327 research outputs found

    PENYELESAIAN PERKARA TINDAK PIDANA PENGANGKATAN ANAK SECARA DAMAI

    Get PDF
    ABSTRAKMuhammad Aqil,2016. (Dr. Dahlan Ali, S.H., M.Hum., M.Kn.)Pengangkatan anak secara sah dilakukan dengan cara pengangkatan anak menurut adat setempat dan bisa meminta penetapan pengadilan atau pengangkatan anak yang dilakukan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun kenyataannya kasus pengangkatan anak yang terjadi di Meulaboh Kabupaten Aceh Barat dilakukan bukan menurut peraturan perundang-undangan dan adat kebiasaan setempat, yang artinya adopsi tersebut ilegal. Hal tersebut diatur dalam pasal 79 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Penyelesaian dalam kasus tindak pidana adopsi ilegal tersebut dilakukan dengan cara mediasi. Pada dasarnya tindak pidana tidak mengenal penyelesaian menggunakan cara mediasi selain tindak pidana pelanggaran dan tindak pidana anak.Tujuan dalam penelitian dan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terlaksananya tindak pidana pengangkatan anak secara ilegal, penyelesaian tindak pidana pengangkatan anak secara ilegal melalui mediasi.Metode penelitian ini menggunakan pendekatan normatif dengan pendekatan yang menggunakan kaidah-kaidah hukum serta ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai perlindungan anak yang menyangkut masalah pelaksanaan adopsi anak dan pendekatan empiris yang meninjau langsung ke lapangan terhadap kasus adopsi ilegal yang telah terjadi di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. Hasil penelitian ini adalah faktor penyebab terjadinya pengangkatan anak secara ilegal yaitu, proses pelaksanaan adopsi berdasarkan Undang-undang dinilai terlalu rumit, kurangnya pemahaman masyarakat khususnya Aceh tentang akibat hukum yang akan terjadi setelah proses adopsi, faktor ekonomi dari keluarga kandung anak adopsi, dan orang tua adopsi tidak mempunyai keturunan.Penyelesaian tindak pidana adopsi ilegal yang terjadi di Meulaboh Kabupaten Aceh Barat yang diselesaikan melalui jalur mediasi diluar pengadilan dinilai mengenyampingkan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia. Dimana dalam hal tindak pidana tidak dikenal dengan penyelesaian diluar pengadilan kecuali tindak pidana anak yang diselesaikan dengan mediasi penal dan pelanggaran seorang terhadap seseorang yang dapat diselesaikan dengan metode restorative justice. Sungguhpun dalam hukum pidana tidak dikenal lembaga perdamaian.Disarankan, untuk ke depan dibentuk suatu lembaga pengawas untuk mengontrol jalannya adopsi anak dan dilaksanakannya seminar maupun pelatihan bagi para pendamping di BP2TP2A guna menambah pengetauan hukum dibidang pendampingan korban. Kesimpulan pada penulisan ini adalah belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengatur sacara khusus tentang adopsi anak dan penyelesaian dalam tindak pidana tidak dikenal melalui cara mediasi ataupun perdamaian selain tindak pidana anak dan pelanggaran, sungguhpun perdamaian tersebut terjadi, maka tidak berpengaruh terhadap penyelesaian melalui jalur hukum.Kata Kunci: Adopsi, Pidana, Anak, Perdamaia

    KESULTANAN BIMA PADA MASA PEMERINTAHAN SULTAN ABDUL HAMID 1767-1811

    Get PDF
    SULTANATE OF BIMA DURING THE REIGN OF THE SULTAN ABDUL HAMID 1767-1811 MUHAMMAD AQIL Pendidikan IPS Kekhususan Pendidikan Sejarah Program Pascasarjana Uneversitas Negeri Makassar [email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalahUntuk mengetahui (i) kondisi kesultanan Bima di bawah pimpinan Sultan Abdul Hamid; (ii) Dinamika Politik dan Kekuasaan yang terjadi pada masa pemerintahan Sultan Abdul Hamid. Peneltian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang merupakan data dalam bentuk uraian atau penjelasan yang menekankan pada kejadian- kejadian peristiwa masa lalu yang berkaitan dengan sejarah Sultan Abdul Hamid dengan teknik pengumpulan data yang ditempuh berdasarkan metode peneitian sejarah yaitu heuristik, kritik dan histografi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (i) kondisi kesultanan Bima dibawa pimpinan Sultan Abdul Hamid. Sepanjang masa pemerintahan Sultan Abdul Kadim dan Sultan Abdul Hamid, hubungan Kesultanan Bima dengan Belanda masih dalam suasana tidak bersahabat. Dalam perdagangan, keduanya terus mempertahankan politik dagang bebas. (ii) dinamika politik dan kekuasaan yang terjadi pada masa pemerintahan Sultan Abdul Hamid. Sultan Abdul Hamid sadar, bahwa rakyat serta negri yang dicintainya sedang dilanda berbagai tantangan, akibat politik de vide et empera Belanda pada masa pemerintahan ayahnya. Untuk mengatasi semua persoalan tersebut, Abdul Hamid harus berjuang keras. Hubungan dengan Makassar harus segera dipulihkan, pertahanan keamanan perlu ditingkatkan, perdagangan harus segera dibenahi seperti pada masa sebelumnya. Kata Kunci: Masa Kesultanan Abdul Hami

    NILAI-NILAI HUMANISME DALAM DIALOG ANTAR AGAMA PERSPEKTIF GUS DUR

    Get PDF
    Gus Dur is a humanist figure. This can be seen from his thought on the conflict resolution and the defence of minority rights which he strugles. The humanistic dialogue is a form of the conflict resolution which is offerred.  The basis of the interfaith dialogue that Gus Dur offerred is the concept of religious humanism. This concept rooted in his thoughts on Islamic universalism which tauched the political, economic, and social aspects. There are nine the humanistic values that derrived from the consept of Islamic universalism which become the basis of religious conflict resolution and struggle for the monitity rights, namely: tauhid (monotheism), humanity, equality, liberation, simplicity, brothehood, chivalary, and local wisdom.Gus Dur adalah seorang figur humanis. Hal ini bisa dilihat dari pemikirannya tentang resolusi konflik dan pembelaan hak-hak minoritas yang dia perjuangan. Dialog humanistik merupakan bentuk resolusi konflik yang ditawarkan. Basis dialog antar agama yang Gus Dur tawarkan adalah konsep humanisme agama. konsep ini berakar pada pemikirannya tentang  universalime Islam yang menjadi basis  resolusi konflik agama dan perjuangan hak-hak minoritas, yakni: tauhid, kemanusiaan, persamaan, kebebasan, kesederhanaan, persaudaraan, kesatriaan, dan kearifan lokal

    PERLINDUNGAN PEKERJA BAGIAN PELAYANAN TEKNIK PADA PT. PLN (PERSERO) KOTA BANDA ACEH DALAM PERSPEKTIF AKAD KAFĀLAH

    Get PDF
    PLN (Persero) masih menggunakan sistem outsourcing dalam perekrutan tenaga kerjanya dan juga dalam memperkerjakan karyawan pada bagian pelayanan teknik yang memiliki tingkat risiko pekerjaan sangat tinggi, Namun perlindungan keselamatan terhadap pekerja masih sangat rendah, hal ini akan berdampak secara signifikan terhadap keselamatan kerja karyawan. Berdasarkan fakta tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini yaitu perlindungan hukum terhadap keselamatan kerja karyawan bagian pelayanan teknik pada PT.PLN (persero) kota Banda Aceh, bentuk jaminan keselamatan kerja karyawan pelayanan teknik terkait perusahaan outsourcing serta pertanggungan risiko yang dilakukan oleh PT. PLN (persero) dengan perusahaan outsourcing terhadap keselamatan kerja dalam perspektif akad Kafālah. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, dimana data yang diperoleh bersumber dari hasil pengamatan, wawancara, dan analisis dokumen. hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan hukum keselamatan kerja yang diterapkan kepada karyawan bagian pelayanan teknik pada PT. PLN (Persero) UP3 Banda Aceh masih rendah dan belum optimal dimana PT PLN (Persero) belum memberikan suatu kondisi keselamatan kerja yang optimal yang meliputi pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) secara efektif dan maksimal sesuai standar bagi tenaga kerjanya pada pelaksanaan pekerjaan yang berpotensi bahaya, Melakukan Pekerjaan sesuai SOP, Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan, bekerja sesuai ketentuan K3 dan K2, jaminan tambahan terhadap kecelakaan kerja diluar BPJS. Pertanggungan risiko terhadap keselamatan yang dilakukan sesuai dengan tinjauan konsep kafālah dalam fiqh muamalah dimana pertanggungan keselamatan kerja yang dilakukan bertumpu pada konsep tolong-menolong dan saling membantu dalam menanggung keselamatan pekerja

    FROM GOOD TO EVIL: IMPLIKASI BULLYING TERHADAP PSIKIS ARTHUR (MAIN CHARACTER DALAM FILM JOKER KARYA TOOD PHILIPS)

    Get PDF
    Studi ini bertujuan untuk menunjukkan dampak bullying terhadap psikis Arthur karakter utama dalam film Joker. Selain itu tulisan ini juga akan memperlihatkan bagaimana metode konseling yang dilakukan terhadap Arthur. Data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber primer, yaitu film Joker,. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan model miles dan Huberman. Studi ini menemukan bahwa bullying yang dialami Arthur selama hidupnya berdampak pada psikis Arthur. Arthur menjadi penderita pseudobular affect dan skizofrenia, ia kerap mengalami halusinasi atau delusi. karena penyakit yang dialaminya Arthur menerima perlakuan yang tidak adil dari lingkungan sekitar. Akibatnya Arthur yang di awal film digambarkan sebagai pria baik, namun kerap tersakiti, bertransformasi menjadi seorang psikopat yang kerap melakukan keonaran bahkan pembunuhan. Sementara untuk memahami penyebab Arthur tenggelam karena gangguan kejiwaan yang dialaminya, dalam film ini konselor menggunakan metode Journaling

    Budaya Organisasional, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional dalam Meningkatkan Perilaku Inovatif

    Get PDF
    Human resources is a very important factor as a driver in the face of global current era. The competitiveness of an organization depends on human resources owned. Particularly associated with either organizational commitment and innovative behavior. This research would like to see more activities and responsibilities in developing organizational commitment, organization culture, and job satisfaction to improving employee's innovative behavior.

    The Transcendent Unity Behind the Diversity of Religions and Religiosity in the Perspective of Perennial Philosophy and Its Relevance to the Indonesian Context

    Get PDF
    This study is conducted to answer an important question: is there any transcendent unity behind the diversity or plurality of religions and religiosity? This question will be answered through perennial philosophy approach. The study found that, according to perennial philosophers, there is a transcendent unity behind the diversity or plurality of religions and religiosity. This transcendent unity is seen in ‘the common vision’, or what in Islam is called the ‘basic message of religion’, namely ‘submission’ to always fear God and live His presence in everyday life. Further, the perennial philosophers argue that the True God is one; therefore, all religions emerging from the One are in principle the same for they come from the same source. In other words, the diversity of religions and religiosity lies only in the exoteric level, and all religions actually have a transcendent unity in the esoteric level. However, in this case, the perennial philosophers do not mean to unify or equate all religions. In fact, they try to open a way to a spiritual ascent through the reviving of the religious traditions in every religion

    Morfologi Bahasa Arab: Reformulasi Sistem Derivasi dan Infleksi

    Get PDF
    Morphology, in the study of Arabic linguistics known as the discipline ‘ilm al-áčŁarf, as part of grammar which examines the internal structure of words, has an urgency to be studied in depth. Especially in the context of Arabic studies that embrace typologies of complex inflective languages. This article examines the Arabic morphological system from a modern linguistic perspective, especially on derivational and inflectional changes. The discussion begins on the conception of derivation and inflection in the view of modern linguistics, as an introduction to see the system of derivation and inflection changes in Arabic linguistics. Morphological theories of Arabic grammars, in this article developed and communicated with modern linguistic theories. From this development a new formula was produced in the study of Arabic morphology which is expected to provide a more systematic description of the understanding of the Arabic morphological system

    Memberi Hadiah bagi Pemberi Hutang, Apakah Riba?

    Get PDF
    Pemberian suatu benda tanpa adanya imbalan, yang disertai dengan memindahkan barang tersebut ke penberima hadiah, sebagai bentuk penghormatan kepada penerima
    • 

    corecore