Effect of Trust in the Brand and Switching Cost That Affects Consumer Loyalty to the Brand Simpati in Padang City

This study was conducted to determine the effect of trust in the brand and switching cost that affects consumer loyalty to the brand SIMPATI in Padang city. The population in this study is that consumers who use the SIMPATI card in Padang city with a sample of 180 respondents. The sampling technique used is purposive sampling. Based on the results of testing the hypothesis that in doing so it partially know that trust in brand and switching cost has a positive and significant influence on consumer loyalty to the brand SIMPATI in Padang city where significant levels < 0.05 alpha. Then simultaneously trust in brand and switching cost has a positive and significant influence on consumer loyalty to the brand SIMPATI in Padang city with the calculated F value of 376.562 and significant 0.000 < 0.05 . From the research , it was found that trust in brand and switching cost only 81 % had an influence on consumer loyalty to the brand SIMPATI in Padang city, while 19 % is determined by factors other than trust in brand and switching cost in this study . This result is known from the R Square value of 0.810 ( 81 %

PERANAN JAPAN STUDENT SERVICES ORGANIZATION (JASSO) DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA

ABSTRAK JASSO merupakan singkatan dari Japan Student Services Organization yaitu lembaga pendidikan informal yang berdiri pada 1 April 2004. Sebagai suatu lembaga Pemerintah Jepang yang mempunyai visi untuk menjadikan lembaga yang mempunyai fungsi komitmen kuat terhadap kepentingan dunia pendidikan, kebudayaan Jepang dalam era informasi, tranformasi dan globalisasi, sedangkan misinya untuk melaksanakan pendidikan dan kebudayaan dalam menghasilkan lulusan yang bermutu dan mempunyai wawasan global dalam kehidupan intelektual. Sejak dimulainya peranan JASSO di Indonesia, jumlah siswa Indonesia yang melanjutkan study ke Universitas di Jepang dirasakan masih kurang dari apa yang diharapkan, dan itu menjadi salah satu permasalahan yang dirasakan penting untuk diselesaikan baik oleh Pemerintah Indonesia maupun bagi JASSO itu sendiri dalam mewujudkan misinya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi adanya peranan JASSO terhadap Indonesia serta bagaimana mekanisme dan program pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia. Selanjutnya juga ingin mengetahui bagaimana peran dan kontribusi peranan JASSO dalam pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia. Sedangkan manfaat atau kegunaan penelitian ini adalah secara teoritis, penelitian ini diharapkan berguna atau bermanfaat khususnya bagi bangsa Indonesia Dalam pengembangan Pendidikan Tinggi di Indonesia. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yang memiliki masalah yang menggambarkan dan menganalisa fenomena-fenomena yang berlangsung. Dalam hal ini, peranan JASSO dalam pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia. Selain menggunakan metode deskriptif analitis penulis pun menggunakan historis analitis yang mencari penjelasan serta meneliti gejala yang terjadi sebelumnya sehingga mendapatkan sesuatu kesepakatan antara kejadian masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang. Hasil dari penelitian ini adalah bagaimana peranan yang dilakukan JASSO dengan program-programnya untuk mengembangkan pendidikan tinggi di Indonesia dapat berjalan semestinya dengan terbukti banyaknya orang-orang Indonesia yang ikut serta dalam program pengiriman siswa Indonesia untuk belajar di Jepang, bahkan ada yang mengikuti program tersebut dengan tanggungan biaya oleh Pemerintah Jepang atau dengan kata lainya program bea siswa. Oleh karena itu JASSO harus terus meningkatkan peranannya terhadap Indonesia serta memberikan kemudahan-kemudahan bagi para siswa yang akan mengambil study ke Jepang. Kemudian mengenai manfaat dari peranan JASSO bagi Indonesia, JASSO merupakan suatu lembaga yang membantu Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan tujuan dari Sistem Pendidikan Nasional, dimana Pendidikan Tinggi sebagai salah satu bidang yang menjadi perhatian Pemerintah Indonesia di bidang Pendidikan. Kata kunci: JASSO, Pendidikan Tinggi di Indonesi

Meningkatkan Perkembangan Sosial Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Metode Proyek

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan sosial anak usi 5-6 Tahun di TK Tunas Harapan Tambang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Solusi untuk permasalahan tersebut adalah dengan penerapan metode proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode proyek dapat meningkatkan perkembangan sosial anak usia 5-6 tahun di TK Tunas Harapan Tambang. Untuk meningkatkan perkembangan sosial anak usia 5-6 tahun di TK Tunas Harapan Tambang maka akan diterapkan metode proyek. Subyek dalam penelitian ini terdiri dari 15 orang anak, 9 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian penelitain ini metode Penelitian Tidakan Kelas). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus, pada masing-masing siklus terdapat 3 kali pertemuan, setiap pertemuan terdiri dari kegiatan sebagai berikut: merencanakan/ perencanaan (planning), melaksanakan tindakan (acting), mengamati (observing) dan merefleksi (reflecting). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan perkembangan sosial anak mulai dari siklus I 48,8% ketika dilakukan pada siklus II menjadi 84,7%. Dengan adanya peningkatan pada persentase pekembangan sosial anak mencapai hingga 84,7% pada kategori berkembang sangat baik maka dapat dikatakan metode proyek dapat meningkatkan perkembangan sosial anak

Transformación de los ecosistemas áridos para su uso agrícola en Baja California Sur, México. Un análisis desde la historia ambiental.

En este artículo se estudia la dedicación histórica de los ecosistemas áridos de Baja California Sur a diferentes tipos de agricultura. En esa aislada y árida región del noroeste mexicano, la agricultura, desconocida para sus habitantes indígenas, fue introducida por los jesuitas en el siglo XVIII a través de algunas familias que se establecieron en los ranchos asociados a las misiones. Basándose en el conocimiento indígena del medio ambiente y adaptando la cultura de regadío del Mediterráneo y de Oriente Medio, los rancheros aprovecharon integralmente los recursos naturales e hicieron un uso sustentable del agua y el suelo de los oasis donde se establecieron. Esto permitió la conservación de los frágiles ecosistemas locales y la construcción de un paisaje cultural original. El estilo de vida ranchero prevaleció hasta mediados del siglo XX y constituye el fundamento de la identidad regional. Desde finales del siglo XIX, la perforación de pozos permitió la extensión y diversificación de la agricultura. Pero el mayor impacto ecológico ocasionado por la sobreexplotación del agua y el suelo ocurrió entre 1950 y 1990. El deterioro ambiental de los ecosistemas áridos bajacalifornianos y sus consecuencias socioeconómicas demostraron que la región no era apta para la producción a gran escala de granos ni de plantas industriales exigentes en agua y causantes del agotamiento de suelos. Empleando el enfoque de la historia ambiental es posible identificar los principios que pueden permitir el desarrollo sustentable de la agricultura en la región, inspirándose en la relación de los rancheros con el ambiente.In this article we study how the arid ecosystems of lower southern California were opened to different kinds of agriculture. In this isolated and arid region modern forms of agriculture were unknown to the indigenous inhabitants and were only introduced in the 18th century by Jesuit missionaries and their accompanying ranchers. Based on indigenous knowledge of the local environment and on the adaptation of Mediterranean and Middle Eastern oases culture, the ranch society and economy developed efficient strategies that allowed them to enjoy the sustainable use of water, soil and other natural resources of the oases where they had established themselves, thereby maintaining these fragile ecosystems and building an original cultural landscape. From the last decades of the 19th century, however, the perforation of wells permitted the extension and diversification of agriculture. The greatest ecological disturbances were due to overuse of land and water between 1950 and 1990. The deterioration of the ecosystems and its dire socioeconomic consequences showed that the region was in no way suitable for large scale production of grain; while the high volume of water required by industrial plants caused soil exhaustion. Using an environmental historical approach, based on the ranchero relationship with the environment, one may identify the means and circumstances whereby agriculture in the region could have experienced sustainable development

Biosynthesis of ZnO Micro-Nanoflower with Ananas comosus Peel Extract

 Abstrak. Dalam rangka mengurangi pemakaian bahan kimia berbahaya, kini telah mulai dikembangkan penggunaan bahan alami pada proses pembentukan nanopartikel. Pada penelitian ini, biosintesis nanopartikel ZnO dilakukan menggunakan ekstrak kulit Ananas comosus sebagai agen capping sekaligus agen pereduksi. Seng nitrat digunakan sebagai prekursor dari ion seng, sedangkan kulit nanas dibuat menjadi ekstrak untuk dimanfaatkan kandungan antioksidannya. Sampel ZnO dipelajari sifat fisisnya dari hasil karakterisasi X-ray diffraction (XRD), scanning electron microscopy (SEM) dan spektroskopi UV-Vis. Berdasarkan pola XRD, nanopartikel ZnO memberikan fasa kristal heksagonal wurtzite dengan ukuran kristal 14 nm. Morfologi SEM masing-masing sampel didapatkan berbentuk bunga atau micro-nanoflower dengan ukuran diameter rata-rata 510 nm dan 560 nm untuk sampel 0,01 M dan 0,025 M. Hasil spektrum absorbansi UV-Vis menunjukkan peningkatan puncak penyerapan cahaya dengan penambahan konsentrasi seng nitrat. Berdasarkan informasi sifat fisis ini, sampel ZnO berpotensi diaplikasikan sebagai material fotokatalis.Abstract. In order to reduce the use of hazardous chemicals, the use of natural ingredients has now been developed in the process of forming nanoparticles. In this study, biosynthesis of ZnO nanoparticles was carried out using Ananas comosus peel extract as capping agent and reducing agent. Zinc nitrate was used as a precursor to zinc ion. The physical properties of ZnO samples were studied from the characterization result of scanning electron microscopy (SEM), UV-Vis spectroscopy, and X-ray diffraction (XRD). The SEM morphology of each different sample was obtained in the form of micro-nanoflower with an average diameter  of 510 nm and 560 nm for 0.01 M and 0.025 M samples, respectively. The UV-Vis absorbance spectrum results showed an increase in the light absorption peak as  zinc nitrate concentration increased. According to the XRD pattern, the ZnO nanoparticles possessed an hexagonal wurtzite crystal phase with a crystal size of 14 nm. Based on this information on physical properties, the ZnO sample has the potential to be applied as a photocatalyst material

Uji Ekstrak Etanol Pakkat Terhadap Gambaran Histopatologi Pankreas Tikus Wistar Jantan Yang Diinduksi Aloksan

Objective: This take a look at ambitions to study the effectiveness of pakkat extract on the histopathological functions of the pancreas of male Wistar rats (Rattus novergicus) prompted with the aid of alloxan. methods: The layout used was an experimental layout with a pre-take a look at and publish-check randomized manipulate layout, the pattern used became 25 hyperglycemic rats divided into 5 groups: terrible manage (given NaCMC), high quality control (metformin), remedy 1 ( pakkat extract 125 mg/weight), remedy 2 (packkat extract 250 mg/ weight), treatment 3 (packkat extract 500 mg/weight) for 14 days. outcomes: The outcomes showed that pakkat extract (Calamus caesius blume) with tracking doses of one hundred twenty five mg/weight and 250 mg/weight for 14 days continuously ought to lessen the advent of alloxan-caused damage to the pancreas of male Wistar rats, which became characterized with the aid of reduced cellular look. infection, decreased interstitial bleeding, and reduced vascular congestion. conclusion: Pakkat extract (Calamus caesius blume) in positive doses can repair the harm to the structure of histopathological picture in male Wistar rats prompted via alloxan with the finest dose of 250 mg/weight

Análisis teórico de las estructuras rocosas de minas de carbón

Los procesos de caracterización de los fenómenos naturales permiten describir las condiciones de los fenómenos físicos, por lo tanto, una clasificación de los macizos rocosos proporciona una noción de la estructura que se observa, pero no realiza una evaluación total de las condiciones mecánicas de las rocas a partir de la medición de esfuerzo, tensión y resistencia. De acuerdo con Suárez (2016) se puede conocer el efecto del esfuerzo y la tensión del material rocoso a través de modelaciones numéricas mecánicas e hidráulicas, pero no se tiene establecido un modelo matemático que dé cuenta la deformación de la estructura de la roca. Este aspecto proporciona el campo de trabajo para el proyecto de investigación ya que solamente se ha realizado un abordaje desde la caracterización geológica en el área de mecánica de rocas. Desde esta perspectiva, se pueden establecer índices de caracterización que a través de la medición se pueden identificar los métodos de excavación, estabilidad de taludes y uso de la roca como material a través de los parámetros básicos de medida. En este orden se hace urgente para la industria de la minería encontrar un modelo teórico que le aporte mayor precisión a los parámetros mecánicos; de resistencia, deformación y esfuerzos en mina subterránea. El enfoque metodológico se fundamenta en el diseño e implementación de un modelo que permita caracterizar físicamente las estructuras rocosas a través de un modelo predictivo con un grado de confiabilidad que proporciona una identificación real de las estructuras analizadas. Desde el punto de vista metodológico, se abordó la investigación a través de una metodología mixta en donde se emplea la metodología cualitativa en la caracterización de las estructuras rocosas y la metodología cuantitativa en el análisis teórico de las mediciones realizadas

ESTRUCTURA DE LA VEGETACIÓN EN MONTÍCULOS DE LA BAHÍA DE LA PAZ, BAJA CALIFORNIA SUR, MÉXICO

Sarcocaulescent scrub is the dominant vegetation of the Baja California Peninsula. Themicrotopography of the alluvial plains inthe lower sector of Bahia de La Paz area ischaracterized by patches of soil mounds thataccommodate characteristic plant species,the most dominant of which are shrubby,such as Jatropha cuneata, J. cinerea, Stenocereus gummosus, Bursera microphylla,Fouquieria diguetii, Caesalpinia placida,and Larrea divaricata. We performed testsof independence (χ2 chi-square) betweenpairs of species to analyze relationships inthe grouping of the dominant plant specieson the soil mounds. Results show scarcepositive interactions that behave consistently between the species, suggesting randomclustering of the sampled species. Soilanalysis of the mounds and the neighboringbare zones shows differences in salinityand organic matter content, which impliesbetter nutrient conditions on the mounds. The micro-environmental conditions of themounds identify them as resource islandsthat participate actively in the structure anddynamics of vegetation desert communitiesas here refered.El matorral sarcocaule es la vegetación dominante en la península de Baja California.La microtopografía de las planicies aluvialesen zonas aledañas a la bahía de La Paz estácaracterizada por la presencia de parches demontículos de suelo en los cuales se agreganlas especies dominantes del matorral, destacando Jatropha cuneata, J. cinerea, Stenocereus gummosus, Bursera microphylla,Fouquieria diguetii, Caesalpinia placiday Larrea divaricata. Con el propósito deconocer la relación en el agrupamientode las especies vegetales dominantes enlos montículos, se realizaron pruebas deindependencia (χ2 ji cuadrada) por pares deespecies; los resultados mostraron escasasinteracciones positivas consistentes, sugiriendo más bien un agrupamiento aleatorioentre las especies del muestreo. Los análisisde suelo entre los montículos y las áreasexpuestas adyacentes sólo mostraron diferencias en los niveles de salinidad y en elcontenido de materia orgánica que implicanmejores condiciones para las plantas en losmontículos. Las condiciones microambientales que prevalecen en los montículos permiten identificarlos como islas de recursos,los cuales juegan un papel determinante en la estructura y dinámica de la vegetacióndesértica como la aquí referida

Ficus elastica Leaf Extract Effect Toward IL-10 and TNF-α as a Preeclampsia Model on Hypoxia-induced EA.hy926

Preeclampsia is a pregnancy complication characterized by proteinuria, hypertension, hypoxia as well an increased systemic inflammatory response. It affects 5 to 10% of all births and is a leading factor in fetal and maternal morbidity and death. Ficus elastica L. leaves are known to have natural compounds with anti-inflammatory and antioxidant properties. This research assessed the potential of F. elastica leaf extract (FEE) as anti-inflammatory agent in a hypoxic-induced human endothelial cell line (EA.hy926) as preeclampsia model. F. elastica leaves were extracted using 70% ethanol. Cytotoxic assay of the FEE in different concentrations (3.13 to 100 µg/ml) against EA.hy926 was done using MTS assay. The FEE’s anti-inflammatory activity was measured with ELISA for the TNF-α and IL-10 parameters. The FEE did not cause cytotoxicity to the EA.hy926 cells, with viability above 80% at the highest concentration. The FEE could decrease the pro-inflammatory TNF-α level and increase the IL-10 level as anti-inflammatory markers in the preeclampsia model at significance level p &lt; 0.05. This study suggests that FEE is a safe alternative herbal medicine for preeclampsia treatment