1,532 research outputs found

    THE SCHEDULE MANAGEMENT OF MOVING CLASS LEARNING SYSTEM IN SMA NEGERI 3 BANTUL AS A PIONEER OF INDEPENDENT CATEGORIAL SCHOOL

    Get PDF
    The objective of this study is to find out the time-allocation. The time-allocation can be explained further as the total of time-allocation for students and teachers to make room switching and the room-usage level for the subject that is done before and after the schedule development and room determining. That is also a consideration to maximize room-usage for the subjects in the implementation of learning process by using moving class learning system based on the special schedule toward State Examination 2011 in SMA N 3 Bantul. This study is an educational research and development study, which is focused on the schedule as a part of educational curriculum administration. This study was implemented in December 2010-February 2011 and its location was in SMA N 3 Bantul. The period of the trial and schedule implementation were made during four weeks as well as each week revision of the trial and implementation period. The studied aspects were the time allocation that was used by students and teachers for doing room switching and the level of room-usage for each subject. Estimation of the time allocation was based on the data assumptions, which were compiled by author and built on the result of observation, interview, and documentation. The used researching instruments were observation sheet and interview reference manual. The author used also descriptive analysis and percentage technique as the data analyzing technique. The result of this study shows the time allocation of students and teachers movement which decreases from the previous room determining state to the next room determining state. For students, the decreasing percentage is 16.67 in Monday, 39.41% in Tuesday, 29.44% in Wednesday, 32.38% in Thursday, 25.49% in Friday, and 37.30% in Saturday. For teacher, the decreasing percentage is 67.90% in Monday, 61.11% in Tuesday, 70.43% in Wednesday, 54.67% in Thursday, 69.57% in Friday, and 63.48% in Saturday. Moreover, for the level of room usage tends to increase which are Mathematic Room 5.80%, Javanese Room 50.00%, Islamic Education Room 40.00%, Chemistry Room (Non-Lab) 28.21%, Economic Room 22.22%, Geographic Room 37.50%, Physic Room (Non-Lab) 33.33%, English Room (+Conversation) 9.38%, Sociology Room 34.62%, Civic Room 50.00%, Indonesian Room 42.31%, Biology Room 14.29%, and History Room 3.57%. Key words: moving class, schedule, allocation of room switching, level of room-usag

    PENGARUHVARIASI BIOMASSA ECENG GONDOK(Eichornia crassipes)TERHADAP KANDUNGAN KROM (Cr) LIMBAH CAIRINDUSTRI SABLON “TEMENAN” MONJALIYOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhvariasibiomassaeceng gondokterhadap penurunan kandungan kromlimbah cair industri sablondan biomassaeceng gondokyang paling efektif menurunkankrom dari limbah cair industri sablon di Temenan Monjali Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL). Variabel bebas yaitu biomassaeceng gondok sebesar 100 gram, 200 gram dan 300 gram setiap 5 L limbah cair sablon. Variabel tergayut: kandungan krom dalam limbah cair sablon (mg/L). Variabel penyerta: pH limbah, suhu limbah dan kenampakan fisik tanaman. Kandungan krom limbah cair sablondiukurdengan metode spektrofotometer, pH diukur menggunakan pH meter, suhu diukur dengan thermometer dan kenampakan fisik tanaman diamati secara visual. Data yang diperoleh dianalisis secara Analisis varian, secaradeskriptif dan perhitungan (accounting). Hasil penelitian menunjukkan bahwapadaperlakuan biomassa 100gram/5L, perlakuan biomassa 200gram/5L, dan perlakuan biomassa 300gram/5Ltanaman eceng gondok cenderung menurunkan kandungan krom limbah cair sablon. Biomassapaling efektif menurunkankrom dari limbah cair industri sablonsebesar 100-200 gram/5L. Kata kunci:Biomassa,Tanaman Eceng Gondok,Kandungan kro

    Stella’s Existence Reflected In 30 Days Of Night: Dark Daysmovie (2010) Directed By Ben Ketai: An Existentialist Approach

    Get PDF
    This study is aimed to show Stella’s existence in 30 Days of Night: Dark Days movie by using existentialist approach. It is done by establishing two objectives: the first is analyzing the movie based on its structural elements and the second is analyzing the movie based on the Existentialist Approach. This research is descriptive qualitative research. Type of data of the study is text and image taken from two data sources: primary and secondary. The primary data source is the 30 Days of Night: Dark Days movie directed by Ben Ketai released in 2010. While the secondary data sources are othermaterials taken from books, journals, and internet related to the study. Both data are collected through library research and analyzed by descriptive analysis. The study comes to the following conclusions. First, based on the structural analysis of each elements, it shows that the character and characterization, casting, plot, setting, point of view, theme, mise en scene,cinematography, sound, and editing are related to each other and form a unity.Second, based on the Existentialist analysis reflected in the character and characterization in being, existence before essence, consciousness (cogito), freedom to choose, anxiety, transcendence ego,and nothingness, awareness of the existence of life lead to meaningful goal in human’s life

    Persepsi Orang Tua terhadap Nilai Pendidikan Anak Perempuan pada Masyarakat Jawa Tradisional (sebuah Kajian Antropologi)

    Full text link
    Pendidikan formal pada saat ini sangat diperlukan bagi setiap individu, baik anak laki-laki maupun anak perempuan. Namun dalam Kenyataannya, belum semua anak, khususnya anak perempuan dapat memperoleh pendidikan secara maksimal. Hal ini disebabkan oleh persepsi orang tua terhadap nilai anak perempuan, yang dipengaruhi berbagai segi seperti adat, religi, sosial, ekonomi, dan psikologi. Bahkan ada pandangan tentang kodrat perempuan tersebut telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat Jawa tradisional sehingga harus memerlukan waktu lama dan hati-hati untuk mengubahnya. Hal ini dikuatkan oleh tafsir-tafsir agama (teologi) yang tidak memihak perempuan, bahkan anak perempuan dalam kehidupan masyarakat dianggap sebagai subordinat dari anak laki-laki. Dampak dari persepsi seperti itu tentu sangat merugikan anak perempuan, karena akan menimbulkan suatu pembedaan sikap dan perilaku orang tua, secara khusus pendidikan formal bagi anak laki-laki akan lebih diutamakan. Hal ini disebabkan oleh adanya budaya patriarki yang menyebabkan posisi pihak anak perempuan menjadi rendah diri. Menurut persepsi masyarakat Jawa tradisional: “pendidikan anak perempuan tidak perlu tinggi-tinggi karena nantinya setelah dewasa hanya akan mengurus dapur bagi keluarganya” atau akan numpang hidup ikut suami

    Peningkatan Kualitas Pembelajaran Mata Kuliah Antropologi Masyarakat Indonesia Melalui Pendekatan Pembelajaran Kreatif Kritis

    Full text link
    Hasil yang dicapai dari penelitian Anthropologi Masyarakat Indonesia adalah, 1) peningkatan proses pembelajaran pada subjek ini telah memotivasi mahasiswa dalam berargumentasi, menganalisa, menemukan permasalahan serta mencari solusi yang te-pat, dan 2) sebagai hasil pembelajaran, pemahaman dan wawasan mahasiswa mengenai kehidupan sosial budaya masyarakat menjadi lebih baik. Mahasiswa juga dapat melihat secara langsung keanekaragaman budaya dan masyarakat (multikultural) Indonesia dan juga orang-orang yang memerlukan perhatian setius. Pembelajaran kreatif-kritis tetap perlu untuk diimplementasikan pada subjek pembelajaran yang lain

    DESAIN DIDAKTIS DENGAN PENDEKATAN MULTI REPRESENTASI PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK BENTUK LINEAR SATU VARIABEL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk merancang desain didaktis dengan pendekatan multi representasi untuk persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linear satu variabel. Metode yang digunakan adalah Didactic Design Research (DDR) dengan tiga tahap analisis. Analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran menghasilkan desain didaktik hipotetik yang diimplementasikan di kelas X MIPA 1 SMA 1 Bae Kudus dengan jumlah siswa 38 selama enam pertemuan. Analisis metapedadidaktik menunjukkan penelitian berjalan sesuai dengan skenario. Siswa memahami semua representasi yang ada dan memahami efektivitas dan efisiensi suatu representasi yang bergantung pada jenis soal. Mereka dapat menyimpulkan bahwa definisi dan grafik dapat dipakai untuk menyelesaikan semua jenis soal. Berdasarkan data pretest dan posttest diperoleh N-gain score = 0,92861. Artinya, desain didaktis yang dirancang memiliki learning gain yang tinggi. Siswa memiliki respon positif sebesar 93%. Pada analisis retrospektif, revisi design dilakukan dengan menambahkan penugasan peta konsep garis bilangan untuk persamaan dan pertidaksamaan di pertemuan 2 dan menambahkan latihan soal mengenai pemodelan masalah nyata menggunakan ekspresi persamaan atau pertidaksamaan nilai mutlak. Hal ini digunakan mengantisapi siswa yang masih bingung dengan aplikasi persamaan dan pertidaksamaan pada kasus dunia nyata, seperti pekerjaan 6 siswa di nomor 4. Selain itu perlu menambahkan lesson design dengan tujuan menentukan fungsi nilai mutlak dari suatu grafik. ;---This study aims to design the didactic design with multi-representation approach for equations and inequalities of absolute value linear one variable. The method used is Didactic Design Research (DDR) with three stages of analysis. The didactic situation analysis before learning resulted hypothetical didactic design that was implemented in class X MIPA 1 SMA 1 Bae Kudus with 38 students for six meetings. Metapedadidactic analysis show that the study goes according to the scenario. Students understand all existing representations and understand the effectiveness and efficiency of a representation depending on the type of question. They can conclude that definition and graphics can be used to solve all type of questions. Based on pretest and posttest data obtained score of N-gain = 0,92861. That is, didactic design that has high learning gain. Students have a positive response of 93%. In the retrospective analysis, design revisions were made by adding concept maps assignment of equations and inequalities, adding exercise about modeling real problems using equations or inequalities expressions and also lesson design with the aim of determining the absolute value function of the graph is known

    THE EFFECT OF VISUAL NOVEL BASED PC GAME: FRUIT AND VEGGIE STORY TO INCREASE KNOWLEDGE, FRUIT AND VEGETABLE CONSUMPTION AMONG SCHOOL-AGED CHILDREN

    Get PDF
    Lack of knowledge regarding fruit and vegetable could result in low consumption of those food among Indonesian children. A PC game named Fruit and Veggie Story that we have developed could act as an educational means for children to learn about the importance of consuming fruit and vegetable in a pleasant way. This study aimed to measure the effectiveness of Visual Novel PC Game: Fruit & Veggie Story to increase knowledge as well as fruit and vegetable consumption among school-aged children. This study was a quasi-experiment two groups with pre-post tests. 50 students from class 2A and 2B at SD Muhammadiyah Bumiayu were assigned into experiment and control groups. After playing the game daily for a week, respondents in the experiment group were measured over their knowledge using a questionnaire consisting of 10 MCQ questions. Moreover, after one week period, the students’ consumption was measured using a food recall diary. The data were presented in frequency, percentage and analysed using paired T-test and independent T-test. The results showed that the average knowledge score before the intervention was 5.76, while after the intervention it increased to 8.12. The average of fruit and vegetable consumption before the intervention was 463.20 grams and after the intervention it increased to 577.44 grams (P= 0.000). The Fruit and Veggie Story PC game is a technology innovation in education to effectively increase knowledge regarding fruit and vegetable. It is also able to encourage children to eat more of those food.   Key words: PC game, fruit and vegetable consumptio

    Uji Keterbacaan Wacana pada Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas V Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Wonogiri dengan Teknik Cloze

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat keterbacaan wacana dalam buku teks BSE bahasa Indonesia SD kelas V di Kecamatan Wonogiri dengan menggunakan alat ukur uji keterbacaan teknik cloze. Mendeskripsikan tingkat keterbacaan wacana dalam buku teks NONBSE bahasa Indonesia SD kelas V di Kecamatan Wonogiri dengan menggunakan alat ukur uji keterbacaan teknik cloze. Mendeskripsikan perbedaan tingkat keterbacaan wacana antara buku teks BSE dengan buku teks NONBSE setelah diukur dengan alat ukur uji keterbacaan teknik cloze. Jenis penelitian ini adalah penelitian analisis konten. Populasi buku adalah duabelas buku teks bahasa Indonesia yang digunakan di SDN Kecamatan Wonogiri dan terbagi dalam delapan populasi BSE dan empat populasi NONBSE. Populasi sekolah berjumlah limapuluh SD Negeri di Kecamatan Wonogiri. Penarikan sampel dari populasi buku dilakukan dengan teknik penarikan sampel acak proporsional masing-masing mewakili 25% dari populasi dan diperoleh dua buku BSE dan satu buku NONBSE sebagai sampel penelitian ini. Penarikan sampel dari populasi sekolah dilakukan dengan cara penarikan acak berstrata, pada limapuluh SDN di Kecamatan Wonogiri yang terbagi dalam tiga kategori sekolah berdasarkan hasil UN. Dengan undian kertas bergulung pada masing-masing kategori diambil dua SDN sebagai sampelnya. Teknik pengumpulan data dengan meminta responden mengerjakan lembar jawab tes cloze secara objektif. Teknik analisis data dengan mengoreksi lembar tes cloze sesuai kunci jawaban dengan metode eksak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tingkat keterbacaan wacana pada BSE 1 menghasilkan persentase rerata skor keterbacaan 57,60% dan sesuai penafsiran interpretasi hasil tes cloze termasuk pada kategori instruksional berada pada kisaran 40%-60% dan tingkat keterbacaan BSE 2 menghasilkan persentase rerata skor keterbacaan 59,64% dan sesuai penafsiran interpretasi hasil tes cloze termasuk pada kategori instruksional berada pada kisaran 40%-60%; (2) tingkat keterbacaan NONBSE menghasilkan persentase rerata skor keterbacaan 56,55% dan sesuai penafsiran interpretasi hasil tes cloze termasuk pada kategori instruksional berada pada kisaran 40%-60%; (3) hasil uji keterbacaan wacana pada buku BSE dan NONBSE menunjukkan sama-sama menunjukkan presentase yang berada pada kategori instruksional dan sesuai penafsiran interpretasi hasil tes cloze masuk dalam kategori kisaran 40%-60%. Dengan demikian kedua jenis buku tersebut dapat digunakan dan dipahami oleh siswa dengan arahan dan bimbingan guru

    TREND AND TRADEOFF BETWEEN ACCRUAL EARNINGS MANAGEMENT AND REAL EARNINGS MANAGEMENT IN INDONESIA

    Get PDF
    This research was carried out to test trend of earnings management in Indonesia. By understanding the trend of earnings management, it can be found out what scheme of earnings management practice in Indonesia. The sample used were 31 (thirty one) non financial, hotel, travel, transportation and real estate companies that listed in Indonesia Stocks Exchange from 1991 to 2014. The time of observation was from 1993 to 2013. Research model was using multiple regression method. The result showed there was no trend increasing of accrual earnings management during research period. Practice of accrual earnings management in Indonesia that tends fluctuate shows there is a tradeoff or substitution of earnings management technique from accrual to real earnings management.
    corecore