62 research outputs found

    1. PERAN PEMERINTAH-MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA SEDATIGEDE KECAMATAN SEDATI SIDOARJO, Rizky A prasojo, Luluk Fauziah (2015) 2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM BERAS MISKIN (RASKIN) DI DESA KEJAPANAN KECAMATAN GEMPOL KABUPATEN PASURUAN, Stella Erdityaningrum Januarti, Isnaini Rodiyah (2014) 3. ROLE OF ISLAMIC BANKING AND CONVENSTIONAL AGAINTS POVERTY WITH THE DUAL BANKING SYSTEM, Iwan Setiawan (2016)

    Get PDF
    1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizky A Prasojo dan Luluk Fauizah (2015) tentang peran pemerintah-masyarakat dalam pembangunan desa Sedatigede Kecamatan Sedati Sidoarjo. Dimana hasil penelitian ini menjelaskan dan memperlihatkan bagaimana peran pemerintah-masyarakat bekerja sama dalam pembangunan Sedatigede cukup baik dan seimbang. Pemerintah memberikan arahan dan memfasilitasi masyarakat dalam pembangunan sedangkan masyarakat berperan sebagai penyumbang tenaga dan fikiran. 2. Dalam jurnal tersebut menjelaskan bahwa program raskin yang ada di Desa Kepajanan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan tidak berjalan seperti yang diharapkan. Masih banyak kendala dan penyimpangan yang terjadi di pusat maupun daerah. Penyimpangan yang terjadi seperti kualitas dan kuantitas beras itu sendiri.kualitas beras yang terkadang buruk, dan kuantitas yang tidak sesuai oleh ketentuan pusat. 3. Menurut pendapat saya sistem yang dilakukan oleh perbankan syariah sangatlah membantu bagi warga yang kurang mampu yang ingin menyimpan uangnya di bank. Ini dikarenakan tarif biaya yang dibayar lebih rendah dari bank konvensioanal kredit. Perubahan-perubahan dalam nilainya pun harus diacungi jempol untuk pertumbuhan ekonomi warga yang kurang mampu

    Analisis Soal Komunikasi Pada Buku Ajar Matematika Kelas VII SMP

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan komponen-komponen soal komunikasi Matematika ditinjau dari : banyak soal komunikasi, jenis soal komunikasi, dan kegiatan soal komunikasi dalam buku ajar Matematika SMP/MTs kelas VII. Untuk itu dipilih lima buku ajar Matematika kelas VII SMP/MTs yang terdiri dari buku BSE dan buku non BSE. Penelitian dilaksanakan dengan mencocokkan kaidah yang telah ditentukan pada soal-soal komunikasi matematika yang termuat dalam buku-buku tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku ‘Berlogika dengan Matematika I’ karangan Umi Salamah merupakan buku yang paling tinggi jumlah soal pemecahan masalah dengan rata-rata 6 soal perminggu, sedangkan buku ‘Matematika Konsep dan Aplikasinya’ karangan Dewi Nuharini, Tri Wahyuni merupakan buku yang paling rendah jumlah soal pemecahan masalah dengan rata-rata 3 soal perminggu. Buku ‘Pegangan Belajar Matematika 1’ merupakan buku yang paling tinggi jumlah soal komunikasi matematik dengan rata-rata 7 perminggu. Sedangkan buku yang berjudul ‘Matematika Konsep dan Aplikasinya’ merupakan buku yang paling rendah jumlah soal komunikasi matematik dengan rata-rata 4 perminggu. Komonen soal pemecahan masalah berdasarkan penyajian soal yang menarik buku ‘Matematika Bermakna VII’. Komponen soal komunikasi berdasarkan penyajian soal yang menarik buku ‘Berlogika dengan Matematika I’, komponen soal berdasarkan jenis soal yang mendekati seimbang buku ‘Matematika Bermakna’, komponen soal berdasarkan kegiatan menulis yang seimbang buku ’Contextual Teaching and Learning Matematika’

    Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Melalui Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Bamboo Dancing (Tari Bambu) Kelas XI IPS 3 SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2016/2017

    Full text link
    UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING (TARI BAMBU) KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Devi Novitasari Program studi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAKDevi Novitasari. K8413018. UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING (TARI BAMBU) KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Juli 2017.Penelitian ini dilakukan dengan tujuan penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Tari Bambu (Bamboo Dancing) untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI IPS 3 SMA Negeri Kebakkramat tahun ajaran 2016/2017.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri Kebakkramat tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 38 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik utama dalam pengumpulan data menggunakan observasi dan tes, sementara teknik pedukung dengan menggunakan wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu (Bamboo Dancing) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa yang difokuskan pada aspek kognitif pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI IPS 3 SMA Negeri Kebakkramat. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar pada pra siklus, siklus pertama, dan siklus II. Dalam pra-siklus, ada 5 siswa (13,15%) yang memiliki tingkat keaktifan belajar yang tinggi, kemudian meningkat pada siklus I menjadi 14 siswa (36,84%), sedangkan pada siklus II aktivitas belajar meningkat menjadi 30 siswa (78,94%). Hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan dalam pra siklus, siklus pertama, dan siklus II. Dalam pra siklus, nilai ratarata siswa adalah 67,69 pada dari skala 0-100. Hal ini meningkat menjadi 74,57 pada siklus I, 77,05 pada siklus II. Jumlah siswa yang tuntas Kriteria Ketuntasan Minimum pada pra-siklus adalah 7 siswa (18,42%), kemudian pada siklus I jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 20 siswa (52,63%), dan akhirnya pada siklus II siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum menjadi 31 siswa (81,57%)

    DEVELOPING UNIVERSITY STUDENTS’ INTERCULTURAL COMMUNICATIVE COMPETENCE IN INFORMAL LEARNING ENVIRONMENT: PHOTOVOICE-BASED COLLABORATIVE-REFLECTION TASKS

    Get PDF
    Although much research on the use of photovoice for learning purposes in a higher education context has been well-documented for decades, literature rarely indicate that photovoice has been used as a learning tool to develop intercultural communicative competence particularly in an informal learning environment. To fill this void, this paper reports how photovoice-mediated collaborative-reflection tasks help university students engaged in intercultural learning and develop their intercultural communicative competence. This narrative case study revealed that intercultural communicative competence was detected between the groups (A & B): attitude of curiosity and openness, knowledge of self and other, skills of interpreting and relating, skills of discovery and interaction, and critical cultural awareness. However, critical cultural awareness and attitude of curiosity and openness appeared frequently within both groups. The implication of this study informs the need for applying photovoice-based collaborative reflection in order to develop students’ intercultural communicative competence in informal learning environment

    KAJIAN EFEKTIVITAS PUPUK DARI BERBAGAI KOTORAN SAPI, KAMBING DAN AYAM

    Get PDF
    Kotoran ternak dimanfaatkan sebagai pupuk karena terdapat kandungan unsur hara nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang dibutuhkan untuk tanaman dan kesuburan tanah. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji efektivitas pupuk dari kotoran sapi, kambing dan ayam. Parameter yang dikaji yaitu C – Organik, Nitrogen, Fosfor, Kalium, Rasio C/N dan Kadar air. Hasil kajian menunjukkan bahwa proses pengomposan yang sering digunakan adalah pengomposan secara anaerobik dengan waktu pengomposan yaitu 28 sampai 112 hari. Kualias pupuk dari kotoran sapi, kambing dan ayam rata – rata sudah memenuhi persyaratan SNI 19-7030-2004. Kotoran sapi, kambing dan ayam untuk bahan baku pengomposan sudah memenuhi SNI 19-7030-2004

    PERBEDAAN PENAMBAHAN TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) PADA CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (NPB) NON SPESIFIK

    Get PDF
    Latar Belakang : Masalah kesehatan yang dialami remaja akibat duduk statis dalam waktu yang cukup lama mulai sering terjadi. Antara lain pada sistem muskuloskeletal dan keluhan terbanyak adalah Nyeri Punggung Bawah yang menyebabkan individu menjadi tidak produktif karena adanya rasa nyeri yang dirasakannya. Angka kejadian pasti dari NPB tidak diketahui, namun diperkirakan, angka prevalensi NPB bervariasi antara 7,6% sampai 37%. Masalah NPB pada remaja pada umumnya dimulai pada usia dewasa muda. Tujuan: penelitian ini ditujukan untuk mengetahui ada perbedaan penambahan TENS pada Core Stability Exercise terhadap penurunan Nyeri Punggung Bawah Non spesifik. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah Eksperimental pre test post test two group design,didapatkan 20 jumlah sampel. Berdasarkan rumus populasi didapatkan 10 orang untuk kelompok perlakuan Core Stability Exercise dan 10 orang untuk kelompok perlakuan penambahan TENS pada Core Stability Exercise. Intervensi dilakukan selama 2 minggu dengan frekuensi 3 kali seminggu. Alat ukur pada penelitian ini adalah VAS. Hasil : Hasil uji hipotesis menggunakan independent sampel t-test diperoleh p = 0,008 (p < 0,05). Kesimpulan : Ada perbedaan penambahan TENS pada Core Stability Exercise terhadap penurunan Nyeri Punggung Bawah Non spesifik. Saran : saran untuk peneliti selanjutnya agar mengontrol penggunaan obat pereda nyeri pada sampel

    UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE PEER LESSON PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGEMPLAK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara meningkatkan aktivitas belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Ngemplak dengan model pembelajaran active learning tipe peer lesson. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Ngemplak yang berjumlah 26 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sedangkan wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan guru terhadap upaya peningkatan aktivitas belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Ngemplak dengan model pembelajaran active learning tipe peer lesson. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Adapun indikator keberhasilan tindakan ditandai dengan minimal 75% dari jumlah siswa pada kategori baik dan sangat baik (≥76% dari aktivitas yang diamati). Aktivitas tersebut meliputi aktivitas visual, lisan, mendengarkan, menulis, menggambar, metrik, mental, dan emosional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran active learning tipe peer lesson pada siswa kelas IV SD Negeri Ngemplak dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA. Aktivitas belajar IPA pada pra tindakan yaitu seluruh siswa pada kategori sangat kurang. Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan setelah dilakukan tindakan pada siklus I yaitu berupa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran active learning tipe peer lesson. Pada siklus I mengalami peningkatan 65%, dari kondisi awal tidak ada siswa yang mencapai kategori baik meningkat menjadi 65% siswa pada kategori baik. Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan kembali pada siklus II setelah dilakukan perbaikan tindakan yaitu dengan meminta seluruh anggota kelompok untuk mengajarkan topiknya di depan kelas dan guru menghargai setiap gagasan siswa serta memberikan dukungan dan penghargaan berupa tepuk tangan pada siswa saat akan presentasi. Aktivitas belajar IPA dengan model pembelajaran active learning tipe peer lesson pada siswa kelas IV SD Negeri Ngemplak pada siklus II meningkat 27%, siklus I sebesar 65% meningkat menjadi 92% siswa pada kategori baik. Kata kunci: aktivitas belajar IPA, model pembelajaran active learning tipe peer lesso

    ANALISIS PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN SOSIAL PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD DEWI KARTIKA KAB. CIREBON ANALYSIS OF THE TRADITIONAL GAME OF CONGKLAK AS SOCIAL SKILLS LEARNING MATERIAL FOR CHILDREN AGED 5-6 YEARS AT PAUD DEWI KARTIKA KAB. CIREBON

    Get PDF
    Indonesia memiliki berbagai macam permainan tradisional yang salah satunya congklak. Congklak merupakan salah satu permainan yang memiliki unsur keterampilan sosial. Keterampilan sosial dalam konteks pembelajaran untuk AUD sangat diperlukan. Tulisan ini merupakan hasil dari garapan penelitian yang menelaah tentang keterampilan sosial pada permainan tradisional congklak. Oleh karena itu peneliti tertarik dalam meniliti ini disebabkan oleh keadaan yang menuntut guru dalam mengembangkan keterampilan sosial anak. Dimana Indonesia memiliki berbagai macam permainan tradisional salah satunya congklak, yang ditawarkan dalam penelitian ini pada PAUD Dewi Kartika Kab. Cirebon Kelas B2, ditemukan sebagian besar anak yang cenderung senang dan memilih untuk bermain sendiri, tidak berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman seusianya, dan lebih memilih untuk beraktivitas sendiri atau mengasingkan diri. Tujuan penelitian ini dapat diketahui keterampilan sosial dalam congklak dan diperoleh bahan pembelajaran keterampilan sosial. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode analisis isi, dimana subjek penelitian ini adalah keterampilan sosial pada permainan tradisional congklak. ketika anak sedang bermain permainan tradisional congklak. Pada kelas B2 dengan jumlah 14 orang anak yang selalu hadir selama penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, sera dokumentasi. Hasil Penelitian menunjukan bahan pembelajaran permainan tradisional congklak dapat mengembangkan keterampilan anak dilihat dari presentase perkembangan dari hari ke 1 24,5 %, menjadi 54,5 % pada hari ke 2, dan 95,4% pada hari terakhir. Oleh karena itu hasil penelitian ini direkomendasikan sebagai alternatif pembelajaran di PAUD Dewi Kartika Kabupaten Cirebon. Indonesia has various kinds of traditional games, one of which is congklak. Congklak is a game that has elements of social skills. Social skills in the learning context for AUD are indispensable. This paper is the result of research that examines social skills in the traditional game of congklak. Therefore, researchers are interested in researching this due to circumstances that require teachers to develop children's social skills. Where Indonesia has a variety of traditional games, one of which is Congklak, which is offered in this study at PAUD Dewi Kartika Kab. Cirebon Class B2, it was found that most of the children tended to be happy and chose to play alone, did not interact and socialize with friends their age, and preferred to work alone or in isolation. The purpose of this research is to know social skills in congklak and obtain social skills learning materials. The approach used in this research is qualitative with content analysis method, where the subject of this research is social skills in the traditional game of congklak. when the child is playing the traditional game of congklak. In class B2 with 14 children who were always present during the study. Data collection techniques in this study used observation, interviews, and documentation. The results showed that learning materials for the traditional game of congklak can develop children's skills, seen from the percentage of development from day 1 to 24.5%, to 54.5% on day 2, and 95.4% on the last day. Therefore, the results of this study are recommended as an alternative learning in Dewi Kartika PAUD, Cirebon Regency

    Strategi Promosi Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara (STIA LAN) Makassar

    Get PDF
    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi promosi Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara (STIA LAN) Makassar yaitu: 1) Memberikan pengenalan perpustakaan bagi Mahasiswa baru pada saat Orientasi Perguruan Tinggi (OPT), 2) Bekerja sama dengan 32 perpustakaan perguruan tinggi dengan bergabung di UCS.Sulsellib.net, 3) Bekerja sama dengan para dosen untuk mengarahkan Mahasiswanya untuk ke perpustakaan, 4) Menggratiskan segala proses kegiatan di perpustakaan seperti pembuatan kartu anggota baru, perpanjangan kartu anggota dan pengurusan bebas pustaka, 5) membuka pelayanan seluas-luasnya baik internal maupun ekternal, 6) serta memberikan sarana dan prasarana yang membuat para pemustaka merasa aman dan nyaman saat berada di perpustakaan. Sedangkan media yang digunakan yaitu media lisan dan mesia system
    • …
    corecore