14 research outputs found

    Resiko Kejadian Asfiksia Neonatorum pada Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit Kalisat Jember

    Get PDF
    Ketuban pecah dini adalah keluarnya cairan ketuban dari jalan lahir sebelum ada tanda-tanda persalinan.Ketuban pecah dini merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya asfiksia neonatorum karena akibat dariadanya penekanan pada tali pusat di dalam kandungan sehingga bayi mengalami gangguan pertukaran O2 danberlanjut menjadi asfiksia. Tujuan penelitian mengetahui ada resiko kejadian asfiksia neonatorum pada ketubanpecah dini di Rumah Sakit Kalisat Jember. Desain penelitian analisis korelasi dengan pendekatan case control,jumlah sampel 69 responden menggunakan data sekunder rekam medik RS Kalisat Jember bulan Oktober -Desember 2017 dan dianalisa dengan uji chi square, Koefisien Kontingensi dan odd ratio. Hasil penelitianterdapat 42,02% ketuban pecah dini dan bayi yang mengalami asfiksia sebesar 31,88%. Analisa menggunakanchi square didapatkan X2 hitung sebesar 20,987 > X2 tabel sebesar 3,841 dan Koefisien Kontingensi 0,483artinya ada hubungan yang cukup kuat. Analisa menggunakan odd ratio didapatkan nilai 14,727 artinya adaresiko (efek negatif). Kesimpulan ada hubungan antara ketuban pecah dini dengan asfiksia neonatorum dan adaresiko kejadian asfiksia neonatorum pada ketuban pecah dini Sebaiknya bagi tenaga kesehatan di rumah sakituntuk melakukan pelayanan dan perawatan yang konservatif pada ibu bersalin yang mengalami ketuban pecahdini sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir. Key words: Resiko Kejadian Asfiksia, Ketuban Pecah Din

    Gambaran Derajat Asfiksia Neonatorum pada Persalinan Pervaginam Letak Sungsang di RSD Kalisat

    Get PDF
    Asfiksia Neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak segera bernafas spontan dan teratur setelahlahir. Dampak dari asfiksia yaitu henti nafas dan kerusakan pada otak.Data di RSD Kalisat tahun 2017dari 43 bayi lahir pada letak sungsang, yang mengalami asfiksia ringan (41,86%), sedang (46,51%),berat (11,63%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran derajat asfiksia neonaturum padapersalinan pervaginam letak sungsang di RSD Kalisat tahun 2017. Desain yang digunakan adalahdeskriptifdata sekunder tahun 2017. Populasinya adalah semua bayi yang dilahirkan secarapervaginam pada letak sungsang, sejumlah 65. Sampel adalah total populasi. Analisis datamenggunakan analisis data deskriptif yaitu frekuensi dan prosentase. Dengan hasil bayi lahir padaletak sungsang yang mengalami asfiksia ringan 36,92% (24 bayi), asfiksia sedang 52,31% (34 bayi)dan asfiksia berat 10,77% (7 bayi). Kesimpulan yang dapat diambil yaitu setengahnya bayi mengalamiasfiksia sedang, dan sebagian kecil mengalami asfiksia berat. Diharapkan peneliti selanjutnya dapatmelanjutkan penelitian dengan metode lain, misalnya dari segi desai n penelitian dan variable lebihdari satu variable, serta tenaga kesehatan mampu memberikan asuhan pada ibu hamil agar tidak terjadikomplikasi pada kehamilannya serta asuhan bayi baru lahir dengan asfiksia secara maksimal demikeselamatan dan kelangsungan hidup bayi.Kata Kunci : Asfiksia, Persalinan Pervaginam Letak Sungsang

    Pengaruh Pemasangan Static Var Compensator pada Sistem Transmisi Tenaga Listrik (Studi Kasus: Sistem Transmisi Tenaga Listrik 150 Kv Sumbagut)

    Get PDF
    This paper discussed about the influence of Static VAR Compensator (SVC) in transmission system 150 kV, Sumbagut region. Transmission system and SVC parameters in this study is simulated by using computer. Purpose of simulation was to show voltage profile of the system before and after installed SVC. Based on simulation for the condition before installed SVC, there were four Buses; Aek Kanopan, Kuala Tanjung, Kisaran and Rantau Prapat which have critical voltages sequentially 89,92%; 89,92%; 89,97%; and 89,96%. After installed SVC, voltage profile of the busses increased sequentially 91,7%; 91,74%; 91,7%; dan 91,73%. Based on simulation result, SVC improved voltage profiles in transmission system.   Keywords : Static Var Compensator, Voltage, TransmissionAbstrak—Studi ini membahas tentang pengaruh pemasangan Static VAR Compensator (SVC) pada sistem transmisi tenaga listrik 150 kV Sumbagut. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah simulasi menggunakan komputer dan perhitungan untuk mendapatkan parameter-parameter SVC yang akan disimulasikan. Simulasi dilakukan untuk melihat profil tegangan pada sistem sebelum dan sesudah dipasang SVC. Dari hasil simulasi sebelum pemasangan SVC diperoleh data Bus yang memiliki tegangan kritis atau dibawah standar. Bus yang mengalami tegangan yang dibawah standar atau kritis adalah Bus Aek Kanopan, Kuala Tanjung, Kisaran dan Rantau Parapat. Besar tegangan masing-masing Bus berturut-turut 89,92%; 89,92%; 89,97%; dan 89,96%. Setelah pemasangan SVC nilai tegangan pada Bus berubah menjadi 91,7%; 91,74%; 91,7%; dan 91,73%. Dari hasil simulasi dapat dilihat bahwa pemasangan SVC berdampak pada perbaikan profil tegangan sistem  transmisi.Kata Kunci : Static Var Compensator, Tegangan, Transmis

    Decentralised control of DC microgrid based on virtual admittance to enhance DC voltage and grid frequency support

    Get PDF
    DC microgrid technology has become one of key smart grid research topics in recent years. In comparison to AC microgrids, DC microgrids are more manageable to operate in grid-connected and islanded modes, and also offering improved efficiency and better controllability. Services, such as voltages and AC system frequency support can also be potentially provided by optimally controlling the DC microgrids converter interfaces and their local distributed energy resources. These will require a good understanding of the dynamic interactions between the DC microgrid and the host AC system, and implementation of the appropriate control strategies. This paper investigates the dynamic resilience of a DC microgrid connected to an AC system under different frequency and voltage disturbances. A decentralised droop control strategy within the DC microgrid is used for fast active power control and wider system frequency support. A virtual admittance method is also utilised to enhance the local DC microgrid voltages during the AC frequency events and DC fault test scenarios. The effectiveness of the control strategy is evaluated by simulation studies in MATLAB/Simulink

    Hubungan Riwayat Usia Penyapihan dengan Status Gizi Usia 24-36 Bulan

    No full text
    Weaning age is the time when breastfeeding is stopped and replaced with complementary foods. Based on a preliminary study at the Posyandu Aster, Tegal Besar Village, Kaliwates District, Jember Regency, of the 10 respondents who had children aged 24-36 months who had weaned their children, only 2 were on time and the nutritional status of their children was good, and 8 people who did the weaning incorrectlytime. The purpose of this study was to determine the relationship between the history of weaning age and the nutritional status of children aged 24-36 months. Correlation analytic research design with cross sectional approach. The population is 128 mom who have children aged 24-36 months, the sample is 96. The technique used is simple random sampling with data collection using questionnaires, obtained =24 month weaning age as 28(29.16%), <24 months were 68 (70.84%). Nutritional status over 13 (13.54%), both were 26 (27, 08%), approximately as many as 42 (43.75%), poor as many as15 (15.62%). Statistically Based on Chi Square test and df = 1 and the 5% error level obtained x2 count is greater than x2 tables (9.12> 3.481) and KK forb 0,295. The conclusion is that there is a relationship between the history of weaning age and the nutritional status of children aged 24-36 months with a low/ weak but definite relationship strength. Health care workers should provide education on properweaning and weaning effects of improper weaning so that people do right on time

    Pengaruh Pemasangan Static Var Compensator pada Sistem Transmisi Tenaga Listrik (Studi Kasus: Sistem Transmisi Tenaga Listrik 150 Kv Sumbagut)

    No full text
    This paper discussed about the influence of Static VAR Compensator (SVC) in transmission system 150 kV, Sumbagut region. Transmission system and SVC parameters in this study is simulated by using computer. Purpose of simulation was to show voltage profile of the system before and after installed SVC. Based on simulation for the condition before installed SVC, there were four Buses; Aek Kanopan, Kuala Tanjung, Kisaran and Rantau Prapat which have critical voltages sequentially 89,92%; 89,92%; 89,97%; and 89,96%. After installed SVC, voltage profile of the busses increased sequentially 91,7%; 91,74%; 91,7%; dan 91,73%. Based on simulation result, SVC improved voltage profiles in transmission system

    Resiko Kejadian Asfiksia Neonatorum pada Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit Kalisat Jember

    Full text link
    Ketuban pecah dini adalah keluarnya cairan ketuban dari jalan lahir sebelum ada tanda-tanda persalinan.Ketuban pecah dini merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya asfiksia neonatorum karena akibat dariadanya penekanan pada tali pusat di dalam kandungan sehingga bayi mengalami gangguan pertukaran O2 danberlanjut menjadi asfiksia. Tujuan penelitian mengetahui ada resiko kejadian asfiksia neonatorum pada ketubanpecah dini di Rumah Sakit Kalisat Jember. Desain penelitian analisis korelasi dengan pendekatan case control,jumlah sampel 69 responden menggunakan data sekunder rekam medik RS Kalisat Jember bulan Oktober -Desember 2017 dan dianalisa dengan uji chi square, Koefisien Kontingensi dan odd ratio. Hasil penelitianterdapat 42,02% ketuban pecah dini dan bayi yang mengalami asfiksia sebesar 31,88%. Analisa menggunakanchi square didapatkan X2 hitung sebesar 20,987 > X2 tabel sebesar 3,841 dan Koefisien Kontingensi 0,483artinya ada hubungan yang cukup kuat. Analisa menggunakan odd ratio didapatkan nilai 14,727 artinya adaresiko (efek negatif). Kesimpulan ada hubungan antara ketuban pecah dini dengan asfiksia neonatorum dan adaresiko kejadian asfiksia neonatorum pada ketuban pecah dini Sebaiknya bagi tenaga kesehatan di rumah sakituntuk melakukan pelayanan dan perawatan yang konservatif pada ibu bersalin yang mengalami ketuban pecahdini sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir

    Hubungan Pemberian ASI dengan Perkembangan Anak Usia 24-36 Bulan Melalui Skrining DDST

    No full text
    Based on Riskesdas (2018) coverage of exclusive breastfeeding in Indonesia does not meet the SPM target set by the government which is 80%, coverage in East Java is 40%, in Jember Regency the lowest coverage in Andongsari Health Center is 24.51%, this will affect the scope of child development in the region. East Java Province is targeting 2020 early detection coverage growth of 95% while the current coverage is 53.44%. This study aims to determine the relationship of breastfeeding with the development of children aged 24-36 months through DDST screening in Pontang Village, the working area of Andongsari Health Center, Jember Regency. This type of research is analytic correlation with cross-sectional approach, the population of all mothers who have children aged 24-36 months, obtained a sample of 69 respondents in 6 posyandu with simple random sampling technique. The research instrument was in the form of a questionnaire to assess the history of breastfeeding and a form of DDST to assess progress. Data analysis using chi-square test with SPSS program. The results obtained 51% with a history of non-exclusive breastfeeding, and 49% exclusive breastfeeding. The results of the development assessment were 81% normal, and 19% were suspected. The analysis results obtained p value 0, 241> α (0,05) ie there is no significant relationship between breastfeeding and the development of children aged 24-36 months. Even though the child is given exclusive breastfeeding, child development is not only influenced by breastfeeding, but other internal and external factors can influence
    corecore