23 research outputs found

    Persepsi Mahasiswa Reguler dan Disabilitas terhadap Layanan Aksesibilitas bagi Penyandang Disabilitas

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan berdasarkan permasalahan yang ditemukan di jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB). Terhadap layanan aksesibilitas baik fisik maupun non-fisik yang ada di jurusan yang masih kurang sesuai dengan hambatan yang dialami oleh mahasiswa disabilitas yang ada di jurusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa yang ada di jurusan terhadap layanan aksesibilitas baik fisik maupun non-fisik.Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dengan mahasiswa angkatan 2017 dan 2018 sebagai sampelnya. Penelitian ini dilakukan di jurusan Pendidikan Luar Biasa dengan mahasiswa angkatan 2017 sebanayak 145 orang dan mahasiswa angkatan 2018 sebanyak 138. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara penyebaran angket secara online yang ditujukan kepada mahasiswa yang angkatan 2017 dan 2018, yang mana angket tersebut dibagikan melalui sosial media grup masing-masing angkatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, sebagian besar mahasiswa setuju dengan adanya pengembangan materi untuk mahasiswa disabilitas, proses belajar mengajar seperti layanan pembelajaran serta media dan sumber belajar yang sesuai untuk hambatan mahasiswa disabilitas yang ada pada jurusan PLB, penilaian pembelajaran sesuai untuk hambatan mahasiswa, pemahaman dan kesadaran dosen dan tenaga kependidikan terhadap mahasiswa disabilitas dan sarana dan prasana yang memadai bagi mahasiswa disabilitas yang ada di jurusan PLB

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIVE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS VIII DI SMPN 1 TULANG BAWANG UDIK

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI kelas VIII di SMPN 1 Tulang Bawang Udik. Dalam rangka mengatasi hal tersebut peneliti tertarik untuk menerapkan salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik yaitu model pembelajaran generative learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model pembelajaran generative learning terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI kelas VIII di SMPN 1 Tulang Bawang Udik. Jenis penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen. Dalam penelitian ini menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran generative learning dan kelas kontrol menerapkan model pembelajaran konvensional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII di SMPN 1 Tulang Bawang Udik yang berjumlah 201 peserta didik. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan teknik simple random sampling, yang artinya sampel dipilih secara acak. Sampel pada penelitian ini adalah kelas VIII C sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol. Teknik pengujian instrument dan teknik analisis data menggunakan bantuan program SPSS Versi 22. Analisis data menggunakan Uji-t dengan taraf signifikansi 0,05. Dari hasil analisis uji hipotesis atau Uji-t didapatkan nilai sig. 0,00 < 0,05. Dengan demikian bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran generative learning terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI kelas VIII di SMPN 1 Tulang Bawang Udik. Kata Kunci : Generative Learning, Hasil Belajar, Pendidikan Agama Islam

    IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN SOFT SKILL SISWA PADA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KOMPETENSI KEAHLIAN DPIB SMKN 6 BANDUNG

    Get PDF
    beradaptasi di dunia kerja dan meningkatkan kualitas yang ada dalam individu itu sendiri. Soft skill sangat berpengaruh dalam menentukan kesuksesan seseorang. Namun faktanya penerapan hard skill lebih diutamakan dibandingkan penerapan soft skill-nya. Untuk mengatasi kondisi tersebut dapat dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model problem solving. Model pembelajaran problem solving merupakan model pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif dan kreatif. Model ini juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa serta hasil belajar siswa. Maka penerapan model problem solving dapat digunakan sebagai wahana untuk meningkatkan soft skill peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan soft skills siswa kelas X kompetensi keahlian DPIB di SMK Negeri 6 Bandung dengan penerapan model pembelajaran problem solving pada mata pelajaran Mekanika Teknik. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan metode one group pretest-posttest. Sampel yang digunakan adalah kelas X DPIB 6 yang berjumlah 28 orang sebagai kelas yang menerapkan model problem solving. Data diperoleh dengan observasi dan lembar angket. Hasil penelitian menunjukkan gambaran penerapan model pembelajaran problem solving termasuk kedalam kategori sangat baik, sedangkan gambaran tingkat soft skill peserta didik sebelum penerapan didapatkan hasil dengan rata-rata pada kriteria cukup baik dan tingkat soft skill peserta didik sesudah penerapan didapatkan hasil dengan rata-rata pada kriteria baik, maka dalam hal ini penerapan model pembelajaran problem solving dapat meningkatkan soft skill peserta didik. Kata Kunci : Soft Skill, Problem Solving, Mekanika Tekni

    The Protective Effect of Vitamin E for Reducing Intra-Hospital Mortality in Acute Limb Ischemia Patients

    Get PDF
    Background Management of acute limb ischemia (ALI) is still a huge challenge. Current advances of endovascular therapeutic approach in management of ALI have decreased the overall amputation rate, nevertheless, mortality rate remains high which may be caused by metabolic consequences of reperfusion injury. Aim To understand the role of vitamin E to intra-hospital and 30-day mortality among acute limb ischemia patients. Methods This retrospective cohort study included all patients with ALI between 2015 to 2018. Vitamin E 2x400 mg orally for seven days was given based on physician preference after ALI diagnosis was confirmed. Data were collected from Vascular Registries of National Cardiovascular Center Harapan Kita (NCCHK), Jakarta, Indonesia. Univariate analysis and logistic regression models were used to explore factors that contribute to intra-hospital and 30-day mortality. Results&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; A total of 160 patients with ALI involving 192 limbs were admitted to our hospital. Mostly were male (63.1%) and mean age were 56±13 years old. Majority of the patients had unilateral lesion (80%), and were diagnosed with Rutherford stage IIA (36.3%), followed by stage IIB (33.8%), stage I (20%), and stage III (10%) respectively. Intra-hospital and 30-day mortality were 28.1% and 36.9%, respectively. Low treatment of vitamin E increased intra-hospital mortality (HR 5,6 95%CI 1.7-18.3), however, it did not affect 30-day mortality. Other factors including IABP insertion, arrhythmia, bleeding requiring transfusion and acute renal failure were associated with higher intra-hospital and 30-day mortality. In addition, menopause (HR 3.2; CI 1.16-8.85) was also a predictor of 30-day mortality. Conclusion Vitamin E administration reduced intra-hospital mortality but not on 30-day mortality in acute limb ischemia patients. Keywords: Acute Limb Ischemia, vitamin E, mortality, reperfusion injur

    PELATIHAN MEMBUAT BIBIT JAMUR TIRAM PUTIH DARI BAHAN LOKAL BERSAMA KELOMPOK PETANI PENGUSAHA JAMUR DI DESA SURO ILIR KABUPATEN KEPAHIANG

    Get PDF
    The availability of oyster mushroom seeds was critical to sustain the mushroom business.  The skill to make the mushroom seeds such as F0, F1, and F2 were needed to solve the mushroom seeds shortage. The added efficiency value was modifying F0 media using local materials such as potato and taro tuber to substitute Potato Dextrose Agar (PDA).  The Community Service Activities were done with the mushroom farmer group preparing the oyster mushroom seeds in the Suro Ilir Village district of Kepahiang Bengkulu Province.  The Community Service Activities aimed to do the technical counseling and evaluated the farmer that had been trained to make the mushroom seeds such as  F0 seeds (potato and taro tuber media), F1 seeds (the corn media), and F2 (the mix of corn, rice bran and sawdust media).  The materials for mother culture (F0 seeds) media were from local media to substitute the Potato Dextrose Agar (PDA) components such as potato or taro tuber, the commercial jelly merk ”Swallow,” and granulated white sugar.  The workshop method was theory and practice with “learning by doing.” The farmers were guided on making the F0, F1, and F2 seeds.  After the workshop on mushroom seedlings, there was an improvement in knowledge and skill in preparing mushroom seedlings.  The farmers got the skills and were able to make the oyster mushroom seeds.  ---  Ketersediaan bibit dalam usaha jamur tiram sangat penting untuk menjaga kesinambungan usaha.  Keterampilan membuat bibit jamur mulai dari bibit F0, bibit F1 dan bibit produksi F2 perlu dibina sehingga dapat mengatasi kelangkaan bibit jamur.  Modifikasi media bibit F0 menggunakan bahan-bahan lokal seperti kentang dan umbi talas sebagai pengganti Potato Dextrose Agar (PDA),merupakan nilai tambah untuk efisiensi.  Kegiatan pengabdian membuat bibit jamur berbasis bahan lokal telah dilakukan bersama petani jamur di Desa Suro Ilir Kabupaten Kepahiang.  Tujuan kegiatan pengabdian  adalah melakukan bimbingan teknis dan evaluasi hasil kegiatan pembuatan bibit jamur tiram yaitu bibit F0 (dari media kentang dan umbi talas),   F1 (dari media biji jagung) dan F2(dari media campuran biji jagung, dedak, dan serabuk gergaji).  Bahan untuk media induk (bibit F0) berasal dari bahan lokal untuk mengganti komponen media Potato Dextrose Agar (PDA) seperti kentang atau umbi talas, agar merk”Swallow” dan gula pasir.  Metode pelatihan dilakukan secara “learning by doing” belajar sambil praktek. Pelatihan dilakukan dengan memberikan bimbingan teoritis dan latihan membuat bibit F0, bibit F1 dan bibit produksi F2.  Hasil yang didapatkan adalah setelah kegiatan pengabdian  pengetahuan dan pemahaman petani mitra  meningkat dalam pembi-bitan jamur tiram. Petani mitra mendapatkan skill dan  berhasil membuat bibit jamur tiram

    PENINGKATAN KUALITAS BIOGAS LIMBAH PABRIK TAHU KELURAHAN MENTAOS DENGAN METODE ABSORBSI MENGGUNAKAN Ba(OH)2

    Get PDF
    Pemanfaatan limbah cair tahu menjadi biogas merupakan salah satu cara mengurangi krisis energi yang terjadi pada masa sekarang. Biogas merupakan salah satu energi terbarukan yang berasal dari berbagai macam limbah organik seperti biomassa, kotoran manusia dan kotoran hewan yang mengandung gas metana (CH4) karbondioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S). Kandungan CO2 dalam biogas menyebabkan turunnya nilai kalori biogas, oleh karena itu perlu dilakukan pemurnian untuk meningkatkan kualitas biogas dengan mengurangi kandungan gas CO2.  Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah Ba(OH)2 dapat dijadikan absorben untuk mengikat CO2, mengetahui pengaruh konsentrasi Ba(OH)2 terhadap proses pemurnian biogas dan mendapatkan produk biogas yang lebih murni. Penelitian ini dilakukan pada Pabrik Tahu Sumber Indah yang berlokasi di kelurahan Mentaos Banjarbaru dengan metode absorbsi menggunakan larutan Ba(OH)2 dengan variasi konsentrasi 0,5 dan 1,5 M. Dari penelitian didapatkan bahwa Ba(OH)2 dapat digunakan sebagai absorben untuk mengurangi kadar CO2 dalam biogas. Hasil dari penyerapan CO2 yang paling baik didapatkan pada larutan Ba(OH)2 1,5 M dengan kadar CO2 sebesar 0,887% dan CH4 sebesar 78,666

    The role of peace educators in building a culture of peace in the school: Comparisons between Indonesia and Malaysia

    Get PDF
    A culture of peace is a condition that school members covet. Indonesia and Malaysia are two neighboring countries that support implementing peace education. Even though the two countries are allied and neighbors, each country has uniqueness, including implementing peace education. This study aims to describe the role of peace educators in Indonesian and Malaysian schools. Systematic literature reviews identify the position of peace educators in building a culture of peace in schools. The study uses eight main articles to describe the role of peace educators in Indonesia and Malaysia. The selected articles were analyzed by data extraction. The study results show that peace educators in Indonesia and Malaysia have different characteristics. Peace educators in Indonesia focus more on efforts to suppress student violence. Meanwhile, peace educators in Malaysia focus on building a constructive mindset towards all forms of experiences experienced by students. The study recommends further research to create a unique model of peace education according to the characteristics of students in Indonesia and Malaysia

    SOSIALISASI PROSES PENGURUSAN LABEL HALAL UNTUK MENINGKATKAN PEMASARAN KERIPIK PISANG GOSONG DI DESA TANJUNG HARAP

    Get PDF
    Indonesia dengan Negara yang mayoritas penduduknya islam, harus bisa menjaga nilai-nilai agama termasuk dalam hal mengonsumsi makanan. Kendala yang terjadi pada UMKM di Indonesia saat ini yaitu belum bisa menerapkan kebijakan pemerintah dengan baik karena kurangnya pengetahuan tentang pentingnya sertifikasi halal. Pengurusan label halal dianggap sepele bagi para pelaku UMKM. Tanpa disadari nyatanya sertifikasi halal membawa pengaruh pada meningkatnya pemasaran suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pendampingan dan pemahaman tentang pentingnya pengurusan label halal pada kemasan produk terkhususnya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM di desa Tanjung Harap, Kecamatan Serba Jadi, Kabupaten Serdang Bedagai. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2023 di Aula Desa Tanjung Harap dan dilakukan dengan melakukan sosialisasi pada 20 peserta pelaku UMKM yang bergerak pada produksi kuliner keripik pisang gosong. Dengan kegiatan yang dilakukan, peserta UMKM dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman mengenai pentingnya label halal pada kemasan terhadap meningkatnya pemasaran produk keripik pisang gosong yang mereka pasarkan

    Endovascular management of aortic aneurysm with severe neck angulation and/or iliac artery tortuosity using multiple stiff wire technique: a case series [version 2; peer review: 2 approved]

    Get PDF
    Background Suitable aortic neck is one of the essential components for thoracic endovascular aortic repair (TEVAR) and endovascular aortic repair (EVAR). Advanced techniques were developed to adjust and compromise the aneurysm neck angulation but with adding additional devices and complexity to the procedure. We proposed a simple technique to modify severe neck angulation and/or iliac artery tortuosity by using the multiple stiff wire (MSW) technique. Method Two femoral accesses were required for the MSW technique. A guidewire with a support catheter was inserted through the right and left femoral arteries and positioned in the abdominal or thoracic aorta. Wire exchanges were done with extra stiff wire in both femoral accesses. It can be considered to add multiple stiff wires to align the torturous neck / iliac artery. Delivery of the stent graft main body can be done via one of the accesses. Result Six patients with different aortic pathology were admitted to our hospital. Four patients undergo EVAR procedure and two patients undergo TEVAR procedure. All patients had aortic neck angulation problems with one patient having iliac artery tortuosity. MSW technique was performed on the patients with good results. Follow-up CTA after 3 months revealed a good stent position without stent migration and no endoleak was found in all but one patient. Conclusion MSW technique is a simple and effective technique to modify aortic neck/iliac artery angulation in TEVAR or EVAR procedure

    Pengembangan Modul Biologi Terintegrasi Nilai Imtaq Pada Materi Metabolisme Sel Untuk Siswa Kelas XII SMA/MA

    No full text
    This study aims to develop an integrated module on the value of IMTAQ on the subject matter of cell metabolism for class XII SMA/MA students. This research is a Development Research using the ADDIE model. The development of this module is carried out in several stages, namely, Analysis, Design, and Development. Determination of the sample using the technical purpose sampling. Based on this technique, a sample of 30 students from three schools was obtained, namely SMA Negeri 1 Tebing Tinggi, SMA Negeri 2 Tebing Tinggi, MAN 1 Kepulauan Meranti. The data collection technique used a validation sheet by Learning Experts, Material Experts, Imtaq Experts, and Teachers, and limited eligibility. The data analysis technique used descriptive analysis. The result of this research is in the form of a printed product, namely an integrated Biology module with imtaq values on cell metabolism material. The results of the validation by learning experts are 86.02%. The results of the validation by material experts are 76.06%. The results of the validation by IMTAQ experts are 93.75%. The results of the validation by three teachers are 92.65%. This developed module received good responses from students. This can be seen from the average response of students from three schools with an average percentage of 94.37%. Based on the validation results from experts, it can be obtained that a product in the form of an integrated Biology module with IMTAQ values with cell metabolism material for class XII SMA/MA students is very feasible. to be used in the learning process
    corecore