10 research outputs found

    Desain dan Implementasi Peralatan Deteksi Arcing Tegangan Rendah Berbasis Labview

    Get PDF
    Busur api listrik tegangan rendah timbul saat terjadi hubung singkat dan memicu kebakaran. Fenomena hubung singkat terjadi saat peralatan pengaman tidak dapat mendeteksi gangguan yang terjadi, meskipun nominal arus saat terjadi hubung singkat sangat tinggi namun durasi hubung singkat sangat cepat sehingga peralatan pengaman konvensional seperti fuse dan circuit breaker (CB) tidak dapat mendeteksi gangguan tersebut, hal inilah yang menimbulkan kebakaran karena hubung singkat. Pada Tugas Akhir ini akan dilakukan pendeteksian arcing pada tegangan rendah dengan mengamati karakteristik arus busur api yang meningkat secara signifikan pada durasi waktu tertentu. Sinyal arus yang masuk akan ditransformasikan menggunakan wavelet. Eksperimen dilakukan dengan membandingkan 3 kondisi yaitu kondisi normal, penambahan beban (switching) serta arcing. Terdapat 2 batas (threshold) yang digunakan sebagai parameter pendeteksian. Threshold pertama adalah nilai arus high frequency maksimum 2A dan yang kedua adalah jumlah titik gangguan sebanyak 7. Berdasarkan hasil pendeteksian, indikator normal akan “ON” selama threshold pertama dan kedua tidak terlampaui, indikator switching “ON” saat threshold pertama terlampaui namun threshold kedua tidak, sedangkan indikator arcing “ON” saat kedua threshold terlampaui. ========================================================= Low voltage electrical arcflash caused occurs when a short circuit and triggering a fire case. The phenomenon of short circuit occurs when protective equipment can not detect the disturbance, although nominal currents during a short circuit is very high but the duration during a short circuit is so fast that safety equipment such conventional fuse and miniature circuit breaker (MCB) can not detect the disturbance. It is which cause a fire case due to short circuit. In this final project will be carried out low voltage arcing detection by observing the characteristics of the arc that increased significantly at specific time duration. The incoming current signal is transformed using a wavelet. Experiments performed by comparing three conditions ,it is normal conditions, switching and arcing condition. There are two threshold that used as a parameter detection. The first threshold is the peak of the high frequency curret, the value is 2A and the second is the number of disturbance points, the value is 7. Based on the result of detection, normal indicator will be “ON” during the first and the second threshold is not exceeded, switching indcator is “ON” when the first threshold is exceeded but not the second threshold, and then arcing indcators “ON” when both of threshold is exceeded

    Desain dan Implementasi Peralatan Deteksi Arcing Tegangan Rendah Berbasis LabView

    Get PDF
    Busur api listrik tegangan rendah timbul saat terjadi hubung singkat dan memicu kebakaran. Fenomena hubung singkat terjadi saat peralatan pengaman tidak dapat mendeteksi gangguan yang terjadi, meskipun nominal arus saat terjadi hubung singkat sangat tinggi namun durasi hubung singkat sangat cepat sehingga peralatan pengaman konvensional seperti fuse dan circuit breaker (CB) tidak dapat mendeteksi gangguan tersebut, hal inilah yang menimbulkan kebakaran karena hubung singkat. Pada Penelitian ini akan dilakukan pendeteksian arcing pada tegangan rendah dengan mengamati karakteristik arus busur api yang meningkat secara signifikan pada durasi waktu tertentu. Sinyal arus yang masuk akan ditransformasikan menggunakan wavelet. Eksperimen dilakukan dengan membandingkan 3 kondisi yaitu kondisi normal, penambahan beban (switching) serta arcing. Terdapat 2 batas (threshold) yang digunakan sebagai parameter pendeteksian. Threshold pertama adalah nilai arus high frequency maksimum 2A dan yang kedua adalah jumlah titik gangguan sebanyak 7. Berdasarkan hasil pendeteksian, indikator normal akan “ON” selama threshold pertama dan kedua tidak terlampaui, indikator switching “ON” saat threshold pertama terlampaui namun threshold kedua tidak, sedangkan indikator arcing “ON” saat kedua threshold terlampaui

    Analisis Kinerja Pelaksanaan Sistem Pengadaan Secara Elektronik Versi 4.4 di Kabupaten Ngawi

    Get PDF
    Pelaksanaan pemilihan penyedia barang dan jasa pada Kabupaten Ngawi menggunakan Perpres No.12 Tahun 2021 dan aplikasi SPSE V4.4 sesuai dengan perubahan peraturan yang berlaku. Namun pada implementasinya pelaksanaan pengadaan barang dan jasa masih belum berjalan sebagaimana mestinya yang sesuai dengan prinsip-prinsip pengadaan yaitu bahwa pengadaan barang dan jasa di LPSE Ngawi belum sepenuhnya transparansi kepada publik. Tujuan penelitian ini untuk mengukur tingkat kinerja aplikasi SPSE V4.4 di Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi, dengan harapan penelitian ini dapat meningkatkan kinerja aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik sesuai dengan Perpres No.12 Tahun 2021 dan memenuhi prinsip-prinsip pengadaan. Metode analisis faktor dalam penelitian ini adalah Importance Performance Analysis (IPA) menggunakan perangkat lunak bantu analisis statistik. Pengumpulan data sekunder diperoleh melalui web resmi LPSE Ngawi. Sedangkan data primer dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada responden yaitu, Pokja UKPBJ dan kontraktor peserta tender 2021 yang menggunakan SPSE V4.4. Variabel penelitian ini dikelompokkan menjadi enam yaitu, Kualitas Sistem (KS), Efisiensi dan Efektif (EE), Terbuka dan Transparansi (TT), Akses Pasar Bersaing (APB), Adil atau Tidak Diskriminatif (TD), dan Akuntabilitas (AK). Hasil pengolahan data kuesioner, diperoleh perhitungan nilai kinerja SPSE yang diukur melalui prinsip-prinsip pengadaan pada penyedia jasa dan panitia pengadaan diperoleh nilai kinerja yang sudah cukup baik dengan nilai kesesuaian antara 66% hingga 99%. Berdasarkan analisis dengan metode IPA kesesuaian SPSE V4.4 terhadap Perpres No.12 Tahun 2021 berada pada kuadran B yang menandakan instrumen tersebut sudah berjalan dengan memuaskan. Analisis untuk kesesuaian fitur pada SPSE V4.4 juga sudah disesuaikan dengan Perpres No.12 Tahun 2021 dan peraturan pendukungnya.Pelaksanaan pemilihan penyedia barang dan jasa pada Kabupaten Ngawi menggunakan Perpres No.12 Tahun 2021 dan aplikasi SPSE V4.4 sesuai dengan perubahan peraturan yang berlaku. Namun pada implementasinya pelaksanaan pengadaan barang dan jasa masih belum berjalan sebagaimana mestinya yang sesuai dengan prinsip-prinsip pengadaan yaitu bahwa pengadaan barang dan jasa di LPSE Ngawi belum sepenuhnya transparansi kepada publik. Tujuan penelitian ini untuk mengukur tingkat kinerja aplikasi SPSE V4.4 di Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi, dengan harapan penelitian ini dapat meningkatkan kinerja aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik sesuai dengan Perpres No.12 Tahun 2021 dan memenuhi prinsip-prinsip pengadaan. Metode analisis faktor dalam penelitian ini adalah Importance Performance Analysis (IPA) menggunakan perangkat lunak bantu analisis statistik. Pengumpulan data sekunder diperoleh melalui web resmi LPSE Ngawi. Sedangkan data primer dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada responden yaitu, Pokja UKPBJ dan kontraktor peserta tender 2021 yang menggunakan SPSE V4.4. Variabel penelitian ini dikelompokkan menjadi enam yaitu, Kualitas Sistem (KS), Efisiensi dan Efektif (EE), Terbuka dan Transparansi (TT), Akses Pasar Bersaing (APB), Adil atau Tidak Diskriminatif (TD), dan Akuntabilitas (AK). Hasil pengolahan data kuesioner, diperoleh perhitungan nilai kinerja SPSE yang diukur melalui prinsip-prinsip pengadaan pada penyedia jasa dan panitia pengadaan diperoleh nilai kinerja yang sudah cukup baik dengan nilai kesesuaian antara 66% hingga 99%. Berdasarkan analisis dengan metode IPA kesesuaian SPSE V4.4 terhadap Perpres No.12 Tahun 2021 berada pada kuadran B yang menandakan instrumen tersebut sudah berjalan dengan memuaskan. Analisis untuk kesesuaian fitur pada SPSE V4.4 juga sudah disesuaikan dengan Perpres No.12 Tahun 2021 dan peraturan pendukungnya

    Covid-19 and macroeconomics: Is it really matter in Islamic Bank Financing? Evidence from Indonesia

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of COVID-19, economic growth and inflation partially and simultaneously on Islamic bank financing in Indonesia. The type of this research is quantitative using dummy variables. The population taken is Islamic commercial bank financing in Indonesia using the saturated sampling method as a research sample. The data used is secondary data and the data collection method is by accessing the annual financial statements for the period January 2015 - December 2022 on the official website of the Financial Services Authority (OJK). The analysis method used is dummy regression analysis. The results showed that the COVID-19 pandemic and GDP had a positive and significant effect on Islamic Bank financing in Indonesia, while inflation partially had no significant effect on Islamic bank financing in Indonesia. Meanwhile, simultaneously COVID-19, Inflation and GDP have a significant effect on Islamic bank financing in Indonesia

    VARIASI MUSIMAN FITOPLANKTON DAN KUALITAS PERAIRAN PULAU KOTOK BESAR

    Get PDF
    Fitoplankton dipengaruhi kondisi lingkungannya seperti kimia-fisik, nutrien perairan dan musim. Tujuan  penelitian untuk menganalisa struktur komunitas dan kelimpahan fitoplankton di pulau Kotok Besar pada musim kemarau dan hujan sebagai bioindikator kualitas perairan. Penentuan titik menggunakan purposive sampling di tiga stasiun kemudian sampel diambil dengan metode filtrasi. Berdasarkan KepMen LH No. 51 tahun 2004 suhu, TDS dan pH pulau Kotok Besar di kedua musim berada di dalam baku mutu tetapi nilai pH di musim kemarau lebih tinggi dari baku mutu. Struktur komunitas fitoplankton pada kedua musim menunjukkan perairan yang subur (eutrofik) didominansi oleh Bacillariophyceae. Nilai keanekeragaman (H’), kemerataan (E), dan dominansi (D) pada musim kemarau masing-masing 2,37; 0,82 dan 0,3 sedangkan musim hujan masing-masing 1,44; 0,63 dan 0,05. Indeks saprobik pada musim kemarau dan hujan yaitu 1 dengan status nutrien β-mesosaprobik

    Air mata dayang sumbi

    Get PDF
    Buku yang kini di tangan pembaca ini merupakan 15 karya terbaik dari ajang Lomba Menulis Cerita Remaja (LMCR) tahun 2013 berdasarkan hasil penilaian objektif para dewan juri

    Desain dan Implementasi Peralatan Deteksi Arcing Tegangan Rendah Berbasis LabView

    Full text link
    Busur api listrik tegangan rendah timbul saat terjadi hubung singkat dan memicu kebakaran. Fenomena hubung singkat terjadi saat peralatan pengaman tidak dapat mendeteksi gangguan yang terjadi, meskipun nominal arus saat terjadi hubung singkat sangat tinggi namun durasi hubung singkat sangat cepat sehingga peralatan pengaman konvensional seperti fuse dan circuit breaker (CB) tidak dapat mendeteksi gangguan tersebut, hal inilah yang menimbulkan kebakaran karena hubung singkat. Pada Tugas Akhir ini akan dilakukan pendeteksian arcing pada tegangan rendah dengan mengamati karakteristik arus busur api yang meningkat secara signifikan pada durasi waktu tertentu. Sinyal arus yang masuk akan ditransformasikan menggunakan wavelet. Eksperimen dilakukan dengan membandingkan 3 kondisi yaitu kondisi normal, penambahan beban (switching) serta arcing. Terdapat 2 batas (threshold) yang digunakan sebagai parameter pendeteksian. Threshold pertama adalah nilai arus high frequency maksimum 2A dan yang kedua adalah jumlah titik gangguan sebanyak 7. Berdasarkan hasil pendeteksian, indikator normal akan “ON” selama threshold pertama dan kedua tidak terlampaui, indikator switching “ON” saat threshold pertama terlampaui namun threshold kedua tidak, sedangkan indikator arcing “ON” saat kedua threshold terlampaui
    corecore