87 research outputs found
PERIKATAN DENGAN ANCAMAN DENDA OLEH ADVOKAT TERHADAP KLIEN
Menurut KUHPerdata perikatan dengan ancaman denda dapat dikenakan oleh kreditur kepada debitur yang lalai tidak melakukan kewajibannya. Namun dalam perjanjian kerja antara advokat dan klien tentang penanganan perkara perdata Nomor 911/Pdt.G/2018/PA Mkd, pengenaan denda justru dilakukan oleh advokat (debitur) terhadap kliennya (kreditur). Pengenaan denda tersebut berlaku jika klien melakukan pencabutan perkara, padahal diketahui bahwa klien sudah melakukan pembayaran secara tunai kepada advokat. Analisis ini didasarkan pada asas dalam perjanjian, peraturan dalam KUHPerdata, dan Kode Etik Advokat Indonesia. Hasil analisis adalah bahwa berdasarkan asas konsensualisme, asas pacta sunt servanda, dan asas kebebasan berkontrak perjanjian kerja yang dibuat antara advokat dan klien tidak menyalahi asas tersebut dan seharusnya ditaati dan dilaksanakan oleh para pihak. Namun berdasarkan Pasal 1304, Pasal 1307, dan Pasal 1243 KUHPerdata, pengenaan denda oleh advokat kepada klien tidak dapat dilaksanakan karena tidak ada kerugian materiil yang diderita oleh advokat. Sedangkan berdasarkan Kode Etik Advokat, pengenaan denda tersebut sangat bertentangan dengan Pasal 3 dan Pasal 4 Kode Etik Advokat Indonesia
CREATIVE COMMONS LICENSE SEBAGAI HAK CIPTA INTERNASIONAL DITINJAU BERDASARKAN ASPEK HUKUM INDONESIA
 Perkembangan teknologi khususnya internet telah mempermudah masyarakat untuk mengakses dan mendistribusikan informasi. Namun, kegiatan seperti copy-cut-paste (menyalin-memotong-menempel), menyunting (editing) ataupun berbagi dokumen (file sharing) justru menimbulkan hal kontradiktif terhadap hukum hak cipta. Berdasarkan hal tersebut tahun 2002 sebuah organisasi nirlaba membuat inovasi dan terobosan yang memungkinkan berbagi dan menggunakan kreativitas dan pengetahuan melalui alat hukum gratis. Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode penelitian yuridis normatif dengan fokus pada pendekatan perundang-undangan dan analisis konten. Berdasarkan analisis pembahasan creative commons bukanlah alternatif dari hukum hak cipta, melainkan bekerja berdampingan dan mampu membuat pencipta/pemegang hak cipta memodifikasi haknya ke dalam keadaan yang paling sesuai dengan kebutuhan. Lisensi creative commons di Indonesia penggunaannya dimungkinkan menurut Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Lalu pemegang hak berdasarkan Pasal 81 UU Hak Cipta, dapat mengumumkan dan/atau berhak memberikan lisensi kepada pihak lain berdasarkan perjanjian lisensi untuk melaksanakan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), memperbanyak ciptaannya/produk hak terkaitnya dengan persyaratan tertentu. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 1 ayat (5), kegiatan yang dilaksanakan oleh creative commons adalah kegiatan penyelenggaran sistem elektronik.Kata Kunci: Creative Commons; Hak Cipta; Lisensi. The development of technology, especially the internet, has made it easier for people to access and distribute information. However, activities such as copy-cut-paste, editing or file sharing may actually harm the copyright law. Based on that, in 2002, a non-profit organization made a breakthrough innovation where it is possible to share and use creativity and knowledge through free legal tools. The research method used in this paper is a normative juridical research method with a focus on the statutory approach and content analysis. Based on the analysis of the discussion, creative commons is not an alternative to copyright law, but rather work side by side and is able to make the creator/copyright holder to modify their rights in the most appropriate circumstances. The use of creative commons licenses in Indonesia is possible according to Article 9 paragraph (1) of Law Number 28 of 2014 concerning Copyright. Furthermore, the rights holder, based on Article 81 of the Copyright Law, able to announce and/or has the right to grant license to other parties based on the license agreement to carry out the action referred to in Article 9 paragraph (1), reproduce their rightful works/products with certain conditions. Furthermore, based on Law Number 11 of 2008 concerning Electronic Information and Transactions Article 1 paragraph (5), the activities carried out by the creative commons are the activities of organizing an electronic system. Keywords: Creative Commons; Copyright; License
Tinjauan Fikih terhadap Penggunaan Smart Card Santri sebagai Alat Transaksi Pembayaran Non Tunai di Koperasi Pesantren As’adiyah
Perkembangan pesat teknologi mendorong umat manusia untuk selalu mem-buat terobosan baru dalam menjalani kehidupan, salah satunya ialah sarana interaksi sosial. Pembaruan-pembaruan yang muncul itu acapkali menim-bulkan problem dalam perspektif Hukum Islam. Smart Card Santri adalah salah satu pembaruan bentuk interaksi sosial dalam transaksi. Karena proses penggunaannya yang tidak sebagaimana transaksi pada biasanya serta tempat penggunaannya adalah sebuah lembaga pesantren, lantas hal ini memunculkan pertanyaan mendasar, bolehkah praktik transaksi menggunakan Smart Card Santri? Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan. Diawali dengan pe-maparan data terkait pihak yang melakukan kerjasama menggunakan Smart Card, pengertian, serta pandangan Hukum Syar‘i> terhadap kartu kredit. Dalam praktik penggunaan Smart Card Santri yang dilakukan di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah As‘adiyah, penulis tidak menemukan tindakan penggu-naan yang menyalahi aturan syariat, semua substansi akad dalam Smart Card sama persis dengan akad transaksi pada biasanya, yang membedakan hanyalah penggunaan Smart Card Santri terbantu sitematika robotik yang terdorong oleh kemajuan teknologi
EVALUATION OF SITE VARIABILITY AND ITS APPLICATION IN DESIGN
Geotechnical characterization has an important role in engineering geology as well as in implementation of any project. There are several variables and uncertainties involved in characterizing a project site. Four different sources of uncertainties represent the characterization of geotechnical variability, which include spatial variability, measurement error, statistical error and model bias. Spatial variability is expressed in terms of the mean, variance, and scale of fluctuation. Several statistical techniques such as the Gauge R & R, which includes X-Bar/R and ANOVA, and the Second Moment can be applied to compute site variability in terms of the coefficient of variations. Measurement error is evaluated using data extracted from several laboratory tests. Statistical error and model bias arise when a correlation model is selected to interpret specific data. To measure site variability in this research, tests were conducted using different devices in the box and at the field. Analyses were conducted using the Gauge R & R and Second Moment (SM), and variability is expressed in terms of standard deviations and coefficient of variations (COVs). While comparing variability from the box and the field tests, it is apparent that the COVs from the second moment are smaller than the COVs from the ANOVA method. Similarly, operator related variations show comparatively low values of the COVs than those generated from location/specimen related variability. Besides, analyses of variability from the box test indicate lower bound of coefficient of variations than the field tests. The under-constructed sections tested at LA highway exhibited higher values of COVs compared with the constructed sections at the Accelerated Loading Facility (ALF). In the case of laboratory tests, specimen related variability renders higher COVs than the operator related variability. The inclusion of variabilities into the practical applications, such as bearing capacity of shallow foundation and settlement analysis, showed reduction in the probability of failure and reduction in the magnitude of settlement, respectively
Kajian Awal Penentuan Daerah Prospek Panas Bumi di Gunung Bur Ni Telong Berdasarkan Analisis Data DEM SRTM dan Citra Landsat 8
Research for a preliminary study of Bur Ni Telong, geothermal area, Bener Meriah district using remote sensing techniques has been done. The aims of the research were to determine the morphological condition based on the fault and fracture (FFD) map from the interpreted digital elevation model (DEM) shuttle radar topography mission (SRTM) and to know the vegetation density and surface temperature distribution using Landsat 8 image. The DEM SRTM data were analyzed using the lineament pattern which related to faults and fractures. The vegetation density was calculated using normalized difference vegetation index (NDVI) transformation. The estimated surface temperature was used to locate temperature anomaly. Referring to the geographical map, the dense class area include Silih Nara-Ketol-Peulimbang to Peudada, Juli to Sawang, and Bandar area. The fault and fracture dominantly have directions in East-West and Northwest-Southeast. While based on NDVI map we conclude that the area is covered by dense vegetation, dominated by intermediate to dense of vegetation. The LST map shows the location of maximum surface temperature values are in agreement with residential areas and uncovered areas, as in the areas of Simpang Tiga Redelong and Takengon. Some geothermal manifestations are located in sparse to intermediate vegetation areas with high temperature
FIRMS CHARACTERISTICS, SUSTAINABILITY REPORTING AND VALUE OF THE FIRM (An Empirical Analysis of Public Companies Listed in Indonesia)
Sustainability Report is a model corporate information to stakeholders or stakeholder integrate financial reporting with social reporting, environment reporting and corporate governance reporting in one reporting package. Sustainability Report is designed to help corporate plan, prepare, report and disclose information about the commitment, implementation, measurement, disclosure and corporate accountability on performance management issues of economic, social and environmental and corporate governance to the internal and external stakeholders in order to realize the vision as well as ongoing corporate objectives and stakeholders. The objectives of this study are: to analyze the influence of profitability on sustainability reporting and value of the firm, to analyze the influence of leverage on sustainability reporting and value of the firm, to analyze the influence of type industry on sustainability reporting and value of the firm, to analyze the influence of company size on sustainability reporting and value of the firm, to analyze the influence of sustainability reporting on value of the firm.
The population of this study are all public companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX). The samples in this study using non probability sampling that is purposive sampling method. Technique analysis used are regression linear with classical assumption. This research investigate the relationship between profitability, leverage, type industry, company size, sustainability reporting and value of the firm as comprehensive framework.
Based on the result, so the conclusion as follows: Profitability and leverage has no influence on Sustainability reporting, Profitability has influence on Value of the firm, but Leverage has no affect on value of the firm. High profile industry has influence on sustainability reporting. So the company that include high profile industry. High profile industry has no influence on value of the firm, Company size has influence on sustainability reporting, but company size has no influence on value of the firm, Sustainability reporting has no influence on value of the firm
Seleksi Santri Baru Berprestasi Dengan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution
Seleksi santri baru selalu dilakukan setiap tahunnya di berbagai pondok pesantren untuk meningkatkan kualitas pada pondok pesantren tersebut, tidak adanya sistem seleksi santri baru di beberapa pesantren menyebabkan penyeleksisan santri baru dlakukan secara manual dan memakan waktu yang banyak serta menggunakan tenaga kerja yang banyak. Dengan memanfaatkan teknologi untuk membuat sistem selesksi santri baru dapat menyeleksi proses santri baru dengan otomatis dan efesian, serta dapat dengan mudah dalam penyeleksian santri baru yang sesuia dengan kriteria yang diinginkan. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah sistem untuk membantu melakukan membuat keputusan dengan sesuai. Salah satu metode pada SPK adalah Technique For Order Preferance by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) dengan menggunakan metode tersebut dapat membatu sistem selesksi santri baru dalam menyeleksi santri baru dalam bentuk rangking. Hasil pengujian dilakukan dengan menggunakan 212 peserta santri dan 6 kriteria dengan masing-masing kriteria memiliki bobot dan nilai yang berbeda, proses dilakukan dengan menghitung nilai kriteria pada masing-masing peserta menggunakan metode TOPSIS lalu menghasilkan urutan rangking dari yang pertama hingga yang terakhir
Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan dan Peminjaman Logistik Berbasis Web Menggunakan Framework Codeigniter: Studi Kasus Mapala Anis Gading FTI UKSW
Pada periode 2015 – 2016 KBM-PA FTI UKSW diubah menjadi Mapala Anis Gading yang diharapkan memiliki struktur organisasi yang lebih rapi, memiliki tujuan yang lebih terarah dan memiliki manfaat lebih khususnya di bidang Teknologi. Permasalahan yang dihadapi Mapala Anis Gading adalah masih menggunakan pencatatan peminjaman logistik di buku arsip dengan penulisan tangan dan tidak terekamnya kondisi barang dalam peminjaman. Berdasarkan masalah yang ada maka dirancanglah sistem informasi pengelolaan dan peminjaman logistik berbasis web. Metode perancangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah metode prototyping, karena dalam pembuatan sistem ini dilakukan komunikasi yang intensif dengan pengguna aplikasi. Aplikasi ini dibangun menggunakan Framework Codeigniter dan Framework Bootsrap dengan memanfaatkan teknologi e-mail dan report Portable Document Format (PDF) sebagai notifikasi faktur kepada peminjam untuk bukti tentang detail barang yang sedang dipinjam.In the period of 2015 – 2016, KBM-PA FTI UKSW was changed into Mapala Anis Gading which hopefully have neater organizational structure, more guided goals and give advantages especially in technology sector. The problem faced by Mapala Anis Gading is still using logistic lending record in archive book with handwriting and unrecorded condition of goods in lending. Based on the existing problems, the researcher has been designed the information system of management and lending logistic web-based. System design method used in this research is prototyping method, because in making this system is done intensive communication with application user.This application is built using the Framework Codeigniter and the Framework Bootsrap by utilizing e-mail technology and report Portable Document Format (PDF) as an invoice notification to the borrower for proving the detail of the items that are being borrowed
Manajemen Mutu Berbasis Pesantren Dalam Upaya Mengembangkan Pendidikan Berkarakter, Studi Di Pondok Pesantren Tahfidz Wal Lughoh Ruhul Qur’an Kota Batam
Pondok Pesantren adalah bagian penting dari sistem pendidikan nasional. Persoalan yang mendasar yang di hadapi Pondok Pesantren secara umum adalah terkait dengan manajemen mutu pendidikan yang meliputi 8 standar nasional pendidikan. Pondok Pesantren Tahfidz Wal Lughoh Ruhul Qur’an Kota Batam merupakan salah satu pondok pesantren berbasis tahfidz dan bahasa. Dalam penelitian ini dikaji manajemen mutu berbasis pesantren berdasarkan dua standar mutu yaitu: Standar Proses Pembelajaran dan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Dua standar ini memiliki pengaruh kuat dalam upaya pengembangan pendidikan karakter santri. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan field Research dengan metode kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah Pondok Pesantren Tahfidz Wal Lughoh Ruhul Qur’an. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dukumentasi. Dan untuk mengecek keabsahan data menggunakan triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian manajemen mutu berbasis pesantren, Pondok Pesantren Ruhul Qur’an memiliki beberapa kesamaan terkait dengan pelaksanaan standar proses dan standar pendidik dan tenaga kependidikan. Seluruh perencanaan standar proses tersebut diimplementasikan dengan penyusunan silabus, RPP, kelengkapan bahan ajar, pengelolaan kelas dan evaluasi yang dilakukan oleh guru. Evaluasi proses dilakukan oleh guru meliputi evaluasi perencanaan proses yang sudah dibuat, evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil belajar. Perencanaan standar pendidik dan tenaga kependidikan dilakukan untuk memenuhi kuantitas dan kualitas tenaga pendidik melalui rekrutmen dan kaderisasi. Sedangkan faktor pendukung manajemen mutu berbasis pesantren dalam upaya mengembangkan pendidikan berkarakter di Pondok Pesantren Tahfidz Wal Lughoh Ruhul Qur’an adalah adanya dukungan kuat keluarga dan kaderisasi yang berjalan baik. Sementara faktor penghambat dalam upaya ini adalah masih kurangnya kesadaran santri akan jati diri mereka sebagai santri serta masih adanya tenaga pendidik dan kependidikan yang kurang komitmen terhadap tugas dan kewajiban dalam mewujudkan pesantren yang bermutu dan berkualitas
Zaakwaarneming dalam Teori dan Praktek Kontemporer
Basically, human beings can not live alone. Knowingly or not humans always require the presence of other humans. The existence of a sense of mutuality between humans leads to the interaction between other people. Interaction that led to acts of human relations in society. That there is a prohibited act and there are allowed by law. In the Civil Code is set on the action as a result of human interaction is allowed. The act is called zaakwaarneming. Zaakwaarneming is the act of taking care of other people's business that done voluntarily. While still an undergraduate studies, I often get an understanding of the examples of acts that can be categorized as zaakwaarneming. And when I read some posts on the internet media and books, examples of the action zaakwaarneming also provided a similar example. And without us knowing it, if attention to the elements of the act which can be categorized as zaakwaarneming, some actions are still many in society who can be categorized as such actions. Among the acts that can be categorized as zaakwaarneming are an accident working, caring for the sick, helping traffic accident victim, helping a lost child, and find the property of others
- …