Investigation on the Dynamic Stability of the Berm Breakwaters

The development of erosion control structures as a mitigation to maintain the open coast beaches has grew well throughout the years. Breakwater is one of the methods to address the problem where it functions by reducing wave energy transmitted at the shoreline. The purpose of this study is to investigate the behavior and stability of the reshaping breakwater subject to the variations of wave characteristics. Apart from that, this research study is conducted to get a better understanding on how the reshaped profile will obtain its stability. The gradation and shape of the armor stone used as well as the design cross section of the physical model have been initially set as independent parameters

STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

Puncak Darajat Desa Pasirwangi merupakan salah satu objek wisata alam berupa air panas yang yang saat ini sedang ramai dikunjungi di Kabupaten Garut. Dengan terus meningkatnya jumlah kunjungan setiap tahunnya di Puncak Darajat Desa Pasirwangi menjadi salah satu tantangan untuk pihak pengelola agar dapat terus mengembangkan objek wisata tersebut agar para wisatawan tidak merasa bosan dengan atraksi wisata tersebut dan tentunya dapat bersaing dengan objek wisata lain yang berada di sekitar kawasan Puncak Darajat Desa Pasirwangi. Sektor pertanian dan sektor pariwisata yang sangat berkembang baik setiap tahunnya di Kabupaten Garut dapat digabungkan manjadi satu atraksi wisata yang menarik dan beredukasi yaitu agrowisata. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan kualitatif. Metode analisis yang digunakan adalah SWOT. Metode analisis SWOT digunakan untuk melihat suatu topik atau permasalahan yang terdapat di Puncak Darajat Desa Pasirwangi dari empat sisi yang berbeda yaitu kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), ancaman (treath). Faktor internal yang dimiliki oleh Puncak Darajat Desa Pasirwangi ini meliputi kekuatan dan kelemahan yaitu atraksi, lokasi, fasilitas, pemasaran, aksesbilitas, SDM, pengembangan agrowisata, lahan kosong yang luas. Sementara faktor ekternal yang dimiliki Puncak Darajat Desa Pasirwangi yaitu perkembangan pariwisata Kabupaten Garut saat ini yang sedang ditingkatkan, perkembangan teknologi yang semakin canggih, menikatnya trend berwisata ke kawasan Darajat, serta ancaman dari faktor eksternal seperti bencana alam, kebijakan pemerintah, pesaing baru, dan perilaku masyarakat terhadap kegiatan pariwisata. Hasil penelitian untuk Puncak Darajat Desa Pasirwangi ini yaitu, pembuatan struktur organisasi/manajemenya lebih diperhatikan, pemberdayaan masyarakat lokal sehingga tidak menimbulkan banyak permasalahan dengan warga sekitar. Berdayakan masyarakat tersebut dalam hasil olah agrowisata agar masyarakat dapat membuat hasil karya olahan khusus daerah tersebut, pemberian penyuluhan tentang pentingnya pariwisata terhadap masyarakat oleh pemerintah, serta melibatkan SDM yang berlatar belakang pariwisata.----------Puncak Darajat Pasirwangi Village is one of nature tourism object with hot water form in Garut regency, that nowadays often visited by tourists. The increasing of visiting number every years at Puncak Darajat Pasirwangi Village, makes it a challenge to developer to develop the tourism object so tourist won’t feel boring with the attractions and of course to make it can stand competing with any other tourism object near Puncak Darajat The agriculture sector and tourism sector that developed very well every years in Garut regency could be combined as an attractive and educated tourism attraction called agro-tourism. Research method in this research is qualitative. The analytical method in this research is SWOT. SWOT analysis method used to see one topic or a problem in Puncak Darajat Pasirwangi Village from four different sides which are strength, weakness, opportunity, and thread. The internal factors in Puncak Darajat including strength and weakness are attraction, location, facility, marketing, accessibility, human resource, agro-tourism development, and wide free space. Meanwhile the external factors in Puncak Darajat Pasirwangi Village are tourism development in Garut regency that nowadays is being improved, technology development that more sophisticated, increasing of tourism trend to Darajat area, and threads form external factors such as natural disaster, government policies, new competitors, and society’s behavior of tourism activity. The result of this research in Puncak Darajat Pasirwangi Village are to make the organization structure have more attention, and empowerment of local people so it won’t make many problems with the society. The empowerment of local people could be in the agro-tourism sector that local people can make specific things from the area, training about how important tourism is from government, and involve human resources that have tourism background

RANCANG BANGUN ALAT KONVEYOR PADA MESIN PENGGILING PADI

This research aims to design a conveyor on a rice grinder and determine the capacity when the conveyor process works. The research was conducted at the Mopah Lama workshop in Merauke. This study used an experimental method by designing the shape of a conveyor for a rice grinding machine and then proceeding to test the tool by observing parameters or measuring predetermined variables. This research produced a conveyor that was in accordance with the design and dimensions of the tool with a slope of 45O, a length of 2.98 cm, a width of 30 cm, and a height of 2.60 cm. The results showed that at the engine speed of 1500 rpm and the screw conveyor 112.5 rpm, the average working capacity of the tool was 384 kg/hour, with the average grain peeling being 0.6 kg/hour. At the engine speed of 1700 rpm and the screw conveyor 127.5 rpm, the average working capacity of the tool was 522 kg/hour with the average flaking of the grain of 3.72 kg/hour, and at the engine speed of 1900 rpm and screw conveyor 142.5 rpm, the average working capacity of the tool was 603.6 kg/hour with the average grain exfoliation of 6.6 kg/hour. This tool will work effectively at low rotational speeds.Penelitian ini bertujuan untuk merancang konveyor pada mesin penggiling padi dan mengetahui kapasitas saat proses konveyor bekerja. Penelitian dilakukan di bengkel Mopah Lama di Merauke. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan merancang bentuk conveyor untuk mesin penggiling padi kemudian dilanjutkan dengan pengujian alat dengan mengamati parameter atau mengukur variabel yang telah ditentukan. Penelitian ini menghasilkan conveyor yang sesuai dengan desain dan dimensi alat dengan kemiringan 45O, panjang 2,98 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 2,60 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada putaran mesin 1500 rpm dan screw conveyor 112,5 rpm, kapasitas kerja rata-rata alat adalah 384 kg/jam, dengan rata-rata pengupasan butir 0,6 kg/jam. Pada putaran mesin 1700 rpm dan konveyor ulir 127,5 rpm, kapasitas kerja rata-rata alat adalah 522 kg/jam dengan rata-rata pengelupasan butir 3,72 kg/jam, dan pada putaran mesin 1900 rpm dan konveyor ulir. 142,5 rpm, kapasitas kerja rata-rata alat adalah 603,6 kg/jam dengan rata-rata pengelupasan butir 6,6 kg/jam. Alat ini akan bekerja efektif pada kecepatan putaran rendah

Effect of centella asiatica (pegaga) fresh extract on learning and memory enhancement in rats / Nurul Wahida Abd Rahman

Memory disorders such as Alzheimer's disease and Parkinson's disease occurred mainly due to aging process. Aging will cause the degeneration of neurons and functional neuronal cells will decrease. The function ofmemory will decline by time thus will reduce the abilities of learning and memory processes. There are various synthetic drugs available for the treatment ofthese diseases. However, it will give bad side effects to the people who consumed it for the long-term period. Hence, the usage of natural product become a major choice among them. Centella asiatica has been used to treat ulcer, asthma, and inflammation. It has been reported to possess antitumor, antioxidant, and antibacterial properties. Unfortunately, there is lack of scientific report about its ability to improve learning and memory status. The present study was conducted to study the effect of Centella asiatica fresh extract on learning and memory enhancement in rats. Two different species of Centella asiatica have been used which are small type and big type. The rats were divided into four groups which are control, low dose, medium dose, and high dose that were supplemented with distilled water, 6 mg/kg, 12 mg/kg, and 24 mg/kg respectively for six weeks. The extracts were given orally by force-feeding except for control group. After six weeks, the behavioural study assessment (Novel Object Discrimination) was carried out. Performance of the rats were evaluated by the time of exploring familiar and novel object and also the discrimination index (D2). Based on the results, low dose group of rats supplemented with Centella asiatica small type showed a positive value of D2 which indicates that they spent more time in exploring novel object compared to familiar object but it is not significantly different compared to control. The medium and high dose groups showed a negative values ofD2. Therefore, the effective dosage of this extract is 6 mg/kg. However, for rats that were supplemented with Centella asiatica big type extracts, all of them gave a positive value of D2 but only low dose group was significantly different to control group. This study suggested that both types ofCentella asiatica enhanced the learning and memory in rats. This study also showed that the big type of Centella asiatica fresh extract is more effective compared to Centella asiatica small type fresh extract

Salivary gland histology of the larva red palm weevil, Rhynchophorus ferrugineus (coleoptera: dryophthoridae)

Red Palm Weevil (RPW), Rhynchophorus ferrugineus (Olivier 1790) is a very destructive phytophagous insect pest to plants under family Arecaceae. The remarkable abilities of RPW to destroy the host plant have been attributed to its feeding behaviors and the functions of the salivary gland. The study describes the salivary gland histology of the larva RPW to assist in understanding the feeding habits of the pest. The observation was done by using light microscopy of Zeiss Image Analyzer with Axio Vision and Zeiss Axioscope with iSolutionlite softwares. RPW salivary gland tissues were stained with haematoxylin and eosin stains. Our study revealed, a unique ring-shaped acinar gland that encircled the crop of the larva. The two halves of the gland are long, wide and flatten leaf-like structures. The acini found are of different sizes and consist of two cell types, the zymogen and parietal cell. The cellular features observed suggest that the zymogen cells and parietal cells play different roles in salivary gland regulations. The results also revealed that the gland is heavily tracheated which might support the active feeding of the pest. The findings of the study could aid on preliminary understanding on the vigorous feeding of RPW larva that silently killing the host plant inside out

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA DI DESA GILI GEDE INDAH KECAMATAN SEKOTONG KABUPATEN LOMBOK BARAT

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya pemerintah serta faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan desa wisata di Desa Gili Gede Indah Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan penelitian antara lain Kepala Desa, Sekretaris Desa, Pemilik Warung, Anggota PKK, Pemandu Wisata, dan Pembersih Pantai di Desa Gili Gede Indah. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data kemudian penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan desa wisata di Desa Gili Gede Indah Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat yaitu pembangunan jalan rabat dan vaping blok, pengadaan gazebo (berugak), pembentukan kelompok pembersih pantai, pelatihan dan kursus Bahasa Inggris serta pelatihan dan pembinaan kelompok pengrajin. Bantuan modal, bantuan pembangunan prasarana, bantuan pendampingan, penguatan kelembagaan, dan penguatan kemitraan. Faktor pendukung diantaranya partisipasi masyarakat sangat tinggi, mampu membangun potensi-potensi yang ada, dan dukungan dari pemerintah daerah. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya fasilitas umum kawasan seperti jalan lingkar kawasan, toilet, TPA sampah, PDAM, penerangan jalan, kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan dan belum tersedianya rumah produksi sebagai wadah pelayanan berkreasi

Morphology and histology of the defensive glands of stick insect, Abrosoma johorensis

This study was conducted to identify the morphology and histology of defensive glands of stick insect, Abrosoma johorensis (Phasmida: Aschiphasmatidae). Samples were collected from Mount of Ledang, Johor. Observation of gross morphology in-situ and ex-situ on the defensive gland of A. johorensis have been done using stereo microscope Carl Zeiss V12) connected to Canon EOS 1000D with LAS EZ software. Cell of A. johorensis’s defensive gland were stained using a special staining procedure that is Periodic Acid Schiff’s reagent and Alcian Blue method. Histological slides were viewed using light photomicroscope Carl Zeiss Axio Scope A1 with iSolutionLite v1.0 software. The defensive gland morphology showed that male individual of A. johorensis have a smaller size of gland compared to female individual. Histological study showed that the defensive gland structures consist of secretory epithelium and surrounded by layer of muscles known as longitudinal muscles and circular muscles. Observation on ultrastructure of the defensive gland was able to discover several components and organelle lies within the secretory epithelium region that might take part in the production of chemical secretion such as epithelial cells, pigment granules, ductules, vesicles, mitochondria, tracheols and secretory apparatus

PERBEDAA PENGARUH SLUMP STRETCHING NEUROMOBILIZATION DENGAN WILLIAM FLEXION EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN FUNGSIONAL LBP MYOGENIC

Latar belakang: Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal akibat dari ergonomi yang salah. 90% kasus LBP bukan disebabkan oleh kelainan organik, melainkan oleh kesalahan posisi tubuh dalam bekerja. Beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian LBP meliputi karakteristik individu misal usia, jenis kelamin, Indeks Massa Tubuh (IMT), tinggi badan, kebiasaan olahraga, lama kerja dan posisi kerja. Faktor dari Low Back Pain Myogenic adalah adanya spasme otot daerah punggung bawah sehingga mengakibatkan rasa nyeri dan terjadi potensial adanya keterbatasan saat bergerak. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh perbedaan Slump Stretching Neuromobilization dan William Flexion Exercise terhadap peningkatan fungsional LBP Myogenic. Metode: Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental dengan pre and post test design. Sampel penelitian ini pasien yang mengalami LBP Myogenic di TOKO BATIK PLENTONG dimana kelompok eksperimen 1 diberikan perlakuan Slump Stretching Neuromobilization dan kelompok eksperimen 2 diberikan perlakuan William Flexion Exercise. Intervensi dilakukan selama 4 minggu dengan frekuensi latihan 3 kali seminggu. Alat ukur pada penelitian ini adalah Oswestry Disability Index. Hasil: hasil uji hipotesis III menggunakan independent sample t-test diperoleh nilai p : 0,446 (p<0,05). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh Slump Stretching Neuromobilization dan William Flexion Exercise terhadap peningkatan kemampuan fungsional pada pasien Low Back Pain Myogenic. Saran: diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk memperpanjang waktu penelitian untuk mengetahui keefektifan intervensi yang diberika

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGHIAS BUSANA DENGAN TEKNIK SULAMAN FANTASI DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA

Penelitian ini bertujuan untuk (a) melihat penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dalam mata pelajaran menghias busana dengan teknik sulaman fantasi siswa kelas XI Tata Busana SMK Karya Rini Yogyakarta. (b) Mengetahui peningkatan hasil belajar dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada mata pelajaran menghias busana siswa kelas XI Tata Busana SMK Karya Rini Yogyakarta. Penelitian ini merupakan. Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis dan Taggart yang dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, serta refleksi. Kompetensi Dasar yang dipilih yaitu menganalisis rancangan sulaman fantasi dalam suatu produk. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Tata Busana SMK Karya Rini Yogyakarta yang berjumlah 21 siswa. Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi pelaksanaan metode pembelajaran Two Stay Two Stray, tes unjuk kerja, dan dkumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif dalam presentase. Hipotesis Tindakan adalah adanya peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran Menghias Busana Kelas XI Tata Busana SMK Karya Rini Yogyakarta dengan mencoba menerapkan metode pembelajaran Two Stay Two Stray. Penerapan metode pembelajaran pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) sesuai sintak yang disandingkan dengan pendekatan saintifik bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar menghias busana pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Karya Rini Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai hasil belajar menghias busana dari siklus I dengan rata-rata 75,98 menjadi 84,67 pada siklus II, dan prosentase ketuntasan belajar meningkat dari siklus I sebesar 57,14% menjadi 100% pada siklus II

Analisis Economic Value Added (EVA) untuk mengukur kinerja keuangan pada PT. Unilever Tbk. Periode 2006-2008

ABSTRAK Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan terdapat banyak metode yang dapat digunakan, salah satunya adalah Economic Value Added (EVA). EVA untuk megukur kinerja keuangan yang menghitung laba ekonomi suatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja keuangan PT. Unilever Tbk pada tahun 2006-2008 dengan menggunakan analisis EVA. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif yang memberikan gambaran apakah pada tahun 2006 hingga tahun 2008 PT. Unilever Tbk, mampu memberikan nilai tambah ekonomi bagi para investor atau tidak. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari pojok BEI Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa PT. Unilever Tbk pada tahun 2006 hingga 2008 mampu menciptakan nilai EVA positif. Hal ini menunjukkan bahwa selama periode penelitian PT. Unilever Tbk mampu memberikan nilai tambah ekonomi kepada para investor. Sehingga para investor tidak perlu merasa khawatir apabila akan berinvestasi karena PT. Unilever Tbk mempunyai kinerja yang baik dengan adanya nilai tambah ekonomi yang naik dari tahun ketahun. Dan hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak mengalami kesulitan untuk melakukan kewajibannya kepada para penyedia dana terutama para pemegang saham. ABSTRACT To measure company's finance performance there are a lot of methods that can be used, one of them is Economic Value Added (EVA). EVA is used to measure finance performances that calculates economic profits of a company. This research is aimed at measuring finance performance of PT. Unilever Tbk. in 2006-2008 by using EVA analysis. This research is conducted by using descriptive method that gives a description whether in 2006 until 2008 PT. Unilever Tbk. can assign economic value added to all investors or not. This type of research is a case study. Whereas the data used in this research are secondary data obtained from BEI corner of Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang, Based on the calculation and analysis results it can be known that PT. Unilever Tbk. in 2006 till 2008 could create a positive EVA. This condition indicates that during the research period PT. Unilever Tbk could assign economic value added to the investors. So the investors need not worry to invest because PT. Unilever Tbk has a good performance with the existence of economic value added that develope from year to year. This condition indicates that this company does not have difficulties to conduct its obligation to the fund providers especially the stockholders