19 research outputs found

    Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Post Open Reduction Internal Fixationpasca Fracturecruris 1/3 Distal Dextra

    Get PDF
    Latar Belakang : Frakturcruris 1/3 distal dextra adalah patah tulang yang terjadi pada tulang tibia dan fibula bagian kanan yang terletak pada 1/3 bagian bawah dari tulang. Fraktur merupakan trauma yang dapat menimbulkan nyeri, penurunan kekuatan otot, keterbatasan lingkup gerak sendi, oedema dan keterbatasan kemampuan fungsional pada kaki kanan yaitu berjalan. Tujuan : Untuk mengetahui pelaksanaan Fisioterapi dalam mengurangi nyeri, meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan lingkup gerak sendi, menurunkan oedema, dan mengembalikan fungsional jalan pada kasus frakturcruris 1/3 distal dextra dengan menggunakan modalitas Terapi Latihan (TL). Hasil : setelah dilakukan terapi selama 6 kali didapat hasil penilaian nyeri diam T1 : 5 menjadi T6 : 3, nyerigerak T1 : 8 menjadi T6 : 6, nyeritekan T1 : 6 menjadi T6 : 4, peningkatan lingkup gerak sendi lutut S : T1 : 0-0-0 menjadi T6 : 0-0-10, lingkup gerak sendi pergelangan kaki aktif S T1 : 0-0-0 menjadi T6 : 0-0-5, pasif T1 : 0-0-5 menjadi T6 : 0-0-10, peningkatan kekuatan fleksor lutut T1: 3+ menjadi T6 : 4-, ekstensorlutut T1 : 3+ menjadi T6 : 4, dorsal fleksor T1 : 1 menjadi T6 : 2, plantar fleksor T1 : 1 menjadi T6 : 2, penurunan oedema untuk lingkar segmen T1 : 28 menjadi T6 : 27, 5cm keproksimal T1 : 23 menjadi T6 : 21, 10cm keproksima l 27 menjadi T6 : 26, 5cm ke distal T1 : 27 menjadi T6 : 25, 10cm ke distal T1 : 23 menjadi T6 : 22. Kesimpulan :Terapi Latihan (TL) dapat mengurangi nyeri, meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan lingkup gerak sendi, penurunan oedema serta meningkatkan kemampuanfungsional jalan

    Fungsi Keluarga terhadap Pendidikan Karakter Anak Usia Sekolah Dasar di Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul

    Get PDF
    Keluarga menjadi agen penting dalam membentuk kepribadian anak. Era globalisasimembawa dampak negatif bagi kepribadian anak. Pendidikan karakter melalui fungsikeluarga diharapkan mampu untuk mengatasi dampak negatif tersebut. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui fungsi keluarga dan pendidikan karakter anak usia Sekolah Dasar(SD) serta mengetahui hubungan fungsi keluarga terhadap pendidikan karakter anak usia SDdi Kecamatan Saptosari. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif menggunakan dataprimer dengan pendekatan sensus. Data yang terkumpul dianalisis dengan deskriptif frekuensiuntuk mengetahui fungsi keluarga dan pendidikan karakter anak, dan uji chi square untukmengetahui hubungan keduanya. Hasil penelitian menunjukkan (1) Fungsi keluarga diKecamatan Saptosari dalam kategori berfungsi. (2) Pendidikan karakter anak usia SD diKecamatan Saptosari dalam kategori baik. (3) Fungsi keluarga terhadap pendidikan karakteranak usia Sekolah Dasar menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan dengan nilaisignifikansi sebesar 0,00

    Analisis Hasil Belajar Siswa Berdasar KKM dalam Pembelajaran Tematik Integratif Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 02 Ploso Jumapolo

    Get PDF
    The purpose of writing this study is to: 1) Describe how the teacher determines the criteria for student learning outcomes. 2) Analyze the way the teacher uses KKM in determining student learning outcomes. 3) Describe the learning outcomes obtained by students based on KKM. 4) Describe the teacher's constraints in determining learning outcomes students based on KKM. 5) Analyzing the solutions used by the teacher in determining student learning outcomes based on KKM. The type of research used is descriptive qualitative research. The technique of collecting data is by interview, observation, and documentation, while the qualitative data analysis techniques use the concepts of Miles and Huberman. The validity of the data is obtained through source and technique triangulation. The results of the study indicate that: 1) Teachers in determining the criteria for learning outcomes by first determining indicators of achievement of competencies, 2) Determination of learning outcomes based on KKM using establishing KKM KD. Then students reach indicators in the learning process, 3) Learning outcomes obtained students based on the KKM are different. But the average thematic learning outcomes of class IV students have been able to reach the KKM in integrative thematic learning, 4) The obstacles faced in determining student learning outcomes based on KKM are the differences in intake and carrying capacity, 5) Teachers and principals try to overcome these obstacles, by way of deliberation, besides that the teacher also talks with colleagues

    ANALISIS MUTU PRODUK DI PT PERKEBUNAN TEH TAMBI (STUDI KASUS DI UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH)

    Get PDF
    Abstract The hard competition and consumer behaviour that choose high quality product become the reason why companies have to pay attention seriously at quality control. From the last three-year-data of Bedakah Estate Unit (one of estate units in Tambi, Ltd), we see that the realization of first quality product is always under the standard set by the Tambi, Ltd Hence, this research intends to knowIthe factors that cause the quality of product is under the standard and whether each of production stages influences the quality of final product. This research is expected to be a consideration for Tambi, Ltd in establishing quality control strategy especialbi in Bedakah Estate Unit. This research uses primary and secondary data. Sampll is taken from the twenty-four-month production data of Bedakah Estate Unit from January 1999 to December 2000. This research applies Statistical Quality Control (SQC) in its analysis. The analysis uses X-Bar Control Charts by taking the population sample, analysing, and concluding it according to the characteristics of the sample statistically. From the analysis of data of harvesting, withering, drying, and sorting procces which produces final product, we conclude that : 1. in harvesting process, the quality values are spreaded in the control line. Nevertheless, the quality values show a peculiar pattern. It means that there is a particular reason 2. withering and drying process show that the control charts is controlled because all of the spreaded quali4Ivalues in the control line don't show a queer pattern 3. the sorting process which produces final product shoWs that the quality values are spreaded in the control line. However, the quality values show a queer pattern. It means that there is a particular pattern. The existing description in the last process is merely because the initial process (harvesting process) deviates from the standard set by the company, that is, the quality of basic materials is under the standard From this research, we suggest the chief of factory department at Bedakah Estate Unit to make the control charts of each stage process according to the process from time to time. Abstraksi Kondisi persaingan yang semakin ketat dan sikap konsumen yang mernilih produk bermutu, menyebabkan perusahaan hams secara bersungguh-sungguh memperhatikan pengendalian mutu. Di Unit Perkebunan Bedakah (salah satu dari tiga unit perkebunan yang ada di PT Perkebunan Teh Tambi) ditemui bahwa realisasi produk mutu I selalu di bawah standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan, seperti yang dapat dilihat pada data tiga tahun terakhir di Unit Perkebunan Bedakah tersebut. Untuk itu penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan mutu di bawah standar dan apakah tiap-tiap tahapan proses produksi mempengaruhi mutu produk akhir. Diharapkan basil penelitian ini dapat dijadilcan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menetapkan strategi pengendalian mutu produk di PT Tambi, khususnya Unit Perkebunan Bedakah. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder, di mana sampel diambil dari data produksi yang ada di Unit Perkebunan Bedakah selama 24 bulan, yaitu Jarman 1999 sampai dengan Desember 2000. Teknik analisis yang digunakan adalah Statistical Quality Control (SQC), yaitu dengan menggunakan Peta Kontrol X-Bar, dengan cara mengambil sampel populasi, menganalisisnya, kemudian menarik kesimpulan berdasarkan karakteristilc-karakteristik sampel tersebut secara statistik. Dart analisis data pada proses pemetikan, pelayuan, pengeringan dan proses sortasi yang menghasilkan produk akhir, dapat disimpulkan bahwa : 1. pada proses pemetikan nilai-nilai kualitas ditebarkan dalam batas-batas kontrol namun menunjukkan pola yang aneh yang berarti ada penyebab khusus 2. pada proses pelayuan dan proses pengeringan menunjukkan bahwa peta kontrol terkendali karma semua nilai kualitas ditebarkan dalam batas-batas kontrol serta tidak menunjukkan pola yang aneh 3. pada proses sortasi yang menghasilkan produk akhir menunjukkan bahwa nilai¬nilai kualitas ditebarkan dalam batas-batas kontrol, namun menunjukkan pola yang aneh, yang berarti ada penyebab khusus. Gambaran yang ada pada proses akhir ini tidak lain disebabkan karena proses awalnya (proses pemetikan) yang menyimpang dart standar yang ditetapkan oleh perusahaan, yaitu mutu bahan baku di bawah standar. Dan penelitian ini, disarankan kepada Kepala Bagian Pabrik di Unit Perkebunan Bedakah untuk membuat peta kontrol dart masing-masing tahapan proses yang berada dalam pengendalian statistikal guna memantau proses yang sedang berlangsung dart waktu ke waktu

    TERAPI DOODLE ART DALAM UPAYA PENCEGAHAN DEMENSIA VASKULAR

    No full text
    Demensia vaskular (vascular dementia/VaD) adalah penyebab demensia terbesar. Insiden gangguan kognitif dan demensia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang mendesak, dan penyakit serebrovaskular seperti stroke seringkali menjadi kontributor utama. Doodle art sebagai bagian dari seni dapat menjadi terapi yang memberikan stimulai sensori dan kognitif bagi klien yang mengalami gangguan neurologis seperti cedera otak, strok, dan tumor otak. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas terapi doodle art terhadap fungsi kognitif pada pasien post-stroke di Semarang. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif dengan pendekatan quasi-experimental pre dan post-test tanpa kelompok kontrol. Sampel penelitian ini penderita paska stroke setidaknya dalam 1 tahun terakhir, berusia > 25 tahun dan dapat berkomunikasi. Penelitian diawali dengan skrining awal tekanan darah dan kemandirian. Responden mengikuti terapi doodle art dalam empat kali pertemuan. Setelah intervensi, pengukuran fungsi kognitif dilakukan kembali. Statistik univariat diujikan untuk melihat karakteristik dan fungsi kognitif responden sebelum dna setelah perlakuan. Data tidak berdistribusi normal menggunakan uji Shapiro Wilk, sehingga perbedaan fungsi kognitif sebelum dan setelah perlakuan dianalisis menggunakan Wilcoxon. Terapi doodle art secara signifikan meningkatkan fungsi kognitif responden (p<0,05). Doodle art sebagai bagian dari seni dapat menjadi terapi yang memberikan stimulai sensori dan kognitif bagi klien yang mengalami gangguan neurologis. Terapi seni dirancang untuk menstimulasi fungsi sensori dan motorik untuk mengaktifkan bagian dari otak yang mengakibatkan gangguan neurokognitif. Intervensi secara berkelompok melibatkan proses kelompok dalam kemampuan orientasi lingkungan. Terapi doodle art dapat menjadi rekomendasi dalam upaya pencegahan demensia.   Keywords: Demensia Vaskular, Stroke, Terapi Doodle ArtDemensia vaskular (vascular dementia/VaD) adalah penyebab demensia terbesar. Insiden gangguan kognitif dan demensia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang mendesak, dan penyakit serebrovaskular seperti stroke seringkali menjadi kontributor utama. Doodle art sebagai bagian dari seni dapat menjadi terapi yang memberikan stimulai sensori dan kognitif bagi klien yang mengalami gangguan neurologis seperti cedera otak, strok, dan tumor otak. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas terapi doodle art terhadap fungsi kognitif pada pasien post-stroke di Semarang. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif dengan pendekatan quasi-experimental pre dan post-test tanpa kelompok kontrol. Sampel penelitian ini penderita paska stroke setidaknya dalam 1 tahun terakhir, berusia > 25 tahun dan dapat berkomunikasi. Penelitian diawali dengan skrining awal tekanan darah dan kemandirian. Responden mengikuti terapi doodle art dalam empat kali pertemuan. Setelah intervensi, pengukuran fungsi kognitif dilakukan kembali. Statistik univariat diujikan untuk melihat karakteristik dan fungsi kognitif responden sebelum dna setelah perlakuan. Data tidak berdistribusi normal menggunakan uji Shapiro Wilk, sehingga perbedaan fungsi kognitif sebelum dan setelah perlakuan dianalisis menggunakan Wilcoxon. Terapi doodle art secara signifikan meningkatkan fungsi kognitif responden (p<0,05). Doodle art sebagai bagian dari seni dapat menjadi terapi yang memberikan stimulai sensori dan kognitif bagi klien yang mengalami gangguan neurologis. Terapi seni dirancang untuk menstimulasi fungsi sensori dan motorik untuk mengaktifkan bagian dari otak yang mengakibatkan gangguan neurokognitif. Intervensi secara berkelompok melibatkan proses kelompok dalam kemampuan orientasi lingkungan. Terapi doodle art dapat menjadi rekomendasi dalam upaya pencegahan demensia

    DUAL-PURPOSE ASSESSMENT FOR SWEETPOTATO

    No full text
    This study aimed to classify the types of sweet potato based on the ratio of total dry matter of roots to vine (R/V) in order to make the option available in integrating the crop-livestock systems. Seventeen sweet potato cultivars were planted in Randomized Complete Block Design with three replications applied at two locations, Malang and Blitar. Each cultivar planted in plot measures 2.5 m x 5 m in Malang and 3.0 m x 5 m in Blitar, and each consists of four rows with a spacing of 25 cm in rows. All cultivars gave a dose of 250 kg NPK fertilizer (15-15-15)/ha twice, one-third of dose given at planting and the remainder in a month after planting. Plants were harvested at four months after planting. Fresh weight and dry weight of storage root, fresh weight and dry weight of vines, harvest index, and the ratio R/V are determined. There was different performance of 17 cultivars planted at two locations. Cultivars planted in Malang were classified into four types, namely forage, which consists of three cultivars among 17 cultivars, low dual-purpose (3 cultivars), high dual-purpose (7 cultivars), and low root production (4 cultivars); while cultivars planted in Blitar turned into the forage type

    PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN, PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN KEPRIBADIAN KEWIRAUSAHA TERHADAP KINERJA UMKM DI TEMBILAHAN

    No full text
    This study aims to determine and empirically test the influence of the use of management accounting information, accounting knowledge and entrepreneurial personality on the performance of SMEs in Tembilahan. The sample in this study was 333 respondents, namely UMKM actors in Tembilahan. This study uses the Multiple Linear Regression data analysis method using SPSS Version 26. The results of the partial hypothesis test show that the use of Management Accounting Information affects the performance of MSMEs in Tembilahan, Accounting Knowledge affects the performance of UMKM in Tembilahan, and Entrepreneurial Personality affects the performance of UMKM in TembilahanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji secara empiris pengaruh penggunaan informasi akuntansi manajemen, pengetahuan akuntansi dan kepribadian kewirausaha terhadap kinerja UMKM di Tembilahan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 333 responden yaitu para pelaku UMKM yang ada di Tembilahan. Penelitian ini menggunakan metode analisis data regresi linear berganda dengan menggunakan SPSS Versi 26. Hasil uji hipotesa secara parsial menunjukan bahwa penggunaan informasi akuntansi manajemen berpengaruh terhadap kinerja UMKM di Tembilahan, pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap kinerja UMKM di Tembilahan, dan kepribadian kewirausaha berpengaruh terhadap kinerja UMKM di Tembilaha

    PEMBUATAN SEL SURYA BERBASIS PEWARNA DENGAN METODE SPRAY COATING

    Get PDF
    Kebutuhan energi saat ini semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan listrik, akan tetapi tidak diimbangi dengan penyediaan bahan bakar fosil yang semakin lama semakin menipis. Ketersediaan energi matahari yang melimpah dimanfaatkan untuk pembuatan sel surya sebagai energi alternative. Sel surya tersensitasi zat pewarna (dye sensitized solar cell, DSSC) adalah pengembangan baru dari sel surya yang memanfaatkan peran zat pewarna (dye). Proses pembuatan larutan TiO2 sebagai bahan untuk menspray dibuat dari serbuk TiO2 yang berasal dari larutan TiCl4. Larutan TiO2 dibuat dengan cara melarutkan 1 gram serbuk TiO2 dalam 100 ml larutan HNO3 konsentrasi 0,1 M menggunakan magnetic stirrer. Serbuk TiO2 dimasukkan sedikit demi sedikit pada suhu 80ºC. Larutan spray yang telah terbentuk kemudian di aduk 1 jam dihitung setelah seluruh serbuk dimasukkan dan dijaga suhunya 80ºC. Larutan yang sudah jadi digunakan menspray.\ Sel surya terdiri dari empat bagian yaitu kaca elektroda, kaca counter electrode, pewarna, dan elektrolit. Kaca elektroda dibuat dengan memanaskan kaca semikonduktor yang telah dibentuk pola 3x1 cm sebagai media spray dan pemanasan kaca semikonduktor dilakukan pada suhu 500ºC. Spray dilakukan dengan waktu 10 detik dan jeda 30 detik dengan volume 10 ml. kondisi ini didapat dari pecobaan variasi sebelumnya. Kaca yang telah dispray lalu disintering pada suhu 500ºC selama 1 jam. Kaca kemudian direndam ke dalam pewarna ruthenium selama 24 jam. Tahap selanjutnya adalah membuat kaca counter electrode dengan metode doctor blade. Sebelum platina dideposisi kaca terlebih dahulu dilubangi untuk memasukkan elektolit. Kaca yang sudah dilubangi kemudian dilapisi dengan platina setelah itu di sintering pada suhu 450ºC selama 1 jam. Proses selanjutnya adalah perekatan kedua kaca dengan menggunakan spacer dengan bantuan panas dari setrika sehingga spacer meleleh. Tahap terakhir adalah pengisian elektrolit dan penutupan lubang dengan kaca preparat. Pengujian dalam pembuatan sel surya dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama adalah pengujian lapisan TiO2 sebelum sel surya dirangkai yaitu pengujian X-Ray Diffracometer (XRD) yang fungsinya untuk menentukan jenis kristal dari TiO2. Berdasar pengujian yang dilakukan didapat hasil kristal TiO2 rutile. Tahap kedua adalah pengujian setelah sel surya dirangkai yaitu uji efi siensi yang bertujuan untuk mengetahui efisiensi kerja dari sel surya. Hasil pengujian diketahui sampel TiCl4 variasi jeda 30 detik merupakan hasil yang paling maksimum dengan Vmaks dan Imaks sebesar 0,53745532 dan 6,90257. 10-5 sehingga diperoleh efisiensi maksimum sebesar 0,012366069%
    corecore