549 research outputs found
PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA TEMA MATA DI SMP NEGERI 1 MADURAN LAMONGAN
The study aims to describe applying learning of integrated science with inquiry model, describe ofĀ studentās abilities on the cognitive achievement after following study of integrated science with inquiry model, describe studentās ability performance, and describe of studentās response to the activities of integrated science with inquiry model. Experiment design was one group pretest and posttest design. Analyze data used quantitative and descriptive qualitative, limited tryout was implemented in SMPN 1 Maduran Lamongan for grade VIII G counted 33 students. The result of study showed that indicate class management of study get score 3,28 or isĀ good category. Dominant studentās activity is doing experiment equal to 22,42%. While for the ability performance of student get score 83,84% and 79,10% with good category. Result of cognitive ability showed that 28 students (89%) that understanding of the concept, while 5 students (11%) which not yet understood from 33 students following lesson. There areĀ can be concluded that applying learning of integrated science with inquiry model have been managed as according to step of inquiry modelĀ is good category and dominant studentās activity according to inquiry model that is doing experiment. Studentās response to learn of integrated science with inquiry model is good. Keyword:Ā Learning of integrated science, inquiry, achievement, studentsā respons
NGINDHAKAKEN KETRAMPILAN NYERAT TEKS PACELATHON UNGGAH-UNGGUH KANTHI NGGINAKAKEN MEDIA POP UP WONTEN KELAS VII D SMP N 3 PAJANGAN
SariningPanaliten
Panaliten menika ancasipun kangge ngindhakaken ketrampilan nyerat teks pacelathon unggah-ungguh Jawi kanthi ngginakaken media pop up siswa kelas VII D SMP N 3 Pajangan. Panaliten menika wujudipun panaliten tindakan kelas (PTK)ingkang dipuntindakaken ing SMP N 3 Pajangan. Subjek panalitenipun siswa kelas VII D ingkang gunggungipun 32 siswa. Panaliten menika kasusun saking kalih siklus. Panaliten menika dipuntindakaken kanthi cara kolaboratif antawisipun panaliti kaliyan guru mata pelajaran basa Jawi SMP N 3 Pajangan. Cara ngempalaken dhata ing panaliten arupi tes praktek nyerat teks pacelathon unggah-ungguh, tes pemahaman unggah-ungguh, observasi, cathetan lapangan, wawanpangandikan, saha dokumentasi. Piranti panaliten menika arupi lembar pengamatan, tes saha pandom wawanrembag. Dhata dipunanalisis kanthi cara deskriptif, Validitas dhata dipuntindakaken mawi validitas proses, validitas demokratis saha validitas dialogis. Reliabilitas dhata dipuntindakaken mawi metode trianggulasi sumber saha trianggulasi metode.Asil panaliten menika nedahaken bilih pasinaon nyerat teks pacelathon unggah-ungguh kanthi ngginakaken media pop up saged ngindhakaken ketrampilan nyerat teks pacelathon unggah-ungguh siswa kelas VII D SMP N 3 Pajangan. Mindhaking asil saged dipunpirsani saking biji rata-rata praktek nyerat teks pacelathon unggah-ungguh siswa saking tahap pratindakan ngantos siklus II. Biji rata-rata praktek ing tahap pratindakan menika agengipun 5,91; wonten siklus I agengipun 7,19; saha ing wonten siklus II menika agengipun 8,83. Dene saking tahap pratindakan ngantos siklus II menika agengipun 2,92 utawi 49,5%. Kejawi saking asil praktek nyerat mindhaking asil ugi saged dipuntingali saking asiling tes pemahaman unggah-ungguh siswa ing tahap pratindakan ngantos siklus II. Biji rata-rata tes pemahaman unggah-ungguh ing tahap pratindakan menika pikantuk 46,88 kasiling; Siklus I pikantuk 62,8 kanthi prosentasil kasil; saha wonten siklus II 88,13. Dene saking tahap pratindakan dumugi siklus II indhakan biji rata-ratanipun 41,25
THE EFFECT OF USING JIGSAW TECHNIQUE TOWARD STUDENTSā ABILITY IN WRITING NARRATIVE ESSAY AT THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP NEGERI 1 BANGKINANG OF KAMPAR REGENCY
The research has 3 formulations of the problems that how studentsā ability in
writing narrative essay being taught by using jigsaw technique is, how studentsā
ability in writing narrative essay being taught by using conventional technique is
and whether there is significant difference between studentsā ability in writing
narrative essay being taught by using jigsaw technique and conventional
technique.
The objective of the research is to find out the effect of using jigsaw technique
toward studentsā ability in writing narrative essay and to find out the difference of
writing ability between students who are taught by using jigsaw technique and
conventional technique.
The design of research is experimental research. The population of the
research is the students at the second year of SMPN 1 Bangkinang in 2010/2011.
It consists of eight classes; the number of population is 277 students. The sample
of this research is 62 students. The writer used two classes as sample that consist
of 31 students in each class; it is class cemerlang VIII A for experimental class
taught by using jigsaw technique and class irregular VIII C for control class taught
by using conventional technique.
The technique of collecting data was writing test. The test was used to find out
the studentsā ability in writing narrative essay. The technique of data analysis used
t-test formula in order to find out the different mean between experimental class
and control class by using SPSS. The different mean was analyzed by using T-test
formula with SPSS 16 Version. To find out t-test, the formula as follows:
Based on the data analysis, the writer concluded that there is significant
different between studentsā ability in writing narrative essay being taught by using
jigsaw technique and conventional technique at the second year students of SMPN
1 Bangkinang by considering t observed= 6.030 is bigger than t- table either at 5%
= 2.00 or 1% = 2.65. It means that Ha is accepted and Ho is rejected. From the
research findings, it shows that there is significant effect of using jigsaw technique
toward studentsā ability in writing narrative essay at the second year students of
SMP Negeri 1 Bangkinang of Kampar regency.
N -1
SD
N -1
SD
M M
t
2
y
2
x
x y
Sensitivitas Dan Spesifisitas Titik Potong RLPTB Sebagai Prediktor Kejadian Hipertensi Pada Orang Dewasa di Dusun Sido Waras Desa Kwala Begumit
Pendahuluan: prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%. Prevalensi hipertensi di Propinsi Sumatera Utara mencapai 6.7% dari seluruh penduduk di Sumatera Utara. Obesitas menjadi salah satu faktor risiko hipertensi yang perlu diwaspadai. Status obesitas dapat diketahui dengan melakukan pengukuran IMT (Indeks Massa Tubuh) sedangkan untuk obesitas sentral dapat diketahui melalui pengukuran LP (Lingkar Pinggang) dan RLPTB (Rasio Lingkar Pinggang Tinggi Badan). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan analisis deskriptif dan uji diagnostik menggunakan tabel 2x2. Serta desain penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling didapatkan sampel sebanyak 80 responden dari total populasi 387. Penelitian dilakukan pada 23 Juni s/d 15 Juli 2019. Lokasi yang dijadikan penelitian ini adalah Desa Kwala begumit kecamatan Stabat dan di lakukan dalam satu dusun yaitu dusun Sido waras. Hasil: hasil yang didapat pada kelompok umur 38-47 paling banyak penderita hipertensi sebanyak 15 responden dan jenis kelamin perempuan paling banyak menderita hipertensi. Didapatkan nilai sensitivitas dari titik potong 0,47 sebagai prediktor kejadian hipertensi pada laki-laki dewasa sebesar 87% dan nilai spesifisitas sebesar 60%. Serta didapatkan nilai sensitivitas dari titik potong 0,50 sebagai predictor kejadian hipertensi pada perempuan dewasa sebesar 96% dan nilai spesifisitas sebesar 54%. Kesimpulan: nilai sensitivitas dan spesifisitas tinggi hal ini bahwa titik potong RLPTB 0.40 dan 0.50 cukup mumpuni dijadikan sebagai alat deteksi dini.Kata kunci:Ā Sensitivitas,Ā Spesifisitas, Prediktor, Hipertensi
ANALISIS PELAKSANAAN PENILAIAN BERBASIS KELAS DITINJAU DARI PENGUASAAN KOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMP NEGERI 1 KARANGPLOSO MALANG
Penilaian berbasis kelas (PBK) merupakan salah satu komponen kurikulum 2004 yang dikenal dengan istilah PBK. Dalam pelaksanaan PBK ditemukan berbagai fakta memprihatinkan seperti adanya perbedaan penafsiran ranah penilaian, kendala dalam penerapannya, belum banyak guru
yang melakukan analisis PBK dan sebagian guru SMP terutama swasta masih menerapkan sistem penilaian seperti pada kurikulum 1994. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana pelaksanaan PBK dalam pembelajaran matematika di kelas VII SMP Negeri Karangploso Malang, (2) Kendala apa yang dihadapi guru dalam melaksanakan PBK di kelas VII SMP Negeri I Karangploso Malang, dan Upaya apa yang telah dilakukan guru matematika kelas VII di SMP Negeri Karangploso dalam mengatasi kendala penerapan PBK?.
Subyek dalam penelitian ini adalah guru matematika kelas VII di SMP Negeri 1 Karangploso.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, studi pustaka, dan observasi.
Penelitian ini dilakukan pada tiga tahap penilaian yang dikembangkan berdasartkan tiga tahapan pembelajaran yang disampaikan oleh Thiagarajan yaitu pendefinisian, perancangan, dan pengembangan.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil penelitian Pelaksanaan PBK pembelajaran matematika di SMP Negeri 1 Karangploso menggunakan berbagai bentuk instrumen yaitu tes
tertulis, tes lisan, pengamatan, dan portofolio yang digunakan dalam jenis tagihan kuis, pertanyaan lisan, pertanyaan/tes tulis, LKS, tugas individu, ulangan harian, ulangan blok, dan ulangan semester/ ulangan kenaikan. Pelaksanaan PBK pembelajaran matematika di SMP Negeri
Karangploso mempunyai tingkat keotentikan yang sangat tinggi baik ditinjau dari validitas, reliabilitas, maupun kesesuaian dengan KBK. Kendala yang ditemui oleh guru dalam
pelaksanaan PBK pembelajaran matematika di SMP Negeri Karangploso Kendala yang ditemui oleh guru dalam pelaksanaan PBK pembelajaran matematika di SMP Negeri Karangploso adalahTidak ada data lengkap tentang kemampuan siswa sebelumnya, Kurangnya waktu,kelas tidak dikelompokkan berdasarkan kemampuan, minat, atau bakat siswa;
cakupan materi yang terlalu luas; kesulitan menentukan materi yang diujikan berdasarkan keesensialan materi; kebingungan menentukan tujuan penilaian; Pada tahap perancangan berupa kriteria ketuntasan belajar guru terlalu tinggi, kesulitan dalam melakukan penilaian ranah afektif;
kesulitan memilih media penilaian yang tepat; Pada tahap pengembangan berupa: (a) Terjadi perbedaan persepsi antar guru dalam MGMPS; (b) Tidak cukup waktu untuk melakukannya; (c) Kekhawatiran tidak tercapainya SKBM yang telah ditentukan.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala pelaksanaan PBK antara lain membuat analisis hasil ulangan dan menggunakannya, menyusun silabus dan sistem penilaian pada awal semester, menentukan materi esensial berdasarkan hasil ulangan sebelumnya, menentukan tujuan penilaian, menetapkan SKBM sebesar 65, mengaktifkan kegiatan MGMPS satu kali dalam satu bulan; dan Menelaah instrumen penilai
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAN MOTIVATOR ASI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF (STUDI KUALITATIF PADA MOTIVATOR ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENDAL II KABUPATEN KENDAL TAHUN 2017)
Motivator ASI merupakan salah satu program atau kegiatan yang dapat mendukung keberhasilan ibu dalam memberikan ASI pada bayi secara eksklusif. Diharapkan adanya motivator ASI membantu konselor ASI dalam memberikan motivasi ASI eksklusif sehingga dapat meningkatkan capaian ASI eksklusif yang masih rendah. Di Kabupaten Kendal sendiri capaian ASI eksklusif belum mencapai target, pada tahun 2015 yaitu 71,07%, tahun 2016 sebesar 61,1%. Walaupun sudah ada motivator ASI, namun capaian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kendal II masih sangat rendah dibandingkan dengan wilayah kerja puskesmas lain di Kabupaten Kendal, pada tahun 2014 dan 2015 mengalami penurunan 41,14%, tahun 2016 capaian ASI eksklusif sebesar 41,67%. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi peran motivator ASI dalam pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kendal II Kabupaten Kendal Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian berjumlah 16 orang dengan 5 informan utama dan 11 informan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi peran motivator ASI di wilayah kerja Puskesmas Kendal II, yaitu faktor pemudah meliputi pengetahuan, sikap, dan motivasi motivator ASI sudah baik. Faktor pemungkin meliputi pelatihan, media/ alat peraga, akses, serta imbalan, dimana seluruh motivator ASI telah mengikuti pelatihan dan mendapatkan media/ alat peraga namun tidak semua mendapatkan, untuk akses sendiri mudah dijangkau, namun motivator ASI tidak mendapatkan imbalan sebagai motivator ASI. Pada faktor penguat, motivator ASI mendapatkan dukungan dari keluarga dan dukungan dari teman/ sesama motivator ASI, namun tidak mendapat dukungan dari pemegang kebijakan yaitu Dinas Kesehatan
Kata Kunci: Faktor-faktor, peran, motivator AS
IMPROVING STUDENTSā VOCABULARY USING LEXICALLY-BASED LANGUAGE TEACHING TO THE EIGHT YEAR STUDENTS IN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI (SMP N) I KARTASURA IN 2006/2007 ACADEMIC YEAR
This study is aimed at describing three things. They are the
implementations of teaching vocabulary using Lexically-based Language
Teaching, the teaching result and also the studentās response. In achieving the
objectives of the research, the writer uses the Classroom Action Research (CAR)
which involves four steps, namely planning, implementing, observing and
reflecting.
The research is held in SMP Negeri 1 Kartasura. The writer takes the
eight grade that consists of 41 students as the subject of the study. There are two
cycles in this research that each cycle is conducted in three meetings which is in
60ā.
After concluding and analyzing the data, the writer describes the result of
the research as follows: at the first cycle there were 37 students (90,2 %) who
increased their vocabulary achievement, 1 student (2,4%) that has decreased her
vocabulary improvement, and 3 students (7,3%) who had static achievement in
vocabulary improvement. At the second cycle, there were 33 students (80,5%)
who increased their vocabulary achievement, 7 students (17,1%) who decreased
their vocabulary imorovement, and 1 student (2,4%) who had static achivement
in vocabulary improvement. It means the second cycle is more successful than
first cycle.
Overall, the writer concludes that teaching vocabulary using Lexically-
based Language Teaching is appropriate and quite effective for the eight year
students of SMP Negeri 1 Kartasura. The students admitted that they loved this
technique, they do not feel bored, but more enthusiastic to follow the teaching
learning process. The students looked happy and enjoyed the lesson. They also
admitted that they become active and full of concentration in the classroom. They
were motivated to improve their vocabulary
ANALISIS PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOTOR SUZUKI (Studi Kasus Pada Motor SUZUKI Dealer Adi Putra Motor di Sragen)
Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh biaya promosi yang terdiri dari periklanan, promosoi penjualan,
tenaga penjualan dan publisitas terhadap volume penjualan. 2) Untuk mengetahui
variabel yang mempunyai pengaruh dominan untuk meningkatkan volume
penjualan.
Penelitian dilakukan pada Dealer Motor Suzuki āAdiputra Motorā di
Sragen, khususnya menyangkut masalah biaya promosi (biaya periklanan, biaya
promosi penjualan, biaya tenaga penjualan dan biaya publisitas) yang berpengaruh
terhadap volume penjualan. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan
alat analisis dengan regresi linier berganda, korelasi parsial, Uji t, Uji F.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) biaya periklanan berpengaruh
terhadap volume penjualan. Hal ini didukung dari hasil koefisien regresi sebesar
4,440 dan hasil thitung sebesar 2,982 dengan tingkat signifikan sebesar 0,031, maka
hipotesis pertama dapat dibuktikan. 2) biaya promosi penjualan berpengaruh
terhadap volume penjualan. Hal ini didukung dari hasil koefisien regresi sebesar
52,859 dan nilai thitung sebesar 5,678 dengan tingkat signifikan sebesar 0,002,
maka hipotesis pertama dapat dibuktikan. 3) biaya tenaga penjualan berpengaruh
terhadap volume penjualan. Hal ini didukung dari hasil koefisien regresi sebesar
26,558 dan nilai thitung sebesar 2,777 dengan tingkat signifikan sebesar 0,039,
maka hipotesis pertama dapat dibuktikan. 4) biaya publisitas berpengaruh
terhadap volume penjualan. Hal ini didukung dari hasil koefisien regresi sebesar
12,623 dan nilai thitung sebesar 2,374 dengan tingkat signifikan sebesar 0,064,
maka hipotesis pertama dapat dibuktikan. 5) secara bersama-sama, terdapat
pengaruh yang signifikan variabel biaya periklanan, biaya promosi penjualan,
biaya personal selling dan biaya publisitas berpengaruh signifikan terhadap
volume penjualan. Hal ini dapat diketahui dari fhitung > ftabel untuk nilai koefisien
korelasi untuk biaya periklanan sebesar 0,857, biaya promosi penjualan sebesar
0,992, biaya personal selling sebesar 0,964 dan biaya publisitas sebesar 0,974.
xiv
Sedangkan nilai rtabel sebesar 0,632. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
dengan biaya periklanan, biaya promosi penjualan, biaya personal selling, dan
biaya publisitas mempunyai hubungan yang kuat dan popsitif dengan volume
penjualan
- ā¦