Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika
Not a member yet
1383 research outputs found
Sort by
Model Discovery Learning Sebagai Inovasi Pembelajaran Matematika Pada Kurikulum Merdeka
Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui Model Discovery Learning sebagai inovasi pembelajaran matematika pada kurikulum merdeka. Metode penelitian ini pendekatan pembelajaran yang selaras dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka, Hasil Penelitian ini adalah terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan pemahaman konseptual siswa secara mendalam. Sebagai sebuah inovasi, Discovery Learning juga mendukung pencapaian Profil Pelajar Pancasila, khususnya pada aspek kemandirian, kreativitas, dan kemampuan bernalar kritis. Namun, keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh kesiapan guru dalam merancang pembelajaran yang terstruktur dan kontekstual serta memperhatikan karakteristik individual siswa. Oleh karena itu, implementasi model ini memerlukan perencanaan yang matang, dukungan lingkungan belajar yang kondusif, dan keterlibatan aktif seluruh elemen pendidikan agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika secara optimal dalam kerangka Kurikulum Merdeka
Pengembangan Soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Matematika Pada Materi Pola Bilangan untuk Siswa SMP
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dirancang untuk menilai kemampuan mendasar siswa dalam bidang literasi dan numerasi yang menjadi fondasi berpikir kritis di era global saat ini. Meski demikian, pelaksanaannya masih menghadapi kendala, seperti rendahnya kemampuan siswa dalam menjawab soal berbasis literasi numerasi dan keterbatasan soal yang sesuai dengan karakteristik AKM. Penelitian ini bertujuan mengembangkan perangkat soal AKM matematika pada topik pola bilangan yang memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas bagi siswa SMP. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan pendekatan model Tessmer yang mencakup tahapan preliminary, self-evaluation, expert review, one-to-one, small group, dan field test. Subjek penelitian melibatkan 20 siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Betung. Data dikumpulkan melalui tes, angket, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan penilaian ahli serta uji statistik dengan bantuan SPSS. Hasil analisis menunjukkan bahwa seluruh soal dinyatakan valid dengan rata-rata skor validitas 85,7% dan reliabel dengan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,870, yang termasuk kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa soal yang dikembangkan mampu mengukur kemampuan numerasi siswa secara konsisten. Proses revisi berdasarkan masukan dari validator dan siswa juga turut berperan dalam penyempurnaan instrumen. Oleh karena itu, soal-soal ini dinilai layak digunakan untuk memperkuat kemampuan literasi dan numerasi siswa, khususnya dalam pembelajaran materi pola bilangan
Eksplorasi Etnomatematika pada Kue Putu Bambu dan Gajut Simalungun
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap konsep-konsep matematika yang terkandung dalam permainan tradisional Marsitekka dan struktur rumah adat Rumah Bolon milik masyarakat Simalungun. Pendekatan kualitatif dengan metode etnografi digunakan untuk memahami keterkaitan antara unsur budaya dan konsep geometri datar. Proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung, wawancara dengan informan budaya, dan dokumentasi visual. Data dianalisis dengan tahapan reduksi, penyajian, dan verifikasi. Hasil menunjukkan bahwa berbagai bentuk geometri seperti persegi, segitiga, dan trapesium hadir secara eksplisit dalam desain rumah adat dan pola permainan. Temuan ini menunjukkan bahwa warisan budaya dapat dijadikan sumber kontekstual dalam pembelajaran matematika. Studi ini merekomendasikan integrasi nilai-nilai budaya lokal dalam materi ajar sebagai upaya pelestarian budaya sekaligus meningkatkan pemahaman konsep melalui pendekatan kontekstual
Pengaruh Project Based Learning-STEAM dengan Konteks Budaya Banten Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa SMP
Siswa diharapkan memiliki empat kompetensi penting, yang sering disebut sebagai kecakapan abad ke-21 dalam pendidikan. Kompetensi mencakup kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi, yang diperlukan agar siswa bisa berkembang dan maju dalam tuntutan dunia modern yang terus berkembang pesat. Namun, kemampuan berpikir kreatif matematis siswa di Indonesia masih memerlukan peningkatan yang cukup besar. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana penerapan model project based learning yang terintegrasi dengan STEAM dalam konteks budaya Banten bisa meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa sekolah menengah pertama dalam matematika. Desain penelitian kuasi-eksperimental digunakan untuk penelitian ini. Metode pengumpulan data meliputi hasil pretest dan posttest dari kelompok eksperimen dan kontrol, serta kuesioner persepsi yang dibagikan pada kelompok eksperimen, untuk menilai pengalaman mereka dengan model project based learning-STEAM dalam konteks budaya Banten. Dalam membuktikan hipotesis, penelitian memanfaatkan independent T-test. Temuan penelitian menjelaskan siswa yang mengimplementasikan model project based learning-STEAM dengan konteks budaya Banten menandakan keterampilan berpikir kreatif matematika yang jauh lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diajarkan mengimplementasikan model cooperative learning. Selanjutnya, kuesioner persepsi mengungkapkan, rata-rata siswa dalam kelompok eksperimen menandakan minat dan antusiasme yang tinggi untuk belajar menggunakan pendekatan project based learning-STEAM dalam konteks budaya Banten
Strategi dalam Berpikir Kreatif Matematis pada Masalah Bangun Datar
Kemampuan berpikir kreatif matematis merupakan kompetensi penting abad ke-21 yang meliputi aspek kelancaran, fleksibilitas, dan orisinalitas dalam menyelesaikan masalah. Namun, berbagai studi menunjukkan bahwa siswa masih mengalami hambatan dalam mengembangkan ketiga aspek tersebut. Mengkaji strategi yang digunakan siswa dalam berpikir kreatif pada konteks bangun datar penting dilakukan agar dapat teridentifikasi bagaimana siswa mengembangkan ide, berpindah antar strategi, dan menghasilkan solusi baru, sehingga dapat dirancang intervensi pembelajaran yang lebih efektif untuk mendukung kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi berpikir kreatif matematis siswa dalam menyelesaikan masalah bangun datar. Pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus digunakan untuk memahami proses berpikir siswa secara kontekstual dan mendalam. Partisipan terdiri dari 27 siswa kelas VIII SMP di Pekanbaru yang telah menerima pembelajaran tentang luas bangun datar. Data dikumpulkan melalui tes berpikir kreatif matematis dan wawancara berbasis tugas, kemudian dianalisis menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi siswa pada aspek kelancaran mencakup penggunaan representasi beragam, eksplorasi pendekatan, dan identifikasi pola. Strategi siswa pada aspek fleksibilitas ditunjukkan melalui perubahan pendekatan konseptual dan penggabungan metode. Strategi siswa pada aspek orisinalitas tampak dalam penggunaan pendekatan tak biasa, modifikasi masalah, serta representasi visual yang unik
Profile of Mathematical Creative Thinking Ability of High School Students Reviewed from Cognitive Style
Vocational school students have distinctive characteristics that are influenced by a variety of factors, including their social, cultural, and cognitive backgrounds. In the world of education, the development of creative thinking skills is an important aspect for vocational school students. However, each student's level of creativity varies, and one factor that contributes to this difference is cognitive style. This study aims to examine the influence of cognitive style on the mathematical creative thinking ability of high school students in Sumedang Regency. The method used is a qualitative approach with a descriptive design, where data is collected through mathematical creative thinking tests as well as semi-structured interviews. The study participants totaled 28 students, who were categorized based on their cognitive styles into Field-Independent (FI) and Field-Dependent (FD) groups. Data analysis was conducted through the process of reduction, presentation, and concluding, which revealed that students' cognitive style influenced their understanding and response to mathematical information. The results of the study revealed that students with FI's cognitive style tended to have higher creative thinking skills, able to solve problems with a more flexible and complex approach. In contrast, students with FD cognitive style have difficulty thinking flexibly and adapting to various methods, so their level of creativity in solving math problems is lower. This finding is expected to provide insight for educators in designing more effective learning strategies to encourage the development of student creativity in mathematics.
 
Pengaruh Kebiasaan Berpikir, Resiliensi, dan Disposisi Matematis terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII di Kecamatan Teluk Ambon
Capaian belajar matematika tidak hanya ditentukan oleh aspek kognitif semata, melainkan turut dipengaruhi oleh faktor non-kognitif seperti kebiasaan berpikir, ketahanan mental (resiliensi), serta disposisi siswa terhadap matematika. Meskipun demikian, kajian empiris yang secara menyeluruh mengintegrasikan ketiga faktor tersebut dalam satu kerangka analisis, terutama dalam konteks lokal seperti pada jenjang Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Teluk Ambon, masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kebiasaan berpikir matematis, resiliensi matematis, dan disposisi matematis terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII di SMP Negeri wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan ex-post facto. Instrumen yang digunakan mencakup angket kebiasaan berpikir matematis, angket resiliensi matematis, angket disposisi matematis, serta tes pencapaian hasil belajar matematika. Teknik analisis data melibatkan statistik deskriptif dan analisis jalur dengan pendekatan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa kebiasaan berpikir matematis memberikan kontribusi sebesar 22% terhadap hasil belajar matematika, resiliensi matematis sebesar 47,5%, dan disposisi matematis sebesar 15,2%. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan berpikir dan resiliensi dalam matematika memiliki pengaruh yang signifikan terhadap disposisi matematis dan hasil belajar matematika siswa. Di samping itu, disposisi matematis juga terbukti memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar matematika
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Quizizz untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Materi Statistika Siswa MA
Rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas X MA Salafiyah Kerek pada materi statistika disebabkan kurangnya variasi media pembelajaran yang menarik dan interaktif. Penelitian ini bertujuan mengembangkan media pembelajaran berbasis Quizizz untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi statistika sekaligus menguji validitas, kepraktisan, dan keefektifannya. Penelitian menggunakan desain Research and Development (R&D) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Subjek penelitian adalah 27 siswa kelas X-A MA Salafiyah Kerek tahun ajaran 2024/2025 dengan teknik purposive sampling. Instrumen meliputi lembar validasi ahli, angket respon siswa, observasi keterlaksanaan, serta pretest-posttest. Data validitas dan kepraktisan dianalisis deskriptif persentase, keefektifan menggunakan uji N-Gain. Hasil validasi menunjukkan media sangat valid: validasi materi 80%, media 78%, soal tes 88%. Kepraktisan sangat praktis dengan respon siswa 83% dan observasi keterlaksanaan 96,82%. Uji keefektifan menunjukkan N-Gain 0,76 (kategori tinggi), skor meningkat dari 784,46 (pretest) menjadi 2246,68 (posttest) yang membuktikan perbedaan signifikan hasil belajar. Media berbasis Quizizz efektif karena memberikan pengalaman interaktif dan menyenangkan. Fitur gamifikasi memotivasi partisipasi aktif siswa, sedangkan feedback instan membantu pemahaman konsep statistika. Media pembelajaran berbasis Quizizz dinyatakan valid, praktis, dan efektif untuk pembelajaran matematika materi statistika kelas X, memberikan kontribusi pengembangan media digital inovatif di lingkungan madrasah
Analisis Proses Berpikir Matematis Siswa Menurut Teori Mason
Studi ini dilakukan dengan tujuan menganalisis proses pemikiran matematika di salah satu sekolah menengah Kabupaten Bekasi dari siswa kelas 8 dengan pendekatan penelitian deskriptif. Studi ini dilakukan pada teori Mason, dengan penjelasan tentang proses pemikiran matematika siswa ketika siswa memecahkan masalah dengan SLD yang melibatkan masalah kehidupan nyata. Dalam klasifikasi, peralatan uji digunakan dalam bentuk masalah yang mencakup indikator proses berpikir matematika yang diangkat oleh tukang batu, termasuk 1) Specializing (sentralisasi), 2) generalisasi (strategi rekonsiliasi), 3) Conjecturing (4) Convicing (bukti). Dari hingga 30 siswa dalam sampel studi, ada hingga empat siswa, dengan 26,7% persentase dari kategori yang lebih tinggi, persentase 60% dari kategori tengah, dan persentase 13,3% dari kategori yang lebih rendah. Temuan dan diskusi menunjukkan bahwa siswa dalam kategori tinggi, menengah dan rendah berbeda dalam proses berpikir matematika. Siswa dengan kategori yang lebih tinggi dapat berhasil memenuhi empat indikator, tetapi empat indikator belum memenuhi kategori menengah dan rendah. Siswa dengan keterampilan berpikir matematika yang sangat baik sebenarnya dapat menyelesaikan semua masalah matematika
Pengaruh Model Pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Terhadap Kemampuan Generalisasi Siswa Kelas VIII di MTs Negeri Jombang
Pada pembelajaran matematika terdapat beberapa aktivitas penting salah satunya adalah generalisasi. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa masih banyak siswa SMP yang belum bisa melakukan generalisasi. Sehingga diperlukan suatu proses belajar yang membuat siswa dapat melakukan generalisasi. Tujuan dari study ini yaitu mengkaji pengaruh dalam menerapkan model CORE terhadap kecakapan/kemampuan generalisasi siswa. Penelitian ini di kelas VIII G MTs Negeri Jombang pada semester genap 2024/2025. Metode pengumpulan datanya menggunakan tes dengan instrumennya soal tes. Penelitian kuasi eksperimen ini menggunakan satu kelas yang diberi perlakuan dan siswa diberi tes sebelum serta sesuadah menerapkan model CORE. Analisis data nilai tes melalui uji t dengan sampel berpasangan. Berdasarkan hasil SPSS diperoleh taraf signifikansi sebesar 0,001 sehingga kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan nilai tes sebelum dan sesudah menerapkan model CORE. Sehingga dapat diambil kesimpulan Rata-rata nilai tes sebelum pembelajaran CORE sebesar 38,83. Setelah diterapkan model CORE, rata-ratanya naik menjadi 70,17. Berdasarkan hasil ini terlihat siswa mengalami peningkatan dalam melakukan generalisasi. Jadi dengan menerapkan model CORE dalam penelitian ini memiliki pengaruh secara significan terhadap kemampuan generalisasi siswa