339 research outputs found
Tinjauan Mengenai Cerita Raja Sidabutar Di Tomok Samosir Dalam Sastra Rakyat Batak Toba
Artikel ini menyajikan tentang pentingnya Bahasa daearah dalam kehidupan sehari-hari, dimana Bahasa daerah adalah salah satu faktor yang turut membina pengembangan bahasa nasional Indonesia. Dan bahasa itu adalah sebahagian cabang dari kebudayaan. Cabang yang lain adalah adat istiadat, ilmu pengetahuan, ekonomi, hukum, dan seni. Kebudayaan yang dimaksud penulis adalah “ Segala sesuatu yang terjadi karena USAha tangan dan akal manusia karena penjelmaan budi atau kekuatan akalnya disebut kebudayaan”. Bahasa daerah itu merupakan sumber dalam memperkaya bahasa Indonesia. Di antara bahasa daerah itu termasuklah bahasa daerah Batak Toba. Batak Toba adalah salah satu dari bahasa daerah di Indonesia
The Effect of Ship Crew Competence, Towing Premium Compensation and Ship Crew Retention On Ship Crew Performance Case Study at PT Varia Usaha Lintas Segara
The purpose of this research to identify the effect of ship crew competence, towing premium compensation and ship crew retention on ship crew performance case study at pt varia usaha lintas segara. This study used quantitative methods. The analysis method used in this study is multiple linear regression analysis method. This method is used to analyze the effect of ship crew competence, financial towing premium compensation and ship crew status on the performance of PT Varia Usaha Lintas Segara's crew. The conclusion of this study shows a significant positive influence of towing premium compensation, ship crew competence, and ship crew retention on ship crew performance at PT Varia Usaha Lintas Segara. Multiple linear regression analysis shows that towing premium compensation has a significant positive influence on crew performance, along with increased crew retention. Furthermore, the improved competence of ship crews also contributes significantly positively to their performance, increasing crew retention
Juridical Implications for Rejecting the Transfer of Land Rights Based on the Deed of Sale and Purchase Agreement by the National Land Agency in the Conception of Legal Certainty
The sale and purchase of land rights and their registration have been determined in the UUPA and the laws and regulations under it, the existing regulations stipulate that the transfer of land rights through the sale and purchase must be with the PPAT Deed. The Sale and Purchase Deed must be immediately registered with the Land Office related to legal certainty for the new owner as the holder of the land rights. This study uses an empirical juridical research approach, used to provide a qualitative description of the juridical implications of the rejection of the transfer of land rights. The results of this study are 1) The authority regarding refusing the transfer of land rights through a sale and purchase agreement as described above is the administrative authority at BPN as regulated in Government Regulation Number 24 of 1997 concerning Land Registration. 2) The juridical implications of the rejection of the transfer of land rights through a sale and purchase agreement by the National Land Agency, namely Article 45 paragraph (2) states that if there is a refusal by the Head of the Land Office, this will be submitted in writing, including the reasons for the refusal.Keywords: Buying; Refusal; Selling; Transfer
PERANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM MENEGAKKAN PERATURAN DAERAH TENTANG PELARANGAN MINUMAN BERALKOHOL DI KABUPATEN INDRAMAYU
Minuman beralkohol merupakan salah satu permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat yang bisa menjadi ancaman bagi ketentraman, dan ketertiban di lingkungan. Konsumsi minuman beralkohol dapat memicu terjadinya tindak pidana dan masalah lainnya hingga dapat menimbulkan korban jiwa. Menyikapi dampak negatif tersebut, Pemda Kabupaten Indramayu mengesahkan Perda yang melarang peredaran minuman beralkohol untuk mewujudkan Indramayu zero alcohol. Satuan Polisi Pamong Praja memiliki andil besar sebagai perangkat daerah penegak Perda dan Perkada. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran peranan Satpol PP, faktor penghambat dan pendukung, serta upaya Satpol PP dalam menegakkan Perda tentang Pelarangan Minuman Beralkohol di Kabupaten Indramayu. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan pendekatan induktif, penelitian ini menunjukkan bahwa Satpol PP dapat dikatakan telah melaksanakan peranannya dengan baik dengan menekan angka peredaran minuman beralkohol untuk menghentikan peredarannya di. Faktor-faktor pendukung dan penghambat ditemukan dalam upaya penegakan Perda. Upaya penegakan Perda yang dilakukan oleh Satpol PP adalah dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pedagang, berkoordinasi dengan instansi lain, serta melakukan razia atau giat operasi penegakan Perda.
Kata Kunci: Peranan, Satuan Polisi Pamong Praja, Peraturan Daerah, Minuman Beralkohol
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA MATA PELAJARAN FISIKA SMA
Hasil studi pendahuluan memperlihatkan bahwa kegitan penilaian mata pelajaran fisika disekolah tidak melatihkan keterampilan berpikir kritis. Instrumen penilaian yang digunakanpun hanya mengukur aspek kognitif rendah. Seharusnya, keterampilan berpikir kritis dilatihkan dalam kegitan penilaian. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh karakteristik serta mengetahui kualitas instrumen keterampilan berpikir kritis. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan penelitian pengembangan sebagai desain penelitiannya. Peserta penelitian yang dilibatkan yaitu 35 siswa pada uji coba terbatas dan 188 siswa pada uji coba lebih luas yang berasal dari 3 SMA Negeri di Kabupaten Ciamis pada strata atas. Pengumpulan data dilakukan melalui validasi ahli, tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis, yaitu soal uraian open-ended dengan indikator menganalisis argumen, deduksi, induksi serta menampilkan informasi berupa skenario, teks, grafik dan tabel. Sementara itu, pengolahan data melalui program Anates V4 menunjukkan reabilitas instrumen penilaian sebesar 0,67 dengan interpretasi tinggi dan validitas soal sebesar 0,47 dengan interpretasi cukup. Dengan demikian, instrumen penilaian keterampilan berpikir kritis berupa soal uraian open-ended memenuhi kriteria kualitas tes yang baik sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur keterampilan beripikir kritis.
The result of preliminary study shows that the assessment of physics in school did not train students’ critical thinking skill. The assessment instrument just measured low cognitive aspects. Supposedly, critical thinking skill is trained in the assessment activity. The study aims to determine the characteristics and the quality of critical thinking skill instrument. It employs descriptive-qualitative method with research and development as the research design. The research participants are 35 students involved in the limited trial and 188 students in the wider trial from three public senior high school in Ciamis which in high level school. The data was collected through expert validation, tests and interviews. The results indicate that the characteristics of the assessment instrument of critical thinking skill is open-ended. The instrument fulfills some indicators namely analyzing argument, deduction, induction, and displaying information in the form of scenario, text, graphic and table. In addition, the data processing through V4 Anates program shows that the instrument reliability achieves 0.67 with high interpretation of 0.67 and the validity is 0.47 with enough interpretation. Thus, the assessment instrument of critical thinking skill in the form of open-ended essay meets the criteria of quality test,so it can use as instrument of assessment critical thinking skill
MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI EKSTRA KURIKULER FUTSAL
Abstract
Physical sport education and health is part of the educational curriculum provided in elementary school until the level of Senior High School. With the physical sport education and health in school, especially high school, students are able to aplicate their capabilities. Many lesson matter in physical sport education and health, there are one lesson material is futsal. Futsal is a material that can be obtained from the formal and non-formal education. In futsal learning process, teachers have an important role to increase the interest held by students. To determine the student's interests, need to have direct information about the state of student interest. What doing is assess beyond the limited clues like face expressions and gestures. Under these conditions, the purpose of this research was to determine the "Interest Students in Extracurricular Following Futsal at SMAN 1 Magetan ".
This study used a qualitative approach with descriptive research. The population in this study were all students of SMAN 1 Magetan who take extra curricular futsal. Large population of 30 people. This study is a population that uses the entire population follows extracurricular futsal.
From the student questionnaire data results can be seen the percentage of the first two indicators are indicators of individual circumstances with a percentage of 71.91% and a second indicator of the learning environment with a percentage of 65.47% to the average percentage amount of the second indicator is 68.69%.
Based on the poll results it can be concluded that the Interests Students In Extracurricular Following Futsal High School Students At School 1 Magetan is strong. Keywords: Physical sport education and health, Futsal, Student Interests
ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK BUMN SEBELUM DAN SESUDAH PERATURAN BANK INDONESIA NO.13/1/PBI/2011
ABSTRACTThe purpose of this study is to examine and analyze the differences in financial performance before and after the state-owned bank Bank Indonesia Regulation No.13/1/PBI/2011 and see the extent of improved financial performance of SOEs banks after the introduction of Bank Indonesia Regulation No.13 / 1 / PBI / 2011. The population in this study are all state-owned bank listed in Bank Indonesia. The entire population use in this study are four state-owned bank listed in Bank Indonesia, Bank BNI, Bank BRI, Bank BTN, and Bank Mandiri. The data used is the quarterly financial report during 4 years (2007-2010) before Bank Indonesia Regulation No.13/1/PBI/2011 and during 4 year (2012-2014) after Bank Indonesia Regulation No.13/1/PBI/2011. Paired sample t-test and descriptive statistic were used to analyze the data.The results of this study shows that, there are differences and financial performance improvement before and after the state-owned bank Bank Indonesia Regulation No.13/1/PBI/2011. In the assessment of financial performance improvement by using the LDR, state-owned banks before Bank Indonesia Regulation No.13/1/PBI/2011 has a better performance compared to the financial performance of state-owned banks after Bank Indonesia Regulation No.13/1/PBI/2011. Meanwhile, in the assessment of financial performance improvement by using the ratio of NPLs, ROA, BOPO and CAR, state-owned banks have increased after the establishment of Bank Indonesia Regulation No.13/1/PBI/2011.Keywords: The financial performance, soundness of banks, the NPL, LDR, ROA, BOPO, CAR, state-owned banks and Bank Indonesia Regulation No.13/1/PBI/2011.ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis perbedaan kinerja keuangan Bank BUMN sebelum dan sesudah Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 serta melihat sejauh mana peningkatan kinerja keuangan perbankan BUMN setelah diberlakukan Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank BUMN yang terdaftar di Bank Indonesia. Seluruh populasi dalam penelitian ini adalah 4 Bank BUMN yang listing di Bank Indonesia, yang terdiri dari Bank BNI, Bank BRI, Bank BTN, dan Bank Mandiri. Data yang digunakan adalah laporan keuangan triwulan Bank BUMN selama 4 tahun (2007-2010) sebelum Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 dan selama 4 tahun (2012-2014) sesudah Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011. Teknik analisis data menggunakan analisis uji beda sampel berpasangan dan analisis data statistik deskriptif.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan, terdapat perbedaan dan peningkatan kinerja keuangan Bank BUMN sebelum dan sesudah Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011. Dalam penilaian peningkatan kinerja keuangan dengan menggunakan rasio LDR, Bank BUMN sebelum Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan kinerja keuangan Bank BUMN sesudah Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011. Sementara, dalam penilaian peningkatan kinerja keuangan dengan menggunakan rasio NPL, ROA, BOPO, dan CAR Bank BUMN mengalami peningkatan sesudah diterapkannya Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011.Kata Kunci :Kinerja keuangan, kesehatan bank, NPL, LDR, ROA, BOPO, CAR, Bank BUMN, dan Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011
PENERAPAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman
dan disposisi matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran Auditory
Intellectually Repetition (AIR). Penelitian ini menggunakan metode kuasi
eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kelompok kontrol
non-ekuivalen. Subyek dalam penelitian ini sebanyak 64 siswa. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Saguling. Sedangkan
sampel dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik sampling purposive yaitu
siswa kelas VII A sebagai kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan
model Auditory Intellectually Repetition (AIR) dan siswa kelas VII B sebagai
kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan model konvensional. Masalah
yang diteliti yaitu peningkatan kemampuan pemahaman dan disposisi matematis
siswa terhadap pembelajaran matematika dengan model Auditory Intellectually
Repetition (AIR). Berdasarkan analisis data hasil penelitian menunjuk kan bahwa:
(1) peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang pembelajarannya
menggunakan model Auditory Intellectually Repetition (AIR) lebih baik daripada
siswa yang pembelajarannya menggunakan model konvensional, (2) peningkatan
disposisi matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan model Auditory
Intellectually Repetition (AIR) lebih baik daripada siswa yang pembelajarannya
menggunakan model konvensional, dan (3) terdapat korelasi antara kemampuan
pemahaman dengan disposisi matematis siswa pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Dengan demikian model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition
(AIR) dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR),
Kemampuan Pemahaman, Disposisi Matemati
Kebijakan Pembatasan Sosial Berkala: Prediksi Sikap Masyarakat terhadap Telemedis Selama Pandemi COVID-19
Kebijakan pemerintah untuk pembatasan sosial berkala dan Adaptasi kebiasaan Baru (AKB), mendorong masyarakat untuk menyesuaikan perilaku dengan menyesuaikan diri mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan sejak hadirnya pandemi COVID-19 di Indonesia. Dalam sektor Kesehatan, penyesuaian dilakukan dengan gencarnya pelayanan kesehatan masyarakat secara daring. Telemedis dapat memberikan pelayanan perawatan rutin tanpa risiko tertular Covid-19 karena dilakukan secara daring. Meskipun Telemedis menawarkan banyak manfaat potensial, namun mendorong penggunaannya pada masyarakat merupakan sebuah tantangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sikap terhadap Telemedis selama masa pembatasan sosial dan Adaptasi kebiasaan Baru (AKB) pandemi COVID-19 di Indonesia, kemudian menilai kesediaan masyarakat untuk menggunakan layanan tersebut di masa depan, dan mengevaluasi sejauh mana responden telah berubah pikiran tentang layanan ini. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan analisis statistik. Pendekatan pertama adalah studi cross-sectional, deskriptif, dan korelasional dilakukan di antara orang dewasa berusia diatas 19 tahun (> 20 tahun) menggunakan jaringan media sosial (N = 203). Kemudian pendekatan kedua adalah Ordered Logistic Regression Models pada dua butir kuesioner untuk variabel dependen, yaitu memprediksi kesediaan menggunakan telemedis di masa depan dan memprediksi perubahan pikiran tentang telemedis. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner online yang secara eksplisit dirancang untuk mengukur sikap terhadap telemedis. Enam puluh empat persen responden setuju dan sangat setuju bahwa mereka perlu menggunakan telemedis selama masa kebijakan pembatasan sosial dan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) pendemi COVID-19. Namun, meskipun terdapat ketersediaan telemedis selama pembatasan pada masa pandemi COVID-19, tetapi 46,92% responden cenderung tetap lebih suka pergi ke klinik atau rumah sakit. Sebanyak 24,64% responden ragu untuk pergi ke klinik atau rumah sakit, dan 28,44% responden enggan untuk pergi ke klinik atau rumah sakit. Hal ini menjadikan telemedis di Indonesia belum dianggap kebutuhan, namun masih dianggap jalan keluar pertama yang bisa dilakukan di masa pembatasan sosial berkala
- …