190 research outputs found
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN STRUKTUR TIPE TPS (THINK, PAIR,SHARE) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap prestasi belajar siswa kelas X MA NW Wanasaba khususnya pada materi system persamaan kuadrat. Metode pembelajaran kooperatif tipe TPS dilaksanakan melalui tiga tahap :Thinking ( berfikir) dimana tahap ini guru mengajukan pertranyaan atau isu yang berhubungan dengan matri pelajaran, selanjutnya siswa diminta untuk memikirkan jawaban pertanyaan tersebut secara mandiri untuk beberapa saat. Pairing (berpasangan)pada tahap ini guru meminta siswa untuk berpasangan dengan siswa yang lain untuk mendiskusikan apa yang telah difuikirkan pada tahap pertama. Sharing ( berbagi) pada tahap ini guru meminta tiap pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka diskusikan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen. Hasil pengamatan data menggunakan deskriptif data untuk keperluan pengkategorian. Data hasil belajar siswa dikumpulkan melalui pengukuran angket dan tes (post tes) yang diberikan kepada kelompok eksprimen. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data untuk angket nilai rata-ratanya 55,31 dan untuk post tes nilai rata-ratanya 61,32. sedangkan untuk mengetahui pengaruh kedua variabel menggunakan r- product moment dan diproleh r-hitung = 0,398 dan r-tabel 0,349 dengan dk 32 dan taraf signifikasi 5% sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternative diterima, yang artinya ada hubungan yang positif dan signifikan penerapan pembelajaran kooperatif tipe TPS terhadap prestasi belajar siswa kelas X MA NW Wanasaba Tahun pembelajaran 2023/2024.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD GMIH 2 Tobelo
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD GMIH 2 Tobelo yang berjumlah 21 orang siswa dan instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah soal tes hasil belajar siswa serta lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Pada siklus I, hasil aktivitas guru yang diperoleh sebesar 44,44%, aktivitas siswa sebesar 52,78% dan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 12 orang siswa atau 57,14%. Pada siklus II, hasil yang diperoleh pada aktivitas guru meningkat menjadi 66,67%, untuk aktivitas siswa meningkat 67,36% dan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 15 orang siswa atau 71,42%. Dari hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SD GMIH 2 Tobelo pada tema 8 subtema 1 lingkungan tempat tinggalku
Deep Breath Relaxation Training to Reduce Dysmenorrhoea Pain in Nursing Students, University of Muhammadiyah Gorontalo
Dysmenorrhoea is one of the most common gynecological problems affecting more than 50% of women and causes an inability to perform daily activities for 1 to 3 days each month. One of the management of pain during menstruation is by relaxing deep breaths, namely by teaching clients how to do deep breaths and how to exhale slowly so as to reduce pain intensity and also increase lung ventilation and increase blood oxygenation. The purpose of this community service is to provide training to nursing students on deep breathing relaxation which can reduce menstrual pain (dysmenorrhoea). Deep breath relaxation training is carried out through the pretest stage, the training stage and the post test. There are 42 students who were given training in community service, namely nursing students from the 2016 and 2017 Muhammadiyah University of Gorontalo. The degree of dysmenorrhoea pain at the time of the pre test was mild pain 0% moderate pain as much as 81.0% and severe pain 19.0%. 9% and severe pain 19.0%. Based on the results of the training, it showed that most female students stated that this training was very useful because they gained knowledge and understanding of overcoming menstrual pain, after doing deep breathing relaxation students felt a decrease in dysmenorrhoea pain
The Effect of Job Satisfaction and Organizational Commitment on Employee Performance with Organizational Citizenship Behavior as a Variable Mediation at Pt. Borwita Citra Prima Makassar
Human resource management (HRM) is one of the most important resources in a company, and in Human Resource Management it is also a way to get people to fill the organization. This study aims to: 1. The effect of job satisfaction on employee performance at PT. Borwita Citra Prima Makassar. 2. The effect of organizational commitment on employee performance at PT. Borwita Citra Prima Makassar. 3. The effect of job satisfaction on organizational citizenship behavior at PT. Borwita Citra Prima Makassar. 4. The effect of organizational commitment on organizational citizenship behavior at PT. Borwita Citra Prima Makassar. 5. The influence of organizational citizenship behavior on employee performance at PT. Borwita Citra Prima Makassar.
The analytical method used in this study is quantitative, namely analyzing data in the form of numbers and then discussing it through the calculation of the score or average value of each variable, then continued with statistical analysis carried out to prove the influence between variables with a sample of 73 people. .The results of this study indicate that job satisfaction has a positive and insignificant effect on employee performance at the company Borwita Citra Prima Makassar. Job satisfaction has a positive and insignificant effect on organizational citizenship behavior at the company Borwita Citra Prima Makassar. Organizational commitment has a positive and insignificant effect on employee performance at the company Borwita Citra Prima Makassar. Organizational Commitment has a positive and insignificant effect on Organizational Citizenship Behavior at the company Borwita Citra Prima Makassar. Organizational Citizenship Behavior has a positive and significant effect on employee performance at the Borwita Citra Prima Makassar company
Inventory System Design For PT Mechanical Electrical Provider
PT Mechanical Electrical Provider (an alias name, henceforth MEP) is a company that focuses on the telecommunications sector as a mechanical & electrical supplier. It was found that the company was still experiencing inventory problems, such as needing more goods and excess goods from its inventory system. Therefore, this study aims to analyze the inventory problems and provides recommendations for the inventory system design. This study uses a qualitative approach by interviewing five officers and staffs in the Procurement Division. Next, this study uses fishbone analysis to find the causes of the problems faced by PT MEP. The Fishbone diagram shows several causes of the inventory problems: people, equipment, method, and material causes. This study uses the quantitative approach by applying the ABC Classification to determine the classification of each item and the best way to control it. There are 6 A-class items, 14 B-class items, and 21 C-class items pada PT MEP. From the ABC classification, A-class products use the Continuous Review Model (Q-system) calculation for an optimal amount and the right time of replenishing inventory. For class B and C classification, the design suggests a Periodic Review Model (P-system) to find the optimal amount for refilling using the difference between the target inventory and the amount of inventory at the time of checking. Through the new system, this research expects a more optimal inventory so that the company can reduce the cost losses incurred so far.
Keywords: ABC classification, Continuous Review Model (Q-system), Fishbone Diagram, Periodic Review Model (P-system), Telecommunicatio
PENUMBUHAN KEMANDIRIAN DALAM BERPENDAPAT MELALUI TEKNIK TIME TOKEN PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI KELAS VIII C SMP LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI
Penelitian ini bermula dari temuan-temuan di lapangan pada observasi awal mengenai maslah kemandirian siswa di kelas VIII C SMP percontohan UPI. Pertama, Siswa dikelas VIII C SMP Percontohan UPI kurang memiliki dorongan untuk memulai pembelajaran. Kedua, siswa kurang disiplin. Ketiga, pada saat berlangsung pembelajaran tidak terjadi feed back atau timbal balik ketika kegiatan pembelajaran. Keempat, siswa kurang mampu mengahargai pendapat temannya. Meninjau permasalahan yang akan diteliti berkaitan dengan proses pembelajaran, maka peneliti memilih Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart dalam 4 siklus. Pemecahan masalah yang dipilih yaitu dengan menggunakan teknik time token untuk menumbuhkan kemandirian siswa. Adapun penumbuhan kemandirian siswa dapat dilihat dari indikator Kemandirian siswa yaitu Menghargai pendapat, Siswa menjadi diri sendiri atau percaya diri dalam berhubungan dengan siswa lainya dan guru di kelas, Siswa mampu membuat keputusan sendiri, Siswa mampu mengetahui dengan pasti kapan harus meminta pertimbangan orang lain, Keyakinan diri siswa berasal dari dirinya sendiri, Siswa memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya, Siswa berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas dan Siswa bertanggung jawab terhadap apayang dilakukannya. Pada siklus pertama jumlah siswa yang berpendapat masih sedikit dikarenakan siswa masih kurang bisa menghargai pendapat siswa lainya. Pada siklus kedua, terjadi perbaikan jika dibanding siklus pertama dikarenakan siswa sudah mulai bisa menghargai pendapat siswa lainya. Pada siklus ketiga, terjadi lonjakan perbaikan sebesar 17, 1 %, hal ini dikarenakan jumlah siswa yang berpendapat meningkat. Pada siklus keempat, hasil dari siklus keempat ini tidak jauh berbeda dengan siklus ketiga, dikarenakan siswa sudah memilki kemandirian dalam berpendapat. Seluruh aspek ini mengalami perkembangan dari siklus pertama hingga siklus keempat dari kualitas kurang, cukup, menjadi baik dengan persentase 57,8 %, 62,3 %, 79,4 % dan 82, 3 % pada siklus keempat. Kesimpulannya, Penumbuhan kemandirian dapat ditingkatkan melalui penerapan teknik time token.----------This study stems from the findings of the field in the preliminary observations regarding the independence issue with students in class VIII C SMP percontohan UPI. First, students in class VIII C SMP Percontohan UPI less have the urge to start learning. Second, students lack discipline. Third, the learning does not occur during a feed back or reciprocal when learning activities. Fourth, students are less able mengahargai his opinion. Reviewing the problems to be studied with regard to the learning process, the researchers chose a Class Action Research (PTK) with a research design Kemmis and Mc. Taggart in 4 cycles. Troubleshooting is selected by using the technique of time token to foster students' independence. The growing independence of students can be seen from the indicators Independence students are Appreciating opinion, Students become self or confidence in dealing with other students and teachers in the classroom, students are able to make their own decisions, Students are able to know exactly when to ask for consideration of others, Confidence the students come from himself, Students have the desire to compete to move forward for the good of themselves, students take the initiative to work on assignments and students are responsible for that which does. In the first cycle of the number of students who think they are still lacking a little bit because students can appreciate the opinion of other students. In the second cycle, an improvement when compared to the first cycle because the students have started to value the opinions of other students. In the third cycle, a spike in improvement by 17, 1%, this is because the number of students who argue increasing. In the fourth cycle, the results of the fourth cycle is not much different from the third cycle, because students already have autonomy in the opinion. All aspects of this have evolved from the first cycle to the fourth cycle of less quality, reasonably, be good with a percentage of 57.8%, 62.3%, 79.4 and 82, 3% in the fourth cycle. In conclusion, Growth independence can be enhanced through the application of engineering time token
Analisis Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Perangkat Desa pada Desa Pemepek
This study aims to analyze the effect of education and training on the performance of village officials. This research was held in Pemepek Village, Pringgarata District, Central Lombok Regency. The sampling technique used in this study is Saturated Sampling. The sample in this study was employees of the Village Apparatus, which totaled 30 respondents. This research is a quantitative research and data analysis model using multiple linear regression. The results of this study show that partially in education and training research the calculated F value was obtained 9,061 while the F value of the table was 3.35, it can be known that the F value is calculated 9,061 > the F value of the table 3.35 with a significant level of 0.001 because the significant level < 0.05, then this regression model can be used for performance variables at the pekpek village office, in other words, it can be said that the variables of education and training together (simultaneously) have an effect on significant to performance
Implementasi metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam merekomendasikan lokasi pelaksanaan KKN
Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk mengembangkan bagaimana merekomendasikan pemilihan desa lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang sesuai menurut kriteria yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan LP2M dalam proses pemilihan lokasi KKN yang sesuai dengan kriteria.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan dengan mengacu pada pendapat dan kebutuhan LP2M. Permasalahan yang muncul di dalam menentukan lokasi KKN adalah semakin banyak alternatif semakin rumit pemilihan lokasi yang dilakukan secara manual yaitu dengan cara mengacak dan berdasarkan perkiraan terhadap desa tersebut. Produk yang dikembangkan berdasarkan penelitian awal adalah pemilihan desa sesuai kriteria dengan pemodelan sistem yang digabungkan dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dengan memanfaatkan bobot nilai dari setiap masing-masing kriteria. Data yang di ambil sampel adalah sebanyak 10 data sebagai data uji coba.
Hasil penelitian menunjukan bahwa metode SAW mampu menghasilkan penilaian pada sejumlah alternatif-alternatif yang kemudian dirankingkan berdasarkan nilai tertinggi, desa yang mempunyai urutan nilai tetinggi adalah yang direkomendasikan layak untuk lokasi KKN dengan batasan kelayakan yaitu ≥ 70 dengan tingkat keakurasian metode tersebut adalah 100% dari 30 data yang diuji.
ABSTRACT
This research aims to develop how to recommend the village location selection of Kuliah Kerja Nyata (KKN) in agreement with our criteria. This research aims also to make it easier of LP2M in the process to selection location of KKN in agreement with our criteria.
This research is a kind of develop research by referring to income and the need of LP2M. The problem that arises in determining location of KKN, is that the more available the alternatives, The more complicated location selection that is done manually, namely based on randomizing and village supposition. The product which is developed based on the initial research is the village selection in accordance with a system modeled that is combined used the method Simple Additive Weighting (SAW) by using the weight of each individual criteria. The data taken sample is many as 10 data as test of data.
The result showed that the method of SAW was able to produce assessment on a number of alternatives that were then presented by the highest scores, the village that had the highest order of value was recommended for location of KKN with a restriction of eligibility is ≥70 with accuracy level of the method is 100% of 30 data samples tested
Kajian Penggunaan Waktu Menonton Tayangan Layar Kaca Terhadap Disiplin Belajar Siswa di Rumah
Abstrak: Tayangan layar kaca tidak bisa dipungkiri memberikan efek yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat, baik itu secara positif maupun negative. Salah satu efek negative yang ditimbulkan oeh yayangan layar kaca ini adalah dapat menyita waktu keseharian masyarakat khususnya siswa yaitu disiplin belajar mereka. Televisi dan video gem sebagai media layar kaca yang paling disukai, sebagai factor penyebab siswa menjadi malas dalam belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolah. Berdasarkan isi pokok masalah dapat dirumuskan bagaimana penggunaan waktu menonton tayangan layar kaca terhadap disiplin belajar siswa dirumah yan kemudian di spesifikan lagi untuk mencari jumlah waktu yang digunakan, waktu penggunaaan ,tempat penggunaan baru kemudian dicari hubungannya dengan disiplin belajar siswa tersebut Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa jumlah waktu yang digunakan oleh siswa dalam menonton layar kaca rata-rata selama 4-5 jam dalam sehari anak laki-laki dan anak SMA lebih banyak menonton dari pada anak SMP dan anak perempuan. Sedangkan waktu yang digunakan untuk menonton lebih sering pada malam hari dari pada siang atau sore harinya. Tempat untuk menonton televisi juga lebih banyak dirumah daripada diluar rumah, tetapi untuk bermain video game lebih sering diluar rumah. Berasarkan jumlah, waktu dan tempat tersebut ditemukan bahwa sebanyak 80% siswa lebih banyak menggunakan waktunya untuk menonton tanyangan layar kaca daripada belajar dirumah. Abstract: It is undeniable that glass screen shows have a considerable effect on people's lives, both positively and negatively. One of the negative effects caused by the glass screen foundation is that it can take up people's daily time, especially students, namely their learning discipline. Television and video gems are the most preferred screen media, as factors that cause students to be lazy in studying and doing school assignments. Based on the main content of the problem, it can be formulated how the use of screen time watching television shows on students' learning discipline at home which is then specified again to find the amount of time used, the time of use, the place of use and then look for the relationship with the student's learning discipline. The approach in this study uses research qualitative with descriptive research type. The results of this study found that the average amount of time spent by students watching television for 4-5 hours a day, boys and high school students watched more than junior high school students and girls. While the time spent watching more often at night than in the afternoon or evening. There are also more places to watch television at home than outside, but to play video games more often outside the home. Based on the number, time and place, it was found that 80% of students spent more time watching television than studying at home.
PENGEMBANGAN APLIKASI PENJADWALAN KONTEN INSTAGRAM OTOMATIS BAGI PELAKU UMKM DENGAN FLUTTER FRAMEWORK
The actors Micro, Small, and Medium Business (MSMEs) which are dominated by the elderly, still rely on conventional marketing (mouth to mouth), resulting in a small market. In this condition, digital marketing is here to be a solution, where MSMEs have great potential to develop their market without any geographical restrictions. However, most of these MSMEs are not young anymore, making it difficult for them to adapt to digital technology. One of them is Instagram (social media) which has great potential in digital marketing. Therefore, in this study, an application will be developed using Flutter Framework that can help MSME actors to be able to automatically generate an Instagram content schedule according to the intensity level of Instagram promotions and features they want to use. So that it can help them in optimizing digital marketing without the need to adapt to social media that tends to make it difficult for them.Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang didominasi oleh kalangan lanjut usia, masih mengandalkan pemasaran konvensional (mulut ke mulut), sehingga mengakibatkan skala pasa yang kecil. Dalam kondisi seperti ini, digital marketing hadir menjadi solusi, di mana UMKM mempunyai potensi besar untuk mengembangkan pasarnya tanpa adanya batasan geografis. Namun sebagian besar UMKM tersebut sudah berusia tidak muda lagi sehingga menyulitkan mereka beradaptasi dengan teknologi digital. Salah satunya adalah Instagram (media sosial) yang memiliki potensi besar dalam pemasaran digital. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dikembangkan sebuah aplikasi menggunakan Flutter Framework yang dapat membantu pelaku UMKM untuk dapat secara otomatis menghasilkan jadwal konten Instagram sesuai dengan tingkat intensitas promosi dan fitur Instagram yang ingin digunakan. Sehingga dapat membantu mereka dalam mengoptimalkan pemasaran digital tanpa perlu beradaptasi dengan media sosial yang cenderung menyulitkan mereka
- …