada Siswa Kelas V SD Inpres Macciniayo Kabupaten Gowa. (Dibimbing oleh Prof. Dr. H. M. Anwar Pasau, M.A. dan Dr. Syahruddin, M.Kes).
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perencanaan, tindakan, observasi refleksi dan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dalam Meningkatkan Keterampilan Menggiring Bola dalam Permainan Sepakbola Siswa Kelas V SD Inpres Macciniayo Kabupaten Gowa.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan sebanyak 4 kali Pertemuan di Siklus I dan Siklus II dan di rancang melalui empat tahapan yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan Refleksi. Data Penelitian ini adalah Keterampilan Menggiring Bola dalam Permainan Sepakbola. Sumber data Penelitian ini adalah Siswa Kelas V SD Inpres Macciniayo Kabupaten Gowa yang berjumlah 33 orang.
Pengumpulan data Keterampilan Menggiring Bola Dalam Permainan Sepakbola dengan menggunakan lembar penilaian Kecepatan Keterampilan Menggiring Bola pada Siklus I dan Siklus II. Data yang terkumpul dianalisis secara Kuantitatif dan Kualitatif. Hasil analisis Kuantitatif data Keterampilan Menggiring Bola menunjukkan bahwa jumlah Siswa yang tuntas pada Siklus I adalah 23 orang dengan persentase 69.69% dan jumlah Siswa yang tuntas pada Siklus II adalah 33 orang dengan persentase 100%. Hasil analisis Kualitatif menunjukkan bahwa terdapat peningkatan Keterampilan Menggiring Bola dalam Permainan Sepakbola yang signifikan. Berdasarkan Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran penjas melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dapat Meningkatkan Keterampilan Menggiring Bola dalam Permainan Sepakbola Siswa Kelas V SD Inpres Macciniayo Kabupaten Gowa.
Kata Kunci : Keterampilan Menggiring Bola, Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions
Pendidikan Berbasis Agama, Filsafat, Psikologis, dan Sosiologis
Tujuan Penulisan penelitian ini adalah mengetahui konsep pendidikan. Tetapi pendidikan umum terlihat hanya terpaku pada otak dan pikiran serta kecerdasan ilmu pengetahuan. Iman tampaknya hanya masalah pribadi yang harus dipelajari dan dipusatkan di luar jam sekolah. Penelitian ini disusun menggunakan pendekatan deduktif, khususnya melalui metodologi studi kepustakaan baik dalam buku, artikel, jurnal, maupun media online yang memperdebatkan kepemimpinan akademik yang berkualitas lebih lanjut karena fondasi kepemimpinan akademik masa depan. Landasan pendidikan ilmu sosial di Indonesia menganut paham integralistik yang bersumber dari norma-norma kehidupan masyarakat: (1) kekeluargaan dan gotong royong, kedekatan musyawarah untuk mufakat (2) kesejahteraan bersama adalah tujuan kehidupan bermasyarakat. (3) negara melindungi pemilihnya (4) keseimbangan yang harmonis antara hak dan kewajiban. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia tidak hanya meningkatkan taraf individu manusia tetapi juga taraf struktur masyarakat. Dari garis besar di atas dapat kita gambarkan bahwa kepemimpinan akademis yang berbasis ilmu sosial sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial masyarakat dan pendiriannya untuk orang-orang dan masyarakat biasany
Gerakan dan Diskriminasi Sosial Kelompok Minoritas Islam Syiah di Makassar
Studi ini mengkaji tentang Gerakan Diskiriminasi Sosial Minoritas Islam Syiah di Makassar. Jenis penelitian ini mengunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Informan pada penelitian ini adalah orang-orang yang memiliki pemahaman tentang gerakan Syiah, metode penelitian ini menggunakan teknik sampel snowball (bola salju). Adapun teori yang digunakan adalah teori minoritas dan Survival Startegy. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwah diskriminasi kelompok Syiah berawal dari stigma masyarakat yang ditanam oleh kelompok-kelompok Wahabi yang dimana kelompok ini tidak lepas dari pengaruh politik global yaitu Amerika, Israil dan Arab Saudi. Bentuk diskriminasi kelompok minoritas Syiah di Makassar yaitu persekusi kegiatan Hari Asyurah, pemasangan spanduk disetiap sudut kota makassar tentang mewaspadai kelompok Syiah, dan terbitnya surat edaran fiktif tentang waspada kelompok Syiah di Makassar. Pola gerakan kelompok Syiah agar tetap eksis di Masyarakat yaitu mengadakan halaqa-halaqa atau kajian-kajian filsafat yang hanya diminati oleh mahasiswa-mahasiswa yang memiliki nalar kritis. Pola gerakan secara khusus yang dilakukan oleh kelompok Syiah dengan menggunakan pendekatan kultural atau konsep taqiyah
Komunikasi dan Human Relation Pendidikan Berbasis Agama Filsafat, Psikologi dan Sosiologi
Kegiatan komunikasi akan dipikirkan dalam setiap perspektif yang ada dalam kehidupan manusia sehari-hari, khususnya dimulai sejak individu bangun hingga manusia beristirahat tidur. Bagi seorang pemimpin (apapun jabatannya), hubungan manusia dengan semua hal (Komunikasi) dan kondisi ini sangat penting untuk siap diterapkan, karena itu semua akan mencerminkan temperamennya sendiri dan juga citra organisasi yang dipimpinnya. Analisis ini menggunakan metodologi analisis kepustakaan sebagai bahan jalan dan sekaligus teknik pemilahan informasi dengan cara mengumpulkan berbagai literatur yang mungkin dapat digunakan sebagai kajian teoritis. Berdasarkan berbagai alasan dalam tulisan ini dapat disimpulkan bahwa hubungan antarmanusia merupakan salah satu teknik komunikasi yang harus siap diterapkan dalam setiap struktur komunikasi untuk mendukung tercapainya berbagai tujuan dari setiap organisasi kesimpulan dari kepuasan timbal balik di antara setiap peserta komunikasi dapat menjadi karakteristik dari setiap teknik hubungan manusia
Exploration and prevalence of gastrointestinal worm in buffalo from West Java, Central Java, East Java and Lombok, Indonesia
The studies of parasites in buffaloes have not been widely explored. The aim of the present study was to explore the prevalence of gastrointestinal worm infection in buffaloes. The fresh faecal samples were collected from 89 buffaloes and observed by a modified McMaster technique. The faecal of buffaloes were collected in Bogor, Demak, East Java, and Lombok. The results of identification on gastrointestinal parasites show that there were one cestode and eight nematode. The total prevalence and infestation of cestodes and nematodes was found highest in Bogor. The prevalence and infestation of differences in geographical conditions were found highest in Bogor. The prevalence of gastrointestinal worm in males were highest than female, whereas for larger was found in females. The prevalence of gastrointestinal worms was found at age 1 year, whereas a larger infestation was found at the age of 1-5 years. The calculation of FEC in Bogor was 840 EPG, in Demak 375 EPG, in East Java 570 EPG and in Lombok 13 EPG. This study informed that there were nine genera of gastrointestinal worm found in Java and five genera in Lombok. Types larvae were found six i.e Strongyloides, Haemonchus, Cooperia, Oesophagostomum, Bunostomum and free living larvae
Effect of Basin Color on The Performance of Blue Swimming Crab (Portunus pelagicus)
Blue swimming crab (Portunus pelagicus) is a sea crab that is widely found in Indonesian waters. One of the determinants of the success of crab cultivation is the availability of quality seeds. Howewer, blue swimming crab hatchery is currently experiencing problems, namely unstable seed availiability due to high mortality and growth at the larvae stage. This research aims to evaluate the effect of various colors of rearing basins of feeding rate and survival rate of blue swimming crab larvae (P. pelagicus) in zoea stage. The larvae for the study was zoea-1 stage with a stocking density of 50 ind/L. The basins used in this study was a round plastic basin with a volume of 40 L filled with 30 L of media water. The feed used was rotifer and artemia nauplius. The method used was a completely randomized design consist of 4 treatments and 3 replications. The treatments that were the use black, green, blue, and red basins colors. The results of the analysis of variance showed that the color of the basins had a significant effect on the feeding rate (p < 0,05) and very significant on survival rate (p < 0,01) for small blue swimming crab larvae were produced in black basins 90.14 and 16.60%
- …