27 research outputs found
Pengaruh psychological capital terhadap intensi berwirausaha pada mahasiswa
INDONESIA :
Menurut Mc Cleland menyebutkan bahwa suatu bangsa akan maju jika terdapat minimal 2% jumlah pengusaha dari jumlah penduduk yang dimiliki. Selanjutnya, HPMI menyebutkan bahwa Indonesia harus memiliki 10-14% pengusaha dari jumlah penduduk Indonesia jika ingin menjadi negara maju. Namun, berdasarkan survei yang dilakukan HPMI menyatakan bahwa pengusaha yang terdapat di Indonesia mencapai 3,4% dari total jumlah penduduk Indonesia, (cnbc.com, 2022). Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan peningkatan peminatan untuk menjadi pengusaha pada pemuda. Zimmerman,(2000) peran pendidikan berperan penting untuk meningkatkan intensi berwirausaha. Selain itu, Febriani, (2013) menyebutkan terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi intensi berwirausaha yaitu faktor psikologis (psychological capital). Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh psychological capital terhadap intensi berwirausaha pada mahasiswa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui pengaruh variabel X yaitu psychological Capital dan Variabel Y yaitu Intensi Berwirausaha serta uji tambahan seperti uji T, uji kategorisasi data, dan uji regresi linier sederhana serta berganda. Penelitian ini memiliki 583 mahasiswa dari jurusan psikologi, manajemen, dan teknik informatika dengan menggunakan teknik sampling slovin 10% sehingga diperoleh minimum sampel 85.35. Peneliti menggunakan 150 sampel dengan membagi rata setiap jurusan digunakan 50 subyek.
Maka dari itu, hasil analisis dari data yang diperoleh yaitu penelitian ini memiliki nilai signifikansi dengan nilai 0.001 < 0.05 sehingga dapat menunjukkan bahwa terdapat pengaruh psychological capital terhadap intensi berwirausaha pada mahasiswa dan skor R Square yang dimiliki sebesar 0.279. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa hipotesis H0 dapat diterima. Maka, dapat disimpulkan bahwa individu dengan psychological capital yang tinggi cenderung akan memiliki intensi berwirausaha yang tinggi.
ENGLISH :
According to McCleland, a nation will progress if there are at least 2% of the total number of entrepreneurs owned by the population. Furthermore, HPMI said that Indonesia must have 10-14% entrepreneurs from the total population of Indonesia if it wants to become a developed country. However, based on a survey conducted by HPMI stated that entrepreneurs in Indonesia reached 3.4% of the total population of Indonesia, (cnbc.com, 2022). This shows that an increase in interest is needed to become entrepreneurs in youth. Zimmerman, (2000) the role of education plays an important role to increase entrepreneurship intention. In addition, Febriani, (2013) mentioned that there are other factors that can affect entrepreneurship intentions, namely psychological factors (psychological capital). Therefore, this study aims to determine the effect of psychological capital on entrepreneurship intentions in students.
This study uses a quantitative approach with a simple linear regression analysis to determine the effect of variable X is psychological Capital and variable Y is entrepreneurial intention and additional tests such as T test, data categorization test, and multiple linear regression test. This study had 583 students from the Department of psychology, management, and informatics engineering using slovin sampling technique 10% to obtain a minimum sample of 85.35. Researchers used 150 samples by dividing each department equally used 50 subjects.
Therefore, the results of the analysis of the data obtained is this study has a significance value with a value of 0.001 < 0.05 so that it can show that there is the influence of psychological capital on entrepreneurship intentions in students and R Square score of 0.300. The results of this analysis indicate that hypothesis H0 is acceptable. Thus, it can be concluded that individuals with high psychological capital tend to have high entrepreneurial intentions.
ARABIC:
وفقًا لماكليلاند ، ستتقدم الأمة إذا كان هناك ما لا يقل عن ۲٪ من رواد الأعمال من إجمالي عدد السكان. علاوة على ذلك ، صرح ه ب م ي أنه يجب أن يكون لدى إندونيسيا ۱۰-۱۴ ٪ رواد أعمال من إجمالي سكان إندونيسيا إذا أرادت أن تصبح دولة متقدمة. ومع ذلك ، بناءً على دراسة استقصائية أجرتها ه ب م ي ، فقد ذكر أن رواد الأعمال في إندونيسيا يشكلون ۳.۴٪ من إجمالي سكان إندونيسيا (cnbc.com ، ۲۰۲۲). وهذا يدل على أنه من الضروري زيادة الاهتمام بأن يصبح الشباب رواد أعمال. زيمرمان، (۲۰۰۰) يلعب دور التعليم دورًا مهمًا في زيادة نوايا ريادة الأعمال. بالإضافة إلى ذلك ، ذكر فيبرياني (۲۰۱۳) أن هناك عوامل أخرى يمكن أن تؤثر على نوايا ريادة الأعمال ، وهي العوامل النفسية (رأس المال النفسي). لذلك تهدف هذه الدراسة إلى تحديد تأثير رأس المال النفسي على نوايا ريادة الأعمال لدى الطلاب.
تستخدم هذه الدراسة منهجًا كميًا مع تحليل الانحدار الخطي البسيط لتحديد تأثير المتغير X ، وهو رأس المال النفسي والمتغير Y ، أي نية ريادة الأعمال والاختبارات الإضافية مثل اختبار T واختبار تصنيف البيانات واختبارات الانحدار الخطي البسيطة والمتعددة. تضمنت هذه الدراسة ۵۸۳ طالبًا من قسم علم النفس والإدارة وهندسة المعلوماتية باستخدام تقنية أخذ العينات السلوفينية بنسبة 10 ٪ للحصول على عينة لا تقل عن ۸۵.۳۵. استخدم الباحثون ۱۵۰ عينة عن طريق القسمة بالتساوي على كل قسم يستخدم ۵۰ فردًا.
لذلك ، فإن نتائج تحليل البيانات التي تم الحصول عليها ، أي أن هذه الدراسة لها قيمة معنوية بقيمة ۰,۰۰۱ <۰,۰۵ بحيث يمكن أن تظهر أن هناك تأثيرًا لرأس المال النفسي على نوايا ريادة الأعمال لدى الطلاب ودرجة R Square الخاصة بهم هي ۰,۲۷۹. تشير نتائج هذا التحليل إلى إمكانية قبول الفرضية H0. لذلك ، يمكن الاستنتاج أن الأفراد ذوي رأس المال النفسي المرتفع يميلون إلى امتلاك نوايا ريادية عالية
Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa melalui Cooperative Learning Tipe Group Investigation pada Pembelajaran IPA Kelas IV SDN Cipondoh 2 Kota Tangerang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model Cooperative Learning Tipe Group Investigation dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini dilakukan di SDN Cipondoh 2 Kota Tangerang. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument test untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil yang diperoleh pada test keterampilan berpikir kritis siswa ialah kemampuan berpikir kritis sangat tinggi 4 orang, kemampuan berpikir kritis tinggi 3 orang, kemampuan berpikir kritis sedang 2 orang, dan kemampuan berpikir kritis rendah 1 orang. Dan dengan adanya model Cooperative Learning Tipe Group Investigation siswa lebih aktif belajar, pembelajaran menjadi menyenangkan, tidak membosankan, sangat efektif diterapkan di SDN Cipondoh 2 Kota Tangerang
GAMBARAN PENGETAHUAN KADER SANTRI TENTANG POSYANDU SANTRI
Posyandu is a form of community-based health effort that is managed and organized from, by for and with the community in the implementation of health development, in order to empower the community and provide convenience to the community in obtaining basic health services. The purpose of this research is to find out the description of the knowledge of the santri cadres about the posyandu santri. The research method was carried out using descriptive quantitative research methods. categorized into good, sufficient, and poor knowledge. Analysis of the data used is univariate analysis. The results showed that the majority of posyandu santri cadres at Darul Ulum Islamic Boarding School were aged 36–45 years and were female. All cadres work as workers and most posyandu cadres have received training on posyandu with sufficient knowledge. Posyandu cadres must be able to divide working time and posyandu activities.
Keywords: Knowledge, Cadres, Posyandu, StudentsPosyandu is a form of community-based health effort that is managed and organized from, by for and with the community in the implementation of health development, in order to empower the community and provide convenience to the community in obtaining basic health services. The purpose of this research is to find out the description of the knowledge of the santri cadres about the posyandu santri. The research method was carried out using descriptive quantitative research methods. categorized into good, sufficient, and poor knowledge. Analysis of the data used is univariate analysis. The results showed that the majority of posyandu santri cadres at Darul Ulum Islamic Boarding School were aged 36–45 years and were female. All cadres work as workers and most posyandu cadres have received training on posyandu with sufficient knowledge. Posyandu cadres must be able to divide working time and posyandu activities.
Keywords: Knowledge, Cadres, Posyandu, Student
MANAJEMEN SATGAS PASIEN COVID (PENGGUNAAN APD) DI RUMAH SEHAT APARMA UNIPDU
The condition of the spread of Covid-19 has reached almost the entire world with the number of cases continuing to increase. Health workers act as service providers, therefore hospitals have an obligation to nourish their workforce. There are ways to overcome and reduce the possibility of work accidents and occupational diseases (PAK). One of them is by increasing the frequency of using personal protective equipment (PPE). PPE only functions to reduce contact with hazards by placing a barrier between workers and the dangers that exist in patients and vice versa. Purpose: To analyze the influence of the variables Availability of Personal Protective Equipment (PPE) and Education on nurse job satisfaction. Method: Descriptive in nature, namely a research design that is directed to describe symptoms, facts, or events in a systematic and accurate manner, regarding the characteristics of a particular population or area of 25 people with a total sampling technique. Collecting data in this study used a type of questionnaire instrument that contained the characteristics of the respondents and the behavior of using personal protective equipment (PPE). Results: The results of this study show an overview of the use of personal protective equipment (PPE) by nurses in the APARMA Unipdu Covid-19 Special Room in the use of head coverings, surgical or N95 masks, face shields, surgical gowns and isolation gowns, aprons, gloves and shields shoe. Conclusion: in general, nurses at the Aparma Healthy Home use personal protective equipment in accordance with the regulations of the Ministry of Health
Self-compassion and subjective well-being working mothers during the COVID-19 pandemic
Pandemi COVID-19 membuat sebagian besar pekerja mengalami Work From Home (WFH). Perubahan lingkungan kerja yang dialami ibu pekerja diikuti dengan tanggung jawab yang lebih besar, dapat menimbulkan dampak psikologis dan menurunkan tingkat subjective well-being mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan selfcompassion dengan subjective well-being pada ibu pekerja. Metode penelitian menggunakan kuantitatif korelasional dengan jumlah sampel sebanyak 48 orang ibu pekerja di lingkungan RW 01 Kelurahan Jatimulyo, Kota Malang. Alat ukur yang digunakan adalah skala welas diri (16 aitem valid α=0,680), Positive and Negative Affect Scales (13 aitem valid α=0,771), dan Satisfaction with Life Scale (5 aitem valid α=0,779). Hasil analisis data menggunakan analisis regresi sederhana menunjukkan p = 0,014 (p < 0,005). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis diterima, yaitu terdapat hubungan positif antara self-compassion dengan psychological well-being pada ibu pekerja di lingkungan RW 01 Kelurahan Jatimulyo Kota Malang, dengan sumbangan efektif sebesar 12,4
PENCEGAHAN TB PARU DENGAN BATUK EFEKTIF DAN ETIKA BATUK
Kasus tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang disebabkan mycobacterium tuberculosis dan menjadi permasalahan yang serius di Indonesia. Penderita tuberkulosis paru menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Infeksi terjadi apabila seseorang menghirup udara yang mengandung percikan dahak infeksius tersebut. Puskesmas Cukir Jombang merupakan wilayah puskesmas yang angka kejadian TB paru terbanyak di kabupaten Jombang dan suatu tempat yang padat penduduk terdapat perumahan warga yang berdempetan dan kurangnya ventilasi sehingga resiko penyebaran bakteri tuberkulosis yang tinggi. Sehingga pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pencegahan penyebaran tuberkulosis paru dengan batuk efektik, merubah perilaku hidup sehat dan bersih agar terhindar dari penyakit Tuberkulosis. Metode dalam pengabdian masyarakat ini berupa penyuluhan dan demostrasi dengan media leaflet dan video. Pengabdian masyarakat ini dilakukan selama 1 bulan (Januari 2022). Kegiatan pengabdian masyarakat ini didapatkan peningkatan pengetahuan warga sebelum dilakukan kegiatan hasil pre test responden berpengetahuan baik sebanyak 10 responden (21,7%) dan setelah diberikan penyuluhan dan demonstrasi responden berpengetahuan baik menjadi 31 responden (67,4%). Dengan adanya program pengabdian masyarakat ini, masyarakat dapat menerapkan batuk efektif dan etika batuk dalam mencegah penyebaran Tuberkulosis paru secara mandiri dan mempertahankannya untuk hidup lebih bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit menular lainnya
Pengaruh Literasi Membaca terhadap Karakter Kebangsaan Siswa Kelas V SDN 105272 Purwodadi
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh literasi membaca terhadap karakter kebangsaan siswa di kelas V SDN 105272 Purwodadi. Melakukan penelitian ini karena adanya keminiman karakter kebangsaan pada siswa di kelas V SDN 105272 Purwodadi. Jumlah sampel pada penelitian ini ada 25 siswa dari seluruh populasi kelas V SDN 105272 Purwodadi. Untuk mengukur pengembangan karakter kebangsaan siswa dengan menggunakan angket yang berujuk pada indikator karakter kebangsaan. Dalam pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dan mengambil keputusan dengan uji beda analisis regresi sederhana dengan syarat data harus normalitas yang diuji menggunakan kolmogorov smirnov. Berdasarkan hasil perhitungan melalui spss 20.0 menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dengan signifikansi 0,772 > 0,05, yang dilanjut dengan uji analisis regresi yang bersignifikansi 0,00 < 0,005, dalam arti bahwa adanya pengaruh literasi digital terhadap pengembangan karakter kebangsaan mahasiswa pendidikan kewarganegaraan dengan tingkat 80,3% dari output determinasi (R. Square)
Self-compassion and subjective well-being working mothers during the COVID-19 pandemic
Pandemi COVID-19 membuat sebagian besar pekerja mengalami Work From Home (WFH). Perubahan lingkungan kerja yang dialami ibu pekerja diikuti dengan tanggung jawab yang lebih besar, dapat menimbulkan dampak psikologis dan menurunkan tingkat subjective well-being mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan selfcompassion dengan subjective well-being pada ibu pekerja. Metode penelitian menggunakan kuantitatif korelasional dengan jumlah sampel sebanyak 48 orang ibu pekerja di lingkungan RW 01 Kelurahan Jatimulyo, Kota Malang. Alat ukur yang digunakan adalah skala welas diri (16 aitem valid α=0,680), Positive and Negative Affect Scales (13 aitem valid α=0,771), dan Satisfaction with Life Scale (5 aitem valid α=0,779). Hasil analisis data menggunakan analisis regresi sederhana menunjukkan p = 0,014 (p < 0,005). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis diterima, yaitu terdapat hubungan positif antara self-compassion dengan psychological well-being pada ibu pekerja di lingkungan RW 01 Kelurahan Jatimulyo Kota Malang, dengan sumbangan efektif sebesar 12,4
PENINGKATAN KUWALITAS KESEHATAN ANAK DENGAN SKREENING TUMBUH KEMBANG DAN PROMOSI KESEHATAN ( TK AL ISLAMIYAH JOGOROTO JOMBANG)
Children's health is the nation's future asset. The period of child growth has started from the first year of life, especially the period since the fetus is in the womb. Good and sufficient nutrition, good health status, proper parenting, and proper stimulation during this period will help children grow healthy and be able to achieve their optimal abilities. Appropriate stimulation will stimulate the toddler's brain so that the development of movement, speech and language abilities, socialization and independence in toddlers takes place optimally according to the child's age. Structured growth and development screening is an effort to detect early deviations in growth and development in children, so that appropriate treatment can be carried out immediately. Family knowledge, especially mothers in supporting good parenting efforts for children, especially toddlers, greatly supports the success of growth and development in children.Community service activities include; growth and development screening and parenting on growth and development in preschool-aged children. This activity involved 32 children in PAUD and TK Al Islamiyah, and 32 parents (mothers or caregivers) to participate in parenting activities. Growth and development screening uses the KPSP assessment format (Kemenkes RI). Meanwhile, for parenting, the SAP of Health Education and questionnaires were used to assess knowledge before and after receiving parenting. The results of health screening showed that 44% of children had growth and development status in the inappropriate/deviant category, and 34% had poor nutritional status. Mother's knowledge about the growth and development of preschool children increased significantly after getting parenting.Factors causing growth and development status in the inappropriate/deviant category are; nutritional status of children, parental knowledge and lack of parental stimulation of child development tasks. Early detection is expected to be able to become an evaluation so that stimulation of growth and development can be carried out optimally
The effect of job satisfaction on employee performance through organizational commitment at PT. Pertamina
PT. Pertamina is the company with the largest revenue in Indonesia in 2021 and is one of the companies included in the Fortune 500 list and has 5,400 gas stations throughout Indonesia. Therefore, this study needs to be studied to determine the effect of job satisfaction on the performance of PT Pertamina EP Surabaya employees. This study uses a quantitative approach by distributing questionnaires to 30 PT Pertamina EP Surabaya employees. The research data were analyzed by multiple linear regression and path analysis. The results showed that job satisfaction did not have a direct effect on employee performance but had an indirect effect on employee performance through organizational commitment. This is indicated by the total value of t statistic 6.8517 1.96. In this study, it can be concluded that individuals with high job satisfaction will affect organizational commitment. In contrast, individuals with a high organizational commitment level will affect employee performance. It can be seen that there is an indirect relationship between job satisfaction and employee performance through organizational commitment