36 research outputs found
PENGARUH PENDIDIKAN GIZI TERHADAP SIKAP KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK PRASEKOLAH
Latar Belakang : Anak prasekolah memiliki masa keemasan (the golden age)
dalam perkembangannya disertai dengan berlangsungnya pematangan fungsi-
fungsi fisik dan mental yang siap merespon dari berbagai aktivitas yang terjadi di
lingkungan. Konsumsi sayur dan buah sangat dibutuhkan pada tubuh karena di
dalam sayur dan buah terdapat banyak sumber vitamin dan mineral yang sangat
membantu proses pertumbuhan anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2018 proporsi konsumsi sayur dan buah kurang dari 5 porsi
pada penduduk Indonesia umur 5 tahun masih kurang, yaitu sebanyak 95,5%
masyarakat indonesia masih sangat kurang dalam konsumsi sayur dan buah.
Tercatat dalam data Riskesdas tersebut, Daerah Istimewa Yogyakarta konsumsi
sayur dan buah masih dalam kategori kurang.
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh pendidikan gizi di sekolah terhadap sikap
konsumsi sayur dan buah pada anak prasekolah di TK Negeri 1 Pajangan.
Metode :Jenis penelitian ini adalah quasi experimental dengan desain penelitian
One-Group Pre test-post test.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak
prasekolah di TK Negeri 1 Pajangan. Besar sampel pada penelitian ini yaitu
sebanyak 54 orang. Pemilihan sampel menggunakan metode non probability
sampling. Data dianalisis dengan menggunakan Uji t test (One sample t test dan
Uji Mann Whitney).
Hasil :Hasil uji statistik menggunakan uji Mann-Whitney didapatkan Nilai Sig.
(2-tailed) yaitu p= 0,000 (p<0,05) yang berarti ada kenaikan skor nilai sebelum
diberikan perlakuan yaitu 1,50 dan setelah diberi perlakuan menjadi 27,49 atau
peningkatan Sikap anak yang bermakna antara sebelum dan sesudah diberikan
intervensi.
Kesimpulan :Ada pengaruh pndidikan gizi terhadap sikap konsumsi sayur dan
buah pada anak prasekolah sebelum dan sesudah diberikan edukasi di TK N 1
Pajangan.Ada perbedaan bermakna nilai sikap mengenai konsumsi sayur dan buah
pada anak prasekolah sebelum dan sesudah diberikan edukasi di TK N 1
Pajangan. Saran untuk pihak sekolah perlu adanya program atau pendidikan gizi
seperti tentang pentingnya mengkonsumsi sayur dan buah yang dilakukan secara
berkelanjutan untuk meningkatkan sikap orangtua dan anak TK sehingga terjadi
perubahan sikap yang pada akhirnya konsumsi sayur dan buah pada anak menjadi
lebih baik.
Kata kunci : Anak Prasekolah, Edukasi Gizi,Sikap,Sayur Bua
Familiarizing Students with a Friendly Learning Activity in Enriching English Vocabulary: Memorization Technique
In learning English, we must apply appropriate technique to mastery it. One of the technique used is memorizing vocabulary. The more vocabulary we memorize, the easier it will be for us to use the language in communicating. But not only memorization technique can improve our language learning but there are still many methods that we can use depending on how the learning or learning model is suitable for those learners. But in fact, based on the observations of researchers at SMP Negeri 2 Parepare, researchers found several problems in students' vocabulary mastery. One of the problems is the students still do not know various kinds of vocabulary such as adjectives, nouns, verbs and adverb, and how to arrange them in a sentence. In this study, the researchers applied a mixed method with a one group class pretest and posttest design. The researchers took one class as a sample where the number of students was thirty students. The results of data analysis showed that the memorization technique provided positive impacts on students’ English vocabulary. This is evidenced by the N-Gain test that aimed to see the effect of the treatment given, showing that there are four students in the high category, there are nineteen students in the currently/medium category, and there are seventeen students in the low category. In addition, the most of students responded memorization technique positively. It can be said that through the memorization technique, it can improve the vocabulary mastery of students at SMP Negeri 2 Parepare
Strategi Pengembangan Usaha Biskuit Jagung di Kelompok Wanita Tani Lestari Desa Subun Tua'lele, Kecamatan Insana Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum USAha biskuit jagung di Kelompok Wanita Tani Lestari Desa Subun Tualele Kecamatan Insana Barat, dan untuk mengetahui strategi pengembangannya. Metode analisis data yang digunakan adalah 1) Analisis Deskriptif Kualitatif untuk mengetahui gambaran umum strategi pengembangan USAha biskuit jagung; 2) Analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan USAha biskuit jagung. Berdasarkan hasil penelitian dalam pembahasan dapat disimpulkan bahwa kelompok wanita tani lestari merupakan salah satu kelompok tani yang berada di desa subun tualele, kecamatan insana barat, yang di bentuk pada Tahun 2000, dan melakukan USAha biskuit jagung pada Tahun 2012, yang semua anggotanya terdiri dari para wanita dalam melakukan kegiatan USAha melalui pengolahan jagung menjadi biskuit jagung. Berdasarkan hasil penelitian dari analisis SWOT di peroleh titik koordinat (0,86, 1,02) yang mana koordinat ini berada pada kuadran 1 (agresif), artinya USAha biskuit jagung pada kelompok Wanita Tani Lestari memiliki kekuatan dan peluang yang sangat baik, sehingga Kelompok Wanita Tani Lestari dapat memanfaatkan peluang dan kekuatan yang ada untuk mengembangkan USAha biskuit jagung selanjutnya. Mariks SWOT menghasilkan 4 alternatif strategi yaitu WT1,WT2,WT3,WT4.dan analisis QSPM di gunakan untuk mengevaluasi dan memilih strategi–strategi terbaik yang paling utama di lakukan Kelompok Wanita Tani Lestari dalam mengembangkan USAha biskuit jagung yaitu strategi 1 (WT3). II (WT1), III (WT4), IV (WT2). ©2016 dipublikasikan oleh Agrimor
PENERAPAN ASAS SEDERHANA CEPAT DAN BIAYA RINGAN DALAM BERACARA DI PENGADILAN NEGERI KELAS IB BUKITTINGGI
Latar belakang penelitian ini berdasarkan pengamatan yang dilakukan
penulis terhadap manusia sebagai subjek hukum dalam melakukan perbuatan
hukum sering menemui sengketa dan konflik. Dalam penyelesaian sengketa
konflik keefektifan dan keefisien waktu biaya sangat diharapkan maka dari itu,
manusia akan menyerahkan permasalahan tersebut ke pengadilan dengan bantuan
hakim yang dianggap netral.Adapun rumusan permasalahn pada penelitian ini
adalah Bagaimanakah penerapan asas sederhana, cepat dan biaya ringan dalam
beracara di Pengadilan Negeri Kelas IB Bukittinggi. Apa saja faktor penghambat
yang dialami dalam pelaksanaan dan upaya penyelesaiannya.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan asas
sederhana, cepat dan biaya ringan dalam beracara di pengadilan negeri kelas IB
Bukittinggi, untuk mengetahui faktor penghambat dan upaya penyelesaiannya.
Penelitian ini dilakukan pada pengadilan negeri kelas IB Bukittinggi.
Adapun jenis dan sifat penelitian yaitu penelitian hukum sosiologis dengan
metode analsia data kualitatif. Populasi pada penelitian ini berjumlah 41 orang.
Dengan jumlah sampel 14 orang dengan menggunakan teknik pengambilan
sampel yaitu random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.Data primer yaitu data yang
diperoleh langsung dari responden yaitu para pihak dan perangkat pengadilan
negeri kelas IB Bukittinggi. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari tulisan
atau buku-buku dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan dengan
penelitian ini.
Bahwa penerapan asas Sederhana, Cepat dan Biaya Ringan dalam
Beracara di Pengadilan Negeri Kelas 1B Bukittinggi secara umum belum
terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari beberapa faktor yang dapat
menghambat berjalannya asas sederhana, cepat dan biaya ringan dalam beracara
di pengadilan.Serta jumlah perkara yang masuk dalm 1 (satu) tahun terakhir
hampir setengah diantaranya diputus dengan waktu lebih dari 5 (lima) bulan.
Adapun faktor penghambat dalam melaksanakan asas sederhana, cepat dan biaya
ringan yaitu penundaan jadwal sidang atau pengunduran waktu sidang dari jadwal
yang telah ditentukan hal ini berasal dari para pihak, dari Advokat yang
mendampingi client dalam beracara di pengadilan. Dalam skripsi ini saran yang
dapat disampaikan penulis adalah Para pihak yang bersengketa dalam perkara
perdata di Pengadilan Negeri Kelas IB Bukittinggi harus memiliki keseriusan, dan
itikad baik untuk menyelesaikan sengketa dengan mematuhi semua ketentuan
dalam beracara di pengadilan agar penyelesaian sengketa tidak banyak mengalami
penundaan dan dapat diselesaikan dengan cepat, Sebaiknya dibuat suatu aturan
mengenai standar panjar biaya perkara di pengadilan negeri, sehingga ada
keseragaman mengenai panjar biaya perkara di seluruh pengadilan negeri di
Indonesia, Perlu ada aturan yang tegas dalam membatasi penundaan persidangan
yang berakibat proses penyelesaian perkara perdata menjadi semakin lama dan
biaya perkara menjadi semakin besar
SIKAP GURU DI SURABAYA TENTANG UJIAN NASIONAL MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS ( Studi Deskriptif Sikap Guru Di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan Di Surat Kabar Jawa Pos)
Maria Delfiana, SIKAP GURU DI SURABAYA TENTANG UJIAN NASIONAL MELALUI PEMBERITAAN DI SURAT KABAR JAWA POS (Studi Deskriptif Sikap Guru di Surabaya Tentang Ujian Nasional Melalui Pemberitaan di Surat Kabar Jawa Pos)
Pada dasarnya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap guru di surabaya tentang berita ujian nasional di surat kabar Jawa Pos. Guru dalam menanggapi adanya pemberitaan tentang berita ujian nasional, dimana berawal dari laporan masyarakat bahwa ujian nasional harus ditiadakan. Namun Depdiknas mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung mengenai tetap dilaksanakan ujian nasional, akan tetapi kasasi tersebut ditolak oleh lembaga tinggi tersebut. Alasannya, pemerintah harus lebih memperhatikan pemerataan pendidikan di negeri ini. Selain itu tidak sedikit pula siswa mengalami stres atau depresi yang diakibatkan oleh pelaksanaan ujian nasional. Terlebih lagi ketika standart kelulusan siswa yang terlalu tinggi semakin membuat lembaga pendidikan, SMA atau SMP di pelosok kesulitan menerapkan kurikulum kepada siswa mereka. Hal ini yang kemudian memicu berbagai elemen masyarakat melakukan demonstrasi penolakan terhadap pelaksanaan ujian nasional yang dinilai merugikan siswa.
Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah pengertian Sikap, Masyarakat Sebagai Khalayak Pembaca, Pengaruh Media, Surat Kabar Sebagai Media Massa, Berita, Efek Komunikasi Massa, Sikap Dalam Masyarakat, dan Teori S-O-R.
Dalam penelitian ini hanya menggunakan satu variabel saja variabel sikap. Variabel sikap dalam penelitian ini memiliki tiga komponen yaitu : Komponen Kognitif, Komponen Afektif dan Komponen Konatif. Pengukuran variabel ini diukur melalui pemberian skor dengan menggunakan modifikasi model skala likert (skala sikap). Populasi penelitian adalah guru di surabaya berjumlah 100 orang yang representative dengan menggunakan teknik accidental sampling, dimana peneliti memilih siapa saja, dalam hal ini guru yang kebetulan dijumpai untuk dijadikan sampel. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengolahan data yang diperoleh dari hasil kuisioner selanjutnya akan diedit dan dimasukkan dalam tabulasi data untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif dari setiap pertanyaan yang diajukan.
Hasil akhir dalam penelitian ini diketahui bahwa sikap Guru di Surabaya tentang ujian nasional pasca membaca berita di surat kabar Jawa Pos, yaitu Netral.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah netral. Setelah adanya informasi berupa berita di surat kabar Jawa Pos mengenai ujian nasional yang kontroversial, tetapi guru tetap akan menerima hasil akhir dari keputusan pemerintah terkait ujian nasional tersebut
DINAMIKA PERILAKU AGRESIF ANAK YANG BERMAIN GAME PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA WONOCATUR BANGUNTAPAN BANTUL
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika perilaku agresif anak yang bermain game pada anak Kelompok B4 di TK ABA Wonocatur Banguntapan Bantul bedasarkan teori ABC (Antecedent, Behavior, dan Consequence). Alasan mengambil penelitian ini karena diketahui anak berperilaku agresif disebabkan oleh beberapa faktor yang salah satunya karena faktor bermain game. Hal ini terlihat saat anak-anak tersebut menampilkan perilaku agresifnya seolah-olah sedang menirukan perilaku yang ada di game.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian yang dilakukan melibatkan subjek sebanyak 7 orang yang terdiri dari tiga orang orangtua anak, tiga anak yang berperilaku agresif dan satu guru kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan teknik observasi. Pengujian keabsahan dilakukan dengan triangulasi sumber. Hasil data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan model analisis interaktif dengan mengunakan formula ABC (Antecedent, Behavior, dan Consequence).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa anak lebih sering berperilaku agresif dalam bentuk fisik dikarenakan terdapat anteseden yang mana diketahui anak tersebut telah memiliki kebiasaan bermain fighting game yang di dalamnya terdapat adegan berkelahi seperti memukul dan menendang. Ketika perilaku sudah terbentuk karena dipengaruhi anteseden maka akan muncul konsekuensi yang harus diterima oleh anak dan tentu juga dapat merugikan lingkungan sekitarnya. Penyebab perilaku agresif anak selain bermain game juga dipengaruhi faktor peran orangtua dan teman sebaya.
Kata kunci: perilaku agresif, game, dan peran orangtu
Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Rumah Tangga Dalam Peraturan Menteri Nomor 2 Tahun 2015
Isu hukum dalam penelitian ini adalah Peraturan Menteri Nomor 2 Tahun 2015 dalam memberikan payung hukum masih mengalami kelemahan sehingga tidak ada kepastian hukum dalam perlindungan PRT. Alasan penulis tertarik untuk membahas tentang hal ini dikarenakan banyaknya kasus pelanggaran yang masih dialami PRT, karena PRT tidak memiliki payung hukum dalam peraturanya untuk melindungi hak-hak PRT secara jelas. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian normatif dengan pendekatan Perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Peraturan Menteri Nomor 2 Tahun 2015 dalam pelaksanaanya tidak memberikan perlindungan kepada PRT karena peraturan ini masih ditemui adanya kelemahan. Kelemahan tersebut yaitu tidak diaturnya secara rinci mengenai hak-hak yang dimiliki PRT seperti upah, waktu kerja, cuti, sanksi, dan perjanjian kerja. Sehingga RUU PPRT harus segera disahkan menjadi Undang-undang karena dengan disahkan menjadi Undang-undang PRT akan memiliki payung hukum yang jelas dan RUU PPRT diharapkan bisa menjamin perlindungan hukum bagi PRT untuk menerima hak-hak yang mereka miliki dengan adil
MOTIF PENGGUNAAN DARK JOKES OLEH REMAJA DI MEDIA SOSIAL FACEBOOK
Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat fitur yang disediakan internet juga menjadi sangat beragam, khususnya dalam media sosial. Berbagai fitur dan konten disajikan untuk pengguna, termasuk konten dark jokes. Berdasarkan data dari we are social mencatat pengguna media sosial pada tahun 2022 mencapai 191 juta pengguna. Media sosial yang banyak digunakan adalah facebook, sehingga menjadi yang terbesar ke-3 di dunia yaitu berjumlah 129,85 juta orang.
Pengguna internet terdiri dari berbagai lapisan umur termasuk remaja, mereka tersebar dalam berbagai media sosial dengan menggunakan berbagai konten, termasuk dark jokes. Remaja ini memiliki berbagai motif dalam menggunakan dark jokes di media sosial facebook. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengetahuan remaja tentang dark jokes, motif penyebab (because motive) serta motif tujuan (in order to motive) remaja dalam menggunakan dark jokes di facebook. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan informan penelitian sebanyak sepuluh orang, yang tersebar di berbagai daerah di kota Padang.
Bedasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pengetahuan remaja tentang dark jokes berbeda-beda diantaranya, komedi yang mengangkat topik yang disembunyikan, sarana untuk mengungkapkan keresahan, dan hanya sekedar komedi. Because motive remaja menggunakan dark jokes sangat beragam yaitu broken home, yatim atau piatu, perundungan, diperlakukan berbeda, dan hobi sejarah atau tragedi masa lalu. In order to motive mereka juga beragam seperti, pertemanan, mendapat pengakuan, sindiran atau kritik sosial, hiburan dan membangun identitas kelompok