52 research outputs found

    Peningkatan Kreatifitas dan Kemampuan Kognitif Siswa melalui Outdoor Learning Activity

    Full text link
    The aims of this research is improvements studets ceativity and cognitive achievments through outdoor learning activity at the SMPN 2 Bambanglipuro Bantul. This research is a classroom action research with kemmis and Taggart Model. The stage are planning, acting and observing, reflecting. The research had done in 2 cyclic with topics ingenhouz and sachz experiments. Subject of this research were 30 students in grade VII E. The instruments were teaching guide, worksheet, instructional media, creativity observation sheet, and test of cognitive. Data of instructional process and students creativity were analized by descriptive analysis. Data of students cognitive was analyzed by gain score. The results showed that students creativity increased. It have three category of students creativity were poor, fair, and good. In cyclic I, category of poor was 42,38%, fair was 45,17% and good 11,9%. In cyclic II, category of poor was 27,14%, fair was 43,33%, good was 29,53%. The students cognitive has increased from 54,67 in pracyclic, 80,67 in cyclic I, and 96,67 in cyclic II with fair in gain score

    Pengaruh Segregasi Agregat Terhadap Karakteristik Marshall Pada Campuran HRS

    Get PDF
    Pada proses pelaksanaan di lapangan sering terjadi permasalahan permasalahan yang dapat menurunkan kualitas campuran. Salah satu yang mungkin ditemui adalah segregasi agregat. Penyebabnya antara lain penyimpanan agregat di stockpile, proses penanganan saat di AMP (Asphalt Mixing Plant), proses pengangkutan, dan proses penghamparan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari segregasi yang terjadi di stockpile pada campuran HRS-WC (Hot Rolled Sheet - Wearing Course). Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil UMS. Percobaan yang dilakukan antara lain pengujian kualitas aspal, agregat halus, dan agregat kasar, penentuan proporsi agregat, mencari Kadar Aspal Optimum (KAO) dengan variasi kadar aspal 5%, 5,5% , 6%, 6,5%, 7%, 7,5% terhadap berat total agregat, dan pembuatan benda uji untuk campuran normal dan campuran yang terjadi segregasi. Agregat menggunakan 3 fraksi agregat dengan variasi segregasi tiap fraksi yaitu Segregasi I yang diambil dari bagian ujung atas timbunan, Segregasi II dari bagian tengah luar timbunan Segregasi III dari bagian bawah luar timbunan dan campuran Normal yang diambil dari agregat yang jatuh dari conveyor sebelum jatuh ke timbunan. Kemudian dibuat benda uji dari masing-masing variasi dengan Kadar Aspal Optimum yang selanjutnya di uji dengan alat Marshall Test. Segregasi agregat di stockpile mempengaruhi kualitas dari campuran HRS. Pada campuran yang agregatnya terjadi segregasi dari bagian ujung stockpile, bagian tengah sebelah luar stockpile, dan bagian bawah sebelah luar stockpile mengalami penurunan nilai stabilitas sebesar 1297.12 kg, 1043.56 kg, 773.54 kg; Marshall Quotient 485.75 kg/mm, 350.28 kg/mm, 223.90 kg/mm; kepadatan 2.25 gr/cc, 2.24 gr/cc, 2.17 gr/cc; VFWA 64.27 %, 62.45 %, 55.05 %. Rongga yang terbentuk juga semakin besar pada campuran yang agregatnya terjadi segregasi dari bagian ujung stockpile, bagian tengah sebelah luar stockpile, dan bagian bawah sebelah luar stockpile yang ditunjukkan dengan nilai VMA 23.71 %, 24.16 %, 26.50 %; dan VIM 8.59%, 9.12%, 11.93 %. Sedangkan nilai kelelehan pada campuran yang agregatnya terjadi segregasi pada bagian ujung stockpile mengalami penurunan dari kondisi normal sebesar 2.72 mm, kemudian pada campuran yang terjadi segregasi pada bagian tengah sebelah luar stockpile naik menjadi 3.05 mm dan pada campuran yang terjadi segregasi pada bagian bawah sebelah luar stockpile naik menjadi 3.53 mm

    PENGARUH PEMBELAJARAN DIAGRAM ROUNDHOUSE TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF DAN METAKOGNITIF SISWA SMA N 1 NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA

    Get PDF
    ABSTRAK-Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pembela- jaran dengan diagram Roundhouse terhadap kemampuan kognitif, dan metakognitif siswa kelas XI SMA N 1 Ngaglik Sleman Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Ngaglik Sleman Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA N 1 Ngaglik Sleman. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah se- luruh siswa yang terdapat pada kelas XI IPA 1 dan IPA 2 yang ditentukan berdasarkan pertimbangan guru mata pelajaran biologi. Penelitian dilakukan dengan design penelitian semu dengan design nonrandomized control group pretes dan postes design. Instrumen penelitian yaitu soal tes dan lembar inventori metakognitif. Data hasil penelitian diuji dengan menggunakan uji anakova dan uji Mann Whitney U. Hasil penelitian pada kelas dengan pembelajaran menggunakan diagram Roundhouse diperoleh data rata-rata ke- mampuan kognitif sebesar 71,41 dan kemampuan metakognitif 115,2.. Sementara itu pa- da kelas pembelajaran konvensional diperoleh data rata-rata kemampuan kognitif sebesar 57,33, dan kemampuan metakognitif 113, 76. Hasil uji statistik data diatas diperoleh nilai signifikansi kemampuan kognitif 0,002, dan kemampuan metakognitif 0,00. Hal ini berar- ti ada perbedaan kemampuan kognitif dan metakognitif kelas kontrol dan eksperimen. Keywords:Pembelajaran Diagram Rounhouse, Kemampuan Kognitif dan Metakogniti

    PENGARUH STRATEGI DIAGRAM ROUNDHOUSE TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITTF SISWA SMA KELAS XI IPA SMA LABORATORIUM UM

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian pengaruh diagram roundhouse terhadap hasil belajar biologi kelas XI SMA Laboratorium UM. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMA Laboratorium UM kelas XI IPA I dair 2. " " - t*U. pelelitian yang digunakan adalah kuasi eksperirnen dengan menggunakan Non|anrlomized. Control Group Pretest-Posttest Design Penetapan kelas eksperimen dengan kelas konhol dilakukan secara acak. Inshumen yang digunakan adalah tes kemanpuan kognitif dan respons siswa terhadap strategi penrbelajaran diagram roundhouse. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis univariat (anakova) untuk membedakan kelornpok eksperimen dengan kelonpok konhol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh shategi pembelajaran terhadap kemampuan kognitif dengan ditunjukkan nilai F hitung sebesar 15,683 dan nilai signifikansi 0,000. Siswa jgga memberikan respons positif terhadap pembelajaran dengan diagramroundhouse. Kata kunci: diagtam roundhouse, kemampuan kognitif

    EFFECT OF GLOBALIZATION ON LEARNING SCIENCE IN THE DISTRICT SMPN OF BANTUL

    Get PDF
    Globalization has a significant impact on the world, including in education. Globalization of education should be able to invite students to actively think of new ideas and skilled. But in reality, the current study it is still not able to meet these demands. Learning science is a discovery proves that already exist or learn what is in the book, without linking it to life. The impact of the emerging form of the low quality of education in Indonesia. For this reason it is considered very necessary to prepare authentic inquiry learning learning tools to develop creative thinking skills and scientific process . This study aims to provide an overview of the impact of globalization on science learning, particularly in the area of Bantul. The study was conducted using a survey method . Data on the quality and potential of learning tools that can develop creative thinking skills and scientific process was collected through test, interviews and questionnaires by using observation sheets, reviews, and questionnaires. Meanwhile, the data were analyzed with descriptive and correlational analysis . The results showed that the school institutions and learnig of science SMP N in Bantul can be classified in two category of globalization effects are high effect and midle effect. Scientific process skills in Bantul various score from 51.67 to 89.17. Students' creativity thinking skills SMP in Bantul was still low. There is a correlation between the effect of globalization on the school institution with the learning of science. There is not correlation between the effect of thinking skilss. There is not correlation between the effect of globalization on the learning of science with the scientific process skills and students creativity thinking skills. There is a correlation bet ween scientifc process skill and students creativity thinking skills. Potensi learning community around the school for a science learning activities , industries, certain professions. Another potential is available with complete media, school yard and gard en, pod, dry land and field are easily accessible by teachers and students

    Analisis Pengaruh Variasi Jarak Horisontal Antara FSRU Dan LNGC Saat Side By Side Offloading Terhadap Perilaku Gerak Kapal Dan Gaya Tarik Coupling Line

    Get PDF
    Teknologi transfer LNG antara dua bangunan apung merupakan komponen yang cukup penting pada operasi FSRU. Sistem transfer LNG dengan menggunakan konfigurasi side by side menciptakan jarak horisontal antara lambung FSRU dan LNGC. Pada penelitian ini akan dikaji pengaruh variasi jarak horisontal terhadap perilaku gerak bangunan multibody dan terhadap gaya tarik tali tambatnya yang menghubungkan kedua lambung kapal. Variasi jarak horisontal yang dikaji mengacu pada kriteria operasi loading arm sebagai alat transfer LNG berdasarkan OCIMF, yaitu 2.5, 4, 6 dan 8.5 meter. Penelitian ini menyajikan metodologi berbasis frekuensi untuk menghitung perilaku gerak bangunan apung dan metodologi berbasis waktu untuk menghitung gaya tarik tali tambatnya. Berdasarkan analisis tersebut variasi jarak horisontal kurang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku gerak bangunan apung yaitu memberikan beda sekitar 1% pada tiap penambahan jarak horisontalnya. Sedangkan pada gaya tarik tali tambat memberikan pengaruh cukup signifikan terhadap intensitas gayanya sesuai dengan arah beban gelombang yang mengenai struktur apung. Arah beban gelombang perempat haluan maupun buritan meyebabkan naiknya nilai gaya tarik tali tambat terhadap pertambahan jarak horisontal yaitu sekitar 80 s.d. 90% pada gaya tarik signifikan spring linenya (tali 4)pada kondisi steady state, sebagai akibat dari pertambahan luasan bidang kapal yang terkena tekanan gelombang melalui celah yang terbentuk antara FSRU dan LNGC. Sedangkan arah beban gelombang sisi menyebabkan turunnya nilai gaya tarik tali tambat terhadap pertambahan jarak horisontal yang terbentuk yaitu sekitar 25 s.d. 75%, pada gaya tarik signifikan spring linenya (tali 7) pada kondisi steady state sebagai akibat dari bidang luasan LNGC terkena tekanan gelombang yang terdifraksi badan FSRU. ================================================================================================================================ The technology of LNG transfer between two floating vessels is a crucial component of FSRU operation. Side by side configuration of LNG transfer creates a gap (horizontal distance) between FSRU and LNGC body. This research has been carried out by investigating the influence of various horizontal distance between FSRU and LNGC towards it’s motion and coupling line tension. The horizontal distance based on operating criteria of loading arm issued by OCIMF : 2.5, 4, 6 and 8.5 meters. This paper will present a metodology of frequency domain to analyze multibody motion and time domain to analyze coupling line tension. Based on this research the variety of horizontal distance has no significant effect towards multibody motion by interval 1%. But it has significant effect towards the coupling line tension due to the heading of wave pressure working on it’s body. The obligue wave invents increasing the horizontal distance of length to the bigger load intensity of coupling line significant tension by interval 83 to 90% (line 4 of spring line) at steady state due to the increasing LNGC area impacted by wave pressure. And the beam wave influences decreasing of the horizontal distance towards the bigger load intensity of coupling line significant tension by interval 25 to 75% (line 7 of spring line) at steady state due to the wave diffraction impacted to LNGC area

    Analisis Pengaruh Gaya Gelombang Non-Linier Orde-2 Terhadap Struktur Apung Tertambat Dengan Sistem External Turret Mooring

    Get PDF
    Struktur apung tertambat pada gelombang acak akan menerima beban gelombang orde-1 dan orde-2. Penelitian mengenai gaya gelombang orde-1 telah cukup banyak dilakukan selama beberapa dekade, mengingat pentingnya gaya orde-1 terhadap struktur apung. Penelitian ini difokuskan untuk mengkaji pengaruh gaya gelombang orde-2 terhadap sistem struktur tertambat external turret mooring dengan konfigurasi 6 tali catenary. Tipe gaya gelombang yang bekerja divariasikan untuk menyelidiki pengaruhnya terhadap respon struktur tertambat dan gaya tarik (tension) tali tambatnya. Simulasi dilakukan dengan memodelkan kapal tanker ukuran Aframax 120.000 DWT dalam 3 kondisi pembebanan : sistem tertambat yang dikenai gaya gelombang orde-1, gaya gelombang orde-2 dan kombinasi keduanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan domain frekuensi untuk menghitung perilaku hidrodinamis struktur terapung bebas. Kemudian hasil tersebut digunakan untuk melakukan simulasi dalam domain waktu secara simultan untuk mendapatkan perilaku gerak struktur tertambat dan tension tali tambatnya. Respon struktur dan tension tali tambat dalam domain waktu kemudian ditinjau kembali dalam domain frekuensi menggunakan metode fast fourier transform (FFT) untuk menyelidiki karakteristiknya akibat tipe gaya gelombang yang bekerja. Simulasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa meskipun intensitas gaya orde- 2 terbilang rendah, namun dapat menghasilkan respon surge dan tension tali tambat yang cukup tinggi akibat adanya fenomena gerakan seret (drifting). Amplitudo respon surge akibat gaya orde-1 dengan Hs mencapai 10m adalah sekitar 2m, sedangkan orde-2 menghasilkan sekitar 23m, sehingga rasio perbandingannya sekitar 1 : 11. Amplitudo tension akibat orde-1 mencapai 7,5 ton dan akibat orde-2 sekitar 117,5 ton sehingga rasio perbandingannya mencapai 1 : 15. Variasi kedalaman perairan juga diselidiki untuk mengetahui pengaruhnya pada respon tertambat akibat gaya gelombang orde-2, yaitu pada kedalaman 100, 300 dan 500m. Hasil yang didapatkan dari simulasi tersebut mengindikasikan bahwa setiap penambahan kedalaman perairan sebesar 200 m dapat meningkatkan respon surge akibat gaya orde-1 sebesar 5 – 9% atau sebesar 2 -5 meter dan akibat orde-2 sebesar 9 – 19% atau sekitar 7 – 12 meter. Penambahan kedalaman perairan juga meningkatkan tension tali tambat akibat orde-1 sebesar 60 - 65% atau sekitar 28 – 135 ton dan akibat orde-2 mencapai sekitar 75% atau sekitar 152 ton. =============================================================================================== Moored floating structures in random waves are subjected to large first order and small low frequency second order wave forces. Due to the importance of the first order wave force and motions they have been subject to investigation for several decades. This study focuses to investigate the second order wave force effect towards floating structure responses and mooring line tensions. A moored structure is configured as an external turret system which is anchored by 6 catenary mooring lines. Variation in the type of wave forces acts on Tanker model Aframax 120.000 DWT is investigated in order to predict the effect of second order wave force. The simulations are performed in 3 loadcases : moored floating structure subjected to first, second order wave forces and combination of both respectively. In this study, modelling on the basis of the frequency-domain is adopted to compute the hydrodymanic properties of freely floating structure and followed by simulation on the basis of time-domain coupled dynamic analysis to observe the responses of moored floating structure and tension of mooring lines. All responses and its tension re-observed in frequency domain using the Fast Fourier Transform method in order to investigate its characters. The corresponding analysis reveals that the low frequency second order wave force, even though relatively small in magnitude, could excite large both amplitude of surge motion and tension of mooring lines. It may give rise to the amplitude of surge motion from 2m (first order) to 23m (second order) so the ratio of motion is 1 : 11. And for mooring line tension, it rise from 7,5ton (first order) to 117,5ton (second order, so the ratio of tension is 1 : 15.Variation in the water depth is also investigated in order to calculate its effect towards structure responses and mooring line tensions, namely 100m, 300m and 500m. The analysis reveals that increasing water depth per 200m, it may give rise the surge response due to first order wave force in 5 – 9% (2 – 5 meter) and 9 – 19% (7 – 12 meter) due to second order wave force. Also it may give rise the mooring line tension due to first order wave force in 60-65% (28 – 135 ton) and around 75% (152 ton) due to second order wave force

    Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Upah Minimum Regional (UMR) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 1990-2016

    Get PDF
    This study, "Analysis of Factors Influencing Regional Minimum Wage in Special Region of Yogyakarta of 1990-2016", aims to analyze the influence of Consumer Price Index (CPI), Gross Regional Domestic Product (GRDP), Labor Force Participation Rate (LFPR), and Investment to Regional Minimum Wage in Special Region of Yogyakarta. The data of study was collected from the Central Bureau of Statistics and the National Development Planning Agency (BAPPENAS). The statistical method used in this study is Partial Adjustment Model (PAM). The estimation of PAM showed that CPI and GRDP have significant effect in short run and run term to Minimum Wage Regional. Meanwhile, Labor Force Participation rate (LFPR) and Investment have no significant effect in short run and long run to Minimum Wage Regiona

    Analysis of Compliance Level of Fishing Activities In The Natuna Sea

    Get PDF
    Illegal fishing in Indonesian territorial waters, especially by foreign fishermen, has harmed the Indonesian state financially, because it has contributed greatly in reducing productivity and catches very significantly. It has has also threatened the sustainability of the utilization of Indonesia’s marine fishery resources. Economic losses due to IUUF are not only in the form of state income which reaches the range of Rp. 30 trillion per year, but also the loss of opportunities to utilize fish resources of around 1 million tons of fish each year that can be caught (harvested) by Indonesian fishermen, and what happens is in fact stolen by foreign fishermen. entering Indonesian waters. Foreign fishermen who often enter Indonesian waters, among others, come from Thailand, Vietnam, the Philippines, and Malaysia. To prevent and overcome IUUF activities, one of the steps taken by the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (KKP) of the Republic of Indonesia through the Directorate General of Supervision of Marine and Fishery Resources (DITJEN PSDKP) is to supervise fisheries such as fishing activities in the fisheries management area of ​​the Republic of Indonesia. Supervisory implementation is carried out by the Technical Implementation Unit (UPT) PSDKP. UPT Directorate General of PSDKP in handling its duties is supported by the Marine and Fishery Resources Supervision Unit (PSDKP Satker) and Marine and Fishery Resources Monitoring Post (PSDKP Post) spread throughout Indonesia. In carrying out its duties, the Fisheries Supervisory Vessel may stop, inspect, carry, and detain ships suspected of violating the law to the nearest port for further processing. In addition, based on Law No. 31 of 2004 concerning Fisheries, as amended by Law No. 45 of 2009, in certain cases Fishery Supervisory Vessels, in this case, fishery supervisors or Fisheries Civil Servants Investigators, can also take special actions in the form of drowning. The high level of fishing activity in the Indonesian State Fisheries Management Area 711 must be accompanied by adequate monitoring activities to ensure compliance by business actors, both industrial scale and small fishermen, so that the sustainability of fisheries resources can be maintained
    • …
    corecore