21 research outputs found

    Kesalahan Konsep Materi Stoikiometri Yang Dialami Siswa SMA

    Get PDF
    Misconceptions in stoichiometry of senior high school students grade X were studied through a qualitative research using a diagnostic test in the form of multiple choices with reason on 22 students from grade X-3. The validity of the instrument found was 83%. Meanwhile the realiability found was 0,61. The misconceptions found were in: (a) reaction equation is the equality number of coefficient in reactant and in the product for about 13,63%; (b) index number of an atom in a compound is the same as in free element for about 9,09%; (c) the molecule symbol of element in the form of gass has 2 index number for about 27,27%; (d) the greater number of coefficient reaction shows the greater number of substances involved in a reaction for about 9,09%; (e) no matter how many mols in a compound, it has a fixed molecules, 6,2 x 1023 molecules, for about 4,54%; (f) define atom the same as molecules, for about 9,09%; and (g) for P and T that have the same comparison of gass volume that involves in a reaction serves as the smallest coefficient

    Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Menggunakan Adobe Premiere Pro untuk Guru SMP 7 Muaro Jambi

    Get PDF
    Kegiatan pelatihan ini dilakukan secara bertahap, mulai dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Dalam kegiatan perencanaan dilakukan Koordinasi dengan kelompok mitra dan menyepakati pelaksanaan kegiatan pada kelompok mitra, Sosialisasi program pelatihan media pembelajaran pada kelompok mitra, dan menyusun program pelatihan. Pada tahap tindakan implementasi Program Pelatihan Media pembelajaran dengan Program Adobe Premiere Pro untuk guru-guru di SMP Negeri 7 Muara Jambi. Selanjut tahap observasi dan evaluasi adalah Observasi dilakukan terhadap dalam proses mendesain media pembelajaran dengan Program Adobe Premiere Pro oleh para guru mitra. Dan tahap refleksi melakukan evaluasi kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan. Pelatihan dilakukan sesuai kesepakatan waktu antara tim pengabdian dan guru-guru di sekolah mitra. Kegiatan Pelatihan telah dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2020 di SMA Negeri 7 Muara Jambi. Tahap terakhir adalah tindak lanjut dari pelatihan pemdampingan guru-guru dalam pembuatan media pembelajaran menggunakan Program Adobe Premiere Pro secara Online, di mana guru-guru merancang media dengan mengikuti petunjuk modul yang telah disediakan. Hasilnya guru–guru SMP Negeri 7 Muara Jambi dapat membuat media pembelajaran menggunakan Adobe Premiere Pro

    Pelatihan Penggunaan Class dojo di MTS Laboratorium Sebagai Alternatif Virtual Class di Masa Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Aplikasi class virtual yang digunakanan guru selama ini adalah antara lain whatsapp, google classroom, quizizz, dan zoom meeting. Dari aplikasi ini guru cenderung hanya menilai dari segi kognitif siswa, kurang memperhatikan penilaiaan sikap didalam Proses Pembelajaran. Salah satu aplikasi yang bisa menilai sikap serta bisa memberikan umpan balik secara lansung adalah class dojo. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk melatih guru dan siswa menggunakan aplikasi class dojo dan mempraktekkannya di dalam proses pembelajaran. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, angket, dokumentasi dan wawancara. Hasil yang didapatkan Guru-guru di MTs Laboratorium memperoleh wawasan baru terkait media yang dapat digunakan untuk pembelajarna virtual, menunjukkan keterampilan literasi digital melalui penggunaan media class dojo dan merasakan manfaat kemudahan dan keefektifan melalui class dojo dalam pembelajaran. Selama penggunaan aplikasi class dojo dalam proses pembelajaran sebagian besar siswa dapat bekerja sama dan dalam kelompok-kelompok. Kegiatan berkelompok ini merupakan aktifitas diskusi dan saling membantu

    PEMANFAATAN BONEKA ORIGAMI SEBAGAI MEDIA BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK DI TAMAN PENDIDIKAN QUR’AN

    Get PDF
    Abstrak: Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak dalam membuat boneka origami. Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah survey dan observasi, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi yang yang merupakan adopsi dari langkah pada penelitian tindakan kelas. Kegiatan yang dilakukan ini berupa pelatihan kepada anak yang belajar di dua Taman Pendidikan Qur’an (TPQ), yaitu TPQ Nurul Ittihad dan TPQ Rumah Surga. Total peserta dari kedua TPQ yang mengikuti pelatihan berjumlah 38 anak. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan pengamatan, dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan dua kali kegiatan diperoleh data peningkatan keterampilan motorik halus pada kriteria “berkembang sangat baik”. Pada siklus I keterampilan motoric anak dalam membentuk boneka origami level mudah sebesar 31,47% dan siklus II sebesar 68,42 %. Sedangkan pada kegiatan membentuk bonekas origami level sedang terjadi peningkatan persertase keterampilan, yiatu 60, 53 % pada siklus I dan 78, 95 % pada siklus II. Secara kualitatif, Hasil yang didapatkan anak usia 4 -7 tahun bisa membentuk boneka origami level mudah dan mengalami kesulitan apabila membentuk boneka origami level sedang.Abstract: The objective of this program is to improve children develop their fine motor skills through the process of building origami dolls. This exercise incorporates survey and observation, planning, implementation, and assessment, all of which are steps in classroom action research. This program is designed to provide instruction for children enrolled in two Qur'an Education Parks (TPQ), TPQ Nurul Ittihad, and TPQ Rumah Surga. The training drew a total of 38 children from the two TPQs. The data collection methods used were observation, documentation, and interviews. Data on improved fine motor skills were obtained on the "very well developed" criteria based on the two activities. In the first cycle, the children's motor skills in forming easy-level origami dolls were 31.47%, and the second cycle was 68.42%. Meanwhile, in forming origami dolls, there was an increase in skill percentage, namely 60, 53% in the first cycle and 78, 95% in the second cycle. Qualitatively, the results obtained by children aged 4 -7 years can form easy-level origami dolls and have difficulty when forming medium-level origami dolls

    Analisis Kemampuan Number Sense Siswa Autism Spectrum Disorder (ASD) di SLB Sri Soedewi Mascjun Sofwan Kota Jambi

    Get PDF
    Kemampuan Number sense berperan penting dalam pemecahan masalah matematika. Siswa yang memiliki kemampuan number sense yang baik mampu lebih mudah dan fleksibel dalam pemecahan masalah matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan number sense siswa Autism Spectrum Disorder (ASD) di kelas V SLB Sri Soedewi Masjchun Sofwan Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek Penelitian berjumlah 2 orang siswa Autism Spectrum Disorder (ASD) dengan teknik pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan number sense siswa ASD kelas V di SLB Sri Soedewi Masjchun Sofwan Kota Jambi. Pada subjek pertama (SA1), (1) menilai besar bilangan, SA1 dapat menentukan besaran bilangan dan mengurutkan bilangan dari yang terkecil hingga terbesar sehingga SA1 telah mampu menilai besar bilangan, (2) komputasi mental, SA1 belum menggunakan algoritma dalam berhitung sehingga SA1 belum dapat melakukan komputasi mental, (3) kebermaknaan simbol pada bilangan dan kuantitas, SA1 mampu memahami sifat operasi penjumlahan pada soal sehingga SA1 telah memenuhi indikator kebermaknaan simbol pada bilangan dan kuantitas,`dan (4) estimasi, SA1 belum mampu mengestimasi waktu sehingga SA1 belum memenuhi indikator estimasi. Sedangkan pada subjek kedua (SA2)  tidak memenuhi keempat indikator tersebut

    Analysis Mathematical Problem Solving Ability of Assimilator Student: Kolb Learning Style

    Get PDF
    Student learning styles affect the problem-solving abilities. Therefore, further studies on student learning styles are needed regarding problem solving abilities. This research aims to analyze students' problem-solving ability with assimilator learning styles. This research is qualitative research using descriptive method. The subjects of this study were two students of class XI MIPA 1 SMA Adhyaksa 1 Jambi City. The students in question are students with assimilator learning styles. The instruments used were Kolb's learning style questionnaire, mathematical problem-solving ability tests, and interview guidelines. Based on the results of tests and interviews on the subject, it was found that, in general, not all indicators of problem-solving abilities can be met by students with assimilator learning styles. However, they are good at formulating, planning, and implementing problem solving. However, not by checking again. In formulating the problem, students do not write it on the answer sheet but can explain it well during the interview. The tendency of students to solve problems theoretically causes students to have difficulty when they do not know the formula to solve the problem

    Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Gandekan Kecamatan Jebres Kota Surakarta

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Gandekan Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Banjir di wilayah Gandekan terjadi karena faktor alam dan factor manusia, faktor alam berupa limpasan air Sungai Pepe, dan faktor manusia disebabkan oleh aktivitas kependudukan dan sampah rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui kesiapsiagaan masyarakat di Kelurahan Gandekan dalam mengurangi resiko bencana banjir, (2) juga ingin mengetahui pengetahuan masyarakat di Kelurahan Gandekan mengenai bencana banjir, dan (3) mengetahui kesadaran masyarakat di Kelurahan Gandekan dalam melibatkan diri secara aktif mengenai pengurangan resiko bencana banjir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif dengan pengambilan data melalui wawancara dengan informan, observasi, dan studi dokumen. Pada penelitian kualitatif ini peneliti menentukan responden lebih bersifat random acak (random sampling) dengan menerapkan pola cluster sampling (area sampling). Random acak (random sampling) atau disebut juga probability sampling adalah metode pemilihan sampel yang setiap sampel dalam populasi memeliki kemungkinan (probabilitas) yang sama untuk terpilih. (Haris Herdiansyah, 2010: 105). Dari jumlah populasi sebesar 8.849 penduduk di Kelurahan Gandekan terdapat 9 RW. Untuk itu dalam penelitian ini peneliti menentukan bahwa dari 9 RW tersebut peneliti mengambil 50 responden sebagai sampel penelitian dengan cara Random acak (random sampling). Hasil penelitian ini menunjukkan : (1) Kesiapsiagaan masyarakat Kelurahan Gandekan dalam mengurangi resiko bencana banjiradalah sebesar 72%. (2) Pengetahuan masyarakat Kelurahan Gandekan mengenai bencana banjiradalah sebesar 69%. (3) Kesadaran yang dimiliki masyarakat Kelurahan Gandekan dalam melibatkan diri secara aktif mengenai bencana banjir adalah sebesar 65%

    Analisis Pemecahan Masalah Siswa Artisan Ditinjau Dari Pengetahuan Prosedural

    Get PDF
    Pemecahan masalah merupakan tujuan utama proses pendidikan. Kemampuan ini memiliki hubungan dengan pengetahuan prosedural. Kedua hal tersebut pada dasarnya memiliki keterkaitan dengan karakteristik pada siswa. Salah satu kareakteristik yang menarik untuk dikaji adalah siswa artisan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pemecahan masalah siswa artisan dalam menyelesaikan masalah keliling dan luas segitiga berdasarkan pengetahuan prosedural. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang siswa dengan kepribadian artisan di SMP Negeri 1 Kuala Tungkal, Jambi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes pemecahan masalah, pedoman wawancara, dan lembar tes MBTI. Tes kepribadian Myers-Bringgs Type Indicator (MBTI) digunakan untuk memilih subjek. Lembar tes pemecahan masalah digunakan untuk mengungkap kemampuan pemecahan masalah siswa. pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal pada lembar tes pemecahan masalah. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa siswa dengan kepribadian artisan mampu menyelesaikan soal pemecahan masalah keliling dan luas segitiga ditinjau dari kemapuan proseduralnya. Hal ini ditunjukkan dari terpenuhinya keempat indikator pemecahan masalah dan indikator pengetahuan prosedural oleh kedua subjek

    Desain Modul Berbasis Augmented Reality dalam Meningkatkan Kemampuan Spasial Siswa SMP

    Get PDF
    Augmented Reality merupakan teknologi yang mampu menggabungkan dunia nyata dan virtual dengan menampilkan objek tiga dimensi (3D) pada media kamera gawai sehingga pada layar gawai terlihat objek 3D yang seperti terlihat ada pada dunia nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menguji kelayakan modul berbasis Augmented Reality yang dapat meningkatkan kemampuan spasial siswa. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model pengembangan Plomp yang terdiri dari: Investigasi Awal; Desain; Realisasi; Tes, Evaluasi, dan Revisi. Instrumen yang digunakan yaitu lembar validasi ahli, lembar observasi, pedoman wawancara, angket respon guru dan siswa, tes hasil belajar, pretest dan posttest kemampuan spasial siswa. Jenis data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Analisis data yang dilakukan yakni analisis data validasi tim ahli, analisis data kepraktisan, dan analisis data keefektifan. Adapun hasil penelitian menunjukkan skor ahli materi sebesar 91, 53% dan skor ahli desain sebesar 90,53% tergolong kategori sangat valid. Modul juga telah dinyatakan praktis dilihat dari skor angket respon guru sebesar 80,00% tergolong kategori praktis, dan skor angket pada uji coba kelompok kecil sebesar 84,26% serta pada uji lapangan sebesar 84,38% tergolong kategori sangat praktis. Keefektifan ditunjukan dengan 83,33% siswa tuntas pada tes hasil belajar, dan hasil perhitungan N-Gain terdapat 11 orang siswa mengalami peningkatan kemampuan spasial sedang dan 13 orang siswa mengalami peningkatan kemampuan spasial tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa modul berbasis Augmented Reality untuk materi bangun ruang sisi datar yang telah dikembangkan layak digunakan sebagai bahan ajar pembelajaran

    EFEKTIVITAS VIDEO PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENDUKUNG KEMAMPUAN LITERASI NUMERASI DAN DIGITAL SISWA

    Get PDF
    Penggunaan media pembelajaran di era digital sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, hal ini dikarenakan penggunaan media ini dapat menumbuhkan pembelajaran yang lebih efektif. Ada banyak pilihan media pembelajaran yang dapat digunakan, salah satunya adalah media berupa video pembelajaran. Selain dapat memudahkan siswa memahami konsep dari materi yang dipelajari, video pembelajaran  juga bisa mendukung kemampuan literasi numerasi dan digital siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Penelitian dilakukan guna melihat efektivitas penggunaan video pembelajaran terhadap kemampuan literasi numerasi dan digital siswa. Desain eksperimen yang digunakan adalah post test only control group design dan teknik analisis data penelitian menggunakan uji manova. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar tes kemampuan literasi numerasi siswa, dan angket literasi digital siswa. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Muaro Jambi. Berdasarkan pengolahan data menggunakan uji multivariate diperoleh bahwa H0 ditolak. Berdasarkan uji lanjut menggunakan uji T2 Hotelling diperoleh bahwa H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan literasi numerasi dan literasi digital siswa pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Hal ini berarti penggunaan video pembelajaran pada pembelajaran di kelas efektif ditinjau dari kemampuan literasi numerasi dan kemampuan literasi digital siswa
    corecore