38 research outputs found

    The Application of technical aspects of raising swamp buffalo in Pangean sub-district, Kuantan Singingi Regency

    Get PDF
    Buffalo (Baballus buballis) is a large ruminant livestock that has long been known by the people of Indonesia. Pangean sub-district is a sub-district that has a fairly large population of buffalo, namely 876 heads. In general, farms in Pangean District have not implemented the technical aspects of maintenance and there are still many deficiencies that need to be addressed and repaired by breeders. This study aimed to determine the application of technical aspects of maintenance including parts of breeding, housing, feed, health and maintenance management in Pangean District, Kuantan Singingi Regency and the structure of the buffalo population. The method used in this study was a survey method with 151 farmers as respondents. The variables in the study were the profile of respondents, aspects of breeding, housing, feed, health, maintenance management, and population structure of buffaloes. The results of this study indicate that the characteristics of the respondents consisted of 79.47% male and 20.53% female, the age of the breeders ranged from 32-68 years, 35.76% graduated from high school, had livestock farming experience of 1-13 years, and the main occupation was as farmers 49.01%. Implementation of technical aspects of maintenance with the following percentages: nursery aspect 42.05%, housing aspect 58.68%, feed aspect 33.33%, health aspect 73.51%, and maintenance management aspect 62.03%. It can be concluded that overall the technical aspects of raising buffalo livestock in Pangean District, Kuantan Singingi Regency, with an unfavorable percentage of 53.92%. The population structure of buffalo in the Pangean District is dominated by female livestock

    HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POLIKLINIK POLRES GERSIK KABUPATEN GERSIK

    Get PDF
    Angka pemberian ASI eksklusif pada bayi di Indonesia masih cukup rendah. Pada tahun 2007 hanya 43,3 % yang memberikan ASI pada anaknya di poliklinik Polres Gresik pada tahu n 2009 mencapai ASI eksklusif hanya 53,6% (Tareget 80%).. . Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan mengidentifikasi motivasi keluarga dalam pemberian ASI Eksklusif di Poliklinik Polres Gersik. Desain dalam penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasi yang diambil adalah semua ibu yang mempunyai bayi berumur 6- 12 bulan di Poliklinik Polres Gersik sebesar 40 responden. Dengan besar sampel 36 responden di ambil dengan tekhnik simple random sampling . Motivasi keluarga sebagai variabel independen dan ASI eksklusif sebagai variable dependen. Sedangkan pengumpulan data dengan kuesioner kemudian dianalisis dengan uji Rank Spearman. Hasil penelitian didapatka n bahwa dari 36 responden (25 %) mendapat motivasi baik, (41,7%) mendapat motivasi cukup dan (33,3 %) responden mendapat motivasi kurang. Sedangkan untuk ASI eksklusif didapatkan setengah responden (33,3%) mendapat ASI eksklusif dan setengahnya (66,7 %) tidak mendapat ASI eksklusif. dengan hasil uji P= 0,00 1 < α= 0,005 yang artinya H1 diterima atau ada hubungan antara motivasi keluarga dengan pemberian ASI eksklusif. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara motivasi keluarga dengan pembrrian ASI eksklusif di poliklinik Polres Gresik. Untuk itu diharapkan pihak Poliklinik dalam kegiatan penyuluhan, keluarga diikutsertakan terutama suami karena suami merupakan pendukung terbaik sehingga secara psikologis ibu akan merasa yakin dapat memberikan ASI secara eksklusif pada bayinya

    Performa Ayam Broiler dengan Ransum Campuran Tepung Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Terfermentasi Aspergillus niger

    Get PDF
    ABSTRACTEnceng gondok merupakan salah satu tumbuhan air yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif sumber protein hewani untuk ayam ras pedaging. Namun karena enceng gondok memiliki serat yang tinggi maka memerlukan pengolahan lebih lanjut seperti fermentasi sehingga bisa dimanfaatkan oleh ayam broiler untuk pertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa ayam broiler yang diberi ransum eceng gondok fermentasi (Aspergillus niger) Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan tepung enceng gondok fermentasi dalam ransum yang terdiri dari 4 level yaitu 0, 2, 4 dan 6%. Variabel yang diuji adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis sidik ragam dan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung enceng gondok fermentasi sampai level 6% dalam ransum memberikan pengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam ras pedaging. Dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung enceng gondok yang difermentasi dengan dalam ransum belum dapat meningkatkan performa ayam broiler.Kata kunci: ayam broiler, tepung enceng gondok, performa, Aspergillus nigerPerformance of Broiler Chicken  with Inclution Water Hyacinth Fermented with Aspergillus niger in RationABSTRACTWater hyacinth is one of the aquatic plants that can be used as an alternative source of animal protein for broilers. However, to be used as feed ingredients, it needs to be processed because of its high crude fiber. One of the ways is by fermentation method. The present study aimed to determine the effect of inclusion of water hyacinth fermented flour (WHFF) with Aspergillus niger in ration on performance in broilers chickens This study used an experimental method with a Completely Randomized Design (CRD) consisted 4 treatments and 4 replications. The treatments were the levels of inclusion of fermented water hyacinth flour in the ration which consisted of four levels namely 0, 2, 4, and 6%. The variables measured were feed intake (FI), body weight gain (BWG), and feed conversion ratio (FCR). The results showed that the inclusion of WHFF up to the level of 6% in the ration did not significantly (p>0.05) affect FI, BWG, and FCR. It can be concluded that the inclusion of WHFF up to a level of 6% in the ration could not able to improve the performance of broilers.Keywords: broiler chicken, water hyacinth, performance, Aspergillus nige

    UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG NORMA AGAMA ISLAM MELALUI LAYANAN ORIENTASI DENGAN MEDIA MIND MAP SISWA KELAS VII-H SMP 2 BAE KUDUS

    Get PDF
    Berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap guru BK dan pengamatan dengan siswa pada hari rabu tanggal 15 januari 2014 ketika jam istirahat, dan wawancara dengan koordinator guru BK pada hari rabu tanggal 16 April 2014 pada jam 10.30-12.00 di SMP 2 Bae Kudus, peneliti menemukan ada beberapa siswa yang belum menerapkan norma agama islam di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari yang mempengaruhi sikap, tingkah laku dan siswa juga belum bisa membeda-bedakan mana perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Misalnya banyak siswa yang tidak memiliki sopan santun terhadap bapak dan ibu guru, belum bisa menerapkan sikap kejujuran, ketika pulang sekolah banyak siswa yang berboncengan dengan lawan jenis dilingkungan sekolah, berpacaran pojok kantin sekolah, berpakaian tidak sesuai aturan yang ada disekolah. Adapun rumusan masalahnya’’Apakah layanan orientasi dengan media mind map dapat meningkakan pemahaman tentang norma agama islam siswa kelas VII-H di SMP 2 Bae Kudus pada tahun 2013/2014. Penelitian ini mengkaji teori-teori yang berhubungan dengan norma agama islam adalah peraturan hidup yang harus diterima manusia untuk menjalankan perintah-perintah-Nya, aturan tersebut mengenai perilaku dan sikap, perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan yang bersumber pada Tuhan yang Maha Esa. Faktor-faktor yang mempengaruhi norma agama islam: 1. Memiliki sikap respek terhadap orang lain. 2. Kepedulian terhadap orang lain. 3. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial. 4. Memiliki konsep diri. Layanan orientasi adalah suatu layanan pemberian bantuan kepada siswa untuk beradaptasi degan lingkungan yang baru agar siswa dapat mengenal lingkungan tersebut dengan baik sehingga dapat mempermudah dan berperannya siswa dilingkungan sekolah yang baru tersebut. Sedangkan media mind map adalah peta pikir untuk mengasah kreatifitas dan menuangkan imajinasi yang ada di otak agar lebih mudah dan berdaya guna untuk menerima pelajaran dan menghafal. Penelitian ini dengan didesain menggunakan penelitian tindakan kelas bimbingan dan konseling (PTK-BK) dengan jumlah siswa yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Pengumpulan data pada penelitian layanan orientasi dengan media mind map. Dengan dilakukan beberapa metode pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian dilakukan dengan data hasil observasi terhadap 10 aspek penilaian. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, pemahaman tentang norma agama islammengalamipeningkatandarisiklus I kesiklus II. Hal initerbuktibahwapemahaman tentang norma agama islam mengalamipeningkatandengannilai rata-rata padaprasiklusmendapatskor20,86(K), padasiklus I mendapatnilai rata-rata 28,13 (C), danpadasiklus II mendapatnilai rata-rata35,82 (B). Simpulan hasil penelitian layanan orientasi dengan media mind map dapat meningkatkan pemahaman tentang norma agama islam siswa kelas VII-H SMP 2 Bae Kudus. Hal ini ditunjukkan dari observasi siswa bahwa aktivitas atau perilaku siswa dari pra siklus sampai siklus I dan II mengalami kenaikan dari hasil kurang menjadi baik. Saran: 1. BagiKepalaSekolah, diharapkan dapat memberikan fasilitas kepada guru BK agar dapat berjalan secara optmal. 2. Guru Pembimbing diharapkandapat menggunakan layanan orientasi untuk meningkatkan pemahaman tentang norma agama islam dengan media mind map atau hal lain sesuai kebutuhan siswa. 3. Siswa diharapkanpentingnya pemahaman tentang norma agama islam serta mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 4. Peneliti berikutnya diharapkan peneliti yang berkenan melanjutkan layananorientasidenganmedia mind map agar lebih kreatif dan inovatif untuk digunakan pada kegiatan layanan orientasi dengan mediamind map selanjutnya. 5. Bagi Orang tua diharapkan memperhatikan sikap anaknya di lingkungan sekolah serta tidak lepas tangan untuk membina dan memantau anak dalam kegiatan sekolah

    Pengaruh Infusa Akar Pepaya Gantung (Carica papaya L.) Sebagai Penghancur Batu Kandung Kemih Buatan Pada Tikus Putih (rat)

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian pengaruh infusa akar gantung (Carica papaya) sebagai penghancur batu kemih buatan pada tikus putih dengan menanamkan sutera hitam yang biasa digunakan untuk menutup/menjahit luka bekas operasi ukuran 3/0 USP sepanjang 1 cm di dalam kandung kemih tikus yang berfungsi sebagai inti untuk pembentukan batu kandung kemih

    Pengaruh penggunaan Beberapa level Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera Lam) dalam Ransum Basal Terhadap Plasma Metabolit Ayam Broiler

    Get PDF
    Abstract&nbsp; Moringa leaves (Moringa oleifera&nbsp;Lam) is one of the potential local feed ingredients of broiler rations due to its nutrient contents such as carbohydrate (57,01%), crude protein (30,30%), crude fat (2,74%) as well as a source of vitamin C, carotenoids and flavonoids. This study aimed to determine the effect of using different levels of&nbsp;Moringa oleifera&nbsp;Lam leaf meal (MOLM) in basal ration on plasma metabolites, including total cholesterol (TCHO), triglycerides (TG), glucose (GLU), and total protein (TP). The research design of this study was a completely randomized design (CRD) with four treatments and five replications. The treatments were 4 levels of MOLM (0%, 5%, 10% and 15%), in basal ration. The parameters measured were TCHO, TG, Glu, and TP of in blood plasma. The results showed that inclusion of MOLM up to 15% of in basal ration very significantly (P&lt;0.01) lowering levels TG and decreasing Glu. However, the inclusion of MOLM had no effect (P&gt;0.05) on TCHO and TP. It is concluded that moringa leaf flour addition to the basal ration up to 15% could be used to decrease plasma metabolites especially TG and GLU in broiler chickens.&nbsp; Key words:Broilers; Moringa oleifera meal; total cholesterol, triglycerides, glucose &nbsp;and total protein &nbsp; Abstrak&nbsp; Daun kelor (Moringa oleifera Lam) merupakan salah satu bahan pakan lokal yang berpotensi dapat dimanfaatkan sebagai bahan penyusun ransum ayam ras pedaging karena mengandung nutrisi yang tinggi diantaranya karbohidrat (57,01%), protein kasar (30,30%), lemak kasar (2,74%) dan sebagai sumber vitamin C, karotenoid serta flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan beberapa level tepung daun kelor&nbsp; dalam ransum basal terhadap plasma metabolit ayam ras pedaging yang meliputi total kolesterol (TCHO), trigliserida (TG), glukosa (Glu) dan total protein (TP). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang diberikan terdiri dari 4 level tepung daun kelor di dalam ransum basal yakni 0%, 5%, 10% dan 15%. Parameter yang diukur meliputi TCHO, TG, Glu dan TP pada plasma darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan tepung daun kelor hingga 15% dalam ransum berpengaruh nyata (P&lt;0,05) menurunkan kadar TG dan berpengaruh sangat nyata (P&lt;0,01) menurunkan Glu. Akan tetapi, pemanfaatan tepung daun kelor hingga 15% tidak berpengaruh nyata (P&gt;0,05) terhadap TCHO dan TP. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan tepung daun kelor dalam ransum basal hingga 15% dapat dimanfaatkan untuk menurunkan plasma metabolit khususnya TG dan Glu pada&nbsp; plasma darah ayam broiler.&nbsp;&nbsp; Kata kunci : Ayam ras pedaging; tepung daun kelor; plasma metaboli

    Pemakaian Onggok Fermentasi Dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Buras Periode Pertumbuhan

    Full text link
    The aims of this research was to study the effect of using fermented onggok in ransum to native chicken performance. The design used was completely randomized design (CRD) with 5 treatment i.e : R1 (10%), R2 (15%), R3 (20%), R4 (25%) and R5 (30%) with 4 replications. The ransum was composed with protein (18%) and calorie (2900 kcal/kg). Result of research shows that using fermented onggok had highly significant effect (P< 0.05) towards the feed consumption, body weight gain and feed conversion of buras. It was concluded that using fermented onggok could increase highly body weight at level 15%

    Berbagai Teknik Pengolahan Terhadap Kualitas Ikan Tongkol (Eutynnus SP) Afkir Sebagai Pakan Ternak

    Full text link
    Rejected little tuna (Eutynnus sp) is alternative feed ingredient which same quality to commercial fish meal and the price is relatively cheaper. The aim of this research were to study the interaction between the salt level with time of steaming on the nutritional content (dry matter, crude protein, extract ether, crude fiber, calcium and phosphorus) of rejected little tuna meal. The experimental design was completely randomized design (CRD) 3 x 3 factorial pattern with 3 replications. The first factor was level of salting (A) (A1 = 2.5 %, A2 = 5.0%, A3 = 7.5%) the second factor was times of steaming (B) (B1 = 15 min, B2 = 30 min, B3 = 45 minutes). The results showed that the interaction between the level of salt to the time of steaming can maintain quality of rejected little tuna fish processed, it was seen with increasing of nutrient content of crude protein of rejected little tuna (50.16-64.42%), and the processing of rejected little tuna by salting and steaming highly significant effect (P <0.01) and there is a higly significant interaction (P <0.01) through the on dry matter and extract ether rejected little tuna processed. In conclusion, the processing of rejected little tuna by salting and steaming can maintain quality of rejected little tuna, it was seen with increasing of nutrient especially on crude protein (50.16-64.42), so that it can be used as animal feed

    KORESPONDENSI : In vitro digestibility and gas production of pellet made from oil palm frond and Indigofera zollingeriana silage with different composition

    Get PDF
    This study aimed to determine the effect of the use of Indigofera foliage to enhance the feed value of oil palm fronds (OPF). In formulation on gas production and rumen fermentation characteristics were obtained in an in vitro rumen fermentation with increasing levels of Indigofera foliage mixed with OPF in the form of pellets. Gas production and dry matter (DM) digestibility were increased with linear trends as Indigofera foliage replaced OPF over the range of zero to 100% as DM There were related improvements in ammonia and volatile fatty acid production with increasing levels of Indigofera replacing OPF. Keywords: in vitro digestibility, Indigofera zollingeriana, oil palm fron

    Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Simple Additive Weighting (SAW) dalam Pemilihan Tembakau Terbaik

    Get PDF
    Abstract - Indonesia is one of the good tobacco producing countries. Tobacco is a plant that is grown by farmers and is a seasonal agricultural product that functions as a material to fill one's spare time or commonly referred to as raw material for cigarettes and cigars. In addition, the function of tobacco is also as a medical raw material (drugs, and tobacco can also be chewed. From the known function of tobacco leaves. Therefore, there is a need for requirements in selecting the best termbakau leaves based on the criteria determined by the tobacco production company, namely elasticity. , light color, aroma, sorting, price. Therefore, the researcher built a decision support system for selecting the best tobacco leaf which later aims to make it easier for farmers to choose which leaves are suitable or not for production. This research uses two methods, namely the method Analytica Hierarchyl Process (AHP) to determine eigenvalues as well as consistency and Simple Additive Weighting (SAW) to determine the suitability rating and also the ranking results. Keywords - Tobacco Leaves; AHP; SAW Abstrak - Negara Indonesia adalah salah satu negara penghasil tembakau yang baik. Tembakau adalah sebuah tanaman yang di ditanam oleh petani dan sifatnya produk pertanian musiman yang berfungsi sebagai bahan mengisi waktu luang seseorang atau biasa disebut dengan bahan baku rokok dan juga cerutu. Selain itu fungsi tembakau juga sebagai bahan baku medis (obat-obatan, dan juga tembakau dapat di kunyah. Dari fungsi daun tembakau yang telah diketahui. Maka diperlukan nya persyaratan dalam pemilihan daun termbakau yang baik berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan oleh perusahaan produksi tembakau yaitu elastisitas, warna terang, aroma, sortasi, daya bakar (tahan lama). Oleh karena itu, peneliti membangun suatu sistem pendukung keputusan pemilihan daun tembakau terbaik yang nantinya bertujuan untuk memudahkan para petani memilih manakah daun yang layak atau tidak nya untuk di produksi. Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode Analytica Hierarchyl Process (AHP) untuk menentukan nilai eigen dan juga konsisten dan Simple Additive Weighting (SAW) menentukan rating kecocokan dan juga hasil perangkingan.Kata Kunci - Daun Tembakau; AHP; SA
    corecore