51 research outputs found

    PERAN PENTING PEDOMAN ETIKA BISNIS PERUSAHAAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI

    Get PDF
    Segala upaya dalam pemberantasannya telah banyak dilakukan oleh berbagai pihak, baik itu oleh pemerintah dengan membentuk lembaga anti rasuah maupun perusahaan dengan membentuk komite etik dan menyusun pedoman etik agar tercipta suatu perusahaan yang baik, namun sekali lagi,  korupsi masih terus terjadi. Kenyataan ini menyebabkan para pelaku usaha mengalami distorsi dalam kinerja mereka, yang pada gilirannya berakibat pada menurunnya etos kerja dan kerugian bagi perusahaan. Munculnya kebiasaan korupsi, kolusi dan nepotisme telah secara nyata menimbulkan kerugian materil, serta menjadikan etos kerja menjadi sangat rendah, bekerja hanya mencari kesempatan untuk korupsi. Pada titik inilah munculnya sinisme bahwa korupsi sudah menjadi budaya, karena nyaris hampir terjadi di semua sektor. Dalam kaitan inilah kajian tentang peran penting tika bisnis dalam mewujudkan good corporate governance sebagai upaya pencegahan korupsi merupakan kajian yang sangat dibutuhkan dan sangat serius untuk dapat dilaksanakan. Peran penting etika bisnis tersebut diwujudkan  dalam bentuk lembaga yang tentu saja membutuhkan pedoman pelaksanaanya yang sering disebut kode etik atau pedoman etika bisnis perusahaan. Pedoman Etika Bisnis Perusahaan adalah pedoman yang dapat menjadi acuan bagi seluruh stakeholder perusahaan dalam menerapkan nilai-nilai etika perusahaan serta dapat memberikan arahan dalam memecahkan dilema  etika yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan bisnis. Penerapan etika bisnis adalah wujud dari pengembangan budaya perusahaan, khususnya budaya kepatuhan dan antikorupsi

    PERAN SERVANT LEADERSHIP TERHADAP KINERJA GURU (LITERATURE REVIEW)

    Get PDF
    Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh servant leadership terhadap kinerja guru. Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda namun tetap memegang peranan penting dalam kepemimpinan. Pemimpin yang melayani merupakan pemimpin yang berintegritas, mampu mendelegasikan tugas untuk bawahannya dan efektif dijalankan jika pemimpin mampu mengambil keputusan yang tepat dalam segala kondisi dan situasi. Praktik kepemimpinan yang melayani (servant leadership) juga dapat dilaksanakan pada institusi pendidikan. Sekolah sebagai institusi pendidikan yang menjalankan proses pendidikan dan pembelajaran bagi peserta didik sangat ditentukan oleh praktik kepemimpinan yang dijalankan oleh kepala sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi literatur/ kepustakaan yaitu dengan cara menelaah beberapa jurnal nasional maupun internasional sehingga dalam memperoleh data melalui kajian teks kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis isi. Hasil telaah artikel ilmiah membuktikan bahwa servant leadership berpengaruh positif terhadap kinerja guru, namun demikian ada sebagian kecil hasil penelitian yang menunjukkan berpengaruh secara tidak langsung dan tidak berpengaruh positif terhadap kinerja guru.Abstract:  The purpose of this research is to analyze the effect of servant leadership on teacher performance. Every leader has a different leadership style but still plays an important role in leadership. Leaders who serve are leaders with integrity, able to delegate tasks to their subordinates and carry them out effectively if leaders are able to make the right decisions in all conditions and situations. Servant leadership practices can also be implemented in educational institutions. Schools as educational institutions that carry out the education and learning process for students are largely determined by the leadership practices carried out by the school principal. The method used in this research is literature/library study by reviewing several national and international journals so that the data obtained through text review is then analyzed using content analysis techniques. The results of a review of scientific articles prove that servant leadership has a positive effect on teacher performance, however, there are a small number of research results which show an indirect effect and no positive effect on teacher performance

    Pemahaman pamong belajar mengenai tugas pokok dan fungsinya

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman pamong belajar terhadap tugas pokok dan fungsinya. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang: (1) pemahaman pamong belajar mengenai kegiatan belajar mengajar, (2) pemahaman pamong belajar mengenai pengkajian program PAUDNI, dan (3) pemahaman pamong belajar mengenai pengembangan model PAUDNI. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SKB Wilayah 2 Kota Padang, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Subjek penelitian terdiri atas pamong belajar dan Kepala SKB yang dilakukan secara purposive. Berdasarkan hasil kajian lapangan disimpulkan bahwa dari tiga unsur tugas pokok pamong belajar yaitu kegiatan belajar mengajar, pengkajian program dan pengembangan model PAUDNI, semua pamong belajar telah melaksanakan pada unsur kegiatan belajar mengajar. Namun, sebanyak Sembilan orang pamong belajar belum melaksanakan pada unsur pengkajian program dan pengembangan model PAUDNI berdasarkan tahapan kegiatan yang telah ditetapkan dalam petunjuk teknis. Hal ini disebabkan karena rendahnya pemahaman pamong belajar terutama pada unsur pengkajian program dan pengembangan program PAUDNI, belum adanya kesempatan untuk melaksanakan, belum adanya dukungan anggaran dari pemerintah, faktor usia, dan jenjang pendidikan yang berbeda. Rekomendasi dari penelitian: (1) perlu adanya bimbingan yang bersifat teknis oleh Kepala SKB dalam pelaksanaan kegiatan pengkajian program dan pengembangan model PAUDNI serta mendatangkan tim ahli/pakar/praktisi yang kompeten di bidang tersebut. (2) ditingkatkannya pemahaman pamong belajar mengenai kegiatan pengkajian program dan pengembangan model PAUDNI dengan mengakses informasi terbaru dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang bersifat ilmiah

    STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Abstrak: Penelitian memiliki tujuan untuk mendeskripsikan gambaran tentang strategi yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan di SDN Pengampelan, Provinsi Banten. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, kepala sekolah SDN Pengampelan menjadi informan kuncinya. Kemudian teknik pengumpulan datanya yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.  Tahapan pada penelitian ini yaitu pemilihan data, pengkajian, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa strategi yang digunakan oleh kepala Sekolah ialah dengan beberapa strategi yakni pada guru, dengan meningkatkan kualitas guru, meningkatkan prestasi akademik dan non akademik siswa. Sedangkan pada pelaksanaanya yakni melibatkan guru pada kegiatan pelatihan serta seminar, melakukan kegiatan bimbingan belajar (bimbel) di sekolah, remedial khusus dan kegiatan ekstrakurikuler berupa ekstrakulikuler olah raga dan seni, serta memberikan jam belajar tambahan kepada siswa yang memiliki nilai kurang baik. Sedangkan dalam peningkatan sarana prasarana kepala sekolah membuat perencanaan sarana yang dibutuhkan, pengadaan dan pemeliharaaan sarana prasarana melalui dana BOS. Abstract:  The aim of this research is to describe the strategy used by school principals to improve the quality of education at Pengampelan Elementary School, Banten Province. This study uses a descriptive qualitative, and the principal of SDN Pengampelan acts as the key informant. Data collection techniques used in this study were observation, interviews, and documentation. The stages of the research include data selection, data analysis data verification and conclusion drawing. . Based on the reseach findings, it is know that the principal uses several strategies to improve the quality of the education, including improving the quality of teachers, enhacing students’ academic and non-academic achievements. In implementation, the principal involves teacher in the training and seminar activities, provides tutoring at school, special remedial and extracurricular activities in the form of extracurriculars sports and arts as well as providing additional study hours to students who have poor grades. Meanwhile, in improving infrastructure facilities, the school principal plans the required facilities, procures and maintains infrastructure through BOS funds

    Praktik Pengasuhan: Responsif Genderkah Orangtua Kepada Anak di Dalam Keluarga?

    Get PDF
    Ketidakadilan gender pada anak laki-laki dan perempuan adalah isu yang kompleks dan harus diperangi secara kolektif oleh masyarakat dan pemerintah. Peran keluarga menjadi paling krusial dalam membentuk sikap yang responsive gender. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengasuhan yang diberikan oleh orangtua dengan merujuk pada pertanyaan apakah orangtua responsive gender dalam aktivitas pengasuhan kepada anaknya yang berusia 0-6 tahun di SPNF Kabupaten Bengkulu Tengah. Responsive gender dalam hal ini adalah memberikan akses, partisipasi, control, dan peran kepada anaknya yang masih dalam kategori usia dini. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah orangtua yang mengikutsertakan anaknya dalam program pendidikan anak usia di SPNF-SKB Bengkulu Tengah berjumlah 3 keluarga dengan pola pengasuhan yang berbeda. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis gender model harvard Analisis dilakukan dengan menggunakan butir kriteria kesejahteraan, akses, penyadaramn, partisipasi, dan penguasaan bagi laki-laki maupun perempuan. Hasil penelitian ini adalah pengasuhan yang dilakukan orangtua mengarah pada pengasuhan yang demokrasi dengan menerapkan fungsi harmonisasi keluarga sebagai pola dalam pengasuhan seimbang antara ayah dan ibu. Orangtua memberikan perhatian yang sesuai dengan kebutuhan anak dengan konsistensi dan sistemik tanpa melakukan tindakan membeda-bedakan perempuan dan laki-laki di dalam masyarakat sehingga langkah tersebut mampu menghapus kebudayaan yang mengarah pada ketidaksetaraan gender di dalam masing-masing keluarga.Ketidakadilan gender pada anak laki-laki dan perempuan adalah isu yang kompleks dan harus diperangi secara kolektif oleh masyarakat dan pemerintah. Peran keluarga menjadi paling krusial dalam membentuk sikap yang responsive gender. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengasuhan yang diberikan oleh orangtua dengan merujuk pada pertanyaan apakah orangtua responsive gender dalam aktivitas pengasuhan kepada anaknya yang berusia 0-6 tahun di SPNF Kabupaten Bengkulu Tengah. Responsive gender dalam hal ini adalah memberikan akses, partisipasi, control, dan peran kepada anaknya yang masih dalam kategori usia dini. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah orangtua yang mengikutsertakan anaknya dalam program pendidikan anak usia di SPNF-SKB Bengkulu Tengah berjumlah 3 keluarga dengan pola pengasuhan yang berbeda. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis gender model harvard Analisis dilakukan dengan menggunakan butir kriteria kesejahteraan, akses, penyadaramn, partisipasi, dan penguasaan bagi laki-laki maupun perempuan. Hasil penelitian ini adalah pengasuhan yang dilakukan orangtua mengarah pada pengasuhan yang demokrasi dengan menerapkan fungsi harmonisasi keluarga sebagai pola dalam pengasuhan seimbang antara ayah dan ibu. Orangtua memberikan perhatian yang sesuai dengan kebutuhan anak dengan konsistensi dan sistemik tanpa melakukan tindakan membeda-bedakan perempuan dan laki-laki di dalam masyarakat sehingga langkah tersebut mampu menghapus kebudayaan yang mengarah pada ketidaksetaraan gender di dalam masing-masing keluarga

    PENERAPAN MODEL EVALUASI KIRKPATRICK EMPAT LEVEL DALAM MENGEVALUASI PROGRAM DIKLAT DI BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) LEMBANG

    Get PDF
    Abstract: In Improving Human Resource Development (PSDM), the Lembang Center for Agricultural Training (BBPP) is the right place to carry out technical training and functional training in agriculture. It has been proven that BBPP Lembang has printed a lot of skilled workers in the field of agriculture, this can be used as an indicator of the success of this training institution, not only that, the welfare of the farmers has also increased. BBPP Lembang is one of the places that can be used as a job that helps reduce the number of people who do not get jobs. To improve the ongoing training and on target BBPP Lembang always conducts evaluation activities that aim to see the success of the programs that have been held and follow up on the weaknesses that were obtained when the evaluation process took place both at the beginning of the program and at the end of the program. The application of the Kirkpatrick Four Level Evaluation Model is used as a frame of reference for evaluating programs, where evaluations at levels 1 and 2 will produce information for the organization about conducting training both in the middle and the end. Whereas levels 3 and 4 produce information that focuses on the impact of training for organizations and trainees. Abstrak: Dalam Meningkatkan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM), Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menjadi tempat yang tepat sasaran untuk melaksanakan pelatihan teknis dan pelatihan fungsional di bidang pertanian. Sudah terbukti BBPP Lembang banyak sekali mencetak tenaga yang handal dibidang pertanian, hal ini bisa dijadikan sebagai indicator keberhasilan dari lembaga diklat ini, bukan hanya itu, kesejahteraan para petani pun sudah meningkat. BBPP Lembang menjadi salah satu wadah yang bisa dijadikan sebagai lapangan kerja yang membantu mengurangi jumlah warga yang tidak mendapatkan pekerjaan. Untuk meningkatkan pelatihan berkelanjutan dan tepat sasaran BBPP Lembang senantiasa melakukan kegiatan evaluasi yang bertujuan melihat keberhasilan program yang telah diselenggarakan dan menindaklajuti kelemahan-kelemahan yang didapat ketika proses evaluasi berlangsung baik di awal program dan maupun diakhir program. Penerapan Model Evaluasi Kirkpatrick Empat Level dugunakan sebagai kerangka acuan untuk mengevaluasi program, dimana evaluasi pada level 1 dan 2 akan mengasilkan informasi untuk organisasi tentang penyelenggaraan pelatihan baik diwal-tengan dan akhir. Sedangkan pada level 3 dan 4 menghasilkan informasi yang berfokus pada dampak pelatihan bagi organisasi dan peserta pelatiha

    MODEL KONSEPTUAL PELATIHAN CEFE UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN UMKM DI KOTA CIMAHI PROVINSI JAWA BARAT

    Get PDF
    This study aims to to provide a study by describing the conceptual model of CEFE training in perfecting the entrepreneurship training program.method applied is a qualitative approach with Emic's view, then data collection involves MSME actors, assistants, and coordinators as well as data collection tools by observation, documentation, interviews, and tests. Based on the results of the study, it was found that the conceptual model of CEFE training was very helpful in training management and specifically to deal with problems in the business world, then based on the discussion conducted on the conceptual model of the training it was more structured and focused when compared to not implementing the training model, then this management applied real simulation into the world of entrepreneurship which makes this model very suitable to be applied to entrepreneurship training programs. The impact of this research is to create insight into job opportunities, increase entrepreneurial insight and create a family spirit, as well as train participants to develop businesses through business partners. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memberikan kajian dengan mendeskripsikan model konseptual pelatihan CEFE dalam menyempurnakan program pelatihan kewirausahaan. Metode penelitian yang diterapkan adalah pendekatan kualitatif dengan pandangan Emic, kemudian pengumpulan data melibatkan pelaku UMKM, pendamping, dan koordinator serta alat pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi, wawancara, dan tes. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa model konseptual pelatihan CEFE sangat membantu dalam manajemen pelatihan dan khusus untuk menangani permasalahan di dunia usaha, kemudian berdasarkan pembahasan yang dilakukan mengenai model konseptual pelatihan tersebut lebih terstruktur dan fokus jika dibandingkan dengan tidak menerapkan model pelatihan, kemudian pada manajemen ini menerapkan simuasi nyata ke dunia wirausaha yang membuah model ini menerpkan simulasi model pelatihan, kemudian pada manajemen ini menerapkan simulasi nyata ke dunia wirausaha yang membuat model ini sangat cocok untuk diterapkan pada program pelatihan kewirausahaan. Dampak dari penelitian ini adalah menciptakan wawasan peluang kerja, menambah wawasan kewirausahaan dan menciptakan semangat kekeluargaan, serta melatih peserta untuk mengembangkan usaha melalui mitra usaha

    Pentahelix Based Entrepreneurship Management at PKBM Asholahiyah

    Get PDF
    Purpose: This study aims to find out how to manage the entrepreneurial potential of the village with the method of building cross-stakeholder cooperation (penta helix), then to improve entrepreneurship skills in an effort to improve the welfare of rural communities. Theoretical Framework: The theoretical framework used is entrepreneurship theory, pentahelix theory and community learning center (PKBM). Design/Methodology/Approach: This study uses a quantitative approach, namely research based on assumptions, then determined several variables through the right research instruments. The number of respondents was 30 PKBM students.   Findings: The results of the study show extraordinary results, meaning that the contributors have proven to benefit from this research, starting from the skill factor in mapping business capabilities, besides showing positive results, meaning that participants have proven to benefit from this research starting from the knowledge aspect of mapping business potential. , determination of marketing strategies, and business management techniques. Research, Practical & Social implications: The practical implication is that the program has succeeded in increasing participants' knowledge of the penta helix principle, the use of various media to market products, and the flow of entrepreneurial capital. loans for MSME development. Implications/Originality/Value: Furthermore, pentahelix-based entrepreneurial management has an impact on increasing the ability of entrepreneurship skills according to the entrepreneurial potential of the existing village, carried out systematically and sustainably, then managing appropriate marketing strategies, and business control techniques

    Bimbingan teknis pengelolaan nomor induk berusaha (NIB) berbasis online single submittion (OSS) bagi pelaku UMKM Binaan Perkumpulan Rumah Pintar Di Kabupaten Kuningan

    Get PDF
    Masih terdapat beberapa UMKM di Kabupaten Kuningan yang belum memiliki legalitas atau izin usaha, serta menimbulkan dampak menurunnya terhadap akses pasar dan pertumbuhan usahanya. Namun, penerapan Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui Online Single Submittion (OSS) seringkali masih menjadi kendala bagi pelaku usaha, terutama pelaku UMKM yang kurang memahami proses dan persyaratan yang diperlukan. Tujuannya pengabdian pada masyarakat ini adalah memberikan solusi melalui bimbingan teknis mengenai pengelolaan dan pembuatan NIB berbasis OSS. Metode implementasi melibatkan 40 pelaku UMKM yang merupakan binaan Rumah Pintar Provinsi Jawa Barat, dengan kegiatan dilaksanakan pada Kamis, 3 Agustus 2023, di Graha Wisesa, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kuningan. Metode bimbingan teknis, melalui tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi diterapkan untuk mengoptimalkan pemahaman mengurus NIB dan izin usaha melalui platform OSS. Hasilnya menunjukkan peningkatan pemahaman para pelaku UMKM tentang pentingnya NIB, memperluas akses pasar, dan mengurangi hambatan birokrasi. Program inimengurangi rintangan birokrasi, membuka peluang pasar yang lebih luas, serta meningkatkan kredibilitas dan potensi pertumbuhan UMKM di wilayah Kabupaten Kuningan
    corecore